Anda di halaman 1dari 10

Andy Andrean

04011281520130
Learning issue
1. Skripsi
2. Peraturan Drop-out

I. Skripsi
Menurut peraturan universitas sriwijaya tentang pedoman integritas karya ilmiah
universitas sriwijaya karya ilmiah adalah : hasil karya akademik mahasiswa/pendidik/tenaga
kependidikan di lingkungan unsri yang dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun
eektronik yang dipresentasikan, dan/atau diterbitkan . Menurut buku pedoman akademik Unsri
skripsi adalah tugas akhir untuk mahasiswa program sarjana (S1) adalah suatu tulisan ilmiah
berupa tulisan hasil penelitian yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku
Tujuan skripsi :

1. Mahasiswa mampu menyusun karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan
masalah, mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan membuat
suatu kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu.

Selama proses penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi, mahasiswa harus dibimbing oleh
tim pembimbing dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sekurang-kurangnya dua orang pembimbing, yaitu


1. satu orang pembimbing utama, selaku penanggung jawab, dan
2. satu orang pembimbing pendamping/anggota atau lebih, dan/atau
3. apabila diperlukan, dapat diangkat satu orang pembimbing lapangan atau yang
memiliki keahlian khusus di bidangnya yang ditunjuk dengan surat keputusan (SK)
dekan atas usul mahasiswa dan jurusan/bagian/laboratorium.
2. Jumlah dan komposisi pembimbing dapat disesuaikan dengan memperhatikan rasio
antara mahasiswa yang harus dibimbing dan jumlah dosen yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing.
3. Pembimbing utama dan pembimbing pendamping/anggota ditunjuk oleh
jurusan/bagian/laboratorium dan disahkan dengan SK dekan.
Persyaratan Pembimbing Utama
1. Pembimbing utama pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap fakultas, yang ada di
jurusan/bagian/laboratorium, serendah-rendahnya memiliki jabatan lektor dan memiliki
ijazah S-2/Sp-1.
2. Apabila tenaga pengajar tetap yang memenuhi persyaratan di atas tidak ada atau
jumlahnya tidak mencukupi, fakultas/jurusan /bagian/laboratorium dapat menunjuk tenaga
pengajar tetap yang memenuhi persyaratan serendah-rendahnya memiliki jabatan asisten ahli
dan memiliki gelar tambahan doktor (S-3).

Persyaratan Pembimbing Pendamping/Anggota


Pembimbing Pendamping/anggota pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap fakultas, yang ada
di jurusan/bagian/laboratorium, yang serendah-rendahnya berjabatan asisten ahli dan memiliki
ijazah S-2/Sp-1.

Persyaratan Pembimbing Lapangan/Keahlian Khusus


1. Apabila untuk skripsi tersebut dilakukan melalui penelitian lapangan,
fakultas/jurusan/laboratorium dapat menetapkan seorang pembimbing lapangan yang
diangkat dengan SK dekan, yaitu tenaga dari instansi/lembaga tempat mahasiswa melakukan
kegiatan penelitian.
2. Pembimbing lapangan/keahlian khusus sekurang-kurangnya adalah lulusan program
sarjana atau diakui memiliki kepakaran di bidangnya.

Proposal penelitian dibuat sebelum meminta persetujuan dosen terhadap judul yang di
ajukan. Usulan penelitian terdiri atas 2 bagian, yaitu: halaman judul, dan isi. Halaman judul
memuat judul usulan penelitian, jenis usulan, lambang universitas , nama dan nomor induk
mahasiswa, institusi yang dituju dan waktu pengajuan.
Isi proposal penelitian terdiri dari :
1. halaman pengesahan
2. daftar isi
3. ringkasan
4. bab 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Batasan Penelitian
d. Maksud dan Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
5. Bab 2. Tinjauan Pustaka
6. Bab 3. Metode Penelitian
7. Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian
8. Daftar pustaka

