Anda di halaman 1dari 16

Agustus 2020

Neuroinfeksi:
RABIES
Pembimbing:
dr. Nurdjajadin Aboe Kasim, Sp.S
Definisi
Rabies adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dan
menyerang sistem saraf pusat.
Rabies bersifat zoonotik (ditularkan dari hewan ke manusia), dan
menyebabkan inflamasi progresif dan fatal pada SSP.

• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Etiologi
Hewan yang dapat menularkan:
 Agen penyebab rabies adalah virus dari
● Anjing (98%)
genus lyssa virus dan termasuk dalam
● Kelelawar
famili Rhabdoviridae.
● Rakun
 Virus ini berbentuk seperti peluru,
● Sigung
panjang 130-300 nm dan diameter 70
● Anjing hutan (coyote)
nm.
● Rubah
● Kucing
● Kera

• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan


Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American
Academy of Neurology: 2018.
Patofisiologi
Cara penularan  gigitan atau non gigitan
(goresan cakaran atau jilatan pada kulit
terbuka/mukosa) oleh hewan yang terinfeksi.
Setelah terinfeksi, masa inkubasi sangat
bervariasi, biasanya beberapa minggu sampai
beberapa bulan. Umumnya 3-8 minggu.
Sedangkan Menurut WHO (2007), rata-rata masa
inkubasinya ialah 30-90 hari.
Akan tetapi juga telah dilaporkan masa inkubasi
yang lebih dari 8 tahun

• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American Academy of Neurology: 2018.
Patofisiologi

• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Manifestasi Klinis (Manusia)
1. Tahap Prodromal 2. Tahap Sensoris
Demam, lemas, lesu, anoreksia, Kesemutan pada lokasi gigitan,
insomnia, sakit kepala hebat, sakit cemas, reaksi berlebihan pada
tenggorokan rangsang sensorik

3. Tahap Eksitasi 4. Tahap Paralisis


Gangguan neurologi, tampak Paralisis otot secara bertahap
bingung, gelisah, halusinasi, dimulai dari bagian luka.
ketakutan disertai perubahan perilaku Pasien akhirnya akan meninggal
menjadi agresif. akibat paralitik otot pernapasan dan
Fobia  hidrofobia, aerofobia, jantung.
fotofobia
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
Riwayat gigitan/cakaran hewan Kriteria Diagnosis
Pemeriksaan Fisis Riwayat gigitan (+) dan
● Luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkan mungkin telah hewan yang menggigit mati
dilupakan. dalam 1 minggu
● Gatal dan parestesia pada luka bekas gigitan yang sudah
sembuh (50%), mioedema (menetap selama perjalanan
penyakit). Awal: gejala flu, malaise,
● Jika sudah terjadi disfungsi batang otak maka terdapat:
anoreksia, parestesi pada
hiperventilasi, hipoksia, hipersalivasi, kejang, disfungsi saraf
otonom, sindroma abnormalitas ADH, paralitik/paralisis daerah gigitan
flaksid.
● Pada stadium lanjut dapat berakibat koma dan kematian.
● Tanda patognomonis Lanjut: agitasi, kesadaran
● Encephalitis Rabies: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam fluktuatif, demam tinggi,
tinggi yang persisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa nyeri faring, hipersalivasi,
tercekik (inspiratoris spasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia
dan aerofobia.
kejang, hidrofobia, aerofobia
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Tetanu
s

Diferensi
al
Diagnosis

Intoksikas
i obat
Ensefalitis

• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Alur Penatalaksanaan

• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Penatalaksanaan
Isolasi
• Penting untuk menghindari rangsangan yang dapat menimbulkan spasme
otot ataupun mencegah penularan
Fase Awal
• Cuci luka dengan air sabun (detergen) 5-10 menit dibawah air mengalir
• Debridement dan pemberian disinfektan (alkohol 40-70%, povidone iodine,
tinktura yodii, larutan ephiran)
• Jika terkena mukosa, cuci daerah tersebut dengan air lebih lama
• Pemberian VAR terlebihdahulu dan bila perlu di berikan SAR
Fase Lanjut
• Tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung dan gagal napas
Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
• Dalam waktu 10 hari infeksi, atau yang dikenal sebagai PEP-VAR (post-
exposure prophylaxis) secara IM pada m. deltoid atau anterolateral paha.
Dosis  0,5 ml pada hari ke- 0, 3, 7, 14, 18 (WHO) atau pada hari ke- 0, 7
dan 21 (Depkes RI)

Pemberian Serum Anti Rabies (SAR)


• Bila heterolog (ERIG)  40 IU/kgBB atau 2000 IU (pada pasien dengan
BB 50 kg), disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya, sisanya
disuntikkan IM, skin test diperlukan.
• Bila homolog (HRIG) 20 IU/kg BB atau 1000 IU (pada pasien dengan
BB 50 kg), dengan cara yang sama, skin test tidak diperlukan.

• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Edukasi

Keluarga ikut membantu 


membawa ke faskes

Laporkan kasus ke
dinkes

• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Komplikasi

Ensefalitis

Kematian

• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American Academy of Neurology: 2018.


Prognosis
• Kematian mencapai 100%, apabila virus telah mencapai
SSP.
• Prognosis selalu fatal karena sekali gejala rabies
terlihat, hampir selalu kematian terjadi dalam 2-3 hari
sesudahnya sebagai akibat gagal napas/henti jantung.
• Jika dilakukan perawatan awal setelah digigit anjing
pengidap rabies, seperti pencucian luka, pemberian
VAR dan SAR, maka angka survival mencapai 100%

• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Daftar Pustaka
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American
Academy of Neurology: 2018.
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan
Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai