Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II
DISTOSIA BAHU

Dosen Pembimbing: Wahyu Retno Gumelar, S.Kep., Ns., MNS

Disusun Oleh:
1. Faizah Fatimah Azzahroh 2002013055
2. Muhammad Syafiq Azziyad 2002013020
3. Ayu Ashari 2002013050
4. Florensa Anna Wartama 2002013025
5. Fajar Risla Oktaviana 2002013065
6. Ilham Putra Wijaya 2002013044
7. Tri Agustina Handayani 2002013063
8. Neha Valvolina 2002013010

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN & NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Makalah Distosia Bahu ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan
maternitas II

Lamongan, 12 April 2022


Menyetujui,
Anggota Kelompok :

1. Faizah Fatimah Azzahroh (2002013055) (....................)


2. Muhammad Syafiq Azziyad (2002013020) (....................)
3. Ayu Ashari (2002013050) (....................)
4. Florensa Anna Wartama (2002013025) (....................)
5. Fajar Risla Oktaviana (2002013065) (....................)
6. Ilham Putra Wijaya (2002013044) (....................)
7. Tri Agusina Handayani (2002013063) (....................)
8. Neha Valvolina (2002013010) (....................)

Mengetahui,
Dosen Pengampu,

Wahyu Retno Gumelar, S.Kep., Ns., MNS


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Distosia Bahu” sesuai waktu
yang ditentukan.
Makalah ini di susun sebagai salah satu persyaratan mengikuti proses belajar
mengajar Mata Kuliah Teori Keperawatan, Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas
Muhammadiyah Lamongan.
Selama penyusunan, penulis mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Bapak/Ibu:
1. Dr. Abdul Azis Alimul Hidayat, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan
2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Universitas Muhammadiyah Lamongan
3. Ns. Suratmi, M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan
4. Wahyu Retno Gumelar, S.Kep., Ns., MNS selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Teman-teman yang telah bekerjasama dalam penyelesaian makalah Distosia Bahu.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima, serta bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Lamongan 12 April 2022

Tim Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses fisiologik dimana uterus mengeluarkanatau
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 mingguatau lebih
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan. Menurut dari cara persalinannya dibagi menjadi dua,yaitu: Persalinan biasa atau
normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin padakehamilan cukup bulan (aterm, 37-42
minggu), pada janin letak memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24
jam tanpatindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi. Serta persalinan abnormal
merupakan persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat maupun melalui dinding perut
dengan operasi caesarea.
Setelah kelahiran kepala, akan terjadi perputaran lagi paksi luar yang menyebabkan
kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu pada umumnya akan berada
pada sumbu miring (oblique) dibawah rambut pubis. Dorongansaat ibu mengedan akan
menyebabkan bahu depan (anterior ) berada dibawah pubis.Bila bahu gagal untuk
mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring panggul dan tetap berada pada
posisi anterior posterior, pada bayi yang besar akanterjadi benturan bahu depan terhadap
simfisis. Distosia bahu terutama disebabkan olehdeformitas panggul, kegagalan bahu untuk
melipat kedalam panggul (misalnya padamakrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan
persalinan kala II yang pendek padamultipara sehingga kepala yang terlalu cepat
menyebabkan bahu tidak melipat padasaat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu
tengah panggul setelahmengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil melipat masuk
kedalam panggul. Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4000 gram. Frekuensi
bayiyang lahir dengan badan lebih dari 4000 gram adalah 5,3 % dan yang lebih dari
4500gram adalah 0,4 %. Pernah dilaporkan berat bayi lahir pervaginam 10,8 11,3
Kg(Lewellpyn, 2001).
Dari kasus tersebut, dapat diartikan distosia merupakan suatu penyulit dalam
persalinan, sedangkan distosia bahu adalah penyulit persalinan pada bahu janin.
Angkakejadian distosia bahu tergantung pada kriteria diagnosa yang digunakan. Salah
satukriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervaginam untukmelahirkan
bahu harus dilakukan maneuver khusus seperti traksi curam bawah danepisiotomi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat membuat rumusan masalah darimakalah ini
:1.Apa yang dimaksud dengan distosia bahu?
2.Apa penyebab dari distosia bahu?
3.Bagaimana tanda dan gejala dari distosia bahu?
4.Bagaimana patofisiologi distosia bahu?
5.Apa saja komplikasi yang dapat terjadi dari distosia bahu?
6.Bagaimana prognosis yang terjadi pada distosia bahu?
7.Bagaimana pemeberian asuhan keperawatan pada distosia bahu?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yakni:
1.mengetahui pengertian dari distosia bahu
2.mengerti penyebab dari distosia bahu
3.mengerti tanda dan gejala dari distosia bahu
4.mengerti patofisiologi dari distosia bahu
5.mengerti komplikasi dari distosia bahu
6.mengerti prognosis dari sistosia bahu
7.mengetahui asuhan keperawatan dari distosia bahu

Anda mungkin juga menyukai