Prosedur dalam penulisan skripsi

Prosedur Penunjukan Pembimbing


1. Penunjukan pembimbing (utama dan pendamping/anggota) dilakukan oleh
jurusan/bagian/laboratorium setelah mahasiswa menyerahkan topik tentatif
kepada jurusan/bagian/laboratorium.
2. Atas dasar topik tentatif tersebut, jurusan/bagian/laboratorium menunjuk pembimbing
utama dan satu orang pembimbing pendamping/anggota atau
lebih.
3. Ketua Jurusan/Kepala Bagian/Kepala Laboratorium secara tertulis menyampaikan
penunjukan pembimbing utama dan pembimbing pendamping/anggota kepada dekan. Dekan
segera mengeluarkan SK pengangkatannya yang berlaku untuk dua semester dan dapat
diperpanjang sampai dengan tiga semester.
4. Apabila dipandang perlu, ketua jurusan/kepala bagian/kepala laboratorium dapat pula
menyarankan penunjukan berikut:
1. Pembimbing lapangan, yaitu tenaga ahli dari instansi/lembaga tempat
mahasiswa melakukan penelitian.
2. Narasumber, yaitu tenaga ahli dari luar fakultas/jurusan /bagian/laboratorium
yang diminta informasinya berkaitan dengan materi skripsi.
3. Konsultan, yaitu tenaga pengajar tetap atau tidak tetap
fakultas/jurusan/bagian/laboratorium atau tenaga dari luar
fakultas/jurusan/bagian/laboratorium yang diminta konsultasinya untuk penyusunan
skripsi dalam bidang metodologi penelitian dan/atau statistika (tidak menyangkut skripsi
dan bahasa).
4. Penunjukan pembimbing lapangan, narasumber, dan/atau konsultan dari luar
fakultas/jurusan/bagian/laboratorium didasarkan pada kesediaan bersangkutan serta pada
keahlian di bidang ilmu yang berkaitan dengan materi skripsi (untuk pembimbing
lapangan dan nara sumber) atau berkaitan
dengan metodologi penelitian dan/atau statistika (bagi konsultan).

Penggantian Pembimbing
Apabila karena suatu alasan atau adanya halangan sehingga pembimbing utama dan/atau salah
satu pembimbing pendamping/anggota tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan
baik berturut-turut maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada
pimpinan fakultas/jurusan/bagian/laboratorium dan pimpinan fakultas/ketua jurusan/kepala
bagian/kepala laboratorium dapat menunjuk penggantinya dengan memperhatikan persyaratan
pembimbing.
Prosedur Pembimbingan
Tim pembimbing diharapkan untuk terus-menerus memantau bimbingannya dengan
menggunakan kartu bimbingan skripsi. Dengan demikian, tim pembimbing dapat mengetahui
perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses kegiatannya dalam
menyusun dan menulis skripsi. Adapun proses yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Mahasiswa bersama pembimbing utama dan pembimbing pendamping


/anggota mendiskusikan judul, outline (garis besar), desain/rancangan penelitian,
bahan dan metode, parameter yang diamati, dan alat ukur yang digunakan.
2. Usulan penelitian yang telah disetujui tim pembimbing wajib
diseminarkan di tingkat fakultas/jurusan/bagian/ laboratorium (pelaksanaan seminar
disesuaikan dengan kondisi fakultas/jurusan/bagian/laboratorium yang bersangkutan).
3. Usulan penelitian yang telah diseminarkan harus terdaftar di
jurusan/bagian/laboratorium dan SBA/ SBAK.
4. Mahasiswa melakukan penelitian dengan supervisi tim pembimbing serta menyusun
skripsi sesuai dengan proses seperti yang diuraikan di bagian sebelumnya.
5. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester bersangkutan,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya dengan
mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya tetap sama).
2. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf K
sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK.
3. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal studi.
6. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-
turut, tetap diberlakukan penilaian seperti pada butir (5) di atas, yaitu:
1. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya dengan
mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya tetap sama);
2. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf K
sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK;
3. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal studi;
4. Pembimbing utama, melalui Pembantu Dekan Bidang Akademik, memberikan
peringatan tertulis kepada mahasiswa yang berisi pernyataan, bahwa jika pada
semester perpanjangan kedua skripsi tidak dapat diselesaikan, mahasiswa
yang bersangkutan akan dikenai sanksi sebagaimana disebut pada butir di
bawah ini.
7. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam tiga semester berturut-
turut, diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembimbing utama memberikan huruf mutu E.
2. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan topik yang
berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama atau berbeda).
3. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal lagi (mulai
dari butir 3.4 (1)).
4. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi (butir 3.1 dan 3.2).
5. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang bersangkutan, berlaku
peraturan seperti butir (5) di atas.
8. Setelah skripsi selesai dalam bentuk first draft (konsep pertama) dan
telah disetujui tim pembimbing, sebelum diajukan dalam sidang ujian sarjana, draf
tersebut harus diseminarkan dahulu di tingkat jurusan/bagian/ laboratorium
(pelaksanaan seminar disesuaikan dengan kondisi jurusan/bagian/laboratorium yang
bersangkutan).
1. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran perbaikan, tim
pembimbing dapat melakukan evaluasi final.
2. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan, mahasiswa
perlu mempertimbangkan penulisan akhir. Bagi fakultas yang tidak
mensyaratkan seminar hasil (first draft)/kolokium, tetapi langsung sidang ujian
sarjana, maka pentahapannya langsung ke butir 3.4.(10)
9. Penulisan akhir dilakukan mahasiswa setelah seminar dengan
mempertimbangkan masukan/saran perbaikan (kalau ada) dari hasil diskusi dalam
seminar tersebut. Setelah penulisan akhir selesai, tim pembimbing melakukan evaluasi
final.
10. Final draft (konsep akhir) skripsi, yang belum dijilid, dibuat sekurang-
kurangnya dalam rangkap lima, dengan rincian:
1. Satu buah untuk pembimbing utama;
2. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota;
3. Dua buah (atau lebih) untuk penguji;
4. Satu buah untuk mahasiswa.
11. Setelah ujian sidang sarjana (komprehensif), apabila dinyatakan lulus,
dan setelah dilakukan perbaikan seperlunya, skripsi yang telah disetujui tim pembimbing
harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap enam (kecuali jika fakultas menetapkan
lain), dengan rincian:
1. Dua buah untuk fakultas dan jurusan/bagian/laboratoium.
2. Satu buah untuk pembimbing utama.
3. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota.
4. Satu buah untuk UPT Perpustakaan Universitas Padjadjaran.
5. Satu buah untuk mahasiswa.
Source : Universitas Padjadjaran Bandung 2011

