Anda di halaman 1dari 84

KISI-KISI SOAL

UJI KOMPETENSI
NERS
KEPERAWATAN
MEDIKAL
BEDAH
SISTEM PERNAPASAN
Sistem Pernapasan
• Menentukan Suara Pernapasan dan Frekuensi
napas pasien Asma, COPD, dan Effusi Pleura.
Menguraikan Patofisiologi Asma, dan
Interpretasi AGD.
• Mendiagnosis Bersihan Jalana Napas,
Kerusakan Pertukaran Gas, Gangguan Pola
Napas.
Sistem Pernapasan
• Melakukan Kolaborasi pemberian Nebulizer,
Suction, Postural Drainase, pemberian Oksigen
(Nasal Kanul, Masker Sederhana, Rebreathing
Mask, Non Rebreathing Mask), Fisoterapi
Dada, Purse Lip Breathing. Memberikan
Pendidikan Kesehatan yang tepat pada pasien
Asma. Manajemen Nutrisi dan pendidikan
kesehatan Pemberian OAT pada pasien TB
Sistem Pernapasan
• Mengevaluasi Masalah keperawatam
pernapasan yang sudah teratasi, Evaluasi
Kepatuhan OAT.
• Prosedur pengambilan darah arteri untuk
pemeriksaan AGD, Pencegahan penularan
(etika Batuk), Batuk efektif, Kepatenan
drainase WSD, Perawatan WSD.
SISTEM
KARDIOVASKULER
Sistem Kardiovaskuler
• Melakukan pengkajian karakteristik nyeri dada
• Mengintrepertasi hasil EKG dan menghitung
denyut jantung. Mengidentifikasi Enzim-Enzim
Jantung pada serangan jantung, menentukan
derajat edema, pengkajianggal jantung kiri,
dan kanan, Pengkajian Aktivitas NYHA,
Pengakjian Riwayat keluarga dan gaya hidup.
Sistem Kardiovaskuler
• Mengidentifikasi masalh penurunan
Cardiacoutput, Nyeri, Intoleransi aktivitas,
gangguan perfusi jaringan perifer, kelebihan
volume cairan.
• Manajemen nyeri dada, pengaturan aktivitas,
evaluasi pemberian diuretik, evaluasi
intensitas dan karakteristik nyeri, kepatuhan
pengobatan dan diit.
Sistem Kardiovaskuler
• Mengevaluasi pemberian obat Digoxin, anti
hipertensi, dan obat adrenergic.
• Menguraikan fase-fase rehabilitasi pasien
dengan gagal jantung. Memberikan
Pendidikan kesehatan manajemen hipertensi.
• Prosedur pengukuran Tekanan darah, transfusi
darah.
SISTEM
PENCERNAAN
Sistem Pencernaan
• Mengkajia tanda dan gejala pasien Typoid.
Memilih kuadran yang tepat untuk
pemeriksaan kelainan pencernaan: mengkaji
lokasi dan karakteristik nyeri apenddik,
mengidentifikasi hasil tes widal, persiapan
pasien endoskopi, pengkajian peristaltik usus
• Mendiagnosis hipertermi, nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, dan kerusakan integritas
kulit.
Sistem Pencernaan
• Mengatasi gejala-gejala pada pasien typoid,
intervensi pasien pasca operasi sistem
pencernaan, pengaturan diit, pengaturan
aktivitas dan istirahat.
• Melengkapi perawatan kolostomi, menghitung
tetesan infus pada pasien dehidrasi,
melakukan pemasangan infus, menghitung
balance cairan.
SISTEM
Saraf dan Perilaku
Sistem Saraf dan Perilaku
• Menetukan Nilai GCS pada pasien
gangguan neurologis. Mengukur
kekuatan otot pada pasien stroke.
Pengkajian disfagia,. Mengkaji ke 12 Saraf
Cranial. Mengkaji Refleks Fisiologis dan
Refleks patologis, Membedakan ciri-ciri
cedera kepala ringan, sedang, dan berat.
Mengidentifikasi tanda Fraktur Basis
Cranii.
