Anda di halaman 1dari 28

Penanganan

Rabies Pre
dan Intra
Hospital
Ns Fenny Tianda, 30 Jul 2023
Disclaimer
statment
Protokol Penanganan

Topik bahasan
Gigitan Hewan pre hospital

Kategori luka GHPR

Strategi pencegahan
Pendahuluan

Review Penyakit,

Penerimaan Pasien Rabies di


Rumah Sakit

tindakan medis pasien


rabies
Aspek Psikologis dan
Dukungan Pasien
❑ Salah satu penyakit infeksi tertua, diketahui sejak lebih
dari 4000 tahun
• ❑ Setiap tahun, 59.000 orang di dunia meninggal karena rabies,
mayoritas [40%]

anak-anak berusia <14 tahun

Pendahuluan • ❑ Viral encephalomyelitis: akut dan progresif

❑ Dapat menyerang manusia & hewan berdarah panas


[zoonosis]
• fatality rate 100%

❑ Biasanya ditularkan melalui gigitan hewan penular


rabies (HPR) terutama anjing (99%)
• Hewan lain, kucing & kera
Zaman dahulu
close relationships as early as 6,000 years ago
Zaman modern
Accident case study
Rabies – Review penyakit
• penyakit virus menular dan
mematikan yang dapat
menyerang sistem saraf pusat.
• Penyakit ini ditularkan melalui
gigitan hewan yang terinfeksi
• . Infeksi ini disebabkan oleh
virus rabies (RABV).
SIFAT FISIK
❑ Virus mati pada suhu 60°C, 5 menit
❑ Virus cepat mati dengan sinar ultra violet
❑ Virus cepat mati di luar jaringan hidup
❑ Virus hidup berbulan-bulan pada suhu -4°C

SIFAT KIMIA
❑ Virus cepat mati dengan zat pelarut lemak
seperti air sabun, detergent dll
Retrieved from : ❑ Virus cepat mati pada pH 3
http://www.cdc.gov/rabies/transmission/virus.html
Patogenesis virus
rabies

• Jackson AC. Harrison’s Principle of


Internal Medicine, 2018
Fooks et al. Nature Review. 2017.
Pre-exposure
Vaksin Anti
prophylaxis
Rabies [VAR]
[PrEP]

STRATEGI Post-exposure
prophylaxis Cuci luka
PENCEGAHAN [PEP]

Serum Anti
Vaksin Anti
Rabies [SAR]
Rabies [VAR]
jika ada indikasi
WHO Expert Consultation on Rabies, 2018
Risiko Rendah : Jilatan pada kulit
terbuka atau cakaran/gigitan yang
menimbulkan luka lecet [ekskoriasi] di
Kategori Luka area badan, tangan dan kaki
GHPR
[Kemenkes] Risiko Tinggi : Jilatan/luka pada mukosa,
luka di atas daerah bahu [leher, muka
dan kepala], luka pada jari tangan dan
jari kaki, luka di area genitalia, luka yang
lebar/dalam atau luka multiple.

Kemenkes RI. Juknis Penatalaksanaan Kasus GHPR di Indonesia,


2018
Kategori Jenis Kontak-Luka Gigitan Hewan Penular Rabies
Paparan

I Menyentuh atau memberi makan HPR, jilatan HPR pada kulit


utuh [no exposure]
Kategori Luka II Gigitan pada kulit, luka lecet atau cakaran tanpa perdarahan
GHPR [WHO] [exposure]

III Gigitan atau cakaran menembus kulit single atau multiple,


kontaminasi mukosa atau kulit tidak utuh dengan air liur jilatan
HPR, kontak langsung dengan kelelawar [severe exposure]

WHO Expert Consultation on Rabies, 2018


Protokol Penanganan
Pasien Rabies Pre Hospital
• Terhadap korban :
• Cuci luka pakai sabun 15 menit
• Hindari luka baru saat mencuci
• Dapat melakukan cuci luka mandiri atau
dibantu orang lain/keluarga
• Pemberian Antiseptik
• ATS, analgesic sesuai level
• Segera bawa ke faskes /rabies center
untuk mendapatkan VAR(vaksin anti
rabies) dan atau SAR (Serum Anti Rabies)