Mengapa skripsi dianggap sebagai penghambat kelulusan mahasiswa


1. skripsi merupakan kegiatan akademik yang bermula dari inistiaf mahasiswa dan
membutuhkan kemandirian mahasiswa yang bersangkutan untuk
menuntaskannya.
2.Ketidakserasian dalam hubungan mahasiswa dengan dosen pembimbingnya
3.Mahasiswa terlalu menyibukan diri di aktivitas ekstrakurikulernya
4.Sulitnya mahasiswa menemukan permasalahan yang perlu diteliti
5.Posisi skripsi di mata mahasiswa akan menentukan intensitas dan keseriusannya
dalam penulisan skripsi
Tugas pembimbing secara umum:
1. memantau perkembang mahasiswa dalam mempersiapkan karya tulisnya
2. memfasilitasi mahasiswa mendapatkan topic

II. Drop Out


Mahasiswa program s1 Universitas Sriwijaya dinyatakan putus studi apabila:
1. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit sebanyak 52 sks atau;
2. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak lebih dari atau sama
dengan 52 tetapi IPK yang dicapai kurang dari 2,00
3. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), tidak mampu mengumpulkan
jumlah sks yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan , minimal 144sks
4. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), telah mengumpulkan sks sesuai
dengan yang disyaratkan akan tetapi mempunyai nilai E atau memiliki nilai D
lebih dari 10% total sks minimal yang disyaratkan.
5. Tidak membayar biaya UKT semester pada jadwal yang telah ditentukan dan
tidak mengajukan SO