Sistem Saraf dan Perilaku
• Mendiagnosis risiko perubahan perfusi
jaringan serebral, kerusakan mobilitas
fisik, nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh, Penurunan kapasitas adaptif
intrakranial
• Kolaborasi pemasangan NGT, melakukan
manajemen TIK, melatih ROM, Melatih
Menelan, Manajemen Kejang,
Rehabilitasi Pasien Stroke
SISTEM
ENDOKRIN
Sistem Endokrin
• Pengkajian Trias DM (Poliuri, Polifagi, dan
Polidipsi), Pengkajian riwayat keluarga
dan gaya hidup, Membedakan tanda dan
gejala hipotiroid dan hipertiroid,
Mengintrepretasi hasil T3 dan T4.
• Mengidentifikasi masalh defisit volume
cairan, ketidakstabilan gula darah, Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, hipotermia
Sistem Endokrin
• Menentukan penanganan yang tepat
pasien hipoglikemia. Monitor kadar gula
darah dan komplikasinya
• Mengevaluasi kadar glukosa darah
• Mempraktekkan pemberian insulin.
Perawatan ulkus DM
SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal
• Mengkaji status neurovaculer.
Menjelaskan tanda OA, Gout,
Osteoporosis. Menjelaskan tanda tanda
disklokasi, Melaksanakan pengukuran
panjang ekstremitas bawah. Menelaah
komplikasi fraktur.
• Mengidentifikasi masalah nyeri,
kerusakan mobilitas fisik, risiko gangguan
neurovaskuler dan koping tidak efektif
Sistem Muskuloskeletal
• Mengidentifikasi ciri-ciri kompartemen
sindromm, manajemen strain, sprain,
manajemen nyeri, kolaborasi
pemasangan traksi, gips, fitting kaki
palsu, pasca amputasi dan kruk.
• Mengaitkan kasus etik seperti amputasi,
dll
• Perawatan Luka post op, traksi, gips, dll
Sistem Muskuloskeletal
• Mengidentifikasi ciri-ciri kompartemen
sindromm, manajemen strain, sprain,
manajemen nyeri, kolaborasi
pemasangan traksi, gips, fitting kaki
palsu, pasca amputasi dan kruk.
• Mengaitkan kasus etik seperti amputasi,
dll
• Perawatan Luka post op, traksi, gips, dll
SISTEM
GINJAL dan PERKEMIHAN
Sistem Ginjal dan Perkemihan
• Melakukan Pengkajian Nyeri ketuk pada
lokasi Ginjal. Menghitung berat badan
kering, Mengevaluasi perdarahan pasc
TURP, Menginterpretasi hasil
Laboratorium GFR, BUN, Kreatinin dan
Elektrolit
• Mengidentifikasi masalah kelebihan
cairan dan elektrolit, gangguan
eleiminasi
Sistem Ginjal dan Perkemihan
• Kolaborasi pemasangan kateterisasi.
Pengaturan diit dan pembatasan cairan,
Pemberian pendidikan yang tepat pasien
Hemodyalisis
• Merumuskan Prinsip Etik pasien menolak
Hemodyalisis.
• Melakukan Irigasi TURP
SISTEM
INTEGUMEN
Sistem Integumen
• Menghitung Luas Luka Bakar,
Mengidentifikasi ciri ciri luka bakar
berdasarkan klasifikasi
• Mengidentifikasi masalah kekurangan
cairan, nyeri akut
• Manajemen Cairan pada luka bakar
SISTEM
DARAH dan KEKEBALAN IMUN
Sistem Darah dan Kekebalan Imun
• Mengidentifikasi hasil pemeriksaan
ELISA, Membedakan pola temperatur
pasien DHF dan penyakit lainnya,
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Rumplle leed pada DHF
• Mengidentifikasi masalah kekurangan
cairan, risiko perdarahan
Sistem Darah dan Kekebalan Imun
• Memeberikan intervensi pasien HIV
dengan manifestasi diare, Pneumocytis,
Pneumonia (PCP)
• Mengatasi Stigma pada pasien HIV
• Menjelaskan VCT
SISTEM
PENGINDERAAN
Sistem Penginderaan
• Interpretasi Visus, Rinne, Weber
• Mengidentifikasi Persepsi Sensori
• Melakukan Perawatan Pasien Katarak
Pasca Operasi
• Melakukam Pemberian tetes telinga
pasien OMSK
CONTOH SOAL
Pernapasan
• Serorang wanita berusia 40 tahun sudah selama 3 hari dirawat di
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil
pengkajian menunjukkan terdapat Ronchi basah di bagian basal
aru , sulit mengeluarkan dahak dan tidak bisa berbicara karena
suaranya serak. TD 130/80, Frek Napas 30x/menit. Saat ini pasien
sudah mendapatkan terapi oksigen 3 LPM. Apa intervensi yg hrs
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pemberian oksigen dengan masker 6 LPM
b. Kolaborasi pemberian bronkodilator
c. Lakukan Fisoterapi dada
d. Posisikan Semi Fowler
e. Ajarkan batuk efektif
Pernapasan
• Seorang perempuan berusia 55 tahun terpasang WSD dengan
sistem 2 botol. Saat pasien bergerak, tiba tiba selang tertarik
sehingga botol kedua tergelincir dan mengakibatkan pecah
pada botol tersebut.
• Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan perawat?
a. Sambung kembali kebotol yang utuh
b. Klem selang yang dekat dada
c. Lepaskan selang dari dada
d. Bersihkan pecahan botol
e. Ganti dengan botol Baru
Pernapasan
• Seorang pasien laki laki berusia 74 tahun dirawat dengan keluhan
batuk dan sesak napas. Hasil pengkajian suara napas wheezing, TD
140/90 mmHg, Frek Napas 26x/menit, Nadi 94x/menit Saturasi
Oksigen 94%. Pasien dilakukan Nebulasi.
Apakah evaluasi setelah dilakukan tindakan tersebut?
a. Menanyakan respon verbal
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengkaji suara napas
d. Mengukur saturasi
e. Menghitung nadi
Kardiovaskuler
• Seorang laki laki berusia 63 tahun dirawat diruang penyakit dalam
dengan keluhan nyeri daerah leher menyebar ke punggung kiri
dengan skala 6. hasilpengkajian ditemukan sesak, terdapat ronchi,
dan edema ekstremitas, gelisah, dan sulit tidur dimalam hari. TD
110/80 mmHg, Nadi 99x/menit, Frek Napas 28x/menit, SaO2 94%.
Hasil EKG menunjukkan ST Elevasi.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus
tersebut?
a. Membatasi aktivitas
b. Membatasi Retensi cairan
c. Menganjurkan pasien Rileks
d. Mengajarkan latihan napas dalam
e. Kolaborasi pemberian Nitrogliserin
Kardiovaskuler
• Seorang laki laki berusia 64 tahun diantar ke IGD dengan keluhan
nyeri dada sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil Pengkajian didapatkan
data pasien mengatakan dadanya tersa panas, skala nyeri 8, akral
dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, Nadi 72x/menit, Frek
Napas 16 x/menit EKG Menunjukkan ST Elevasi pada Lead II, III,
avF, I, aVL, V5
• Dimanakah lokasi Infark yang dialami pasien pada kasus tersebut?
a. Anteroposterior jantung
b. Inferior Jantung
c. Posterolateral
d. Anterolateral
e. Inferolateral jantung
Kardiovaskuler
• Seorang laki laki 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak napas kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat
saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian didapatkan: Pasien terlihat
pucat dan sianosis, lemah dan tidak berdaya, TD 170/100mmHg,
Frek Nadi 100x/Menit, lemah, Frek Napas 24x/menit dan dangkal,
suhu 370 , Foto Toraks menunjukkan CTR 65%
• Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan Perfusi Jaringan
c. Penurunan Curah Jantung
d. Pola Napas Tidak efektif
e. Kelebihan Volume Cairan
Kardiovaskuler
• Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan
keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian ditemukan nyeri seperti
diremas dengan skala 7. TD 140/90 mmHg, Nadi 94x/Menit, Napas
24x/Menit, Suhu 360 C. Pasien direncanakan di Berikan obat
Isosorbid dinitrat (ISDN)
• Bagaimanakah cara pemberian obat yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Minum obat sebelum makan
b. Letakkan Obat dibawah lidah
c. Obat diminum dengan cara dihisap
d. Obat diminum dengan cara dikunyah
e. Minum Air putih sebelum dikunyah
Pencernaan
• Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan mual dan muntah. Hasil Pengkajian mengatakan
nyeri ulu hati, terlihat warna sklera dan kulit kuning. Hasil
pemeriksaan ditemukan adanya pembesaran hati dan nyeri
tekan pada area hati, Pasien didiagnosis hepatitis
• Apakah pemeriksaan pennjang yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pemeriksaan Faeces
b. Pemeriksaan Urinalisa
c. Pemeriksaan Biopsi Hati
d. Pemeriksaan Rontgen
e. Pemeriksaan La SGPT dan SGOT
Pencernaan
• Seorang perempuan usia 34 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Hasil Pengkajian didapatkan
pasien mengeluh mual, pusing, tampak pucat dan lemas, dan
nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas, TD 100/70 mmHG, Nadi
78x/Menit, Frekuensi napas 24x/menit, suhu 39,50 C, dan hasil Lab
HBsAg+
• Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi Aktivitas
c. Defisit Perawatan diri
d. Ganguan Pola Napas
e. Ketidakseimbangan Nutrisi
Pencernaan
• Seorang Laki laki berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan keluhan lemas. Hasil pengkajian mual dan
sesak naps, edema tungkai +3 dan shifting dullnes pada
abdomen, TD 100/60 mmHg, Frek Nadi 110x/Menit, Suhu 370
C, Kalium 7,3mEq/dl, Albumin 1,5gr/dl
• Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut?
a. Memberikan posisi nyaman buat pasien
b. Monitoring intake dan output cairan
c. Monitoring Tanda tanda vital
d. Memberikan Terapi diet
e. Mengatur posisi pasien
Pencernaan
• Seorang perempuanberusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit
dalam dengan diare. Hasil Pengkajian, mengeluh lemas, BAB sudah
10x, konsentrasi encer, terdapat lendir, TD 90/50 mmHg, Nadi
1000x/menit, Napas 24x/menit, Suhu 38,30 C, keseimbangan cairan
minus 600cc/24 jam, Pasien mendapat infus NaCL 0,9% 30
tetes/menit
• Apakah evalusi pada pasien tersebut?
a. Diare Hilang
b. Frekuensi BAB Berkurang
c. Toleransi terhadap aktivitas
d. Kebutuhan Cairan terpenuhi
e. Tanda vital dalam batas normal
Pencernaan
• Seorang laki laki 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang
telah penuh dengan faeces. Saat ini sedang melepas kantung
secra perlahan mulai dari bangian atas sambil mengencangkan
kulit perut pasien. Perawat menggunakan tisu untuk mengusap
sisa faeces dari stoma dan menutup stoma dengan kassa lembab.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Cuci tangan
b. Mengosongkan kantong stoma
c. Pakai sarung tangan sekali pakai
d. Mengoleskan pelindung kulit jenis pasta (Zinc Oksida)
e. Membersihkan dan mengeringkan kulit sekitar stoma
Saraf
• Seorang laki laki berusia 65 tahun dirawat di ruang Neurologi
dengan keluhan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi
rangsangan nyeri kedua lengan tampak fleksi abnormal pasien
membuka mata dan suara menggumam, pupil anisokor kanan,
refleks cahaya lambat, TD 160/90mmHg, Frek nadi 92 kali
permenit, naps 20x/menit, suhu 36,80 C.
• Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Saraf
• Seorang laki laki berusia 65 tahun dirawat di ruang Neurologi
dengan diagnosis meningitis. Hasil pengkajian didapatkan data
extremitas dextra tidak dapat digerakkan secra aktif, kulit disekitar
area penonjolan tulang tampak kemerahan. Pasien tampak lemas,
TD 150/90mmHg, Nadi 88x /menit, Napas 20x /menit, Suhu 38,70 C.