NB: sabun bebas ( ingat sifat kimia dari si virus)


Protokol Penanganan
Pasien Rabies Pre
Hospital
• Terhadap Hewan:
• Isolasikan hewan 2 minggu/ 1—14 hari
• Observasi tanda /ciri rabies pada hewan
Prinsip vaksin anti
rabies
• Tidak ada kontraindikasi absolut
• Bisa diberikan pada ibu hamil/menyusui,
anak/lansia
• Semakin cepat semakin baik. Bersaing antara
kecepatan pembentukan antibodi dengan
perjalanan virus rabies
• Pemberian VAR hari ke-21 dapat dihentikan Bila
HPR tetap sehat pada hari ke-14
• Merupakan active immunization
Persiapan Rumah Sakit
dalam Menghadapi
Kasus Rabies
• Membentuk tim penanganan rabies di
rumah sakit/puskesmas (samarinda ada
4 tempat puskesmas yang di tunjuk)
https://profile.harmonip2p.fun/rabiessam
arinda.html
Puskesmas : Lempake, segiri, palaran, dan
Trauma Center

• Melatih staf tenaga kesehatan dalam


penanganan rabies
• Pelaksanaan protocol rabies
Penerimaan
Pasien Rabies di
Rumah Sakit
• Proses penerimaan dan registrasi pasien rabies
: Prinsip Aman diri, Aman pasien, Aman
Lingkungan à 3 Aman
• Identifikasi paparan dengan manifestasi
neurologi khas
• Kategorikan segera berada di fase
transmisi(risk transmission)
• Isolasi pasien dan pastikan patient safety pada
pasien yang mengalami acute neurological
phase - coma
• Hipersalivation, pileoerection, periodic
dilation of the pupils, hydrophobia,
aerophobia, dysphagia, inspiration
spasms, hyperventilation &
heamatemesis
Penerimaan Pasien Rabies di Rumah Sakit

• Diagnosis lab:
• Manifestasi yang tidak khas
• Viral detection vs serological diagnosis
• Gold standar : Fluresent antybody technique
• Microscopic ditemukan: “Negris Bodies”
• Spesimen
• Penemuan virus vs serologi

Rupprecht CE, et al. Laboratory techniques in rabies, 2018


Terapi suportif untuk mengatasi gejala dan
komplikasi

Tindakan Penggunaan obat-obatan khusus untuk


Medis penanganan rabies è simtomatik, suportif,
antibiotik
untuk Antikonvulsan dan fisksasi diperlukan
Pasien
Rabies APD petugas sesuai standar PPI
Penanganan Psikologis
dan Emosional

• Dukungan psikologis untuk pasien dan


keluarga
• Menjaga kesehatan mental tim medis
yang menangani kasus rabies
Penanganan Jenazah Pasien
Rabies
• Prosedur dan kebijakan khusus dalam mengurus jenazah pasien rabies
• Langkah-langkah untuk mencegah penularan setelah kematian
• Isolasijenazah , pengenalan risiko, sterilisasi, desinfeksi.
Peran Keluarga
dan Pendamping
Pasien
Pentingnya dukungan
keluarga dalam penanganan
rabies

Peran pendamping pasien


selama masa perawatan di
rumah sakit
Kesimpulan
Rabies adalah penyakit virus mematikan yang menyerang sistem
saraf pusat.

Pencegahan sebelum masuk rumah sakit dan tindakan


pertolongan pertama penting untuk menghadapi gigitan hewan
mencurigakan rabies.

Vaksinasi anjing, pemantauan hewan liar, dan kesadaran


masyarakat penting dalam pencegahan rabies.

Koordinasi tenaga kesehatan dan kerjasama masyarakat


diperlukan untuk mengatasi rabies secara efektif.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai