Anda di halaman 1dari 10

Definisi

Adanya batu di dalam kandung empedu


dan atau di saluran empedu
Patofisiologi KLASIFIKASI

Batu empedu terbentuk dari


pemadatan larutan 1.Batu Kolesterol
empedu.Bahan-bahan organik 2.Batu Pigmen : Batu
dalam larutan empedu adalah pigmen Hitam, Batu
bilirubin, garam empedu, pigmen coklat
fosfolipid dan kolesterol. 3.Batu campuran
Gejala klinis
1. Pada batu kandung empedu tanpa komplikasi : nyeri
kolik yang ditimbulkan oleh batu empedu umumnya
timbul akibat penyumbatan duktus sistikus oleh batu.
Nyeri terasa pada epigastrium/perut kuadran kanan
atas menjalar ke punggung kanan atas dan antar
skapula, nyeri menetap dan meningkat selama
setengah jam pertama kemudian berkurang dalam 1
sampai 5 jam.Nyeri mendadak terutama pada malam
hari atau 15 2 jam setelah makan makanan
berlemak, dapat disertai mual dan muntah.
2. Gejala gastrointestinal : kembung , rasa panas ulu hati,
sendawa tanpa rasa nyeri
3. Demam jika ada kolesistitis akut,nyeri perut kanan atas
menetap disertai menggigil
Pemeriksaan fisik
Tanda murphy sign positif apabila nyeri tekan hipokondrium kanan
bertambah sewaktu penderita menarik nafas panjang karena
kandung empedu yang meradang tersentuh jari tangan pemeriksa
dan pasien berhenti menarik nafas.Tanda ini merupakan manifestasi
kolesititis akut.
Ikterus bila terdapat obstruksi duktus koledokus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium (leukosit,bilirubin,alkali fosfatase,transaminase,amilase)
- USG : batu dalam kandung empedu akan memberikan gambaran
acoustic shadow dan bergerak bersama gerakan nafas pasien.
- CT-Scan
DIAGNOSIS BANDING
1. Ulkus peptikum, pankreatitis, apendisitis, hepatis,
iskemia miokard, pneumoni, pleuritis, herpes zoster
pada nervus interkostal, spasme esofagus, refluks
gastroesofageal, kolik renal, irritable bowel syndrome
2. Pada ikterus obstruksi, batu duktus koledokus
didiagnosis banding dengan kolangio karsinoma,
karsinoma pankreas dan striktur saluran biliaris
Penatalaksanaan Terapi
1. Terapi non pembedahan
a.Terapi cairan asam empedu / bile acid
b.Contact dissolution therapy
c.Extracorporeal shock wave lithotrypsi (EWSL)
2. Terapi pembedahan
a.Kolesistektomi terbuka
b.Laparoskopik
Patofisiologi
Peradangan mekanis akibat tekanan intralumen dan
regangan yang menimbulkan iskemia mukosa dan
dinding kandung empedu.
Peradangan kimiawi akibat pelepasan lisolesitin (akibat
kerja fosfolipase pada lesitin dalam empedu) dan faktor
jaringan local lainnya.
Peradangan bakteri berperan pada 50- 85 % pasien
kolesistitis akut.
Pemeriksaan fisik (Triad: nyeri akut kuadran kanan atas
abdomen, demam, leukositosis berkisar anatara 10.000-
15.000 shift to the left pada hitung jenis: bilirubin serum
sedikit meningkat (< 85,5 mol/L); peningkatan sedang
aminotransferase serum (> dari 5 kali lipat)
USG menunjukkan batu (90-95% kasus) dan penebalan
pada dinding kandung empedu
Penatalaksanaan
Konservatif
Lisis batu dengan obat-obatan disolusi
Litotripsi (ESWL)
Terapi Diet
makanan cair rendah lemak. hindari kolesterol yang tinggi
terutama lemak hewani. Suplemen bubuk tinggi protein
dan karbohidrat dapat diaduk ke dalam susu skim dan
adapun makanan tambahan seperti : buah yang dimasak,
nasi ketela, daging tanpa lemak, sayuran yang tidak
membentuk gas, roti, kopi / teh.

Anda mungkin juga menyukai