I. PENDAHULUAN
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil,
suhu badan meningkat dan denyut nadi cepat (Nadesul, 1995).
Berkat status KLB Malaria banyak pihak yang lansung berperan aktif dalam
memebantu penanganan kasus malaria di Lombok barat.Berbagai upaya sudah
dilakukan seperti melakukan kegiatan MBS ( Mass Blood Survei ),penanganan
lansung malaria positif dengan pemberian terapi primaquin dan DHP, serta
pembagian kelambu insektisida kepada semua warga yang berada di sekitaran lokus
kasus Malaria yaitu kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar.
Walaupun berbagai upaya sudah dilakukan namun kasus malaria masih saja ada
diwilayah tersebut hal ini perlu di evaluasi kembali upaya yang sudah dilakukan
seperti pemberian terapi primaquin dan DHP pada malaria positif yang belum
maksimal dalam pengawasan cara minum obat tersebut,banyak dari masyarakat yang
masih memahami minum obat malaria sama dengan minum obat penyakit lain dengan
dosis 3x1 sehari, ketidak tepatan pemberian dosis obat berdanpak tidak tercapainya
efek terapi pada pasien yang menyebakkan penyakit malaria dalam tubuh pasien tidak
bisa sembuh total akibatnya bisa menularkan kembali ke orang lain,oleh karena itu
puskesmas atau dinas kesehatan harus membentuk TIM khusus untuk memfollowup
pasien positif malaria yang mendapatkan therapy primaquin dan DHP untuk
menghindari kesalahan dosis obat.
V. REKOMENDASI STRATEGI
1. Melakukan evaluasi kasus malaria
2. Melakukan evaluasi upaya yang sudah dilakukan
3. Membentuk tim pengawasan minum obat malaria positif
4. Membentuk Tim Pengawasan pembagian dan pemasangan kelambu
VI. REFRENSI
1. Permenkes RI Nomor 949 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014 tentang Penanganan
Penyakit Menular
POLICY BREIP
DISUSUN OLEH :
ALAMSYAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
2018