• Apakah intervensi keperawatan yang tepat dilakuakn pada kasus
tersebut?
a. Memberikan Kompres hangat
b. Memasang kasur dekubitus
c. Mobilisasi tiap 2 jam
d. Melakukan Massage
e. Melatih ROM
Saraf
• Seorang laki laki berusia 65 tahun dirawat di ruang Neurologi
dengan keluhan mengalami kelemahan pada sisi kiri tubuh
sejak semalam. Hasil Pengkajian didapatkan wajah asimetris,
bicara pelo, diberi minum tersedak, lidah terlihat mencong
kekanan, CT Scan menunjukkan infark lobus parietal Dextra
• Apakah Masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
c. Hambatan Komunikasi Verbal
d. Hambatan Mobilitas Fisik
e. Risiko Aspirasi
Endokrin
• Seorang Perempuan berusia 65 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam didiagnosa DM Tipe -2. Hasil Pengkajian pasien
mengatakan sering BAK pada malam hari, turgor lama kembali,
lemah, sering merasa haus, dan lapar TD 110/70 mmHg, Nadi
104x/menit, Napas 24x/menit
• Apakah Masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Risiko defisit volume cairan
b. Ketidak seimbangan Nutrisi
c. Gangguan Pola eliminasi
d. Gangguan Istirahat Tidur
e. Intoleransi Aktivitas
Endokrin
• Seorang Laki laki 60 tahun diantar keluarganya memeriksakan
diri ke poliklinik penyakit dalam. Hasil pengkajian GDS
60mg/dl, pasien lemas, tampak berkeringat dingin, pucat, dan
gelisah. Riwayat DM sejak 8 tahun yang lalu dan keluarga
mengatahkan pasien tidak mau makan.
• Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan Dextrose 40%
b. Memantau tanda Hipoglikemi
c. Memberikan Minuman Manis
d. Menganjurkan segera untuk makan nasi
e. Menganjurkan untuk menghentikan obat gula
Endokrin
• Seorang Laki laki 60 tahun dirawat di RS dengan DM. Hasil
pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar
keringat dingin, kesadaran somnolen, TD 100/60 mmHg,
Frekuensi nadi 100x/menit napas 22x/menit, suhu 360 C,
pasien telah disuntik denganActrapid 30 menit yang lalu.
• Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut?
a. Monitor Tetesan infus
b. Monitor gula darah
c. Monitor tingkat kesadaran
d. Monitor balance cairan
e. Monitor tanda vital
Muskuloskeletal
• Seorang perempuan bersusia 23 tahun dirawat di bedah orthopedik
dengan keluhan patah tulangnya tidak sembuh-sembuh, Hasil pengkajian
pasien mengalami patah tulang tertutup pada daerah lengan kiri sejak 4
bulan yang lalu dan berobat ke dukun tulang tetapi tak kunjung sembuh
dan lama kelamaan ototnya mengalami pengecilan, saat dikasi kekuatan
ototnya pasien dapat mengangkat lengannya tetapi tidak dapat menahan
tahanan.
• Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Muskuloskeletal
• Seorang laki laki usia 18 tahun dirawat di ruang bedah dengan
fraktur tibia 1/3 proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat
melakukan pengkajian neurovaskuler untuk mengidentifikasi
adanya sindrom kompartemen
• Apakah data fokus Diagnosis pada pasien tersebut?
a. Kehilangan Fungsi
b. Daerah Lokal terasa hangat
c. Edema pada Ekstremitas terkena
d. Perasaan kesemutan pada tubuh yang terkena
e. Nyeri Progresif yang tidak hilang dengan algetik
Muskuloskeletal
• Seorang laki laki usia 30 tahun dirawat diruang bedah dengan
keluhan nyeri dengan skal 7. Pasien mengalami fraktur
tertutup segmental radius 1/3 media sinistra sejak 1 hari yang
lalu, saat ini direncanakan pasien terpasang backslab/bidai
pada area fraktur pengkajian area fraktur bengkak kemerahan.
• Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Mengkaji status neurovaskuler daerah distal
b. Meninggikan posisi tangan yang fraktur
c. Mengatur posisi datar pada tangan kiri
d. Memberikan kompres dingin
e. Melatih tehnik Relaksasi
Perkemihan
• Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan keluhan sesak napas, setelah hemodialisis 2 hari
yang lalu. Hasil pengkajian edema ekstremitas bawah +/+, urine
Output 100 cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, Frek Nadi 88x/menit,
Napas 28x/menit, suhu 370 C.
