Anda di halaman 1dari 67

MAKALAH

SISTEM INFORMASI SEKOLAH

Dosen Pengampu : Ferry Marlianto, S.kom,M.Pd

Disusun Oleh :
Putri Novianti (231810089)

Kelas : A Pagi
Prodi : Pendidikan TIK

FAKULTAS MIPA DAN TEKNOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(IKIP-PGRI) PONTIANAK
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
makalah yang berjudul “Sistem Informasi Sekolah” ini diharapkan agar pembaca dapat
memahaminya. Maksud dan tujuan dari saya membuat makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui tujuan dalam pendidikan dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Pontianak, 19 Maret 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
COVER................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii-iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
A. Pengertian sistem.................................................................................................4
B. Pengertian sistem informasi manajemen.............................................................4
C. Pengertian sistem infomasi manajemen pendidikan............................................5
D. Cakupan sistem informasi manajemen pendidikan.............................................5
E. Tujuan sistem informasi manajemen pendidikan................................................6
F. Nilai lebih sistem informasi manajemen pendidikan...........................................7
G. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan....................................7
H. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan......................8
I. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika dan
sosial....................................................................................................................9
A. Pengertian Pendekatan Sistem......................................................................................11
B. Pemecahan masalah.......................................................................................................15
A. Pengertian Manajemen Sumber daya Infomasi.......................................................16
B. Evolusi Manajemen Sumber Daya Informasi.........................................................16
2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Basis Data.....................................................................20
2.2 Pengertian Sistem Basis Data.........................................................................................21
2.3 Komponen Sistem Basis Data........................................................................................23
2.4 Kriteria Sistem Basis Data.............................................................................................25
2.5 Manfaat teknologi sistem basis data di perpustakaan....................................................25
2.1 pengertian manajemen.............................................................................................26
2.1.1 pengertian proyek............................................................................................27
2.1.2 manajemen proyek...........................................................................................28
2.2 kebijakan dan perencanaan proyek sistem informasi..............................................29
A. memahami isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem............................36
B. Etika dalam masyarakat informasi.......................................................................37
C. Dimensi moral dalam sistem informasi...............................................................39
D. Bagaimana cookies mengenai pengunjung web..................................................39
E. Sesi interaktif teknologi.......................................................................................41
A. Pengertian sistem informasi manajemen (SIM)..............................................................43
iii
B. Sistem informasi manajemen fungsional.........................................................................44
C. sistem informasi manajemen perlengkapan.....................................................................46
2.1 pengertian sistem pendukung keputusan..............................................................48
2.2 tujuan dan fungsi sistem pendukung keputusan....................................................50
2.3 jenis-jenis sistem pendukung keputusan...............................................................51
A. pengertian modulasi.........................................................................................................52
B. Jenis-jenis modulasi.........................................................................................................53
BAB III PENUTUP............................................................................................................58
A. Kesimpulan......................................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................62

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem informasi merupakan pendukung untuk pengelolaan manajemen sekolah seperti
perencanaan, pengorganisasian, mengkoreksi, mengawasi, pengendalian, menggerakan, dan
budgeting dalam rangka menunjang tercapai sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam
organisasi pendidikan.
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi demi terwujudnya pemanfaatan sistem informasi di
sekolah diantaranya adalah :
1. Adanya akses teknologi internet di sekolah
2. Perangkat komputer (hardware) dan pendukung lainnya yang memadai
3. Perangkat lunak (software)
4. Data yang merupakan komponen dasar informasi
5. Adaptasi guru dan staff terhadap perkembangan dan penggunaan
teknologi informasi
Cakupan Sistem Informasi di Sekolah meliputi : Profil Identitas Sekolah, Pengelolaan
Kesiswaan, Pengelolaan Akademik, Pengelolaan Guru dan Karyawan, Pengelolaan Keuangan,
Pengelolaan Perpustakaan, Pelaporan, Sistem E-learning dll.
Sistem Informasi Sekolah dirancang untuk memudahkan pengelolaan dan manajemen sekolah
agar lebih efektif dan efisien. Penerapan informasi di sekolah diperlukan untuk mempermudah
memberikan akses layanan kepada orangtua peserta didik maupun stakeholder Pendidikan terkait
perkembangan sekolah.
Keuntungan yang diperoleh dari penerpan system informasi di sekolah diantaranya adalah
1. Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
2. Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
3. Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang
terdiri dari data akademik, sistem kurikulum, administrasi, aset sekolah dll
4. Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain
-lain

1
B.  RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
2. Tujuan dan Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
3. Bagaimana Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
4. Bagaimana Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika dan
sosial?
6.  Bagaimana merancang tahapan rangkaian sistem?
7. Apakah tujuan diadakan rancangan pendekatan sistem?
8. Apakah kekuatan dan kelemahan tentang pendekatan yang dipakai?
9. Bagaimana cara memecahkan masalah?
10. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumberdaya informasi ?
11. Bagaimana evolusi sumber daya informasi?
12. Bagaimana sejarah perkembangan sistem basis data?
13. Apakah pengertian dari basis data?
14.  Apa saja yang menjadi komponen basis data?
15. Apa saja kriteria basis data?
16. Apa manfaat dari teknologi sistem basis data di perpustakaan?
17. Pengertian manajemen, proyek dan manajemen proyek
18. Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi.
19. Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi.
20. Apakah isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem
21. Bagaimana etika dalam masyarakat informasi
22. Bagaimana dimensi moral dalam sistem informasi
23. Bagaimana cookies mengenai pengunjung web
24. Bagaimana sesi interaktif teknologi
25. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen (SIM)?
26. Bagaimana sistem informasi manajemen (SIM) fungsional?
27. Bagaimana sistem informasi manajemen (SIM) struktural?
28. Apakah pengertian sistem pendukung keputusan itu ?
29. Apakah tujuan dan fungsi sistem pendukung keputusan ?
30. Apa saja jenis – jenis sistem pendukung keputusan ?
31. Pengertian Modulasi
32. Jenis-jenis Modulasi

C. TUJUAN
2
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dan keunggulan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
3. Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
4. Untuk mengetahui Proses pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
5. Untuk mengetahui dampak impelementasi Sistem Informasi Pendidikan terhadap etika dan
sosial
6. Untuk mengetahui rancangan tahapan rangkaian sistem.
7. Untuk mengetahui tujuan diadakan rancangan pendekatan sistem.
8. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tentang pendekatan yang dipakai.
9. Untuk mengetahui cara memecahkan masalah adn membuat keputusan.
10. Mengetahui pengertian manajemen sumberdaya informasi
11. Mengetahui evolusi sumber daya informasi
12. Mengetahui perkembangan sejarah sistem basis data
13. Mengetahui pengertian basis data.
14. Mengetahui komponen-komponen basis data.
15. Mengetahui kriteria-kriteria basis data.
16. Mengetahui manfaat dari teknologi sistem basis data.
17. Untuk mengetahui dan memahami pengertian-pengertian manajemen, proyek dan
manajemen proyek.
18. Mengetahui kebijakan dan perencanaan proyek sistem informasi.
19. Mengetahui Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi
20. Mampu menjelaskan isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem
21. Mampu menjelaskan etika dalam masyarakat informasi
22. Mampu menjelaskan dimensi moral dalam sistem informasi
23. Mampu menjelaskan bagaimana cookies mengenai pengunjung web
24. Mampu menjelaskan sesi interaktif teknologi
25. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen (SIM).
26. Untuk menjabarkan sistem informasi manajemen (SIM) fungsional.
27. Untuk menjabarkan sistem informasi manajemen (SIM) struktural.
28. Untuk mengetahui tentang pengertian sistem pendukung keputusan.
29. Untuk mengetahui tentang tujuan sistem pendukung keputusan.
30.Untuk mengetahui tentang jenis-jenis sistem pendukung keputusan.
31. Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memahami sistem modulasi digital dan analog.

BAB II

3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem menurut para ahli, Pengertian Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. sedangkan Menurut
Anatol Raporot, Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama
lain. serta Menurut l. Ackof, Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Jadi, dari beberapa definisi sistem di atas, maka dapat disimpulkan, sistem adalah
sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan
kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuabn. Sebagai contoh, dalam sistem komputer
terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya
manusia).
B.  Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM), dalam bahasa Inggris: management information
system (MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis
Sistem informasi manajemen,  istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional
organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem
yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada
kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam
organisasi.

C.  Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

4
Ada beberapa pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
diantaranya, yaitu :
SIMDIK atau yang disebut SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN
adalah suatu sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data base sekolah bisa tersimpan
dengan aman serta dapat terkoneksi melalui suatu server.
SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga
pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK ini
adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan
mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan
bidang pendidikan. Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang
benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dengan mempertimbangkan uraian-uraian di atas dapat dikemukakan definisi alternatif
sistem informasi manajemen pendidikan, yakni: sistem, yang terdiri dari sekelompok orang,
pedoman, dan perangkat pengolah data, yang memantau dan mengambil kembali data dari
lingkungan, yang memperoleh data dari transaksi dan operasi dalam organisasi, dan yang
menyaring, mengatur, dan memilih data serta menyajikannya sebagai informasi kepada para
pemangku kepentingan pendidikan/sekolah, terutama bagi para manajer pendidikan pada semua
level dan fungsi organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menjalankan
fungsi-fungsi manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan untuk mendukung kegiatan
operasional, termasuk di dalamnya kegiatan instruksional.
SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa
baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang sesuai dengan
standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendidikan Daerah
maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK
manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol.

Materi : 2
D.   Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
1. Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi
database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai
pengelolaan data alumni.
5
3. Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data
nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana
pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga,
riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana
BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya
praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan
terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan
rekap pengembalian.
7. Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus,
dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk
pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke
DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
E.   Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Pendidikan adalah:
1.    Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan
informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga
sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
2.    Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada di
propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha
pendidikan.
3.    Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara trasparan tentang
kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
4.    Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang
dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
5.    Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa mengenai
ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.