Larangan mahasiswa Unsri

1. Apabila mahasiswa melanggar ketentuan, peraturan, dan larangan yang telah


ditetapkan universitas, fakultas, dan jurusan dapat dikenakan sanksi berupa
peringatan, skorsing, atau pemecatan/ diberhentikan sebagai mahasiswa oleh
universitas
2. Apabila mahasiswa melanggar ketentuan akademik berupa pelanggaran etika
penulisan atau tindakan pidana plagiatrisme/duplikasi dalam kegiatan akademik
maupun riset/penelitian untuk skripsi/thesis/disertasi atau publikasi di Universitas
Sriwijaya dapat dikenakan sanksi berupa pemecatan/diberhentikan sebagai
mahasiswa Universitas Sriwijaya ataupun pembatalan gelar akademik yang telah
diperoleh dari hasil plagiat tersebut.
3. Apabila ada pertanda bukti/petunjuk bahwa seorang mahasiswa melakukan
aktifitas/kegiatan yang dilarang, maka kepada mahasiswa tersebut diberikan sanksi
skorsing maupun pemecatan/diberhentikan sebagai mahasiswa oleh universitas
sriwijaya
4. Apabila mahasiswa melakukan tindakan propaganda, menyebar fitnah, dan
menyalahgunakan atribut Universitas Sriwijaya diberikan sanksi skorsing tidak
mengikuti kuliah satu semester maupun DIBERHENTIKAN sebagai mahasiswa oleh
universitas Sriwijaya.
5. Apabila mahasiswa melakukan pemalsuan data nilai atau kecurangan akademik lain
dikenakan sanksi sesuai dengan tata cara dan mekanisme yang diatur pada etika
akademik yang dikeluarkan rector
6. Apabila mahasiswa melakukan perkelahian dan/atau tawuran antar mahasiswa dalam
kampus Universitas sriwijaya atau perkelahian diluar kampus yang dapat
mencemarkan nama baik Universitas sriwijaya maka diberikan sanksi berupa
diberhentikan sebagai mahasiswa oleh Universitas sriwijaya
7. Apabila mahasiswa melakukan tindakan melanggar hukum dan dinyatakan dalam
surat keputusan dari penegak hukum diberikan sanksi berupa pemberhentian sebagai
mahasiswa oleh universitas Sriwijaya
8. Apabila mahasiswa melakukan tindakan criminal , mencuri, berkelahi, provokasi,
menghasut, anarkisme, perploncoan, membuat kekacauan dan kerusuhan akan
diberikan sanksi berupa pemberhentian sebagai mahasiswa oleh universitas sriwijaya
9. Apabila mahasiswa terbukti melakukan perjokian atau meminta seorang melakukan
perjokian untuk kegiatan ujian/pelatihan yang dilakukan oleh universitas Sriwijaya ,
maka akan diberikan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa oleh universitas
sriwijaya.
10. Apabila seorang calon mahasiswa dalam pemeriksaan klinis labolatorium ternyata
hasilnya terdapat indikasi pemakai/pengguna narkoba, sesuai dengan surat ditjen dikti
depdiknas no.131/d/2000 tanggal 21 januari 2000 maka yang bersangkutan
dinyatakan dibatalkan atau gugur atau diberhentikan sebagai mahasiswa
11. Seluruh civitas akademikan ( dosen dan mahasiswa ) dan karyawan wajib terbebas
dari pengedar/pemakai/pengguna narkoba/NAFZAH dan diadakan Check Spot
sewaktu-waktu terhadap penggunaan narkoba. Apabila terbukti sebagai pengedar atau
dari hasil pemeriksaan klinis labolatorium ternyata positif terhadap
pemakai/pengguna narkoba/NAFZAH, maka yang bersangkutan dinyatakan
DIBERHENTIKAN sebagai dosen/mahasiswa/karyawan dan akan diproses hukum
sesuai ketentuan yang berlaku

Prosedur DO

1. Untuk mahasiswa yang melampaui batas studi, daftar usulan mahasiswa DO


disampaikan oleh BAAK ke Ketua Program Studi.
2. Kaprodi menghubungi dosen PA untuk menggali informasi tentang mahasiswa yang
masuk dalam daftar usulan mahasiswa DO.
3. Jika diperlukan kaprodi atau dosen PA dapat menghadirkan mahasiswa untuk
penggalian informasi lebih detail.
4. Jika diperoleh data yang benar maka, Ketua Program Studi mengajukan usulan
mahasiswa DO ke Ketua.
5.. Ketua melaksanakan rapat keputusan DO dengan menghadirkan pembantu ketua,
kaprodi, BAAK dan dosen PA dari mahasiswa bersangkutan.
6. Pembahasan rapat meliputi, penggalian informasi terhadap mahasiswamahasiswa yang
diusulkan DO, serta persetujuan DO dari peserta rapat.
7. Ketua membuat surat pemutusan hubungan akademik yang ditujukan kepada
mahasiswa bersangkutan dan orangtua/ wali.

Daftar pustaka

Lakitan,Benyamin.2014.Mengapa Skripsi (Kadang) Menjadi Penunda Kelulusan?.retrieved from


http://www.unsri.ac.id/?act=artikel_detil&id=86
Tim Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta.2014.Panduan Teknis Pembuatan Proposal dan
Laporan Skripsi.Yogyakarta: STMIK AMIKOM
Unpad.2011.Penyusunan skripsi.retrieved form http://iesp.fe.unpad.ac.id/?page_id=90
Unsri.2013.Peraturan Universitas Sriwijaya tentang Pedoman Integritas Karya Ilmiah
Universitas Sriwijaya.Indralaya:Unsri
Unsri.2015.Pedoman akademik 2015/2016.Indralaya:Unsri

Analisis masalah

1. Terancam di drop out (I)


a. Mengapa terancam di drop out?
b. Kriteria apa saja yang menyebabkan mahasiswa di drop out?

Mahasiswa program s1 Universitas Sriwijaya dinyatakan putus studi apabila:


1. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit sebanyak 52 sks
atau;
2. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak lebih dari atau sama
dengan 52 tetapi IPK yang dicapai kurang dari 2,00
3. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), tidak mampu
mengumpulkan jumlah sks yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan ,
minimal 144sks
4. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), telah mengumpulkan sks
sesuai dengan yang disyaratkan akan tetapi mempunyai nilai E atau
memiliki nilai D lebih dari 10% total sks minimal yang disyaratkan.
5. Tidak membayar biaya UKT semester pada jadwal yang telah ditentukan
dan tidak mengajukan SO
6. Melanggar peraturan yang ditetapkan Universitas Sriwijaya dengan sanksi
diberhentikan sebagai mahasiswa

c. Bagaimana dampak terancam di drop out?


Memacu mahasiswa untuk menyelesaikan studinya tepat waktu
Memacu mahasiswa untuk lebih konsentrasi terhadap studinya
d. Apa itu drop out?
Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya, atau sebelum lulus.
e. Bagaimana prosedur seorang mahasiswa di drop out?

1. Untuk mahasiswa yang melampaui batas studi, daftar usulan mahasiswa DO


disampaikan oleh BAAK ke Ketua Program Studi.
2. Kaprodi menghubungi dosen PA untuk menggali informasi tentang mahasiswa
yang masuk dalam daftar usulan mahasiswa DO.
3. Jika diperlukan kaprodi atau dosen PA dapat menghadirkan mahasiswa untuk
penggalian informasi lebih detail.
4. Jika diperoleh data yang benar maka, Ketua Program Studi mengajukan usulan
mahasiswa DO ke Ketua.
5.. Ketua melaksanakan rapat keputusan DO dengan menghadirkan pembantu ketua,
kaprodi, BAAK dan dosen PA dari mahasiswa bersangkutan.
6. Pembahasan rapat meliputi, penggalian informasi terhadap mahasiswamahasiswa
yang diusulkan DO, serta persetujuan DO dari peserta rapat.
7. Ketua membuat surat pemutusan hubungan akademik yang ditujukan kepada
mahasiswa bersangkutan dan orangtua/ wali.

2. Masih belum mampu menyelesaikan proposal skripsi (III)


a. Bagaimana agar mahasiswa dapat menyelesaikan proposal tepat waktu?
a. Diperlukan inisiatif dari mahasiswa sadar akan tugas utamanya adalah
menuntut ilmu.
b. Mahasiswa diharapkan untuk lebih proaktif dan pembimbing diharapkan
meluangkan waktu yang cukup untuk mahasiswa berkonsultasi.
c. Menganggap bahwa skripsi merupakan suatu kewajiban utama bukan
sebagai syarat kelulusan.
b. Apa saja faktor yang menghambat mahasiswa untuk menyelesaikan proposal
skripsi?
a. inisiatif mahasiswa dan membutuhkan kemandirian mahasiswa yang
bersangkutan untuk menuntaskannya.
b. Ketidakserasian dalam hubungan mahasiswa dengan dosen
pembimbingnya
c. Mahasiswa terlalu menyibukan diri di aktivitas ekstrakurikulernya
d. Sulitnya mahasiswa menemukan permasalahan yang perlu diteliti
e. Posisi skripsi di mata mahasiswa akan menentukan intensitas dan
keseriusannya dalam penulisan skripsi

c. Apa saja tahap-tahap pengerjaan skripsi dan waktu idealnya?


3. Proposal skripsi belum disetujui, belum memenuhi kaidah ilmiah dan mengandung
unsur plagiarisme (IV)
a. Bagaimana ciri-ciri proposal yang baik?
Isi proposal mengandung:
3. halaman pengesahan
4. daftar isi
5. ringkasan
6. bab 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Batasan Penelitian
d. Maksud dan Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
7. Bab 2. Tinjauan Pustaka
8. Bab 3. Metode Penelitian
9. Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian
10. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai