Anda di halaman 1dari 32

PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR
ARIFAL ARIS
PENGERTIAN

◦ Memberantas penyakit menular itu sebenarnya menghilangkan atau


merobah cara berpindahnya penyakit menular dan/atau infeksi.
Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana
orang yang rawan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari
orang lain atau hewan yang sakit
CARA PENULARAN

◦ Penularan langsung dari manusia ke manusia. Ini dapat terjadi


karenatetesan-tetesan halus yang terhambur dari batuk, berludah,
atau bersin, misalnya tuberkulose ; bersentuh (persetubuhan),
misalnya pada penyakit kelamin
◦ Penularan tidak langsung: a) dengan perantara benda atau barang
yang kotor (ada kumannya), biasanya.air, makanan dan susu segar.
Sebagai contoh adalah perjalanan kuman ke mulut. Manusia makan
bahan makanan dan minum air yang telah dikotori dengan kuman
penyebab penyakit. Penyakit-penyakit yang ditularkan dengan cara
ini antara lain ialah kolera dan disentri b)dengan perantara serangga
atau gigitan binatang.
◦ Orang digigit serangga atau binatang yang membawa kuman penyakit
dalam saluran pencernaannya atau dalam ludahnya. Sebagai contoh:
Malaria, Filariasis, Dengue demam berdarah dan Rabies. Jika diketahui
cara bagaimana penyakit itu menular, maka dapat dilakukan usaha-
usaha untuk menghilangkan sumber infeksi, dan memutuskan rantai
penularan penyakit.
Next
◦ Didalam pembatasan penyakit sering dipakai istilah wabah dan
kejadian luar biasa(KLB) yang artinya sebagai berikut:Wabah
adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah
meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah
terjangkit. 
KEJADIAN LUAR BIASA

◦ Kejadian Luar Biasa1)KLB adalah : Timbulnya suatu kejadian


'kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
KRETERIA KLB
◦ a)Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya
tidak ada/tidak dikenal di suatu daerah. b)Adanya peningkatan
kejadian kesakitan/'kematian yang dua kali atau lebih dibandingkan
dengan jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada kurun
waktu sebelumnya (jam, hari, minggu)tergantung dari jenis
penyakitnya.c)Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus
menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari, minggu) berturut-turut
menurut jenis penyakitnya.
PERLU DI LAPORKAN
◦ Penyakit-penyakit menular yang dilaporkan adalah penyakit-penyakit
yang memerlukan kewaspadaan ketat yaitu penyakit-penyakit wabah atau
yang berpotensi wabah/atau yang dapat menimbulkan kejadianluar biasa
(KLB).Penyakit-penyakit menular dikelompokkan sebagai
berikut:1)Penyakit karantina atau penyakit wabah penting:
Kholera,Poliomylitis, Pes, Difteri.2)Penyakit potensial wabah/KLB yang
menjalar dalam waktu cepat atau mempunyai mortalitas tinggi, dan
memerlukan tindakan segera: DHF, Campak, Rabies, Diare, Pertusis.
NEXT
◦ 3)Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting:
Malaria, Hepatitis, Encephalitis, Frambosia, Typhus
abdominalis,Tetanus, Influenza, Meningitis, Tetanus Neonatorum,
Antrax,Keracunan. 4)Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi
wabah,tetapi diprogramkan, di tingkat kecamatan dilaporkan secara
bulanan melalui RR Terpadu Puskesmas ke Kabupaten, dan
seterusnya.Penyakit-penyakit tersebut meliputi: Cacing, Lepra,
Tuberculosa, Syphilis, Gonorhoea dan Filariasis, dan lain-lain.
NEXT
Dari penyakit-penyakit di atas, pada keadaan tidak ada wabah secara rutin
hanya yang termasuk kelompok 1 dan kelompok 2 yang perlu dilaporkan
secara mingguan. Bagi penyakit kelompok 3 dan 4, secara rutin dilaporkan
bulanan dan di tingkat Puskesmas dilaporkan secara terpadu pada formulir
KLB. Sistim pelaporan terpadu Puskesmas. Khusus bagi penyakit
kelompok 3, jika ada wabah atau KLB,untuk pertama kalinya dilaporkan
dalam waktu 24 jam dengan menggunakan Formulir W.1, sistim laporan
KLB dan Wabah
NEXT
Kemudian selama KLB atau wabah berlangsung, penyakit tersebut
dilaporkan secara mingguan dengan menggunakan formulir
W.2,sistim pelaporan KLB dan Wabah (yaitu diisikan pada salah satu
kolom yang kosong). Jika peristiwa KLB atau wabah dari penyakit
yang bersangkutan sudah berhenti (insiden penyakit sudah kembali
pada keadaan normal), maka penyakit tersebut tidak perlu dilaporkan
secara mingguan lagi.
NEXT
Sementara itu, laporan penyakit melalui form LB.1 Sistem Pencatatan Terpadu
Puskesmas berjalan terus. Formulir W.1, dapat juga digunakan jika terjadi KLB
atau Wabah pada transmigrasi, asrama transit, di perjalanan maupun di
lokasi pemukiman.
TUJUAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT
1.Mencegah terjadinya penularan penyakit
2.Mengurangi kesakitan
3.Mengurangi kematian
LANGKAH LANGKAH
◦ Rencana efektif untuk mengurangi atau memberantas penyakit menular
harus diadakan pada tingkat Nasional dan mengikut- sertakan tidak saja
semua petugas Puskesmas tetapi juga seluruh anggota masyarakat.Tehnik
dasarnya, biasanya dinamakan "Pengamatan dan Pemberantasan" terdiri
dari langkah-langkah berikut:1.Mengumpulkan dan menganalisa data
tentang penyakit.2.Melaporkan penyakit menular 3.Menyelidiki di
lapangan untuk melihat benar atautidaknya laporan yang masuk, untuk
menemukan : kasus-kasus lagi dan untuk mengetahuisumber penularan.
NEXT