Materi : 3
F.   Nilai Lebih Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
a)   Keunggulan dari sistem ini adalah :

6
 Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan
laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah
dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak
laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan
konsep singkronisasi online.
 Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data dan
informasi yang dibutuhkan.
 Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.
 Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan terkait.

b)   Keuntungan SIMDIK yang diperoleh sekolah, yaitu :


 Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
 Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
 Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang
terdiri dari data akademik, sistem kurikulum,  administrasi, aset sekolah dll
 Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain
-lain
 Dapat mengangkat BRAND IMAGE sekolah tersebut secara tidak dengan memiliki
fasilitas manajemen modern.

c)    Keuntungan SIMDIK yang diperoleh orang tua dan siswa, yaitu :


 Siswa dapat berkreasi membuat blog/email dll
 Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
 Siswa dapat berkorespondensi dengan sesama pelajar diseluruh dunia
 Siswa dapat mencari info beasiswa dari dalam/luar negeri
 Orang tua dapat mengecek absensi/daftar nilai melalui fasilitas SMS
Gateway Go To School tanpa perlu repot datang kesekolah
 Dapat memantau perkembangan siswa/siswinya.

G. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari
informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya,
berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan
sekolah, pelaksanaan kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional,

7
bahkan internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini,
maupun masa yang akan datang.

Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah


diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia
yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus
seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak
dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara
mendasar. Di samping itu,sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan,
khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol
kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan
nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan
tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh
suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan
dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga
bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap merupakan suatu
kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan
informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah
organisasi itu. Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.

H. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem
yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari
luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
Menurut Buford dan Bedein (1998) ada empat kegiatan yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan sistem informasi manajemen, yaitu perencanaan, implementasi, dan penilaian.
Perencanaan sistem informasi manajemen adalah pendeskripsian secara komprehensif tentang
8
informasi manajemen yang merupakan penstrukturan database yang diperlukan, pendefinisian,
alur informasi, dan penetapan laporan-laporan yang diperlukan. Implementasi mencakup
kegiatan-kegiatan penyediaan fasilitas yang diperlukan, pengadaan peralatan pemrosesan data,
serta penyiapan dan pelatihan tenaga. Sementara, penilaian adalah menetapkan keberhasilan
sistem informasi manajemen dalam mencapai tujuan.

I. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika


dan sosial
Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama
pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan
teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan, salah satu
manfaatnya  bahwa informasi dapat dengan mudah diperoleh dan pengambilan keputusan dapat
dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas, namun di sisi lain
perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.
Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta penggunaannya yang
sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi pendidikan memunculkan beberapa dampak
positif dan negatif. Menurut Eti Rochaety dampak positif diterapkannya teknologi informasi
pada organisasi pendidikan adalah kinerja organisasi lebih efisien karena teknologi informasi
dapat menghapus posisi penyambung komunikasi dari dua tempat yang berkepentingan, juga
menghapuskan batas waktu untuk operasi internasional. Selain itu peserta didik atau mahasiswa
bisa melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa disebut dengan e-learning
sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau mutu dari pembelajarannya tidak kalah
bagus dengan pembelajaran klasikal.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan dari
diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi pendidikan adalah terjadinya pengurangan
tenaga kerja karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan oleh
teknologi inforasi yang berkembang. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya angka
pengangguran.
Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu,
bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya  misalnya;
pemanfaatan teknologi komputer dengan mudah dapat mengakses data dan informasi dengan
cara yang tidak sah, belum lagi ada sebahagian orang yang memanfaatkan komputer dan
internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi,
adapula yang memanfaatkan teknologi  komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan kemajuan teknologi,
semakin meningkat pula kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini. Kejahatan

9
yang di maksud tersebut adalah salah satu dampak teknologi informasi  terhadap etika dan
sosial seperti kriminalitas ataupun penipuan.
Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran bahwa teknologi
informasi yang berkembang cepat membawa dua dampak yaitu positif dan negatif. Namun,
terlepas dari dampak tersebut, terlihat bahwa berbagai organisasi khususnya organisasi
pendidikan menyambut dengan baik perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah dan universitas yang menerapkan teknologi
informasi. Keputusan sekolah dan perguruan tinggi dalam menerapkan teknologi informasi
memang sangat baik apabila disesuaikan dengan kondisi dari sekolah atau universitas karena
memang banyak sekali manfaat serta dampak postif yang diperoleh dari penerapan teknologi
informasi. Namun, sekolah dan universitas juga harus mempersiapkan strategi untuk
menghadapi dampak negatif dari penerapan teknologi informasi yaitu pengurangan tenaga kerja
yang nantinya berimbas pada meningkatnya angka pengangguran. Untuk itu, diperlukan suatu
strategi untuk mengatasi maslah tersebut. Salah satu caranya adalah memadukan antara
teknologi informasi dengan sumber daya manusia agar tidak terjadinya peningkatan
pengangguran.
Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan teknologi
informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan pengurus sekolah untuk
meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan
merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan,
penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam organisasi.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan
mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan
bidang pendidikan.  Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang
benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office : Koneksi dan setting, Pengelolaan Kesiswaan,
Pengelolaan Akademik, Pengelolaan Guru dan Karyawan, Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan
Perpustakaan, Pelaporan, Bank Soal.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan juga memiliki keunggulan serta keuntungan
bagi sekolah maupun orang tua serta siswa

Materi : 4
A. Pengertian Pendekatan Sistem.
2.1  Pengertian Sistem
10
Ada beberapa pengertian tentang sistem antara lain :
1. Sistem ialah satu kesatuan yang utuh diperkirakan berhubungan, serta satu sama lain
saling mempengaruhi, yang ketemunya dengan sadar dipersiapkan  untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Azrul Azwar)
2. Suatu sistem adalah merupakan suatu penggabungan, penyatuan dari dua atau  lebih
bagian-bagian, komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang  interdependen dan
ditandai oleh batas-batas yang jelas dari lingkungan suprasistemnya. (Fremont)
3. Suatu sistem adalah suatu tatanan yang terdiri dari beberapa bagian (subsistem) yang
berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam upaya mencapai tujuan bersama.
(Norman) 

Unsur-unsur atau komponen dasar sistem adalah :


1. Input ialah kumpulan elemen/bagian yang terdapat dalam sistem dan yang  diperlukan
untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
2.  Proses ialah kumpulan elemen/bagian yang berfungsi mengubah masalah menjadi
keluaran yang direncanakan.
3. Output ialah kumpulan elemen/bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya  proses
dalam sistem.
4.  Feed back (balikan) ialah kumpulan elemen/bagian yang merupakan keluaran  dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

2.2  Langkah Pendekatan Sistem


Pendekatan sistem adalah prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan
masalah bisnis atau upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan
melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem.
Jadi Pendakatan sistem adalah cara pandang atau cara berfikir menggunakan konsep-konsep
sistem dalam memecahkan suatu masalah. Ini memberikan suatu kerangka untuk
menggambarkan faktor lingkungan internal yang digabungkan secara keseluruhan.
Pendekatan ini dilaksanakan untuk menghindari kesalahan dalam mengambil kesimpulan dan
keputusan dari masalah yang dihadapi. Pendekatan sistem merupakan suatu proses yangm
melahirkan suatu Pemikiran dimana dalam pemecahan suatu masalah terlebih dahulu
dilaksanakan identifikasikan, pemecahannya dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat
dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi dan direvisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari
sistem tersebut. Hal seperti dilaksanakan untuk mendapat jawaban dari masalah yang
sedemikian rupa dengan tepat dan akurat .

11
Pendekatan sistem merupakan aplikasi dari sistem ilmiah dan manajemen.Pendekatan sistem
dalam manajemen dirancang untuk memanfaatkan analisis ilmiah dalam suatu organisasi yang
kompleks untuk :
1. Mengembangkan dan mengatur/ mengelola sistem operasionalnya ( misal : aliran uang,
sistem personil, dsb).
2. Merancang sistem informasi untuk pembuatan keputusan.
Hubungan antara kedua bagian ini dengan alasan dibuatnya suatu rancangan sistem informasi
untuk membantu dalam pembuatan keputusan yang berkenaan dengan manajemen sistem
operasi. Maksut dari pendekatan sistem apda organisasi dan manajemen adalah hubungan
timbak balik dalam bagian atau sub sistem organisasi, dimana hendak mencapai suatu sinergi
yang merupakan tindakan bersama yang terpisah, tetapi saling berkaitan yang bersama – sama
menghasilkan sebuah dampak keseluruhan yang lebih besar dari pada secara sendiri.
Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya terbatas akan dapat
dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat
dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih cepat dan
objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.

Jadi berbagai kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak ada yang luput
dari perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan sistem tidak mempunyai
kelemahan, salah satu kelemahan yang penting adalah dapat terjebak dalam perhitungan yang
terlalu rinci, sehingga menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang
dihadapi tidak akan dapat diselesaikan.
Dalam pendekatan sistem upaya pemecahan masalah secara menyeluruh dilakukan dengan
analisa sistem. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas
yang ada, dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan
berbagai jalan keluarnya, lengkap dengan uraian, sehingga membantu administrator dalam
mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem terdiri dari tiga jenis usaha/ upaya, yaitu :
a.       Persiapan.
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan
perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
b.      Definisi
12
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem(subsystem) dan menganalisis bagian sistem
menurut suatu urutan tertentu.
c.       Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik,
menerapkannya dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan
sebagaimana mestinya.

