Neuroinfeksi:
RABIES
Pembimbing:
dr. Nurdjajadin Aboe Kasim, Sp.S
Definisi
Rabies adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dan
menyerang sistem saraf pusat.
Rabies bersifat zoonotik (ditularkan dari hewan ke manusia), dan
menyebabkan inflamasi progresif dan fatal pada SSP.
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Etiologi
Hewan yang dapat menularkan:
Agen penyebab rabies adalah virus dari
● Anjing (98%)
genus lyssa virus dan termasuk dalam
● Kelelawar
famili Rhabdoviridae.
● Rakun
Virus ini berbentuk seperti peluru,
● Sigung
panjang 130-300 nm dan diameter 70
● Anjing hutan (coyote)
nm.
● Rubah
● Kucing
● Kera
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American Academy of Neurology: 2018.
Patofisiologi
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Manifestasi Klinis (Manusia)
1. Tahap Prodromal 2. Tahap Sensoris
Demam, lemas, lesu, anoreksia, Kesemutan pada lokasi gigitan,
insomnia, sakit kepala hebat, sakit cemas, reaksi berlebihan pada
tenggorokan rangsang sensorik
Diferensi
al
Diagnosis
Intoksikas
i obat
Ensefalitis
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Alur Penatalaksanaan
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Penatalaksanaan
Isolasi
• Penting untuk menghindari rangsangan yang dapat menimbulkan spasme
otot ataupun mencegah penularan
Fase Awal
• Cuci luka dengan air sabun (detergen) 5-10 menit dibawah air mengalir
• Debridement dan pemberian disinfektan (alkohol 40-70%, povidone iodine,
tinktura yodii, larutan ephiran)
• Jika terkena mukosa, cuci daerah tersebut dengan air lebih lama
• Pemberian VAR terlebihdahulu dan bila perlu di berikan SAR
Fase Lanjut
• Tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung dan gagal napas
Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
• Dalam waktu 10 hari infeksi, atau yang dikenal sebagai PEP-VAR (post-
exposure prophylaxis) secara IM pada m. deltoid atau anterolateral paha.
Dosis 0,5 ml pada hari ke- 0, 3, 7, 14, 18 (WHO) atau pada hari ke- 0, 7
dan 21 (Depkes RI)
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
Edukasi
Laporkan kasus ke
dinkes
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Komplikasi
Ensefalitis
Kematian
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Daftar Pustaka
• Kemenkes RI. Buku Saktu Petunjuk Penatalaksanaan
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. 2016.
• Lewis Sl, dkk. Neuroinfectious Disease. American
Academy of Neurology: 2018.
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan
Praktik Klinis Neurologi. 2016.
Terima Kasih