B REATHING
MANAGEMENT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Progresif
KAJI !
Obstruksi
Parsial Total
Sumbatan Jalan Nafas
1.OBSTRUKSI TOTAL
a.Obstruksi total akut : biasanya
disebabkan oleh benda asing yang
menyumbat jalan nafas
b.Obstruksi total perlahan /progresif
(insidious): berawal dari obstruksi
parsial yang kemudian menjadi total
udema laring
2.OBSTRUKSI PARSIAL
Obstruksi sebagaian jalan nafas, biasanya
penderita masih dapat bernafas.
KENALI..!!: Obstruksi Total
• Dapat dikenali dengan segera dari:
Penderita Sadar :Tangan penderita memegang
leher, mulut terbuka seperti orang berteriak tetapi
tidak keluar suara
Penderita Tidak Sadar: Ada tahanan saat ditiup/
dipompa
• Mengenali obstruksi jalan nafas karena benda
asing:
Mendadak kesulitan bernafas
Sianotik
Tidak sadar tanpa sebab yang jelas
Tidak mampu bicara, bernafas, atau batuk
Tanda tersedak
(choking)
• Tangan memegang
leher
• Mulut terbuka
• Tanpa suara
Obstruksi Parsial
• Biasanya penderita masih dapat bernafas,
sehingga menimbulkan suara-suara
tambahan pada pernafasan
• Penyebab:
Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung),
menimbulkan suara “gurgling” (kumur-kumur)
Pangkal lidah jatuh ke belakang, menimbulkan
suara “snoring” atau mengorok
Penyempitan di larings atau trakhea,
disebabkan karena berbagai hal (luka bakar,
radang, neoplasma). Menimbulkan suara
“crowing” (meringik) atau stridor respiratoir
Pengenalan sumbatan jalan
nafas karena benda asing
• Masih dapat berbicara baik
AIRWAY : Choking
Abd.thrust
(Manuever Heimlich)
AIRWAY : Choking
Abd.thrust
(Manuever Heimlich)
AIRWAY : Choking
• Pada infant
subdiaphragmatic Abd.trhust
pada anak
AIRWAY : Choking
o Multitrauma
o Trauma kapitis &
penurunan kesadaran
o Luka di wajah
Imobilisasi Leher
AIRWAY:
Penanganan Obstruksi
CairanParsial
(gurgling) :
• Suction
• Cairan banyak
miringkan kepala
Naso-pharingeal
Oro-pharingeal
Nasofaringeal airway
Cara pemasangan
AIRWAY : Obstruksi
Parsial
Oro-
faringeal
Anak
sebaiknya
cara lain
Putar
AIRWAY: Penanganan Obstruksi
JALAN NAFAS DEFINITIF
• Oro/nasofaringeal airway
• Cricothyroidotomy
• Tracheostomi
Airway Definitif
Memasukkan pipa
(tube) ke dalam Proteksi
trakea Cervical
1.Proteksi Airway :
Indikasi Ancaman obstruksi &
Ancaman aspirasi
2. Perlu Ventilasi
Penanganan
Obstruksi
Sumbatan anatomis (stridor) :
• Kontra Indikasi :
*Apnea
*Fraktur tulang
wajah
Airway Definitif
Intubasi Naso-
trachea :
Jika pasien apnea
Dengan sedasi
Dengan atau tanpa
pelumpuh otot
Perhatikan
pengembangan
paru
Airway Definitif
Intubasi Oro-trachea
• Tanpa / dengan obat
pelumpuh otot
• Menggunakan obat sedasi
• Persiapan alat lengkap
• Perhatikan malposisi
• Selalu bersiap untuk kriko-
tirotomi
Intubasi Oro-
Trachea
Tidak Pada
Trauma
Airway Definitif
Kriko-Tirotomi :
Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
Krikotirotomi - Jarum
• Ditusukkan lewat
membran kriko-
tiroidea.
• Sambungkan oksigen :
1 detik tutup, 4 detik
buka
• Hanya selama 30-45
menit
Kriko-Tiroidotomi Surgikal
Airway Sulit
KAJI
Bayi : 25 – 50 x/mnt
Anak : 15 – 30x/mnt
Dewasa : 12 – 20x/mnt
GANGGUAN
PERNAPASAN
Apakah pasien bernapas /tidak ?
SEGERA
• Resiko terinfeksi
• Gunakan alat
pelindung
• Teknik ventilasi tepat
• Lihat adanya sekresi
selama ventilasi :
cairan, darah, muntah
• Lihat pengembangan
dada
Mulut Ke Mulut
Mouth To Mask Ventilation
• Pocket face mask
one-way valve.
• Teknik & ukuran
benar.
• Posisi tepat
• Sambungkan ke
oksigen, jika ada.
Mulut Ke Mask
Mouth To Mask Ventilation
( teknik)
• Posisi pasien. • Nilai pengembangan
• Buka mulut dengan diding dada.
telunjuk /jari tengah. • Lanjutkan ventilasi,
• Posisi masker tepat. jika blm berhasil,
• Letakkan mulut pada dengan frekwensi.
valve.
• Beri 2x napas (lambat)
dengan volume 500-
1000 ml (dewasa)
selama 1.5-2 detik.
Bag-Valve-Mask Ventilation
(Bagging)
• Buka jalan napas
• Pilih masker yang
tepat
• Letakkan masker
tepat
• Sambung masker
dengan bag-valve
• Beri oksigen tinggi
Bag Valve & Mask
Ventilator
• Invasive (terintubasi)
Ventilator
PEMBERIAN OKSIGEN
Indikasi :
• Penurunan Saturasi
oksigen ( < 95%)
• Jalan napas baik
MV = TV X RR
Kadar Zat ?
1. Sistem Aliran Rendah /Low
Flow Sistem
1.1. Konsentrasi
Rendah
Nasal Canule
( 1 – 5 Lt / Mnt )
1. Sistem Aliran Rendah /Low Flow
Sistem
1.2. Konsentrasi Tinggi.
1.2.1. Simple Mask ( 6 – 8 Ltr/Mnt )
1.2.2. Rebriting Mask( 9 – 12 ltr/Mnt )
1.2.3. Non Rebr. Mask ( 9 – 12 ltr/Mnt
)
2. Sistem Aliran Tinggi /High Flow
Sistem
Ventilator