Materi : 5
2.3.Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat  beberapa  pendekatan  untuk  mengembangkan  sistem,  yaitu:
1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang
digunakan). Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti
tahapan-tahapan di systems life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan
sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan di systems life cycle. Akan tetapi sayangnya,
didalam praktek, hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman
lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci karena
pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Sedangkan
pendekatan terstruktur yang baru muncul sekitar awal tahun 1970-an pada dasarnya mencoba
menyediakan kepada analis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari systems life cycle. Karena sifat
dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan
menimbulkan beberapa permasalahan.
2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem
yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini,
kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem
informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan in
hanya memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Lain halnya dengan
pendekatan sistem (systems approach) yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu
kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini
juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya
menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja.
3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan
kebutuhan dari sistem) Pendekatan bawah naik (bottom-up approach) dimulai dari level
bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai
dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas
13
dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini
juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada
tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan
adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul
mengikuti datanya. Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level
atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan
ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi
ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis
data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada
tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi
tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen
terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti
informasi yang dibutuhkan.
4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara
mengembangkannya). Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan
pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini
kurang mengena untuk sistem yang komplek, karena akan menjadi sulit untuk
dikembangkan. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan
moduler (modular approach) berusaha memecah sistem yang rumit menjadi beberapa bagian
atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.
Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah
direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara.
Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
5. Pendekatan lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang
akan digunakan) Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan
menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak
mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-
tahun mendatang sudah menjadi usang. Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena
memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan dan pendekatan ini
juga sulit untuk dikembangkan, karena terlalu komplek. Pendekatan berkembang
(evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang
memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode
berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.
Pendekatan berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak cepat menjadi
usang.
14
B.     Pemecahan Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar
biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan
memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk
dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut.
Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi
bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin
pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang
harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan
keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang
diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak
mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan
penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang
diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untu
mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Setelah berbagai alternatif
diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi
ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun
extern / lingkungan.
1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku,
modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti
pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah.
Untuk memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu
gejala seperti laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah. Jadi dalam
kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

Materi : 6
A. Pengertian Manajemen Sumber daya Infomasi
Manajemen sumber daya informasi (IRM: information resources management) adalah
sebuah kegiatan yang diikuti oleh seluruh tingkatan manajer dengan maksud untuk mengenali
dan mengelola sumber daya informas yang diperukan untuk memenuhi kebutuhan informasi
15
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang didasarkan pada beberapa
persyaratan.
Manajemen sumber daya informasi adalah sebuah konsep manajemen sistem
informasi yang mengatur manajemen dan tugas fungsi sistem informasinya ke dalam lima

bentuk dimensi sebagai berikut :


1. Manajemen strategis
Teknologi informasi harus dikelola untukmemberikan perusahaan tujuan-tujuan dan
keuntungan yang strategis dalam persaingannya, tidak hanya berbentuk efisiensi operasional
atau pendukung keputusan saja.
2. Manajemen operasional
Teknologi informasi dan sistem informasi dapat dikelola melalui susunan fungsi
organisasi berdasarkan pada cara dan fungsi serta teknik kepemimpinannya dan biasanya
menggunakan seluruh unit bisnis lainnya.
3. Manajemen sumber daya
Data dan informasi, perangkat keras dn perangkat lunak, jaringan telekomunikasi dan
personil sistem informasi adalah sumber daya organisasi yang penting yang harus dikelola,
seperti halnya modal bisnis lainnya.
4. Manajemen teknologi
Seluruh teknologi yang fungsinya mengolah, menyimpan, dan mengkomunikasikan data
dan informasi perusahaan secara menyeluruh harus dikelola sebagai sistem yang terintegrasi
pada sumber daya organisasi.
5. Manajemen pendistribusian
Mengelola pengguna sumber teknologi informasi dan sistem informasi dalam unit usaha
atau bisnis adalah kunci dari para manajer, tidak masalah pada fungsi atau tingkatan mereka
dalam organisasi.

B. Evolusi Manajemen Sumber Daya Informasi


Ada banyak variasi berpendapat tentang bagaimana filosofi IRM ini harus dilaksanakan.
Melihat asal-usul dan evolusi IRM, penulis menemukan bahwa benih IRM ditanam dalam
tiga disiplin: manajemen basis data, manajemen arsip, dan manajemen pengolahan data. Itu
kegiatan masing-masing disiplin umumnya independen satu sama lain. Ini sebagian
menjelaskan variasi luas dalam arti istilah tersebut. IRM juga tumbuh dan berkembang di dua
sektor sosial: sektor swasta dan agen Federal. Diambil bersama-sama, titik-titik asal ini
merupakan kisaran interpretasi yang berimplikasi pada jenis data yang akan ditangani,
organisasi struktur yang dibutuhkan untuk mengelola informasi ini, dan tingkat kesulitan

16
yang mungkin dihadapi menangani sasaran IRM. Keanekaragaman asal ini menunjukkan
bahwa IRM adalah respons terhadap interdisipliner sifat masalah informasi.
Yang akan diperiksa dalam menelusuri evolusi IRM adalah perspektif disiplin, ruang
lingkup manajemen, sektor kemasyarakatan, kosakata, dan tujuan. Perspektif disipliner
mengacu pada tradisi pengolahan informasi. Pengelolaan ruang lingkup mengacu pada
domain yang dimaksudkan: dari manajemen data mesin terpusat yang terpusat ke "pusat
Informasi" mengendalikan setiap bagian informasi dalam organisasi. Sektor kemasyarakatan
mengacu pada perbedaan antara IRM di sector swasta dan di lembaga-lembaga federal.
Karena ragamnya asal-usul, kosakata yang digunakan untuk menggambarkan IRM bervariasi.
Beberapa menggunakan istilah dalam arti luas. Lainnya menerapkannya lebih sempit sebagai
label lain untuk manajemen basis data, pemrosesan data, atau catatan pengelolaan. Yang lain
lagi tidak menggunakan istilah IRM sama sekali, namun sebenarnya mengacu pada konsep.
Tergantung pada disiplinnya, tujuannya juga sangat berbeda. Beberapa sangat sederhana yang
menggunakan ini istilah harus dipertanyakan; tujuan lain juga luas untuk menjadi realistis.

17
1. Manajemen Database
Perspektif manajemen basis data pada IRM menggunakan istilah administrasi data dan
administrasi basis data. Perspektif ini berkaitan dengan pembentukan dan penegakan standar untuk
mendukung pandangan global dan data perusahaan penggunaan yang terintegrasi, kebutuhan
untuk koordinasi dan kontrol data organisasi diakui sejak awal. Karena meningkatnya volume
data menyebabkan minat dalam pengembangan metode penyimpanan dan pengambilan
informasi yang lebih
efisien dalam kelompok tahun 1960-an juga menangani administrasi.
Baik pemerintah maupun sektor swasta berkontribusi pada upaya ini. Pada awal tahun
1970-an dokumen yang menggambarkan lingkungan database yang tepat menggambarkan fungsi
staf: administrasi data, Ruang lingkup manajemen hampir secara eksklusif teknis. Fungsi-fungsi
umum adalah yang diperlukan untuk mengkoordinasikan sistem manajemen basis data kegiatan
dan program aplikasi. Namun, ini fungsi yang disediakan sedikit atau tidak ada kontrol atas data
redundansi atau perencanaan di berbagai sistem Kualifikasi utama untuk kinerja personil fungsi
ini bersifat teknis.
Tahun 1970-an dan 1980-an menyaksikan peningkatan pertumbuhan dalam penggunaan
basis data dan basis data sistem manajemen, dengan pergeseran bertahap menuju manajemen data
sebagai manajemen basis data

2. Manajemen Arsip
Pendekatan manajemen arsip untuk IRM memiliki asal-usul dalam ilmu perpustakaan, manajemen
arsip, manajemen administrasi, dan disiplin lain yang berkaitan dengan penyimpanan yang efektif,
pengambilan, dan pemanfaatan dokumen dalam organisasi. Ini adalah area pertama yang
menggunakan istilah IRM untuk menggambarkan pendekatan yang koheren dan global untuk
mengelola informasi.
Komisi Pekerjaan Federal didirikan pada 1974 sebagai tanggapan terhadap meningkatnya
persyaratan pelaporan informasi Federal dan beban yang dibebankan pada kedua lembaga
pemerintah dan warga negara. Pada akhir pekerjaannya,
Komisi menghasilkan lebih dari dua puluh dokumen yang merekomendasikan cara- cara untuk
meminimalkan beban kertas kerja. Karya ini menghasilkan bagian dari Paperwork Reduction Act
pada tahun 1980 Undang-undang ini menghasilkan kerangka kerja untuk implementasi IRM.
Upaya lain juga dilakukan untuk mempresentasikan pendekatan manajemen yang
menanggapi masalah berkembangnya proliferasi informasi. Beberapa sekolah perpustakaan
18
mengubah nama mereka untuk direfleksikan kekhawatiran yang lebih luas dan untuk mengakui
kehadiran yang tumbuh lebih dari dokumen kertas. Di kehidupan nyata manajemen basis data,
masyrakat memandang harus dicapai melalui teknologi seperti itu berarti sebagai kamus data.
Catatan-catatan itu pendekatan manajemen, di sisi lain, melihat kebutuhan untuk seseorang atau
fungsi organisasi: tinggi level manager - petugas informasi kepala (CEO) - untuk memberikan
pengawasan yang komprehensif untuk koordinasi dan berbagi dokumen. Dalam kasus UU
pengurangan dokumen, kantor informasi dan urusan regulasi di kantor manajemen dan
anggaran didirikan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti agen
kliring permintaan untuk mengumpulkan informasi dari publik, mengkoordinasikan
statistik dan catatan federal kegiatan manajemen dan memfasilitasi antarlembaga berbagi
dokumen.
Tujuan IRM bertindak dalam pengurangan dokumen jatuh ke dalam tujuh kategori
utama:
1. Pengurangan Dokumen
2. Pengolahan Data dan Telekomunikasi
3. Statistik
4. Manajemen Arsip
5. Berbagi Informasi dan Pengungkapan
6. Kebijakan Informasi dan Pengawasan
7. Pengembangan Organisasi dan Administrasi
8. Manajemen Pengolahan Data
Perspektif manajemen pengolahan data muncul dari bidang administrasi bisnis dan sistem
informasi manajemen (MIS). Ini berkaitan dengan memberikan dukungan yang lebih baik untuk
pengambilan keputusan perusahaan. Perhatian yang cukup besar telah diberikan kepada gagasan
informasi sebagai aset perusahaan.
Dua kerangka kerja digunakan untuk menggambarkan sejarah dan pengembangan
pengolahan data. Keduanya berujung pada konsep IRM. Sejarah komputer dan pemrosesan data
umumnya disajikan sebagai rangkaian "generasi." Pada bagian ketiga, diakui bahwa
pengambilan keputusan manajemen dapat
mengambil manfaat dari pemrosesan data tetapi perubahan-perubahan tertentu perlu
dilakukan. Kemajuan teknologi yang signifikan seperti sistem basis data dan akses jarak jauh,
semakin memperluas ruang lingkup yang akan dilayani oleh komputer. Komputer generasi
keempat melanjutkan tren. Ini difasilitasi oleh ketersediaan komputer "pribadi" yang kecil, murah,

19
dan mudah digunakan. Pada saat ini, sangat jelas bagi manajemen puncak bahwa biaya yang terkait
dengan pemrosesan informasi perusahaan telah menjadi item utama dalam anggaran.

