RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat memiliki penyakit kencing manis dan hipertensi tidak pernah dialami
pasien.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Riwayat penyakit keluarga yang pernah dialami tidak diketahui oleh pasien.
Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita keluhan
berupa bengkak dan nyeri sendi yang serupa seperti pasien.
RIWAYAT
PasienSOSIAL
biasanya makan 2-3 kali sehari. Makanan yang dimakan cukup
bervariasi. Namun pasien suka mengkonsumsi makanan yang berlemak,
seperti daging dan kuning telur, jeroan, melinjo, dan makanan bersantan.
Pasien mengaku sehari-hari kurang minum air putih, hanya 3 – 4 gelas kecil
air putih. Pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol ataupun jamuan,
dan pasien jarang berolahraga.
RIWAYAT SOSIAL
Pasien seorang lansia yang sudah menikah dan tidak bekerja, tinggal
Bersama dengan suami, anak perempuannya, menantu, dan kedua
cucunya. Sehingga jumlah angota keluarga yang tinggal dirumah adalah
enam orang. Dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya di rumah saja, setiap
pagi pasien berjualan nasi uduk di rumahnya untuk mengisi kekosongan
agar tidak menganggur. Semua kegiatan rumah tangga dikerjakannya
bersama dengan anak dan cucu yang tinggal serumah dengannya.
Kebutuhan sehari-hari keluarga pasien dicukupi oleh suaminya,
umumnya menggunakan uang dari gaji Tn.S sebagai buruh ± Rp
1,2jt/bulan dan dengan uang dari menantunya Tn. W ± 1,5jt/bulan.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaaan Tekanan
Suhu Nadi
umum darah
Mata
Telinga
Hidung
Leher
Mulut
Paru
Jantung
Abdomen
F M
Feel: Warm (+/+), bony
tenderness (-/-), nyeri tekan +/+ Move: Krepitasi (-/-), ROM baik/baik
(ekstensi 90 tidak terbatas)
Pemeriksaan Penunjang
Pasien adalah anak kedua dari lima bersaudara. Memiliki 2 saudara perempuan dan 2 saudara laki-laki.
Pasien memiliki 5 orang anak, 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Semua anaknya sudah menikah dan
berbeda rumah dengan pasien, hanya anak bungsu beserta keluarganya yang masih tinggal serumah dengan
pasien. Bentuk keluarga pasien adalah keluarga besar yaitu terdiri dari pasien, suami pasien, anak bungsu
pasien dan dua cucu nya. Pasien seorang perempuan berusia 63 tahun. Pasien berkerja sebagai ibu rumah
tangga yang berjualan nasi uduk di rumahnya setiap pagi. Seluruh keputusan mengenai masalah keluarga
dimusyawarahkan bersama dan diputuskan oleh suami pasien sebagai kepala keluarga.
Family Map
05 DERAJAT FUNGSIONAL
2 yaitu mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di dalam
dan luar rumah)
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa :
Alasan kedatangan: Nyeri sendi pada Lansia dengan gout arthritis (ICD 10-
jari-jari tangan dan kedua kaki sudah M10.0)
berkurang jika dibandingkan
sebelumnya.
Kekhawatiran: Kekhawatiran pasien
sudah berkurang.
Harapan: Belum tercapai maksimal.
Persepsi: Nyeri sendi yang dirasakan
masih sulit untuk hilang disebabkan
karena faktor usia yang sudah lanjut
dan memberat saat cuaca dingin.
Diagnostik Holistik Akhir Studi ASPEK
PSIKOSOSIAL
ASPEK RISIKO 04 KELUARGA
03 INTERNAL
Keluarga sudah mulai menjadi pelaku
Pengetahuan yang lebih baik tentang rawat
pengaruh usia terhadap Kesehatan saat Kondisi rumah sehat sudah mulai berjalan
ini yang mungkin terjadi. (ventilasi sudah mulai dibuka setiap hari
Pola berobat mengutamakan preventif dan rumah tampak lebih rapih dari
daripada kuratif. sebelumnya)
Pengetahuan yang cukup tentang Gout
arthritis.
Pengetahuan yang cukup tentang gizi
seimbang dan mulai membiasakan
05 DERAJAT FUNGSIONAL
makan dengan pola makan yang teratur 1
PEMBAHASAN
Masalah kesehatan pada pasien
geriatri dengan gout arthritis
ini dikaji menurut mandala of
health.
Studi kasus ini melakukan kunjungan sebanyak 3 kali.
II
Intervensi menggunakan media brosur dan poster bergambar
tentang gizi seimbang dan makanan rendah purin
LAPORAN TEORI
KASUS
Pasien datang dengan keluhan tidak 6 nilai utama dokter keluarga (3 plus
jelas (tangan dan kaki sering terasa 3):
nyeri dan pegal-pegal pada sendinya).
Penulis mampu menangani keluhan 1. Pelayanan kesehatan yang berpusat
tersebut dengan memberikan obat pada pasien (hubungan antara dokter-
NSAID (piroksikam) sehingga keluhan pasien)
pasien membaik 2. Pendekatan holistik (model bio-psiko-
sosial)
3. Menekankan pencegahan
LAPORAN TEORI
KASUS