Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia serta taufik
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alat dan
Obat Emergency”. Dalam penulisan makalah kelompok ini kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan hasil
makalah ini .
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari kekurangan baik secara
tekhnik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang
setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan dan semoga apa yang
telah kami sampaikan dalam makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya
bagi kami yang masih dalam tahap belajar dan umumnya bagi semua pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan atau dapat pula disebut sebagai emergency
adalah suatu situasi yangmendesak yang beresiko terhadap kesehatan,
kehidupan, kesejahteraan ataulingkungan. Suatu insiden dapat menjadi
suatu kegawatdaruratan apabila merupakansuatu insiden dan mendesak
atau mengancam nyawa, kesehatan, kesejahteran ataupunlingkungan;
insiden yang sebelumnya menyebabkan hilangnya nyawa
seseorang,kecacatan, merusak kesejahteraan, ataupun merusak lingkungan;
atau insiden yangmemiliki probabilitas yang tinggi untuk menyebabkan
bahaya langsung ke kehidupan,kesehatan, kesejahteraan ataupun
lingkungan (Wikipedia 2015).
Kegawadaruratan medis adalah insiden cedera atau sakit yang akut
dan menimbulkanresiko langsung terhadap kehidupan atau kesehatan
jangka panjang seseorang(Caroline, 2013). Keadaan darurat tersebut
memerlukan bantuan orang lain yangidealnya memiliki kualisifikasi dalam
melakukan pertolongan, hal ini membutuhkanketerlibatan dari berbagai
pelayanan multilevel, baik dari pemberi pertolongan pertama,teknisi
sampai kelayanan kesehatan gawat darurat .
Kegawatdaruratan medis merupakan keadaan harus mendapat
intervensi segera. Dalammerespon kegawatdaruratan telah dibentuk
emergency medikal service (EMS) atau disebut pula layanan
kegawatdaruratan medis. Tujuan utama dari layanan ini
adalahmemberikan pengobatan kepada pasien yang membutuhkan
perawatan medismendesak, dan tujuan menstabilkan kondisi saat itu, dan
menyediakan transpor efisiendan efektif bagi pasien menuju layanan
pengobatan definitif.
Layanan kegawatdaruratan medis di tiap-tiap negara dan daerah
menyediakan layananyang beragam dengan metode yang beragam pula,
hal ini ditentukan oleh kebijakan pemerintah negara masing-masing
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan dan jelaskan alat – alat emergency !
2. Sebutkan dan jelaskan obat –obatan emergency !
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan alat – alat emergency
2. Mahasiswa mampu menjelaskan obat – obatan emergency
D. Sistematika Penulisan
1. Studi pustaka
Pengumpulan yang diperoleh dengan cara penelusuran dari buku
berupa karya tulis ilmiah dan jurnal untuk memperoleh materi yang
dibahas.
2. Pencarian internet
Penelusuran dari berbagai macam alamat website yang mengenai
tentang tata tulis karya ilmiah yang ada pada internet untuk
memperoleh materi yang dibahas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peralatan Emergency
1. Basket Stretcher
Alat yang biasa digunakan untuk memindahkan korban dari daerah yg
sedikit sulit untuk bisa dijangkau seperti jurang (memiliki kedalaman)
atau menurunkan korban dari tempat tinggi (memiliki ketinggian).
3. Scoop stretcher
Suatu alat yang biasa digunakan untuk dapat meminimalkan
movement atau gerak pada korban dalam pengangkatan dan
pemindahan korban yang diduga/dicurigai mengalami cedera tulang
belakang.
6
4. Vacum matras
Alat yang biasa digunakan untuk immobilisasi dan mengangkat
korban dengan kondisi patah tulang belakang, leher dan multi trauma
19. Opthalmoscope
Alat yang biasa digunakan untuk dapat memeriksa retina mata
dislokasi atau fraktur. Alat ini bisa dibentuk dan disesuaikan menurut
kondisi/kebutuhan.
B. Obat-obatan Emergency
eklamsia, gaduh
gelisah dan
tetanus .
quinidin
d. Efek Samping
- Gangguan saluran
pencernaan dan
susunan saraf pusat
- Jarang : Kekacauan,
kebingungan,
disorientasi, afasia,
gangguan detak,
konduksi dan irama
jantung
- Reaksi alergi kulit
hebat, gineskomatia
( pembesaran
payudara pria )
mg/hari - Depresan
c. Membantu tidur susunan saraf
dimalam hari pusat
- Diminum 30 menir - Antikolinergik
sebelum tidur - MAOI
- Usia 2 sampai < 12 (Penghambat
tahun 1 mg/Kg/dosis mono amin
tiap 4 jam, maksimal oksidase)
50 mg/hari d. Efek Samping
- Usia > 12 tahun 50 - Sedasi
mg - Gangguan sistem
2. Oral sebagai antitusif: pencernaan
- 2 sampai < 6 tahun - Efek
6,25 mg tiap 4 jam, antimuskarinik
maksimal 37,5 - Hipotensi, lemah
mg/hari otot, telinga
- 6 sampai < 12 tahun berdenging tanpa
12,5 – 25 mg tiap 4 rangsang dari
jam, maksimal 75 luar, euphoria
mg/hari (keadaan emosi
- >12 tahun 25 mg yang gembira
tiap 4 jam, maksimal berlebihan), sakit
150mg/hari kepala
3. Pemberian secara IM - Perangsang
dan IV : sistem saraf pusat
Perawatan reaksi - Reaksi alergi
dystonic 0,5-1 - Kelainan darah
mg/kg/dosis
Dewasa
1. Oral
a. 25-50 mg tiap 6-8
jam
b. Alergi rhinitis
ringan dan mabuk
perjalanan: 25–50
mg tiap 4–6 jam,
maksimal
300mg/hari
c. Membantu tidur
dimalam hari 50 mg
sebelum tidur
2. Pemberian secara IM
dan IV
a. 10-50 mg dosis
26
Menstimulasi
reseptor.
Alpha 1:
vasokonstriksi
arteriole dan venuale
→ SVR meningkat,
PVR meningkat .
Alpha 2: vasodilatasi
arteriole dan venuale
serta depresi simpatik
→penurunan SVR,
PVR,HR .
g. Dosis untuk CO ↓
BP↓ (SBP <
100mmHg) SVR↑
Dosis: 2-12 ϻ/kg/min.
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑋 60 𝑋 𝐵𝐵
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
Atau
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑋 60 𝑋 𝐵𝐵
4.000
Contoh :
Pasien dengan tekanan
darah 80/50 mmHg dan
BB 50kg . Dosis
dopamine dimulai dari
5mcg/kgBB
5𝑋60𝑋50
4.000
15,000
= = 3,75𝑐𝑐/𝑗𝑎𝑚
4.000
dengan cepat
dengan bolus IV)
- Hindari
penggunaan pada
pasien dengan
sumbatan jantung
atau gagal ginjal
akut dan jangan
melakukan
pemberian obat
dalam waktu 2
jam setelah
pemberian
pertama
- Gunakan dengan
hati-hati pada
pasien penderita
kerusakan ginjal
akut dan pasien
myasthemia
gravis
dari 25 mg/kgBB/menit.
25𝑥60𝑥50 75.000
=
80.000 80.000
= 0,9 𝑐𝑐
/𝑗𝑎𝑚
Xylomideon Analgetik,
antipiretik dan
anti radang
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Obat-obatan emergency merupakan obat-obat yang digunakan
untuk mengatasi situasi gawat darurat atau resusitasi/life support.
Pengetahuan mengenai obat-obatan ini penting sekali untuk mengatasi
situasi gawat darurat yang mengancam nyawa dengan cepat dan tepat.
Obat-obat emergency aatu obat-obat yang dipakai pada gawat darurat
adalah aminofilin, aminodarone, atropin, cedocard, diazepam, digoksin,
diphenhy-dramine HCL, dobutamin HCL, dopamine, epinefrine,
furosemide, diazepam HCL, kalsium gluconat, lidokain, magnesium sulfat,
morfine, nicandipine HCL, natrium bikarbonate, nitroglise-rin,
nonadrenalin, nicadipine HCL, nitrogliserin, nereprinefrin, sulfat atripin,
tranexamic acid dan xylomidoen.
B. Saran
Perawat harus mengetahui enam hal yang benar dalam pemberian
obat kepada pasien. Karena hal itu berperan penting dalam kesuksesan
dalam pemberian obat.
43
DAFTAR PUSTAKA
44