Materi : 7
2.1  Sejarah Perkembangan Sistem Basis Data
1)      Tahun 1960
Dari awal contoh penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan
focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General Electric
mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data
Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi oleh  Conference on Data
System Language (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award
(Penghargaan sema camnobel pada ilmu komputer ) di tahun 1973.Pada akhir tahun 1960-an, IBM
mengembangkan system manajemen informasi (Information Manajemen System) DBMS. IMS
dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu
yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika
mengembangkan system SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama
pada jaringan computer.
2)      Tahun 1970
Padatahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu
representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional
menjadi paradigma DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data
relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan
SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards
Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan program secara
bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award untuk
kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
3)      Tahun 1980
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basis data
dikembangkan. Penelitian dibidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data
yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi.
Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas sistemnya
dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query

20
yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan
mengonsolidasi data beberapa basis data.
Suatu fenomena menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)
dan management resource planning (MRP), yang menambah lapisan substansial dari fitur
berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle,
PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum (misalnya
manajemen inventori, perencanaan sumberdaya manusia, dan analisis keuangan) yang dihadapi
oleh sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk melaksanakan tugas.
Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat disesuaikan
pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan menjadi lebih rendah dibanding
biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal. Lebih jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat
generasi pertama, website menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada
saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakeses melalui web browser.
Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan menggunakan markup
language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data
menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan dapat
diakses melalui jaringan komputer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan dalam basis
data multimedia, video unteraktif, perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan,
proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan lain sebagainya (Ramakrishnan and Gehrke,
2003).

2.2  Pengertian Sistem Basis Data


Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data merupakan representasi fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa basis data
(databese) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data
tersebut disebut sistem manajemen basis data (Database Management System).
Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria
sebagai suatu basis data, yaitu:
21
1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file
basis data.
2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk
beberapa file dengan kunci yang sama.
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program aplikasi tidak
dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali program aplikasi
dirubah atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file
yang lain.
4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada
prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunya
wewenang untuk mengakses.
5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau
kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian
penuh.

Perangkat Lunak Basis Data


Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan
perangkat basis data arastinggi (high level):
a) Microsoft SQL Server
b) Oracle
c) XBase
d) Firebird
e)  MySQL
f)  PostgreSQL
g) Microsoft Access
h) Paradox
i) Dll
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam
RDBMS, yaitu :
a. Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk mendefinisikan
struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel,
model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.

22
b. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi
dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data
adalah Penambahan data, Penyisipan data, Penghapusan data, Pengubahan data.
c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain.
Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan
akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management?
2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin
perempuan?
4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!

Materi : 8
2.3  Komponen Sistem Basis Data
a.       Perangkat Keras (hardware)
Sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media
penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang
saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database management
system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat
melakukan manipulasi pada database.
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:
1) Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk komputer jaringan)
2) Memori sekunder yang on-line (hardisk).
3) Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup data
4) Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
b.      Sistem Operasi (operating system)
Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam
computer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis
data (DBMS) akanaktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya telah aktif.
c.       Basis Data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
memiliki sejumlah objek basis data (sepertifile/table, store procedure, indeks, dan lainya).
23
Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi
struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).
d.      Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data secara
fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak
(sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana
data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan
mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan
keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
e.       Pemakai (user)
Ada beberap ajenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka
berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:

1)      Programmer
Programmer adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui DML (data
manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman
induk (sepertipascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
2)      User Mahir (Casual Users)
User Mahir (Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah
disediakan oleh suatu DBMS.
3)      User Umum
User Umum adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan
satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
4)      User Khusus
User Khusus adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk
keperluan khusus.
f.       Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
Aplikasi AI, Sistem  Pakar, Pengolahan Citra, danlainnyal, yang bisa saja mengakses basis
data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat optional, ada
tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam
pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang
menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan
pengambilan data.
24
2.4  Kriteria Sistem Basis Data
Adapun ciri-ciri database adalah:
1.Sistem yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk
2.Sistem yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan mudah dan
terkontrol.
3.Data terpisah dari program.

Sifat-sifat Database :
1.Internal:  Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
2.Terbagi/share:  Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri
maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).

2.5  Manfaat Teknologi Sistem Basis Data di Perpustakaan


Dengan perpustakaan yang serba manual, pendataan secara berkas, pencatatan peminjam
secara tertulis, denda yang diberikan pun kadang-kadang tidak sama antara yang satu dan yang
lainnya membuat nilai minus dari perpustakaan. Sehingga membutuhkan tenaga dan waktu ekstra
dalam melakukan pencarian informasi serta pendataan dalam perpustakaan tersebut. Tingkat
kesalahannya pun lumayan besar.
Hal ini sangat memudahkan mahasiswa untuk sedikit berbuat curang dalam proses
peminjaman buku. Ada yang sering tidak mengembaikan buku pinjaman tersebut. Dengan alasan
mereka tidak mengembalikan buku bukan berarti ingin mengambilnya, hanya saja malas untuk
mengembalikannya. Sehingga merepotkan petugas perpustakaan daam pendataan buku-buku yang
ada.
Permasalahan yang lain adalah para peminjam begitu sulit untuk mencari buku dengan judul-
judul tertentu karena banyaknya buku yang tersedia. Begitu juga penjaga perpustakaan yang sulit
untuk mencarikannya mengingat mereka hanya menjaganya tidak tahu menahu tentang buku apa
saja yang tersedia.
Permasalahan tersebut dapat kita selesaikan dengan adanya basis data. Dengan demikian kita
akan tahu lebih jelas data peminjaman, pendataan buku, pengembalian terlambat dan denda yang
harus dibayarkan si peminjam.Sebab dalam basis data dapat memuat semua data yang ada di
perpustakaan baik dari peminjaman sampai pengambilan dalam jumlah besar.

25
Materi : 9
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses
manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada
organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran.
Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi
dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang
berhubungan erat satu sama lainnya.
Skill yang dibutuhkan ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan, dan Team.
Maksudnya, Ketika seorang proyek manager berurusan dengan owner (komisaris perusahaan)
dapat memberikan informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, seta resiko kedepan
yang akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk menggunakan hasil dari
proyek, baik meloby dan bujuk rayu.
Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan
proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan proyek dari awal sampai selesai. Hal-hal yang perlu dilakukan seorang
manajer proyek adalah :

a. Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown proyek menjadi


serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh sumberdaya yang
dibutuhkan, dan membentuk tim kerja untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota tim
kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
c. Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang perkembangan
pelaksanaan proyek secara periodik.
d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan
dampak terhadap penyelesaian proyek.
e. Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan, karena tidak ada
proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka area kemampuan
yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan, manajemen orang
(konsumen, suplier, manajer dan kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan,
manajemen kontrak, pemecahan masalah dan berpikir kreatif). Banyak kesalahan terjadi
dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering menjadi hambatan.
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi adalah:
 komunikasi yang tidak baik (Poor communication)
 persetujuan yang tidak jelas (Disagreement)
 kesalahpahaman (Misunderstandings).
 suasana yang tidak mendukung (Bad weather)
 pemogokan kerja (Union strikes)
 konflik pribadi (Personality conflicts)
26
 manajemen yang tidak baik (Poor management)
 definisi sasaran dan tujuan tidak jelas (Poorly defined goals and objectives)
Manajer proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan
prosedur standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
1. Keterlambatan penyelesaian proyek, pembekakkan anggaran atau keingingan
konsumen tidak terpenuhi.
2. Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan manajer proyek
3 . Proyek tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu dan biaya
4. Tidak sinerginya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek.
2.1.1 Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan
secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan
tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan
pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya digunakan.
Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber
daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Timbulnya suatu proyek antara lain dilatar belakangi oleh:


1. Rencana pemerintah. misalnya proyek pembangunan jalan
2. Permintaan pasar. misalnya terjadi kenaikan permintaan suatu produk dalam jumlah besar,
maka perlu dibangun sarana produksi baru.
3. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan. misalnya suatu perusahaan akan

4. memperbarui (modernisasi) perangkat, sistem kerja, atau sistem informasi yang lama
agar lebih mampu bersaing.
5. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan. dari kegiatan penelitian dan
pengembangan diperkirakan dapat dihasilkan produk baru yang banyak manfaat dan
peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.

Macam-Macam Proyek :
Menurut R.D Achibalt (1976), macam-macam proyek adalah sebagai berikut :
1. Proyek Kapital (Modal). Meliputi : pembebasan tanah, pembelian material dan
peralatan, desain mesin, dan kostruksi guna pembangunan instalasi pabrik baru.
2. Proyek pengembangan produk baru adalah kegiatan untuk menciptakan produk
baru yang biasanya merupakan gabungan antara proyek kapital dan proyek riset dan
pengembangan. Contoh : penemuan alat elektronik karaoke.
3. Proyek penelitian dan pengembangan berupa kegiatan untuk melakukan penelitian
dengan sasaran yang ditentukan.
4. Proyek sistem informasi adalah kegiatan yang sifatnya spesifik dengan
mempergunakan alat-alat pemrosesan data (data processing personal dan alat-alat
lainnya).

27
5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen : perusahaan merancang reorganisasi,
perusahaan merancang program efisiensi, dan penghematan merancang
diversifikasi.

Materi : 10
2.1.2 Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin biasanya
berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses
yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar
sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk
selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user).

Manfaat manajemen proyek:


Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
Mengidentifikasi metode analisa peramalan
Mengukur prestasi terhadap rencana
Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui

Konsep Manajemen Proyek :


Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah
dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam
suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan
kemampuan manajement manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM)
yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi)
dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja
manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta
pengembangan tim.
Dasar-Dasar Organisasional :
Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi dan saling bekerja sama antara orang yang
satu dengan orang yang lain dalam suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang telah disepakati bersama. Organisasi merupakan sistem maka terdiri dari beberapa elemen
yaitu :
a) orang, dalam organisasi harus ada sekelompok orang yang bekerja dan salah satunya
ada yang memimpin organisasi tersebut.

