PADA AKUT MIOKARD INFARK DENGAN ST ELEVASI Definisi
Terapi yang diberikan dengan
menggunakan infus dari agen fibrinolitik untuk merusak atau menghancurkan trombus dalam pembuluh darah atau pada bypass grafts Untuk melarutkan bekuan yang mengoklusi pada arteri tertentu konsep utama 1. > 80% IMA diakibatkan trombosis koroner akut. 2. Oklusi trombus koroner dapat dihancurkan melalui intervensi farmakologis dengan agen fibrinolitik yang tepat dan dosis regimen. 3. Jika terapi fibrinolitik segera diberikan, terapi fibrinolitik dapat secara efektif membatasi luas infark dan mengembalikan fungsi miokard, sehingga mengurangi angka kematian dan kesakitan. KRITERIA SELEKSI PASIEN SECARA UMUM : Nyeri dada terus menerus min 30 menit, radiasi ke leher, rahang bawah, atau lengan kiri. Biasanya disertai dengan keringat dingin, mual dan muntah Nyeri dada tidak berkurang dengan nitrogliserin Gejala awal terjadi dalam waktu kurang dari 12 jam (awal waktu harus secara akurat didokumentasikan) Karakteristik EKG - ST elevasi pada 2 lead yang bersebelahan atau LBBB baru Tidak ada kontraindikasi absolut Kontraindikasi absolut : 1. Stroke Haemorrhagic atau stroke yang tidak diketahui 2. Stroke iskemik dalam 6 bulan sebelumnya 3. Trauma Sistem saraf pusat atau neoplasma 4. Recent major trauma/pembedahan/ injury kepala (dalam waktu 3 minggu sebelumnya) 5. Perdarahan gastrointestinal dalam satu bulan terakhir 6. Diketahui gangguan pendarahan 7. Non-compressible punctures (contoh liver biopsy, lumbar puncture) 8. Diketahui neoplasma intrakranial atau malformasi arteri-vena KONTRAINDIKASI RELATIF 1. Transient ischaemic attack dalam 6 bulan sebelumnya 2. Terapi antikoagulan oral 3. Kehamilan atau minggu pertama post-partum 4. Hipertensi yang refrakter (tekanan darah sistolik 180 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 110 mmHg) 5. Penyakit hati lanjut 6. Infektif endokarditis 7. Ulkus peptikum aktif 8. Refrakter resusitasi JENIS-JENIS TERAPI FIBRINOLITIK 1. Fibrin selektif tissue plasminogen activator ( t-PA), recombinant tissue plasminogen activator ( rt-PA), Tenecteplase 2. Fibrin non selektif streptokinase (SK), urokinase (UK) Seleksi obat didasarkan pada mekanismenya, preferensi dokter, riwayat penyakit pasien, dan ketersediaan agen tersebut. EFEK SAMPING 1. 1% - 10% : Kardiovaskular : hipotensi CNS : demam Dermatologi : bruising Gastrointestinal : gastrointestinal bleeding, nausea, vomiting Genitourinary : genitourinary hemorrhage 2. < 1% Hematologic : retroperitoneal hemorrhage, gingival, hemorrhage, intracranial hemorrhage, rapid lysis of coronary arteries by fibrinolytics may be associated with reperfusion atrial and/or ventricular arrhythmias Respiratory : epistaxis 3. Overdose / Toxicology: increased incidence of intracranial hemorrhage 4. Doses of > 150 mg : have been associated with increased intracranial hemorrhage Persiapan 1. Administrasi SIT/SLIP, informed connsent 2. Memberikan penjelasan 3. Pemeriksaan penunjang EKG, CXR, lab darah rutin, cardiac enzym, faktor koagulasi 4. Persiapkan monitort EKG, defibrilator, obat-obat resusitasi 5. Profilaksis corticosteroid atau anti histamin bila perlu Penatalaksanaan
Sebelum pemberian Streptokinase, suntikan kortikosteroid sebagai profilaksis terhadap reaksi alergi. Masukan 1.500.000 unit SK dalam 100 cc D5W/normal salin berikan secara IV selama 60 menit Selama pemberian monitor TD, HR, keluhan, ECG monitoring, perdarahan, aritmia reperfusi r-TPA ( Actilyse,Altapse ) Sebaiknya diberikan sebelum 6 jam serangan jantung. Dosis: bolus 15 mg IV, lanjutkan 0,75 mg/kg BB dalam drip selama 30 menit Kemudian 0,5 mg/kg BB dalam drip selama 1 jam (total dosis maximal 100 mg) Berikan heparin 5000 unit bolus pada saat bersamaan dengan pemberian r TPA. Lanjutkan dengan pemberian heparin 1000 unit perjam dengan menyesuaikan dosis agar APTT berkisar 1,5-2 kali nilai kontrol. Reteplase, recombinant Berikan 10 U pertama IV selama 2 menit 30 menit kemudian berikan 10 U kedua IV bolus selama 2 menit (beri flush dengan norman salin sebelum dan setelah tiap pemberian) Tenecteplase Berikan bolus 30-50 mg, berat badan disesuaikan Evaluasi keberhasilan reperfusi 1. Berkurangnya gejala/keluhan sakit dada, keadaan umum baik 2. Penurunan ST segmen elevasi dan amplitudo gelombang T 3. Aritmia reperfusi aritmia ventrikel