Anda di halaman 1dari 31

PLENO scenario A blok 10

Kelompok 8
Katheline Tamara Tamba 04011181520011
Cindy Virginia Larasati 04011181520012
M. Fadlilah Al Fitrah 04011281520114
Mira Maulani Fatima 04011281520129
Andy Andrean 04011281520130
Ramadhani Syifa Majid 04011381520088
Muhamad Al Akbar 04011381520092
Sredaran Nair J Muralidharan Nair04011381520191
Vinil Kiran Kalaichelvan 04011381520193

Skenario A kelompok 8 1
Skenario A blok 10
• An A perempuan usia 6 tahun dibawa ke puskesmas dengan
keluahn BAB cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir,
sejak 3 har yang lalu. Frekuensi BABA 6-10 x/hari. Penderita
juga mengeluhkan badannya terasa lemah, nyeri perut serta
nyeri disekitar anus waktu defekasi dan demam.
• Pada pemeriksaan fisik umum:
• Keadaan umum tampak sakit sedang
• TD : 100/70, HR :104 x/menit, RR : 24x/Menit, temp 38,7 derajat
celcius

Skenario A kelompok 8 2
• Pemeriksaan fisik khusus:
• Kepala : kelopak mata tidak cekung
• Abdomen : turgor kulit normal
• Pada pemeriksaan labolatorum:
• Pemeriksaan darah: leukosit 16000, diff count:
1/0/8/87/20/6
• Pemeriksaan urin dalam batas normal
• Pemeriksaan tija dengan 3 specimen : ditemukan
tropozoit inti 1 dengan RBC di dalamnya, pseudopodium
dibentuk cepat dengan pergerakan aktif progressif

Skenario A kelompok 8 3
Klarifikasi Istilah

• Tropozoit
• Lendir • Tinja dengan 3
• Defekasi spesimen
• Demam • Pseudopodium
• Sakit sedang • Pergerakan aktif
progresif
• Turgor kulit
• Nyeri di sekitar anus
• Diff count • Nyeri perut

Skenario A kelompok 8 4
N Identifikasi masalah Concern
o
1 An. A perempuan (6th) dibawa ke ***
puskesmas dengan keluhan BAB cair
sedikit-sedikit disertai darah dan
lendir, sejak 3 hari lalu dengan
frekuesi 6-10x/hari.
2 Penderita juga mengeluhkan **
badannya terasa lemah, nyeri perut
serta nyeri di sekitar anus waktu
defekasi dan demam.
3 Pemeriksaan fisik Umum dan khusus *
4 Pemeriksaan labolatoriumSkenario A kelompok 8 * 5
Analisis masalah
1. An. A perempuan (6th) dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB
cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir, sejak 3 hari lalu
dengan frekuesi 6-10x/hari. (***)
a. Bagaimana komposisi dan bentuk feses normal?
Bahan feses biasanya terdiri dari 100 gram air dan 50 gram bahan padat
yang terdiri dari selulosa, bilirubin, bakteri, dan sejumlah kecil garam. Produk-
produk sisa utama yang diekskresikan di feses adalah bilirubin dan feses
biasanya berbentuk lonjong.
b. Bagaimana frekuensi BAB normal pada anak usia
6 tahun?
Pada umumnya frekuensi normal defekasi adalah berkisar tiga kali sehari
sampai tiga kali dalam seminggu.
Skenario A kelompok 8 6
1. An. A perempuan (6th) dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB
cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir, sejak 3 hari lalu
dengan frekuesi 6-10x/hari. (***)
c. Apa yang dimaksud diare?
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam
d. Apa saja jenis-jenis diare?
• Berdasarkan Patofisiologi:
1) Diare sekresi (secretory diarrhea)
2) Diare osmotic (osmotic diarrhea) (Suraatmaja, 2007)
• Bedasarkan lamanya waktu
1. Diare akut
2. Diare persisten
3. Diare kronis
Skenario A kelompok 8 7
1. An. A perempuan (6th) dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB
cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir, sejak 3 hari lalu dengan
frekuesi 6-10x/hari. (***

e. Bagaimana mekanisme terbentuknya feses yang cair disertai


darah dan lendir?

Skenario A kelompok 8 8
1. . An. A perempuan (6th) dibawa ke puskesmas dengan keluhan
BAB cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir, sejak 3 hari lalu
dengan frekuesi 6-10x/hari. (***)
g. Bagaimana interpretasi dari keluhan BAB An. A?
Pada amoebic dysentery penderita mengalami walking dysentery. Penderita
walking dysentery penderita tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena
belum mengalami dehydrasi. Sedangkan pada Bacillery dysentery penderita
mengalami lying-down dysentery sehingga tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari karena mengalami dehidrasi berat. Pada scenario An A mengalami
amoebic dysentery
h. Mikroorganisme apa saja yang dapat menyebabkan keluhan
An. A?
Mikroorganisme yang dapat menyebabkan keluhan An. A adalah
E.histolytica, bakteri Shigella , bakteri Salmonella, bakteri Escherichia coli,
bakteri Campylobacte.

Skenario A kelompok 8 9
1. An. A perempuan (6th) dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB
cair sedikit-sedikit disertai darah dan lendir, sejak 3 hari lalu
dengan frekuesi 6-10x/hari. (***)
i. Bagaimana dampak dari keluhan An. A bagi kondisi tubuhnya?
Amebiasis kolon menahun
Abses hati
Amebiasis pulmonal
j. Bagaimana faktor resiko penyebab diare secara umum?
faktor perilaku
Faktor lingkungan

Skenario A kelompok 8 10
Skenario A kelompok 8 11
2. Penderita juga mengeluhkan badannya terasa lemah, nyeri perut
serta nyeri di sekitar anus waktu defekasi dan demam.(**)
a. Bagaimana anatomi traktus digestivus yang terkait dengan
skenario?

Skenario A kelompok 8 12
2. Penderita juga mengeluhkan badannya terasa lemah, nyeri
perut serta nyeri di sekitar anus waktu defekasi dan demam.(**)

b. Bagaimana histologi traktus digestivus yang terkait dengan


skenario?

Skenario A kelompok 8 13
2. Penderita juga mengeluhkan badannya terasa lemah, nyeri perut
serta nyeri di sekitar anus waktu defekasi dan demam.(**)
c. Apa yang menyebabkan nyeri perut berdasarkan skenario?
Ulkus yang terdapat pada pasien An A dapat menyebabkan rasa
nyeri pada perut.

d. Apa yang menyebabkan nyeri di sekitar anus saat defekasi


berdasarkan skenario?
Amebiasis rectum bila tidak diobati dapat juga menyebar ke kulit
disekitar anus, sehingga menyebabkan amebiasis perianal.
Amebiasis perianal akan menyebabkan nyeri disekitar anus pada
saat defekasi.

Skenario A kelompok 8 14
2. Penderita juga mengeluhkan badannya terasa lemah, nyeri perut
serta nyeri di sekitar anus waktu defekasi dan demam.(**)
e. Apa yang menyebabkan demam berdasarkan skenario?
Mediator inflamasi yang diproduksi sel epitel yaitu IL1 dan
cyclooxygenase-2 (COX2) dan meningkatnya interleukin 1 akibat
aktivitas proteinase sistein akan mengubah set point
thermoregulator pada hypothalamus.

Skenario A kelompok 8 15
3. Pemeriksaan fisik Umum dan khusus.(*)
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik umum An. A?
TD normal
HR normal
RR normal
Suhu tidak normal

b. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik khusus An. A?


Jika dikaitan dengan kondisi An. A dengan derajat dehidrasi,
maka An. A mengalami gejala dehidrasi minimal. Pada tingkat diare ini
penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang- kadang muntah,
terasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan menurun,
aktifitas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih normal atau
takikardia yang minimum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal
Skenario A kelompok 8 16
3. Pemeriksaan fisik Umum dan khusus.(*)
c. Bagaimana mekanisme terjadinya kelainan pada pemeriksaan
umum?
Pada kasus ini yang mengalami kelainan hanya demam. Demam
yang terjadi pada amebiasis disebabkan karena E.histolytica
menginvasi mukosa usus

d. Apa yang menyebabkan turgor kulit tetap normal dan kelopak


mata tidak cekung pada kondisi An. A?
Turgor kulit tetap normal dan kelopak mata tidak cekung
dikarenakan pada kondisi An. A hanya menderita diare dengan
dehidrasi ringan (3%-5%).

Skenario A kelompok 8 17
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan darah?
Peningkatan Neutrofil segmen
Diff count bergeser ke kanan

b. Bagaimana mekanisme terjadinya kelainan pada pemeriksaan


darah?
Peningkatan leukositnya menandakan terjadinya infeksi pada
tubuh. Sel darah putih atau leukosit berperan penting dalam sistem
kekebalan tubuh untuk melawan infeksi serta sel-sel tumor (kanker).
Kehadiran patogen yang merusak atau mengganggu kondisi normal
tubuh kita merangsang peningkatan jumlah leukosit untuk melawan
patogen-patogen di dalam tubuh sebagai bentuk pertahanan melwan
invasi patogen yang masuk
Skenario A kelompok 8 18
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
c. Apa indikator yang menunjukkan pemeriksaan urin dalam
batas normal?

d. Mikroorganisme apa yang ditemukan dalam spesimen tinja?


Entamoeba histolytica

Skenario A kelompok 8 19
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
e. Bagaimana morfologi dan siklus hidup dari mikroorganisme
yang ditemukan pada spesimen tinja An. A?
Dalam daur hiupnya, E.histolytica memp;unyai 2 stadium yaitu
trofozoit dan kista. BIla kista matang tertelan, kista tersebut tiba di
lambung masih dalam keadaa ututh karena dinding kista tahan
terbadap asam lambung. Di rongga terminal usus halus, dinding
kista dicerna , terjadi ekskistasi dan keluarlah stadium trofozoit yang
masuk ke rongga usus besar

f. Apa hospes dan nama penyakit dari mikroorganisme yag


menginfeksi An. A?
Hospes : Manusia
Amebiasis
Skenario A kelompok 8 20
Skenario A kelompok 8 21
Skenario A kelompok 8 22
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
g. Bagaimana patogenesis mikroorganisme dalam tubuh An. A?
Diare didahului dengan kontak antara stadium trofozoit
E.histolytica engan sel epitel kolon, melalui antigen Gal/Gal Nac-
lectin yang terdapat pada permukaan stadium trofozoit. Sel epitel
usus yang berikatan dengan stadium trofozoit E.histolytica akan
menjadi immobile dalam waktu beberapa menit, kemudian granula
dan struktur sitoplasmanya menghilang yang diikuti dengan
hancurnya inti sel. Sistein proteinase E.histolytica yang terdiri atas
amebapain dan histolysin akan melisiskan matriks protein ekstra sel,
sehingga mempermudah invasi trofozoit ke jaringan submucosa.

Skenario A kelompok 8 23
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
H. prosedur pemeriksaan darah?
Hitung jumlah leukosit
• Reagen: Larutan Turk
• Cara pemeriksaan:
• Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
• Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
• Hisap larutan Turk sampai tanda 11
• Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
• Buang larutan 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
• Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
• Nilai Normal: 5.000 – 10.000 / mm3

Skenario A kelompok 8 24
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
i. Bagaimana prosedur pemeriksaan urin?
Pemeriksaan Urin rutin
Pemeriksaan Urin tengah
Pemeriksaan Urin kateter

j. Bagaimana prosedur pemeriksaan tinja?


Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan mikroskopik
Teknik konsentrasi
Teknik flotasi jenuh garam

Skenario A kelompok 8 25
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
k. Apa saja pemeriksaan penunjang yang membantu
menegakkan diagnosis An. A?
Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan serologi
Deteksi antigen
PCR
l. Bagaimana dampak penyakit infeksi yang dialami An. A jika
mencapai fase kronis?
Amebiasis kolon menahun
Amebiasis Ekstra-Intestinal

Skenario A kelompok 8 26
Skenario A kelompok 8 27
4. Pemeriksaan laboratorium.(*)
m. Bagaimana penatalaksaan yang dapat dilakukan untuk
menangani kasus An. A?
Pengobatan amebiasis meliputi terapi farmakologis, intervensi
bedah, dan langkah-langkah pencegahan, yang sesuai.

n. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah


infeksi?
Kebersihan perorangan
Kebersihan lingkungan

Skenario A kelompok 8 28
Peta konsep
Faktor resiko lingkungan,
usia, perilaku Anak A(perempuan, 6thn) terinfeksi kista E.histolytica

Di usus besar, kista masuk stadium tropozoid dan berkontak dengan epitel usus

Pemeriksaan darah:
Melisiskan jaringan mukosa dan bersarang di
Protein sistein meningkatkan interleukin 1 Leukosit 16000 submukosa
dan sel epitel usus memproduksi COX2
Ulkus

Disentri amoebik
Meningkatkan set point thermoregulator
Neutrofil segmen meningkat
di hipothalamus
BAB berdarah dan berlendir

Tropozoid ditemukan pada specimen tinja


dengan ciri-ciri:
Diff count shift to right
Demam
Terdapat RBC dalam tropozoid

Pseudopodium dibentuk cepat dan bergerak


Skenario A kelompok 8 29
cepat linear
Learning issue
1. Mikrobiologi penyakit infeksi
2. Diare
3. Anatomi dan histologi Traktus Digestivus
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan fisik umum dan khusus
6. Pemeriksaan Lab untuk diagnosis mikroorganisme

Skenario A kelompok 8 30
Kesimpulan
• Anak A (perempuan,6 tahun) menderita amoebic dysentery karena
terinfeksi E.histolytica

Skenario A kelompok 8 31

Anda mungkin juga menyukai