PUSKESMAS GONDANG
1
Pembimbing :
dr. Nunun Agung L.
Oleh :
Astutik Setia S.Ked 15710033
Putu Vendy Ricky M. S.Ked 15710134
Jack Rainagle Samuel S.Ked 15710137
Nurul Laily Adha S.Ked 15710182
Ida Bagus Alamduta S.Ked 15710183
Febriliana S.Ked 15710204
I Komang Nesa Trianta S.Ked 15710247
Cahyaning Fitriasih S.Ked 15710249
2
PENDAHULUAN
Asma adalah jenis penyakit kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
sulit bernapas. Asma dapat bersifat ringan dan tidak
mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat juga bersifat
menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan
harian, sehingga dapat penurunan produktivitas kualitas
hidup.
Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil
dari seorang penderita asma, berjenis kelamin
perempuan dan berusia 75 tahun, yang berada di
wilayah Puskesmas Gondang, Kabupaten Mojokerto
3
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh kondisi pasien dengan kondisi
sosial dan ekonomi, pelayanan kesehatan dan lingkungan
sekitar Dusun Tegan, Kecamatan Gondang, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur ?
4
TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kondisi pasien dengan kondisi sosial dan ekonomi serta
pelayanan kesehatan dan lingkungan Dusun Tegan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Tujuan Khusus
1 Tn. J KK L 78 SD Wiraswasta T -
Ibu Rumah
2 Ny. P Istri P 75 SD Y Pasien
Tangga
7
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. P
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
Alamat : Dusun Tegan Kecamatan Gondang,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 14 September 2017
8
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Riwayat Kebiasaan
• Penderita merupakan ibu dari 2 anak. saat ini pasien adalah ibu rumah
tangga di Dusun Tegan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
Pasien tinggal bersama suaminya saja.
• Sumber pendapatan keluarga didapatkan dari warung kopi milik
suaminya total penghasilan rata-rata perbulan Rp. 1.200.000,-
Riwayat Gizi.
13
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Kepala Leher
• Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi
• Bentuk mesocephal, tidak ada • Tenggorokan : Tonsil tidak subkostal (-)
luka, rambut tidak mudah membesar, pharing hiperemis
dicabut, atrofi m. temporalis(- (-) • Cor :
), makula (-), papula (-), • Leher : JVP tidak meningkat, • I : ictus cordis tak tampak
nodula (-), kelainan mimik trakea ditengah, pembesaran • P : ictus cordis tak kuat angkat
wajah/bells palsy (-) kelenjar tiroid (-), pembesaran •P:
• Mata : Conjunctiva anemis (-/- kelenjar limfe (-). • Batas kiri atas:SIC II 1 cm lateral
), sklera ikterik (-/-), pupil LPSS
isokor (3mm/3mm), reflek • Batas kanan atas : SIC II LPSD
kornea (+/+), warna kelopak • Batas kiri bawah : SIC V 1 cm
(coklat kehitaman). lateral LMCS
• Hidung : Nafas cuping hidung • Batas kanan bawah :SIC IV LPSD
(-), sekret (-), deformitas
hidung (-). • Batas jantung kesan tidak melebar
• Mulut : Bibir pucat (-), bibir • A : BJ I–II intensitas normal, regular,
kering (-), lidah kotor (-), papil bising (-)
lidah atrofi (-). • Pulmo :
• Telinga : Nyeri tekan mastoid • I : pengembangan dada kanan sama
(-), sekret (-), pendengaran dengan kiri
berkurang (-), cuping telinga • P : fremitus raba kiri sama dengan
dalam batas normal kanan
• P : sonor/sonor
• A : wheezing (+/+)
14
PEMERIKSAAN FISIK
15
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur : dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
Fungsi Sensorik : dalam batas normal
Fungsi motorik :
K 5 5 T N N RF 2 2 RP - -
5 5 N N 2 2 - -
16
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan :sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran :kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
Afek :appropriate
Psikomotor :normoaktif
Proses pikir :bentuk : realistik
isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
arus : koheren
Insight :baik
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan rontgen thoraks : Tidak dilakukan
18
RESUME
19
RESUME
20
RESUME
Pemeriksaan Roentgen Thoraks : Tidak dilakukan
21
PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Biologis : Asma Bronkiale
Diagnosis Psikologis :-
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya :
Kondisi lingkungan dan rumah yang berdebu.
Rendahnya pengetahuan tentang penyakit.