• Apakah pengkajian selanjutnya yg dilakukan pada kasustersebut?
a. Adanya bunyi napas tambahan
b. Kenaikan Berat Badan pasien
c. Nilai Ureum dan Kreatinin
d. Asupan Cairan pasien
e. Kadar Hemoglobin
Perkemihan
• Seorang lperempuan berusia 58 tahun dirawat diruang penyakit
dalam karena gagal ginjal terminal. Hasil Pengkajian pasien
tampak sesak napas, edem anasarka. Urin output 250 ml per 24
jam, TD 160/110 mmHg, Frekuensi Nadi 114x/menit irreguler,
frek napas 24x/menit, suhu 380 C, dan napas bau amoniak
• Apakah masalah keperawatan yang utama pada pasien tersebut?
a. Bersihan Jalan Napsa tidak efektif
b. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Perubahan pola eliminasi
d. Kelebihan Volume Cairan
e. Perubahan Citra Tubuh
Perkemihan
• Seorang Laki laki berusia 45 tahun dirawat di Ruang bedah
karena kesulitan berkemih. Pasien akan dilakukan pemasangan
kateter urine (Foley chateter). Setelah pelumasan kateter dengan
jelly, kateter dimasukkan dengan muda tanpa hambatan, segera
urin terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.
• Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
a. Memfiksasi kateter dengan penis mengahdap keatas
b. Meneruskan pemasukkan kateter sampai percabangan
c. Mengembungkan balon dengan NaCl 0,9%
d. Menyambungkan kateter ke kantung urine
e. Menekan pubis pasien dengan lembut
Integumen
• Seorang Laki laki berusia 25 tahun dirawat di Ruang rawat luka
bakar akibat tersiram air panas. Hasil Pengkajian: terdapat luka
bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung, Tekanan darah
110/70 mHg, Nadi 100x/menit, napas 24x/menit, Berat Badan 60
kg dan tinggi badan 160 cm
• Berapakah jumlah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut
Parkland?
a. 4.320 ml
b. 6.480 ml
c. 7.200 ml
d. 8.640 ml
e. 9.600 ml
Integumen
• Seorang Laki laki berusia 26 tahun dirawat di Ruang rawat luka
bakar akibat tersiram air panas. Hasil Pengkajian: terdapat luka
bakar pada lengan kanan dan kiri Kondisi luka jaringan granulasi
mulai terbentuk, permukaan luka tampak kemerahan dan pinggir
luka rapi, tidak ada pus dan tidak terdapat jaringan nekrosis
• Apakah fase penyembuhan luka tersebut?
a. Hemostasis
b. Inflamasi
c. Proliferasi
d. Epitelisasi
e. Remodeling
• Fase Inflamasi: Pelepasan Platelet, dan
Vasokonstriksi pembuluh darah, yang
mengakibatkan clout,
• Fase Proliferasi: adanya pertumbuhan jaringan
Fibroblas, dan neovaskulerisasi, yg membentuk
jaringan granulasi, terbentuk matriks kolagen
yang mengakibatkan kontraksi luka
• Fase Maturasi/Remodeling: Pembentukan
epitelisasi dan kreatinisasi
Integumen
• Seorang Perempuan berusia 36 tahun mengalami luka bakar.
Hasil pengkajian: Luka bakar derajat II dengan luas 25% berat
badan 50Kg, Tinggi badan 160cm, Tekana darah
110/60mmHg, Nadi 60x/menit, Napas 20x/menit
• Berapa cairan yang harus diberikan pada 8 jam pertama
dengan formula Baxter?
a. 2500 ml
b. 2000 ml
c. 1875 ml
d. 1250 ml
e. 1500 ml
Integumen
• Seorang Laki laki berusia 34 tahun dirawat diruang bedah dengan
luka bakar derajat II. Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil
pengkajian mengalami luka bakar daerah dada, tangan kanan dan
paha kanan. Luka terlihat merah, tekanan darah 95/60mmHg, nadi
100/menit, Napas 25x/menit, berat badan 50 Kg dan Urine
125cc/10 jam
• Berapakah persentase luka yang dialami pasien tersebut?
a. 44%
b. 42%
c. 34%
d. 32%
e. 27%
Integumen
• Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat dengan luka bakar.
Hasil Pengkajian diperoleh data grade II dengan luas luka bakar
35% Berat badan 50Kg, TB 156cm, TD 100/60mmHG, Nadi
60x/menit, Nafas 20x/menit. Pasien telah diterapi cairan RL
sebanyak 2000ml.
• Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut?
a. Urine Output 12,5 – 25 ml/jam
b. Urine Output 25 – 50 ml/jam
c. Urine Output 50 -75 ml/jam
d. Urine output 75 – 100 ml/jam
e. Urine output 100 – 125 ml/jam
Sistem darah dan Kekebalan Imun
• Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat diruang interna
dengan DHF. Hasil pengkajian ditemukan suhu 38,20 C,
terdapat peteckie, pada kedua lengan pasien, dan lemas. Hb
12gr/dl, Hematokrit 50%., Trombosit 45.000/mm
• Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ganguan integritas kulit
c. Resiko Perdarahan
d. Intoleransi Aktivitas
e. Hipertermi
Sistem darah dan Kekebalan Imun
• Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan keluhan demam tinggi, hasil pengkajian ditemukan
mukosa bibir kering, Peteckie (+), badan terasa lemas, gusi
berdarah, Hb 17,2 gr/dl, HT 51%, Trombosit 44.000/mm3 , leukosit
3800mm3 , Urine 200cc/8 jam, dalam terapi infus RL 2500 ml/hari
• Berapakah jumlah tetesan infus permenit pada kasus tersebut?
a. 14 tetes/menit
b. 21 Tetes/menit
c. 28 tetes/menit
d. 35 tetes/menit
e. 42 tetes/menit
Sistem darah dan Kekebalan Imun
• Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan keluhan demam tinggi, hasil pengkajian ditemukan
mukosa bibir kering, Peteckie (+), badan terasa lemas, gusi
berdarah, Hb 17,2 gr/dl, HT 51%, Trombosit 44.000/mm3 , leukosit
3800mm3 , Urine 200cc/8 jam, dalam terapi infus RL 2500 ml/hari
• Berapakah jumlah tetesan infus permenit pada kasus tersebut?
a. 14 tetes/menit
b. 21 Tetes/menit
c. 28 tetes/menit
d. 35 tetes/menit
e. 42 tetes/menit
Sistem darah dan Kekebalan Imun
• Seorang Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang
penyakit dalam dengan keluhan Diare kronis sejak sebulanyang
lalu, Pasien mempunyai Riwayat HIV, mengalami penurunan berat
badan 18 Kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil Pengkajian: Turgor Kulit
tidak elastis, membran mukosa kering, dan konsentrasi menurun.
• Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut?
a. Gangguan Nutrisi Kurang dari kebutuhan Tubuh
b. Kekurangan Volume Cairan tubuh
c. Gangguan Integritas Kulit
d. Gangguan Proses Pikir
e. Diare
Sistem darah dan Kekebalan Imun
• Seorang Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang
penyakit dalam dengan Diagnosis Leukemia Hb 6,4gr/dl, pasien
direncanakan untuk transfusi darah. Perawat Telah memasang
jalur intravena dan memberikan NaCl 0,9% 50 cc, darah yang
dilemari diambil dan dibiarkan sebentar disuhu ruangan.
• Apakah langkah yang dilakukan selanjutnya?
a. Mengobservasi pasien
b. Memasang darah transfusi
c. Mengecek label darah dan mencocokannya
d. Mendokumentasikan data yaang relevan
e. Menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin
Sistem Penginderaan
• Seorang Perempuan berusia 60 tahun dirawat diruang bedah
pasca operasi katarak. Pasien direncanakan untuk pulang dan
perawat menjelaskan hal hal yang tidak boleh dilakukan
pasien.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Tidak menutup mata saat mandi
b. Tidak boleh diberikan tetes mata
c. Tidak boleh membaca majalah
d. Tidak boleh memakai kaca mata
e. Tidak boleh menggosok mata
Sistem Penginderaan
• Seorang laji laki berusai 70 tahun datang ke Poliklinik dengan
keluhan penurunan pendengaran telinga kiri sejak 6 bulan yang
lalu, sering pusing seperti berputar. Perawat sedang melakukan
pemeriksaan dengan membandingkan konduksi getaran garpu
tala mealui tulang mastoid pasien dengan perawat
• Apakah jenis pemeriksaan pada kasus tersebut?
a. Tympanometri
b. Schwabach
c. Audiometri
d. Weber
e. Rinne
KEPERAWATAN
GADAR
Sistem Pernapasan
• Pengkajian terkait dengan suara napas pasien:
Wheezing, Stridor, Gurgling
• Karaktareistik Henti napas
• Menintrepretasi hasil AGD
• Mendiagnosis Bersihan jalan napas, Kerusakan
pertukaran gas, Gangguan Pola Napas
• Menentukan Implementasi dalam mengatasi
sesak akibat posisi fiksasi benda tertancap, CTT,
KASSA 3 sisi, Pemberian oksigen.
Sistem Kardiovaskuler
• Interperatsi EKG (asistole, Fibrilasi ventrikel, VT)
• Mengkaji Karaktareistik dan Interpretasi Enzim jantung
pada serangan jantung
• Menentukan diagnosis penurunan cardiac output
• Menentukan Tindakan yang tepat untuk mengatasi nyeri
dada, kelainan irama, henti napas dan henti jantung.
• Penatalaksanaan pemberian terapi oksigen, BVM, DC
Shock
• Menguraikan fase rehabilitasi pasien ACS
Sistem Pencernaan
• Pengkajian keracunan, perdarahan, muntah darah,
melena, Nyeri, TTV (TD Turun, nadi meningkat) dan
hemodinamik
• Masalah keperawatan terkait dengan defisit volume
cairan, nyeri
• Penatalaksanaan syock (Pemilihan jenis cairan,
Transfusi)
• Bilas Lambung (pasang NGT, IV Line
• Evaluasi Terkait dengan Hemodinamik dan yang Stabil,
nyeri berkurang
Sistem Saraf
• Pengkajian Penurunan Kesadaran (GCS), Paralisis, tanda tanda
peningkatan TIK.
• Jejas dikepala, Battle sign, Rhinore, Otorhea, Racon, eyes.
• Masalah Keperawatan yang muncul, Risiko penurunan perfusi
serebral.
• Memberikan Intervensi pada pasien cidera kepala
• Penatalaksanaan Peningkatan TIK, posis head up 15-300, terapi
Antihipertensi dan monitoring TTV
• Evaluasi terkait tidak adanya peningkatan TIK
• Maslah Etik terkait pemasangan ETT pada pasien dengan GCS
<8
Sistem Endokrin
• Pengkajian adanya tanda tanda syock,
penurunan kesadaran, Ketoasidosis, gangguan
hemodinamik, (Nadi meningkat, TD menurun)
dan nilai GCS.
• Masalah Keperawatan terkait defisit Volume
Cairan
• Pemberian Insulin
• Kolaborasi Pemberian Glukose 40%
Sistem Muskuloskletal
• Pengkajian tanda tanda fraktur, Status Neurovaskuler,
syndrom Kompartemen
• Masalah keperawatan yang lazim Defisit cairan,
Gangguan Mobilitas Fisik
• Menelaah Komplikasi Fraktur, mendiagnosis Nyeri,
Kerusakan mobilitas Fisik, risiko gangguan
neurovaskuler
• Implementasi pemasangan IV Line, Pelvic Wrapping,
Pemasangan Bidai, dan penatalaksaan perdarahan dan
balut tekan
Sistem Genito Urinaria
• Pengkajian suara napas: Ronchi (edema paru),
edema extremitas
• Masalah keperawatan kerusakan pertukaran
Gas, Kelebihan Volume cairan.
• Penatalaksanaan pengaturan posisi, kolaborasi
pemberian diuretik, hemodialisa
Sistem Integumen
• Pengkajian karaktaristik Luka Bakar: Luas, Luka
Bakar, Area luka bakar, derajat, suara napas.
• Diagnosis keperawatan terkait: gangguan
keseimnagan cairan, Gangguan Integritas kulit,
dan Risiko Infeksi
• Implamentasi perhitungan Kebutuhan cairan, TTV
• Penatalaksanaan pemasangan IV Line,
Penggantian cairan 8 jam pertam dan 16 jam
kemudian pemasangan ETT
Triage
• Pengkajian Primary Survey,
Secondary survey, Triage Bencana
dan RS
• Menentukan prioritas Pasien
• Menentukan Labeling, Warna, Level
• Penatalaksanaan masalah etik Fals
Triage

Anda mungkin juga menyukai