◦ 4.Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya


(containment). 5.Menyembuhkan penderita, hingga agar ia tidak
lagi menjadi sumber infeksi. 6.Pengebalan (imunisasi).
7.Pemberantasan vektor (pembawa penyakit) 8.Pendidikan
Kesehatan
CARA PEMBERANTASAN
1. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA TENTANG PENYAKIT
Pengamatan/surveillance berarti terus-menerus mencari dan
mengumpulkandata tentang penyakit dan menganalisa data itu hingga
dapat diambil tindakan. Agar dapat efektif, maka data itu harus lengkap
dan sedapat-dapatnya up-to-date (meliputi keadaan yang paling akhir).
Data itu dapat diperoleh oleh petugas Puskesmas dari sumber-sumber
berikut:
a. Penderita yang datang di Puskesmas untuk berobat
b.Laporan kelahiran dan kematian dari Kantor Kecamatan
c.Laporan dari petugas lapangan Puskesmas atau Lurahdesa tentang adanya penyakit
bertambah dalam suatu daerah atau desa
d.Laporan dari petugas lapangan atau Lurah desa tentang bertambahnya kematian atau
kuburan dalam suatu daerah atau desa
e.Laporan tentang adanya kenaikan kematian binatang yang ada hubungannya dengan
bertambahnya penyakit dan kematian antara manusia (yaitu seperti dalam wabah
sampar, anthrax) dll.
NEXT
Tugas petugas Puskesmas yang mengunjungi desa-desa harus selalu
bertanya tentang adanya penyakit dan siapa yang sakit dan siapa
yang meninggal, dan bagaimana gejala-gejalanya. Data yang
dikumpulkan merupakan "data mentah", agar dapat diper-gunakan
dan ditafsirkan, maka informasi ini lebih dulu harus dianalisa
menurut sistem dan seteliti mungkin.
NEXT
Dengan menangani data itu menurut cara yang diuraikan, maka
Dinas Kesehatan di berbagai tingkat akan mengetahui tiap kejadian
luar biasa, yaitu tiap perobahan yang menyolok dalam pola kesakitan
dan kematian penduduk yang bertempat tinggal dimasing-masing
daerah. Dengan pengetahuan itu maka dengan cepat Dapat diadakan
usaha-usaha pembatasan (containment) hingga epidemi dapat
dibatasi, dicegah atau dihentikan.
MELAPORKAN ADANYA PENYAKIT
MENULAR
◦ a.Laporkan dalam 24 jam 1)Kasus-kasus baru penyakit menular
potensial wabah harus segera dilaporkan dalam waktu 24 jam
kepada Dinas KesehatanKabupaten/Kotamadya dengan formulir
W.1. (Golongan penyakit karantina atau wabah penting).
NEXT

2)Kejadian luar biasa (kenaikan morbiditas atau mortalitas di


suatudaerah yang mungkin mencurigakan adanya epidemi penyakit
menular) harus dilaporkan dalam waktu 24 jam kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kotamadya dengan menggunakan formulir
W.1. (Semua golongan penyakit menular).
LAPORAN MINGGUAN