28
b) tujuan, dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
c) posisi, setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan menempati posisi atau
kedudukannya masing-masing.
d) pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut mempunyai pekerjaan (job)
masing-masing sesuai dengan posisinya.
e) teknologi, untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan teknologi untuk membantu
dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.
f) struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan pekerjaan dan
hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut.
g) lingkungan luar, merupakan elemen yang sangat penting dan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan pemerintah tentang organisasi.
Prinsip-prinsip organisasi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai landasan kerja bagi
setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan tujuan yang telah
disepakati.
Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi meliputi :
Tujuan organisasi yang jelas
Tugas yang dilakukan harus jelas
Pembagian tugas yang adil
Penempatan posisi yang tepat
Adanya koordinasi dan integrasi

2.2 Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi


Sistem Informasi memiliki pengertian suatu sistem yang memiliki fungsi menghasilkan
informasi-informasi yang dibutuhkan pihak user. Komponen yang termasuk sistem informasi
meliputi infrastruktur hardware, Software dan ketersediaan sumber daya manusia bidang
teknologi informasi. Proyek sistem informasi mencakup sebagian atau keseluruhan dari
rangkaian aktivitas rekayasa pembangunan sistem informasi.
Contoh-contoh proyek sistem informasi

Proyek sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan pemilu


Proyek pembangunan infrastruktur E-Government di Jawa Tengah
Proyek penjualan elektronik (E-Commerce)

Beberapa perbedaan karakteristik proyek sistem informasi dibandingkan dengan proyek


bidang lain adalah sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang bersifat intangible (tidak dapat
diraba/perkirakan, tidak dapat dinyatakan secara jelas) seperti perangkat lunak, database,
jaringan yang sulit untuk mengukur nilai manfaat dari produk tersebut.
2. Melibatkan teknologi yang sangat cepat usang, karena perkembangan yang sangat
cepat.
3. Membutuhkan beragam sumber daya manusia dengan keahlian dan kompetensi yang
beragam
29
4. Ukuran yang dijadikan standar sulit dibakukan, karena sulit mengukur kualitas yang
dimengerti berbagai pihak secara seragam.

Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak
karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak
dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah)
perencanaan sistem menyangkut estimasi (penafsiran, perkiraan, pendapat atau penilaian)
sumberdaya (kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya.
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan.
Mengidentifikasi proyek-proyek sistem.
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem.
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem.
Menetukan prioritas proyek-proyek sistem.
Membuat laporan perencanaan sistem.
Meminta persetujuan manajemen.
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan meliputi :
1. Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada atau
dari luar perusahaan (konsultan).
2. Mengumumkan proyek pengembangan system.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
3. Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk
dikembangkan.
Tahapan yang dilakukan yaitu :
Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek system.
Melakukan studi kelayakan.
Menilai kelayakan proyek system.
Membuat usulan proyek system.
Meminta persetujuan manajemen.

Perkiraan Proyek Sistem Informasi

Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam pengembangan sistem
berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi keuntungan
atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat dihitung dengan
tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang mempengaruhinya. Untuk
mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan pilihan sebagai berikut :

Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek.


Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama.

30
Menggunakan teknik dekomposis.
Menggunakan satu atau lebih model empiris.

Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian yang paling sulit,
untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang diperlukan. Penjadwalan
tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :

1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas (kegiatan)
dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang
dikerjakan.

2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)


Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang kemudian
dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang
diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan.

Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :

Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas.


Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis.
Mudah menentukan waktu kendur.
Penjadwalan proyek berbasis komputer.

Menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan. Contoh
program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer Associates’ CA-
Super Project. Proses pengembangan sistem informasi dikembangkan oleh pelaku-pelaku
yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :

1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis


dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan
mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).
4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang
dikaitkan dengan penggunaan produk.
Sedangkan contoh Manajemen Proyek antara lain:

Proyek Pembuatan Website


Proyek Pembuatan Software
Proyek Pembuatan Aplikasi
Proyek pembuatan Robot

31
Materi : 11
2.3 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan
detail atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan
metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan
instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak
yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini yaitu :

a) Pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal
ini adalah perusahaan, lembaga, institusi atau organisasi yang bersangkutan.

b) Pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk
pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para
personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam (multidisiplin),
seperti ahli perangkat lunak, analisis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras,
programmer, sistem analis, praktisi hukum, manajer proyek dan beberapa karakteristik SDM
lain yang terkait.

2.4 Tahap Analisis

Secara prinsip ada 2 aspek yang jadi fokus analisis, yaitu :

1. Aspek bisnis atau manajemen

Analisis aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik perusahaan yang


bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, kunci

keberhasilan usaha (critical success factors), ukuran kinerja (performance measurements),


strategi, program-program dan hal terkait lainnya.

Tujuan dilakukannya langkah ini :

a) Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di
perusahaan (mengingat setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap
sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain).

b) Mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh
(memiliki damppak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi dan implementasi.

2. Aspek teknologi

Analisis aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir aset


teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan berbagai
tujuan, antara lain :

a) Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat


efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut.
32
b) Menganalisis kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di
kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah isu-isu (permasalahan) penting yang harus
segera ditangani, dianalisis penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa
kemungkinan scenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit (laba/rugi) dantrade- off
(tukar tambah), serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase
desain, seluruh tim harus paham tentang isu-isu ini dan memiliki komitmen untuk
melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah
ditentukan (setelah memilih scenario yang disetujui bersama).

2.5 Tahap Desain

Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis
data, jaringan computer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sitem dan
sebagainya.

Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD dan lain sebagainya dipergunakan
sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel
dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-
komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP = Standar Operation Procedures),
struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM dan sebagainya. Tim
ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s
Value Chain, Bussiness Process Mapping, Strategic Distinction Model, BCG Matrix, dan
lain-lain.

2.6 Tahap Konstruksi

Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya
(secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat
semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi
informasi dalam skala detail.

Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, waktu. Control terhadap
manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan
maupun ketidakefektifan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara
tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhailan proyek sistem informasi yang
diselesaikan secara tepat waktu). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem.
Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan- masukan
yang timbul setelah diadakannya evaluasi.

2.7 Tahap Implementasi

33
Tahap Implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya, pendekatan yang dipergunakan
oleh perusahaan adalah pendekatan cut off dan paralel.

a) Pendekatan cut off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi yang memilih
sebuah hari sebagai patokan dan terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai
dipergunakan dan sistem lama ditinggalkan sama sekali.

b) Pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru


sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga dua buah sistem berjalan secara paralel
(kedua sistem tersebut biasa disebut testing environment dan production environment).

Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tergantung pada perusahaan masing-masing,


karena masing-masing strategi implementasi memiliki keuntungan dan kerugian yang
berbeda. Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada
semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi resiko
kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki (sense of
ownership) terhadap sistem baru yang diterapkan.

2.8 Tahap Pascaimplementasi

Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah bagaimana
manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports and services
management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke sistem lain,
perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang
rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan
sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak pembuat
sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan
sistem..

Dari segi manajemen, tahap pascaimplementasi adalah berupa suatu aktivitas, harus ada
personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi
terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat dinamis..
Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak mendapatkan tempat yang baik.

Studi kasus Proyek Pembuatan Software

Proses pembuatan software tidak cukup hanya dikerjakan dalam waktu beberapa hari saja.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan software. Setiap tahapan bisa
memerlukan waktu cukup lama, bisa satu bulan, dua bulan, atau bahkan satu tahun. Tahapan-
tahapan itu yaitu : requirement (perencanaan dan analisa), design (pembuatan), dan testing
(pengujian dan pemeliharaan). Setiap tahapan yang dilalui terdapat beberapa permasalahan-
permasalahan yang timbul.

34
Pada permasalahan ini akan dibahas beberapa permasalahan yang timbul dengan studi kasus
pembuatan software Sistem Informasi Akademik dan juga akan dibahas solusi yang dapat
diambil untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Pembahasan permasalahan ini dibagi
dalam setiap tahapan pembuatan software.

a) Tahap Requirement

Pada tahap ini, kegiatan yamg paling banyak dilakukan adalah dengan melakukan interaksi
dengan user. Permasalahan dalam proses pembuatan software yang dapat timbul pada tahap ini
adalah :

1. Permasalahan spesifikasi kebutuhan


Kebutuhan akan fitur dan report yang diinginkan sering kali tidak sesuai dengan
sistem yang ada. Misalnya pada sistem Informasi Akademik, user menginginkan
report pembayaran SPP, sedangkan sistem ini hanya mengenai masalah akademik
perkuliahan.
2. Ketidak sepahaman sistem antara developer dan user
Seringkali antara developer dan user dikarenakan perbedaan pemahaman, terjadi ketidak
sepahaman mengenai alur Sistem Informasi Akademik, misalnya alur mulai dari
mahasiswa bayar SPP, daftar ulang, pengisian FRS, proses perkuliahan sampai nilai akhir
UAS keluar.
3. Metode analisa sistem
Metode analisa sistem yang digunakan oleh developer tidak sesuai dengan kondisi/
behaviour user.

b) Tahap Design

Pada tahap ini, merupakan tahap yang dilakukan oleh developer. Permasalahan dalam proses
pembuatan software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :

1. Metode pembuatan software


Metode dan tools yang digunakan hasilnya tidak optimal, sesuai dengan keinginan user.
2. Organisasi pembuatan software
Tidak adanya koordinasi pada saat proses pembuatan software, sehingga terjadi
modul-modul yang tidak dapat digabungkan. Misalnya tidak sesuainya nama tabel, field,
atau tipe data yang digunakan.

c) Tahap Testing

Pada tahap ini, merupakan tahap pengujian software yang dilakukan antara developer dan
user, dan diakhiri dengan pemeliharaan software. Permasalahan dalam proses pembuatan
software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :

35
1. Perubahan regulasi sistem
Adanya perubahan regulasi sistem, misalnya perubahan evaluasi penilaian dari 5 tingkat
penilaian (A, B, C, D, E) menjadi 7 tingkat penilaian (A, AB, B, BC, C, D, E). Hal ini
menyebabkan perubahan tabel dan fieldnya.
2. Ketidaksesuaian keinginan user dengan software yang telah dibuat
Pengujian software yang dilakukan antara user dan developer tidak memenuhi keinginan
user.
3. Tidak adanya Risk Management
Hal ini menyebabkan tidak ada langkah-langkah yang akan dilakukan apabila terjadi
revisi ataupun pada masa garansi/ maintenance.

Materi:12
A.    Memahami isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem
Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis terjadi di berbagai industri secara meluas. Dalam
lingkungan baru yang berdasarkan hukum seperti sekarang, manejer hukum dan dinyatakan
bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara. Meskipun organisasi organisasi bisnis
mematuhinya pada masa lalu, mereka sering berbicara ke pengacara bagi karyawannya yang
terjaring investigasi tindak kriminal dan masyarakat, namun saat ini perusahaan didorong untuk
lebih bekerja sama dengan hukum guna menghindari tuntutan terhadap seluruh perusahaan dalam
menghambat yang dilakukan. Perkembangan ini berarti bawah sebagai manajer ataupun karyawan
memutuskan tindakan apa yang sesuai dengan undang-undang dan etika yang berlaku. (Kanneth C.
Laudon, Jane P. Laudon.2017)
Sistem informasi adalah alat bagi banyak dibuat oleh sistem informasi untuk menyembunyikan
keputusan atau tindakan dan umum dengan harapan sia-sia bahwa mereka tidak akan tertangkap.
Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar salah mengenai apa yang dilakukan seorang
individu sebagai makluk moral yang bebas, yang digunakan untuk membimbing pelakunya. Sistem
informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika baru, baik secara individu maupun
bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan modal yang mendalam
dan sekaligus mengancam eksistensi distribusi kekuasaan, uang, hak, dan informasi dapat
digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan kejatan
serta mengancam nilai sosial yang sudah dihargai. Pengembangan teknologi informasi akan
menghasilkan banyak manfaat sekaligus biaya bagi pihak lain. (Kanneth C. Laudon, Jane P.
Laudon.2017)
a.       Model pemikiran tentang isu etika, sosial, dan politis

36
Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam ini karena karena institusi sosial (keluarga,
pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan peraturan berperilaku yang telah teruji dengan
baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur perilaku serta
menyediakan hukuman bagi yang melanggar.
b.      Lima dimensi moral di era infromasi
Isu etika, sosial, dan politia yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5 sebagai berikut :
·         Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information right) apa saja yang individu dan
organisasi? Apa yang mereka lindungi?
·         Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual modal
dilindungi dalam sebuah masyarakat digital di mana melacak serta mengakulasi sangatlah sulit dan
mengabaikan hak-hak kepemilikan semacam itu sangat mudah.
·         Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan akan atas
perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu mapun kelompok kepemilikan?
·         Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuh melindungi hak-
hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
·         Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat akan
pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang didukung orang baru tersebut?
B.     Etika dalam masyarakat informasi
Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang pilihan
seseorang: ketika berhadap dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral yang paling
terlibat.
a.       Konsep dasar: responsibilititas, akuntabilitas, dan liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh invidu yang bertanggung jawab
terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility (pertanggung jawab) adalah elemen utama dari
tindakan etika. Responsibility mengandung arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang
akan timbul, tugas dan kewajiban atas keputusan yang anda buat. (Kanneth C. Laudon, Jane P.
Laudon.2017)
Akuntabilitas (accountability) adalah fitur dari sistem dan institusi sosial: hal tersebut berarti ada
mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan
siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Liabilitas (liability) merupakan
perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke bidang hukum.
Liability merupakan fikutr dan sistem politik dimana suatu dan hukum di suatu tempat mengizinkan
seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang terjadi pada dirinya yang disebabkanoleh
orang lain, sistem, mapun organisasi. Proses hukum (due process) adalah fitur yang berhubungan
37
dengan masyarakat yang berbadan merupakan sebuah proses dimana hukum dipahami dan
dimengerti, serta ada mengajukan perkara ke pihak berwenang yang lebih tinggi untuk menjamin
hal dengan benar. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)
b.      Analisis etika
Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika, bagaimana menganalisis hal
tersebut? lima langkah proses berikut akan membantu.
1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan dan untuk
siapa tindakan tersebut dilakukan di mana, kapan, dan bagaimana contohnya. Anda akan
terkejut pada kesalahan-kesalahan pada fakta yang anda akan menemukan fakta lebih
mudah pada saat membantu mendefenisikan, melibatkan pihak yang bertentangan dalam
dilema etika untuk menyetujui akan membantu.
2. Defenisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi isu etika.
Sosial dan politik selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok yang berselisih
semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tingkat kebebasan, privasi,
perlindungan hak.
3.  Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politis pihak-
pihak yang berkempentingan: para pemain yang memiliki kepentingan pihak-pihak yang
telah berupaya dalam situasi tersebut, dan biasanya pihak pendapat yang vokal.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan yang kuat yang bisa anda ambil. Anda menemukan
tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun pilihan lebih baik
ketimbang yang liannya.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang beberapa
pilihan mungkin besar secara etika, namun membawa malapetaka pandang yang lain.

c.       Beberapa dilema etika dalam dunia nyata


Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa kepentingan
yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contohnya banyak perusahaan yang berskala besar di
Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk menggunankan tenaga kerja mereka.
Banyak perusahaan mengawasi apa yang dilakukan karyawan untuk mencegah mereka membuang-
buang sumber daya perusahaan padahal tidak ada hubungannya dengan bisnis. Karyawan yang
digantikan oleh oleh sistem informasi mungkin pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan mereka. Pemilik perusahaan merasa berkewajiban mengawasi penggunaan internet
dan surel untuk mencegah produktifitas. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)

38
C.    Dimensi moral dalam sistem informasi
a.       Hak informasi : privasi dan kebebasan di era internet
Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari pengaruh campur
tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak atas privasi di tempat kerja: jutaan
karyawan merupakan subjek pengawasan elektronis bertema teknologi sistem informasi
mengancam hak atas privasi individu dengan melakukannpelanggaran privasi secara murah, efektif,
dan menguntungkan.
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan jerman dengan berbagai negara
yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai undang-undang. Sebagian undang-undang
yang mengatur hak-hak privasi di Ameria dan Eropa tersusun berdasarkan urutan hidup yang
disebut praktik informasi yang adil. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)
b.      Instruksi eropa mengenai data
Eropa perlindungan terhadap privasi lebih ketat dari pada di Amerika Serikat. Tidak seperti di
negara-negara tidak mengizinkan perusahaan untuk menggunakan informasi pribadi seseorang
tanpa sepengetahuan orang tersebut. Konsumen harus secara resmi menggunakan data tersebut, dan
mereka memiliki akses untuk infromasi tersebut, memperbaikinya  dan meminta penghentian
pengumpulan data. Izin pengetahuan (informed cosent) adalah persetujuan  yang menyetakan
pengetahuan terhadap aspek yang diperlukan guna membuat keputusan yang masuk akal. Parlemen
eropa menyetujui aturan baru yang mengatur penggunaan cookis oleh pihak ketiga yang bertujuan
melakukan pelacakam perilaku. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)
c.       Tantangan internet terhadap privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi informasi yang
dikirim pada jaringan luas ini. Akan melewati berbagai macam sistem dapat mematau, menangkap,
dan menyimpan setiap pertukaran informasi.
Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk pengguna menggunakan situs web.
Cookies mengidentifikasi peramgkat lunak yang digunakan oleh pengguna melalukan browsing
internet dan memantau kunjungan pada situs web. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)

D.    Bagaimana cookies mengenai pengunjung web 


Situs web yang menggunakan teknologi cookie tidak dapat serta merta memperoleh nama dan
alamat pengunjung. Bagaimanapun, ketika seseorang telah mendaftar pada situs web, informasi
tersebut dapat dikombinsikan dengan data dan cookie guna mengidentifikasi pengunjung tersebut.
pemilik situs web juga dapat mengombinasikan data yang mereka kumpulkan lewat cookies dan

39
perangkat pemantau situs web lainnya dengan data pribadi dari sumber lainnya. (Kanneth C.
Laudon, Jane P. Laudon.2017)
Bahkan saat ini tersedia perangkat yang sangat cerdik dan tersembunyi guna melakukan
pengawasan terhadap pengguna internet. Perangkat yang disebut “super cookies” atau Flash
cookies yang tidak dapat dihapus dengan mudah dan dapat di-instal kapan pun seorang meng-klik
video (contohnya Flash video paling populer adalah youtobe) pada internet. Pemasaran
menggunakan perangkat yang disebut web icon untuk memantau perilaku pengguna di dunia maya.
Web beacon sering juga disebut web bugs (atau secara sederhana file pelacak) adalah perangkat
lunak kecil yang berguna untuk menyimpan rekaman “klik” yang dilakukan oleh pengguna selama
online dan melaporkan hal-hal kepemilik perangkat lunak tersebut secara tak terlihat dan melekat
pada pesan melalui surel dan laman web yang dirancang untuk memantau perilaku pengguna yang
mengunjungi situs web tersebut. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)
a.       Solusi teknis
Sebagai pelengkap undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi pengguna
selama berinteraksi menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat tersebut untuk mengenkripsi
surel atau berselancar di dalam dunia maya secara anatomi atau mencegah komputer klien untuk
menerima cookies, atau untuk menghilangkan spyware.
Karena publik semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku tentang kegagalan
induvidu dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian berapa banyak browser tidak
memiliki fitur Do Not Trak. Bagi pengguna yang telah menggunakan Do Not Trak. Browser
tersebut akan meminta ke situs web agar perilaku pengguna baik internet Exporer 9 maupun
Mozillas Firefox telah menyediakan filtur ini.
b.      Hak: kekayaan intektual
Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi hukuman praktik sosial
yang melindungi kekayaan intektual. Kekayaan intektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang
diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi informasi telah mempersulit perlindungan terhadap
kekayaan intelektual dikarenakan yang terkomputerisasi dapat dengan mudah disalin atau
disebarluaskan lewat jaringan intelektual adalah subjek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis
perlindungan naungan tiga tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten
c.       Rahasi dagang
Setiap produk hasil karya intelektual sebuah formula, perangkat, pola, atau kode yang digunakan
untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia dagang dan bukanlah infromasi yang dapat
diakses secara umum. Perlindungan terhadap bervariasi  antara satu negara lain. Umumnya, hukum