22
PENATALAKSANAAN
Non Medika mentosa
Medika mentosa
23
APGAR SCORE
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, pasien selalu pertama kali
membicarakannya kepada suaminya dan mengungkapkan apa yang diinginkannya
ADAPTATION dan menjadi keluhannya. Penyakitnya ini mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Dukungan dari kedua orang tua dan keluarga sangat memberinya motivasi untuk
sembuh dan teratur minum obat.
Suami sangat mendukung dan selalu mengingatkan untuk meminum obat dan
PARTNERSHIP makan teratur serta menjaga fisiknya agar tidak cepat lelah. Komunikasi antar
anggota keluarga juga berjalan dengan cukup baik.
Ny. P merasa interaksinya dan kasih sayang dengan keluarga cukup baik. Dimana
AFFECTION suaminya cukup peduli dengan kesehatannya. Penderita menyayangi keluarganya,
begitu pula sebaliknya.
RESOLVE Ny. P terkadang tidak merasa puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia
dapatkan dari keluarganya.
24
APGAR SCORE
APGAR Ny. P Terhadap Keluarga Sering/selalu Kadang- Jarang/tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya
bila saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi
saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-sama
25
APGAR Tn.J Terhadap Keluarga Sering/selalu Kadang- Jarang/tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya
bila saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi
saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-sama
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari
Cultural baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Keluarga pasien -
menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.
Pemahaman agama baik. Hal ini dapat dilihat dari penderita yang menjalankan shalat lima waktu.
Religius Selain itu pasien juga rajin mengaji. -
Ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi,
Ekonomi meski belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala +
prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup
Pendidikan anggota keluarga kurang memadai. Tingkat pendidikan pengetahuan orang tua masih
Edukasi rendah. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku-buku, koran dan +
internet terbatas.
Keluarga pasien tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam mencari
Medical pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan puskesmas dan hal ini mudah dijangkau
-
karena letaknya dekat.
27
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Keterangan :
B : Penderita (Ny. P)
C D
28
INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA
29
FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN
Pasien mengatakan untuk masalah kesehatan, pasien memiliki
jaminan kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat. Posisi rumah pasien
juga tidak terlalu jauh dari puskesmas. Setiap sakit pasien berobat ke
puskesmas, namun pasien jarang control ke RSUD Mojokerto.
30
IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN
NON PERILAKU KELUARGA
Faktor Perilaku Keluarga
Ny. P saat ini berumur 75 tahun dan tinggal bersama
suaminya. Menurut keluarga ini sehat adalah terbebas
dari segala jenis penyakit. Keluarga ini tahu akan
pentingnya kesehatan dan memberikan pengertian
kepada pasien bahwa penyakit asma tidak dapat
sembuh, dan dapat diturunkan ke anggota keluarga,
penyakit tersebut dapat dikontrol dengan mengurangi
faktor pencetus (debu dan kelelahan) dan meminum obat
dan control secara teratur. Selain itu, keluarga juga
dianjurkan untuk membuat jadwal berobat rutin.
31
IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN
NON PERILAKU KELUARGA
Faktor Non Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
ekomoni menengah ke bawah.
Keluarga ini memiliki sumber penghasilan dari penghasilan suami
yang memiliki warung kopi kecil. Dari total semua penghasilan
tersebut keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun
belum semua kebutuhan dapat terpenuhi terutama kebutuhan
sekunder dan tertier.
Rumah yang dihuni keluarga ini cukup memadai karena masih ada
beberapa hal yang kurang. Pencahayaan kurang cukup, dan ventilasi
yang cukup. Rumah memiliki fasilitas jamban keluarga.
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit
adalah puskesmas Gondang Mojokerto dan RSUD Mojokerto
32
FAKTOR LINGKUNGAN PASIEN
33
GAMBARAN LINGKUNGAN
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah
berukuran 3 x 12 m2, yang terdiri dari
teras, ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
dapur, kamar mandi yang memilki
fasilitas jamban.
Pencahayaan di kamar tidur maupun
ruang tamu kurang cukup.
Lantai rumah masih semen.
Atap rumah tersusun dari genteng,
dinding rumah terbuat dari tembok
yang sebagian dicat dan sebagian
belum dicat.
34
GAMBARAN LINGKUNGAN
Perabotan rumah tangga kurang.
Ventilasi sudah memadai.
Sumber air untuk kebutuhan sehari-
harinya keluarga ini menggunakan sumur
di belakang rumah yang diambil
menggunakan timba.
Secara keseluruhan kebersihan rumah
kurang.
35
DENAH RUMAH
36
DIAGRAM PERMASALAHAN KESEHATAN
PASIEN
Faktor Lingkungan
Fisik
1.Kebersihan personal
DERAJAT KESEHATAN Sosial, Pendidikan,
(Ny. P, 75 Tahun) Pengetahuan
1.Kondisi Ekonomi
Menengah
2.Pengetahuan yang
kurang tentang Asma
Faktor Perilaku
1.Kurangnya pengetahuan
pasien tentang Asma
2.Gaya hidup terkait, pasien
sering beraktifitas dirumah
37
SKALA PRIORITAS PERMASALAHAN
UTAMA
No. Prioritas Jalan Keluar Efektifitas Efisiensi Hasil
M I V C P=
1 Perilaku/aktivitas 5 4 4 2 40
3 Peningkatan kebersihan 5 4 4 2 40
lingkungan
38
SKALA PRIORITAS PERMASALAHAN
UTAMA
Keterangan :
P : Prioritas jalan keluar.
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila
solusi ini dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya
masalah lain).
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah.
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah.
C : Cost, Biaya yang diperlukan.
39
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN ASMA
N Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan
o Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Pembentukan Petugas Terbentuk 1 kali Membentuk Balai Dusun Tenaga Senin Meja, kursi,
Tim Kesehatan Tim Tim (Rakordes, puskesmas alat tulis
Penyuluhan penyuluhan PKK, khusunya
Asma Posyandu) program
Penyakit
Pernafasan/
tidak menular
2 Penyusunan Panitia Tersusun 1 kali Menyusun Balai Dusun Panitia yang Kamis Meja, kursi,
yang rencana tugas dan (Rakordes, sudah alat tulis
sudah kegiatan rencana PKK, terbentuk
terbentuk penyuluhan kegiatan Posyandu)
Asma
40
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN ASMA
N Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan
o Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaa
n
3 Pelaksanaan Masyarakat Meningkatkan 1 kali - Registrasi Balai Tenaga Minggu Leaflet,
wilayah pengetahuan peserta Dusun puskesmas ketiga laptop +
kerja tentang Asma penyuluhan (Rakordes, khusunya LCD, meja,
Puskesmas mulai dari - Penyuluhan PKK, program kursi, dan
Gondang gejala, tentang Posyandu) Penyakit alat tulis
pengobatan, Asma Pernafasan/
cara - Sesi Tanya tidak menular
pencegahan, jawab
dan komplikasi
4 Evaluasi Masyarakat Berkurangnya 7 hari - Mendatangi Rumah Tenaga Tiap Alat tulis
wilayah jumlah pasien rumah Penduduk puskesmas bulan
kerja Asma penduduk khusunya
Puskesmas tiap program
Gondang kelurahan Penyakit
dan Petugas yang Pernafasan/
Kesehatan menderita tidak menular
Asma dan Panitia
- Mendata penyuluhan
jumlah
pasien
Asma
disetiap
kelurahan 41
KESIMPULAN
Segi Biologis :
• Ny. P (75 tahun) menderita Asma Bronkiale
• Status gizi Ny P berdasarkan BMI termasuk dalam kategori gizi baik.
Segi Psikologis :
• Hubungan antara anggota keluarga terjalin akrab.
• Pengetahuan akan Asma Bronkiale yang masih kurang yang berhubungan
dengan tingkat pendidikan keluarga pasien yang masih rendah.
• Tingkat kepatuhan dalam mengonsumsi obat yang baik, mendukung untuk
mengurangi keluhan yang diderita pasien.
Segi Sosial :
• Tidak ada masalah dari segi sosial masyarakat
• Tidak ada masalah dari segi ekonomi dalam keluarga ini yang
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang didapatkan termasuk
informasi tentang kesehatan keluarga
Segi fisik :
• Rumah dan lingkungan sekitar tampak kurang bersih.
42
SARAN
Untuk masalah medis Ny. P dilakukan langkah-langkah :
Promotif :
Edukasi penderita dan keluarga mengenai Asma Bronkiale dan
pengobatannya oleh petugas kesehatan atau dokter yang
menangani.
Preventif :
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
Istirahat yang cukup
Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
Olahraga secara rutin
43
SARAN
Kuratif :
Saat ini penderita sedang dalam pengobatan rawat jalan.
Rehabilitatif :
Mengembalikan kepercayaan diri Ny P sehingga tetap memiliki
semangat akan penanganan penyakitnya.
44
SARAN
45
46