Apabila masih terjadi kasus penyakit menular potensi wabah, maka


kejadian tersebut tetap dilaporkan mingguan dengan formulir
W.2.Laporan dikirim tiap hari Senin.c.Laporan
bulananLaporanbulanan sesuai dengan formulir SP2TP.Lebih lanjut
lihat Buku Pedoman SP2TP (SK Menkes No.63/Menkes/SK/ll/8
tanggal 18 Februari 1981).
PENYELIDIKAN LAPANGAN
Verifikasi tiap laporan tentang morbiditas atau mortalitas dalamsuatu
daerah. Daerah harus dikunjungi untuk menentukan apakahlaporan itu
benar dan jika memang demikian, ditentukan luasnya psrsoalan, seperti
berapa orang yang jatuh sakit dan berapa orang dalam "keadaan
terancam"Contoh-contoh yang tepat diambil untuk pemeriksaan
laboratoriumdan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Propinsi
untuk diperiksa.
NEXT
Pemeriksaan Laboratorium tertentu dapat dikerjakan diPuskesmas
apabila fasilitas tersedia, yaitu pemeriksaan:1)Sediaan darah untuk
malaria 2)Dahak orang yang diduga menderitatuberculosis untuk
basil tahan asam 3)Contoh kulit orang yang disangka
menderitakusta, untuk basil tahan asam.
NEXT
Jika laporan tentang penyakit menular dalam suatu daerah sudah dibenarkan,
maka petugas lapangan harus:1)Mencari kasus-kasus lain, ialah di dalam rumah-
rumah penderita,di sekitarnya dan di antara kontak, (kontak orang-orang yang ada
hubungannya atau pernah mengunjungi rumah penderita sejak waktu penyakit
kira-kira mulai).2)Berusaha mencari sumber infeksi. Langkah-langkah berikut
sebaiknya diikuti dalam suatu penyelidikan epidemiologi letusan/KLB. langkah-
langkah ini merupakan proses berpikir yang ada dalam ingatan seorang
penyelidik selama berlangsungnya penyelidikan epidemiologi tersebut.
NEXT
Langkah-langkah penyelidikan sebagai berikut:
a)Konfirmasi/menegakkan diagnosa. mencoba menegakkan diagnosa
dengan cara menganalisa gejala dan tanda klinik darj penderita
sehingga dapat digolongkan apakah kejadian ini termasuk misalnya,
karena infekasi atau keracunan. Lakukan pemeriksaan laboratorium
untuk konfirmasi diagnosa dan menentukan type organisme sebagai
penyebab penyakitnya
NEXT
b)Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan.Kita
harus membandingkan informasi yang tepat mengenai penderita-penderita
tersebut dengan definisi yang sudah ditentukan tentang letusan (outbreak)
atau wabah (epidemi) Bandingkan juga jumlah penderita-penderita
tersebut dengan incidence penyakit itu pada minggu/bulan/tahun
sebelumnya, pada daerah dimana terjadi peristiwa tersebut. Kedua langkah
di atas merupakan cara identifikasi suatu masalah dan tujuan dari
penyelidikan selanjutnya.
NEXT
c) Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu,tempat,
dan orang. Lakukan suatu survei yang cepat terhadap penderita-
penderita yang diketahui atau dipilih yang mengetahui tentang situasi
penduduk dan daerah serta lingkungan sekitarnya Lakukan wawancara
dengan penderita-penderita ini dan tentukan ada atau tidak pengalaman-
pengalaman yang sama di antara mereka misalnya,kapan mulai sakit
(waktu dimana mereka mendapat infeksi(tempat) dan siapa orang-orang
itu (orang)
NEXT
Hitung jumlah penderita dan hubungkan ini dengan jumlah
penduduk di daerah tersebut (menghitung rate! tentukan jumlah
penduduk yang terancam (pop.at risk) dan kemudian hitung attack
rate. Lakukan wawancara dengan orang-orang yang dianggap dapat
memberi informasi tentang terjadinya penyakit ini atau keadaan
lingkungan yang mungkin ada hubungan/dengan peranan terjadinya
letusan/wabah tersebut
NEXT
◦ d) Rumuskan suatu hipotesa sementara. Merumuskan suatu hipotesa sangat
perlu untuk menerangkan adanya kemungkinan suatu penyebab, sumber
infeksi dan distribusi penderita (pattern of disease). Hipotesa didasarkan pada
data dan kenyataan yang telah dikumpulkan selama waktu penyelidikan sifat
dan sifatnya hanya sementara belum dapat ditarik kesimpulan. Hipotesa ini
berguna untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut dan hipotesa ini har us
dites kebenarannya,data yang telah dan akan dikumpulkan selama
penyelidikan langsung dikembangkan beberapa hipotesa bila perlu.
◦TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai