A. Pendahuluan
Kriteria KLB :
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB
apabila memenuhi criteria sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada /
tidak dikenal.
1. Kolera ( Cholera )
Kolera termasuk kedalam penyakit karantina.
Kolrea di Indonesia
Penyakit kolera timbul akibat kesehatan lingkungan yang
buruk seperti pembuangan faeces, sampah dan limbah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan. Karena penyakit ini akan hilang
dengan sendirinya apabila hygiene dan sanitasi lingkungan
diperbaiki, seperti ayng terjadi di negara – negara yang sudah maju.
Usaha pencegahan dengan vaksinasi saja dianggap kurang
memenuhi sasaran.
2. PES
1.1 Definisi Penyakit Pes
Pes atau Plagueadalah infeksi yang disebabkan bakteri
Yersinia pestisdan ditularkan oleh kutu tikusXenopsylla
cheopis. Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga
ditularkan oleh kutu jenis lain. Di Indonesia dan negara-
negara Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla
astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus,
gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak
dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi
dapat membawa bakteri ini sampai berbulan-bulan lamanya.
Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi
dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh udara.
Pes merupakan penyakit zoonosis terutama pada tikus
dan rodent lain dan dapat ditularkan kepada manusia. Pes
juga merupakan penyakit yang bersifat akut yang disebabkan
oleh kuman/bakteri. Selain itu pes juga dikenal dengan nama
Pesteurellois atau Yersiniosis/Palgue.
1.2 Etiologi
Pes disebabkan oleh Kuman/Bakteri Yersinia pestis
(Pasteurellois pestis), berbentuk batang, ukuran 1,5-2x0,5-
0,7 mikron, bersifat biopolar, non motil, non sporing, gram
negatif. Pada suhu 280C merupakan suhu optimum tetapi
kapsul terbentuk tidak sempurna. Pada suhu 370C merupakan
suhu yang terbaik bagi pertumbuhan bakteri tersebut.
Organisme ini tidak motil dan tumbuh sebagai anaerob
fakultatif di beberapa media bakteriologi. Pertumbuhan lebih
cepat bila berada pada media yang mengandung darah atau
cairan jaringan dalam suhu 300C. Pada kultur darah dimana
suhunya 370C, koloninya akan semakain mengecil dalam
waktu 24 jam.
Inokulum virulen yang diturunkan dari jaringan yang
terinfeksi menghasilkan koloni yang berwarna abu-abu dan
kental, namun bila dipindahkan dalam media laboratorium
koloni tersebut berubah menjai irregular dan kasar.
Klasifikasi bakteri Yersinia pestis:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriacheae
Genus : Yersinia
Spesies : Yersinia pestis.
1.3 Epidemiologi
Sampai pada tahun 1960 telah tercatat kematian
sebanyak 245.375 orang. Tahun 1968-1969 masih terjadi
wabah di kabupaten Boyolali, Jawa tengah dengan kematian
sebanyak 42 orang dan berulang pada tahun 1970 dengan 2
kematian. Penyakit ini di Indonesia masih dalam pemantauan.
b. Pengobatan
Upaya pengobatan terhadap penderita penyakit pes,
baik yang menularkan maupun yang tertular adalah sebagai
berukut:
1) Untuk tersangka pes
Tetracycline 4x250 mg biberikan selama 5 hari
berturut-turut atauCholamphenicol 4x250 mg
diberikan selama 5 hari berturut-turut
2) Untuk penderita pes
- Streptomycine dengan dosis 3 gram/hari (IM)
selama 2 hari berturut-turut, kemudian dosis
dikurangi menjadi 2 garam/hari selama 5 hari
berturut-turut.Setelah panas hilang.
- Dilanjutkan dengan pemberian :Tetracycline 4-6
gram/hari selama 2 hari berturut-turut,kemudian
dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5
hari berturut-turut atauChlomphenicol 6-8
gram/hari selama 5 hari berturut –turut, kemudian
dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5
hari berturut-turut.
3) Untuk pencegahan terutama ditujukan pada:
- Penduduk yang kontak (serumah) dengan pendeita
pes bobo.
- Seluruh penduduk desa/dusun/RW jika ada
penderita pes paru.
Tetapi yang dianjurkan adalah dengan pemberian
Tertracycline 500mg/hari selama 10 hari berturut-
turut.
4. Cacar (Smallpox)
Etiologi (penyebab) :
virusvariola
Masa inkubasi :
antara 7-14 hari. Menurut undang-undang karantina ditetapkan 14
hari.
Cara penularan :
penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi
infeksi primernya selalu melalui hawa napas. Virusnya yang
terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur dari
keropeng yang jatuh di tanah ataupun dari hawa napas sipenderita,
terhirup bersama hawa pernapasan sehingga terjadi penularan.
Cacar adalah penyaki yang sangat menular.
Gejala penyakit :
penyakit cacar adalah suatu penyakit infeksi yang akut dengan
gejala-gejala berupa demam, sakit kepala, sakit pinggang dan
anggota gerak, kadang-kadang menggigil disertai rasa mual atau
muntah yang berlangsung selama 3-4 hari. Kemudian panasnya
menurun dan timbul kelainan-kelainan pada kulit berturut-turut:
erythem (titik-titik kemerahan pada kulit), macula (bercak-bercak
kemerahan pada kulit), papula (bercak kemerahan pada kulit yang
agak menonjol dari permukaan kulit/ bentolan), vesikula
(gelembung berisi cairan jernih), pustule (gelembung berisi nanah),
crusta (keropeng, terjadi karena nanah pada pustule menering).
Erupsi (ruam) pada kulit biasanya simetris dan mengenai seluruh
tubuh terutama muka, lengan dan kaki. Bila sembuh akan
meninggalkan bekas pada kulit yang tidak hilang seluruh hidup
(bopeng)
Perbedaan cacar (variola) dan cacar air (varicella) :
cacar adalah penyakit yang sangat menular dan berbahaya. Karena
itu janganlah sampai keliru dengan cacar air yang merupakan
penyakit yang ringan. Untuk amannya, bila terjadi kematian karena
penyakit ruam (rash) kulit anggaplah penyakit itu sebagai penyakit
cacar.
5. Malaria
Malaria di Indonesia :
Masih merupakan penyakit rakyat nomor satu di Indonesia
dan tersebar luas diseluruh kepulauan Indonesia. Malaria ini akan
menyebabkan :
Daya tahan tubuh rendah dan mudah diserang penyakit
lain
Daya kerja menurun sehingga produktivitas menurun
Negara banyak kehilangan jam kerja dan dapat
menghambat kepariwisataan.
6. Tuberculosis
Penyebab : BasilMycobacterium tuberculosis (yang
ditemukan oleh Robert Koch pada tahun
1882).
Pemberantasan penyakit :
Di Indonesia penyakit TBC tersebar tidak hanya di kota –
kota saja tetapi juga sudah menyebar hingga ke pedesaan.
Umumnya menyerang masyarakat golongan sosial - ekonomi
rendah seperti lingkungan perumahan yang berdesakan (over
crowded ), lembab, status gizi yang rendah, hidu tidak teratur dan
sebagainya.
Basil Mycobacterium tuberculosis yang berjuta – juta
banyaknya yang berasal dari ludah dan dahak penbderita
mengering, akan bercampur debu dan tersebar kemana – mana
seperti di kendaraan umu, bioskop, pasar dan lain - lain, apabila
terhirup oleh orang yang sehat akan menambah jumlah penderita
penyakit TBC. Di Indonesia penderita TBC masih cukup banyak.
Pencegahannya :
(a) Pemberian vaksin BCG bagi bayi dan anak – anak.
(b) Pasteurisasi susu sapi sebelum diminum
(c) Memperkuat daya tahan tubuh dengan gizi yang baik,
istirahat cukup, olah raga cukup dan sebagainya.
(d) Meningkatkan keadaan sosial ekonomi masyarakat
sehingga rumah dan lingkungan memenuhi syarat
kesehatan.
(e) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, khususnya
agar tidak biasa meludah disembarang tempat.
Cara penularan
Penularan melalui kontak langsung dengan penderita (
Hubungan kelamin ) ataupun hubungan tak langsung melalui benda
- benda terkontaminasi
1. perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/570
/3/KMK425-0407-G.pdf
2. Ichsan, Moch. Undang-undang republik Indonesia Nomor 1
tahun 1962 Tentang Karantina laut. 2015. Link:
www.bphn.go.id/data/documents/62uu001.pdf
3. Ariyanto. Mengenal Penyakit Yellow Fever. 2017. Link:
http://kespel.depkes.go.id/news/news_public/detail/39
4. Penyakit karantina. Cited on 02 Aug 2015. Link:
https://dokumen.tips/documents/penyakit-karantina.html
5. Ashar. Penyakit Karantina PES. Cited on 14 apr 2015. Link:
https://www.scribd.com/document/261807003/PENYAKIT
-KARANTINA
6. Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat, Oleh dr. Indan Entjang,
PT. Citra Aditya Bakti, 2000