40
yang menjadi perdagangan menjamin monopoli atas ide yang digunakan dalam mengerjakan tetapi
monopoli tersebut dapat menjadi sangat lemah.
Keterbatasan perlindungan terhadap rahasi dagang adalah meskipun secara program perangkat
lunak memiliki beberapa macam elemen yang upik dan rumitan sulit untuk mencegah agar ide
dalam pengerjaan dalam produk tesebut tidak jatuh ke umum mengingat perangkat lunak tesebut
didistribusikan secar luas. (Kanneth C. Laudon, Jane P. Laudon.2017)

E.     Sesi interaktif teknologi


a.       Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi pencipta karya
intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang
hidup pencipta karya tersebut di tambah 70 tahun sesudah kematian.
Hak cipta memberikan perlindungan terhadap tindakan menyalin keseluruhan isi maupun sebagian
isi program. Merusak menghilangkan juga merupakan bagian pelanggaran. Kekurangan dari hak
cipta adalah ide/pemikiran yang terkandung dalam karya tersebut tidak dilindungi, hanya
manifestasi pekerjaannya saja.
b.      Paten
Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eklusif terhadap penemuan yang
diperoleh selama 20 tahun. Hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru perangkat
ataupun metode baru imbalan finansial secara utuh beserta dengan penghargaan lainnya bagi kerja
keras untuk mendorong penyebarluaskan penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang
ada pihak-pihak yang berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin pemilik hak paten.
Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah orisinalitas, keburuan, dan badan paten tidak
menerima aplikasi lunak tersebut. kesulitanya adalah seluruh kriteria ketat yang kurang jelas.
c.  Akuntabilitas,liabilitas, dan pengendalian
Bersama dengan undang-undang kekayaan dan privasi, tekonologi informasi bahkan tantangan bagi
liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam melindungi masyarakat. Jika seseorang
terluka akibat mesin yang ia kendalikan, pada saat bekerjaoleh perangkat lunak, siapa yang harus
melakukan penyelidikan.
d.  Kualitas sistem, kuliatas data dan kesalahan sistem
Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang akibat penggunaan
sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri. Meskipun celah  atau kelemahan pada perangkat
lunak dan kerusakan merupakan hal yang lumbrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem dalam
organisasi adalah kualitas data.
41
e.       Kualitas hidup, keadilan, aksess, dan batasan
Beban sosial negatif dalam mempertahankan teknologi dan sistem informasi terdapat seiring
pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi negatif dibidang datang bukan dari
pelanggaran terhadap hak individu ataupun pelanggaran kekayaan konsekuensi negatif ini dapat
sangat merugikan individu, masyarakat, dan institusi komputer dan teknologi informasi berpotensi
merusak elemen-elemen berharga dalam kemasyarakatan.
f.       Menyeimbangkan: pusat versus tepian
Kekuatan di awal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe yang terpusat akan
memuasatkan kekuatan seluruh sumber daya suatu negara sehingga menghasilkan masyarakat
brother (suatu negara yang seluruh penduduknya diawasi oleh sistem komputer).
g.      Kecepatan perubahan: berkurangnya waktu respons terhadap persaingan
Sistem informasi telah banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional dan internasional yang
lebih efesien. Pasar global yang lebih efesien saat ini telah mengurangi hambatan sosial bagi
organisasi bisnis yang biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk beradaptasi dengan persaingan
yang ada.
h.      Mengelola batasan: keluarga, pekerjaan, dan waktu luang
Semakin melemahnya institusi ini akan menimbulkan risiko yang nyataa dan hirtoris. Keluarga dan
teman-teman telah menyediakan dukungan yang kuat bagi individu dan mereka berperan sebagai
titik penyembang dalam suatu masyarakat mempertahankan kehidupan pribadi seseorang,
menyediakan tempat bagi orang saling bertukar pikiran, memungkinkan seseorang berfikir dengan
cara yang atasanya serta mimpi-mimpinya.
i.        Kejahatan dan penyalagunaan komputer
Teknologi beru termasuk komputer, telah menciptakan peluang baru bagi peluang dengan jalan
menciptakan item-item yang berharga untuk dicuri, cara baru dalam serta cara baru dalam
merugikan orang lain. Kejahatan komputer rangkaian tindakan ilegal atau cacat hukum yang
dilakukan lewat penggunaan komputer suatu sistem komputer.
j.        Ketenagakerjaan: dampak buruk teknologi dan penetaan ulang pekerjaan hilang
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem sebagai
sebuag keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih sedikit merekayasa ulang proses
bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah administrasi akan kehilangan
pekerjaan mereka. Seorang ekonom mengungkapkan kita akan menciptakan sebuah masyarakat
yang dijalankan oleh sekelompok perusahaan yang elit dan berteknologi tinggi, disuatu negara yang
penduduknya penggangguran tetap.
k.      Kesejahteraan dan hak akses: meningkatkan kesenjangan sosial dan pembedaan
42
Kesenjangan digital (digital divide) serupa juga terjadi disekolah-sekolah Amerika sekolah di
wilayah miskin memiliki jumlah, kualitas pendidikan serta akan lebih rendah bagi murid-muridnya.
Apabila dibiarkan kesenjangan digital akan menimbulkan benturan antara golongan yang memiliki
informasi, pemahaman komputer, serta keahlian golongan-golongan yang tidak memiliki
pemahaman dan kemampuan komputer.
l.        Risiko kesehatan: RSI,CVS, Dan Techonostress
Penyakit terbaru yang berhubungan dengan komputer adalah techonostress, yaitu stres yang yang
ditimbulkan dari pengguna komputer. Gejalanya antara lain kejengkelan, permusuhan terhadap
orang lain, ketidak sabaran serta kelelahan. Menurut para ahli, manusia yang bekerja terus-menerus
dengan komputer mengharapkan orang lain dan institusi manusia lainnya untuk bertindak seperti
komputer, menyediakan respons instan, tanpa melatihan, serta tanpa emosi. (Kanneth C. Laudon,
Jane P. Laudon.2017)

Materi : 13
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menurut KBBI sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas. Sedangkan informasi adalah pemberitahuan, kabar atau berita tentang
sesuatu dan manajemen adalah sistem pengaturan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan.
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Informasi yaitu data yang telah diproses kedalam
suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk
proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang. Secara luas orang sudah banyak
mengenal tentang istilah manajemen, hakikat manajemen secara relative, yaitu bagaimana sebuah
aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Pendidikan adalah proses
mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik). Dengan demikian
SIM pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi
informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Menurut McLeod J.R. sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem berbasis komputer
yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, organisasi atau sub unit dibawahnya. sistem
informasi akan bersifat efektif apabila sistem itu dapat membantu untuk mencapai tujuan

43
organisasi. Sistem informasi memuat tentang data yang penting dan dapat dimanfaatkan oleh siapa
saja dari dalam maupun luar organisasi.
Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangakan
dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang bersifat intern dan
ekstern kepada manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen merupakan jaringan informasi  yang dibutuhkan pimpinana dalam
menjalankan tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan.yang berguna untuk kepentingan
bersama atau organisasi.

B.     Sistem Informasi Manajemen Fungsional


Sistem informasi manajemen fungsional adalah sistem informasi berdasarkan bidang fungsi atau
bidang kegiatan unit dalam organisasi. Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah
merupakan sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang
yang berada pada bagian tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-
beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak memiliki sistem informasi produksi.
Dalam dunia pendidikan pembahasan fungsional manajemen yang diuraikan akan menekankan
bagaimana sebuah jasa pendidikan dapat disajikan, disampaikan, dan digunakan oleh pemakainya
(pelanggan atau konsumen). Keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang
dihadapi lembaga pendidikan akan didasarkan atas sistem informasi fungsional manajemen
pendidikan. Pembahasan dalam bagian ini didasarkan atas pokok pemikiran dari Rymond, bahwa
setiap organisasi atau lembaga termasuk lembaga pendidikan untuk mempertahankan eksistensinya
harus berpegang pada keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang
matang, keputusan yang dianggap layak untuk dilaksanakan adalah keputusan yang didasarkan atas
sistem informasi yang akurat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa integrasi dari setiap
fungsional manajemen pendidikan akan menghasilkan sistem informsai manajemen pendidikan
yang akurat sebagai subsistem pendukung keputusan bidang pendidikan.
Sistem informasi fungsional dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
1.      Sistem Informasi Keuangan atau Finansial
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari sim yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah keuangan. Secara umum, sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan
yang terdiri dari subsistem data prosessing didukung oleh internal audit subsistem yang
menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiiki staf internal
auditor yang bertanggung jawab terhadap perawatan integritas sistem akutansi perusahaan.

44
Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini dilengkapi financial intelligence subsystem, yang
mengumpulkan informasi dari pihak-pihak eksternal.
 Berdasarkan dari berbagai pengertian menurut para ahli, sistem informasi keuangan adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di
seluruh perusahaan. Sistem informasi keuangan juga merupakan bagian dari sistem informasi
manajemen yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Sistem informasi keuangan meliputi: laporan tentang posisi keuangan, neraca rugi laba, dan
anggaran. Sistem tersebut memberikan informasi keuangan itu biasanya selalu dikembangkan
dengan sungguh-sungguh dalam organisasi yang besar. Sistem tersebut memberikan informasi
untuk keperluan perencanaan bagi pengembangan anggaran untuk masa mendatang. Juga sistem itu
sangat penting untuk memberikan informasi bagi tindakan pengendalian keuangan.
Adapun beberapa tujuan dari sistem informasi keuangan adalah sebagai berikut: Meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang
mampu menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat, mendukung efisiensi, efektifitas dan
kelancaran penyusunan laporan keuangan, dan sebagai upaya mencapai peningkatan laporan
keuangan.
Terdapat 3 tugas pokok untuk sistem informasi keuangan, yaitu: mengidentifikasi kebutuhan uang
yang akan datang, membantu perolehan dana, dan mengontrol penggunaan dana.Ketiga tugas
pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam sistem informasi keuangan.
2.      Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem informasi kepegawaian adalah sebuah aplikasi yang ditujukan untuk melakukan pengelolaan
data kepegawaian dengan rancangan yang user friendly. Pengelolaan data kepegawaian merupakan
suatu proses vital dan strategis yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi
data pegawai yang cepat, tepat, akuntabel dan up to date. SIMPEG ini dapat menjadi solusi untuk
dapat mewujudkan pengelolaan data pegawai seperti yang dimaksudkan diatas.
Sistem ini berkenaan dengan orang yakni para pegawai atau anggota organisasi yang bersangkutan.
Dengan sistem yang baik pimpinan dapat memperoleh data misalnya mengenai penataran, tingkat
pendidikan pegawai-pegawainya, rasio antara yang berpendidikan tinggi, menengah dan rendah,
pengalaman mereka masing-masing pada waktu lampau, minat mereka, macam pekerjaan yang
sesuai bagi mereka masing-masing. Dengan informasi semacam ini pimpinan akan lebih banyak
tepat dala mengambil keputusan di bidsang kepegawaian, misalnya, pemberian pekerjaan yang
tepat, kapan promosi perlu di laksanakan, dan lain sebagainya. Termasuk juga menentukan kapan
pegawai itu harus di pensiun, bahkan mungkin dapat memberi pengarahan agar jika tiba saat
pensiun yang bersangkutan sudah siap.
45
3.      Sistem Informasi Perlengkapan
Merupakan pusat atau bank informasi mengenai segala macam perlengkapan dalam organisasi itu,
baik perlengkapan habis pakai maupun perlengkapan tahan lama, yang tercatat secara sistematis,
macamnya, jumlahnya, kebutuhannya dan keadaannya. Adapaun fungsi dari sistem ini yaitu
mengurusi aliran bahan-bahan dan barang-barang dalam proses.

C.    Sistem Informasi Manajemen Struktural


Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur
(formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan
menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya
dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di
lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat
dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan.
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada
norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem
formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi
hasil kerjasama seluruh organisasi.
1.      Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol
operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses
penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam
jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri
atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis
pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan
yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil
(Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan
sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian
yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan
analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
46
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa
dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah
memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang
tinggi.
2.      Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang
dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalah sebagai fungsi-fungsi
utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi.
Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung
pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3.      Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang
memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara
pelaksanaan SIM.
a.       Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam
empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem
informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi
sistem informasi.
b.      Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu
pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model
keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi
hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah
terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai
aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan
(interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik
juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan
tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
Untuk dapat menjelaskan struktur dari organisasi sistem informasi atau SIM, digunakan beberapa
pendekatan atau pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya berhubungan:
1.      SIM berdasarkan elemen-elemen operasi

47
Jika diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan
diperlihatkan komponen fisiknya. Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat dijawab dalam istilah
fungsi pengolahan atau mungkin dalam istilah output sistem untuk pemakai.
2.      SIM sebagai pendukung keputusan
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu
masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian
tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi
dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
3.      SIM berdasarkan aktifitas atau kegiatan manajeman
Struktur dari suatu sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk suatu hirarki dari
perencanaan manajeman dan aktifitas pengendalian. Kegiatan dan informasi untuk tiga tingkat
adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional
bergantung pada proses yang tepat dari transaksi  pada tingkat dari penegndalian
manajeman, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuansi memesan lagi
bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil-hasil operasi pada tingkat strategi, hasil dlam
operasi-operasi dan pengendalian manajeman yang dihubungkan pada tujuan-tujuan
strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya
terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada
ditengahnya.
4.      SIM berdasarkan fungsi organisasi
Sistem informasi manajeman dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan
atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,
walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa
untuk subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk
proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajeman dan perencanaan strategis.

Materi :14
2.1     Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

     Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan
yang bersifat semi-terstruktur.

    Sedangkan menurut Wikipedia Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems
disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
48
pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.

     Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem
yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat
(Turban, 2001).

     Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):

Sistem yang berbasis komputer.

1. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.


2. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual.
3. Melalui cara simulasi yang interaktif.
4. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan
baik.

2.2       Tujuan dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan

Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan
alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu
untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas
(do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan.
Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada
peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

        Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
49
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan
efisiensinya
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama
para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran
kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang
berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung
(misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di
tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk
menjalankan sebuah bisnis.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai
contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa
dievaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar
(beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan
dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah
sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil
keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang
memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua
kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan
persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di
dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk,
dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah
mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta
berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang
signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik
secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon
(1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan
menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah
informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan. 
50
2.3   Jenis – Jenis Sistem Pendukung Keputusan

1.    Berdasarkan tingkatan teknologi :

a.  Sistem pendukung keputusan spesifik, dengan karakteristik tertentu.

Contoh : SPK untuk penentuan harga satuan barang.

b.      Pembangkit SPK, software khusus yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK.

Contoh : Memudahkan SPK Spesifik.

c.       Perlengkapan SPK, software dan hardware yang mendukung pembangunan SPK Spesifik dan
Pembangkit SPK.

Contoh : Microsoft Visual Studio.

2.      Berdasarkan tingkat dukungannya :

a.     Retrieve Information Elements 

Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni berupa akses selektif terhadap
informasi.

b.     Analyze Entire File

Dalam tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis file secara lengkap.

c.      Prepare Reports from Multiple Files

Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan banyak
aktivitas dalam satu momen tertentu.

d.     Estimate Decision Consequences

Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan yang
mungkin diambil.

e.      Propose Decision

Dukungan di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan bisa disodorkan ke
hadapan manajer untuk dipertimbangkan.

f.       Make Decision

Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan memberikan sebuah
keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan. 

51
Materi : 15

A. Pengertian Modulasi

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu
sinyal mampu membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses pencampuran dua sinyal
menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal
berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai
contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut
harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah
sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa
(carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis penumpangan sinyal
analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan
penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.

Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :

a. Untuk memudahkan proses radiasi


Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses pemancaran/radiasi
dan penerimaan sinyal. Dimensi antena adalah berbanding terbalik dengan frekuensi sinyal
yang dipancarkan atau diterimanya.
b. Untuk memungkinkan multiplexing
Jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal,maka modulasi dapat
digunakan untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi yang
berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.
c. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan
Pembuatan peralatan pengolahan sinyal (signal processing devices) sepertifilter dan
amplifier memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu. Untuk
itu modulasi dapat digunakan untuk menempatkan sinyal informasi ke wilayah spektrum
tertentu, dimana pembuatan peralatan pengolahan sinyalnya menjadi paling mudah.
d. Untuk memungkinkan pembagian frekuensi
Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk melakukan siaran secara
bersamaan menggunakan frekuensi sinyal pembawa yang berbeda.Sehingga tidak akan
terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi, maka dapat
dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran yang memang ingin di
dengarkan/ditonton.contohnya: siaran radio dan televisi.
e. Untuk mengurangi pengaruh noise dan interferensi
Pengaruh noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya dihilangkan darisistem komunikasi.
Namun dimungkinkan untuk menekan pengaruh gangguan tersebut denganmenggunakan
teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi secara umum akan
menyebabkanbandwidth transmisi yang lebih besar dari bandwidth sinyal informasinya.

Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh noise.
Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan
52
modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke
spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan
antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang
digunakan akan mengecil.

B. Jenis-Jenis Modulasi
a. Modulasi Analog

Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu


time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Proses
modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog.

Jenis-jenis modulasi analog :

 Amplitude modulation (AM)

Amplitude modulation adalah peristiwa modulasi terjadi dengan merubah-ubah amplitudo


gelombang pembawa sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasi. Modulasi
jenis ini adalah modulasi yang paling mudah dan sederhana sederhana, tetapi mudah
dipengaruhi oleh keadaan transmisinya. Seperti : redaman oleh udara, noise, interfrensi dan
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya
sesuai dengan signal informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear
modulation, artinya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi
yang akan ditransmisikan.

Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring
dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-
nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk
dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Tentu saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman
(fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-
bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo
sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang
yang terkirim. Akibatnya, informasi yang akan dikirim pun akan berubah, dan ujung-
ujungnya mutu informasi yang diterima jelas berkurang, dan efek yang kita rasakan sangat
nyata. Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi
cukup sulit. Pengurangan amplitudo gelombang (yang mempunyai amplitudo lebih
kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli.

53
 Frequency modulation (FM)

Frequency modulation adalah proses modulasi yang terjadi dengan mengubah-ubah frekuensi
gelombang pembawa sesuai dengan perubahan frekuensi sinyal informasi. Di pemancar radio
dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan berubah seiring
perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap.
Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah
dimodulasi dipancarkan melalui antena. Seperti halnya gelombang termodulasi AM,
gelombang ini pun akan mengalami redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari
frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena
gangguan itu umumnya berbentuk variasi amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi
informasi yang menumpang dalam frekuensi gelombang carrier.
Sehingga, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima juga
lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM.

Proses modulasi yang terjadi pada FM adalah proses yang menghasilkan gelombang yang
sudah dimodulasi dengan frekuensi yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi
gelombang informasi yang dimodulasikan. Disaat kurva gelombang informasi sedang
mengarahkan ke puncak, frekuensi gelombang FM menjadi lebih rendah dari frekuensi
gelombang AM. Oleh sebab itu di katakan bahwa band frekuensi yang dipakai pada radio FM
lebih lebar di bandingkan dengan frekuensi yang dibutuhkan oleh sistem radio AM, yaitu
band frekuensi diatas HF. Akibat penggunaan band frekuensi yang lebar ini, sistem FM
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem AM. Kelebihan-kelebihan tersebut antara
lain :

- Pengaruh derau selama hubungan lebih kecil.

- Dengan penggunaan daya elektron yang lebih kecil dapat diperoleh mutu hubungan yang
sama dengan sistem AM.

- Perubahan level gelombang sinyal akibat fading tidak akan terjadi,karena proses modulasi
dilakukan dengan dasar perubahan frekuensi.

Berpijak pada kelebihan-kelebihan tersebut, maka sistem FM banyak dipakai pada hubungan
komuikasi radio, mobil, STJJ (Sambungan Telepon Jarak Jauh), Handy talky pengiriman
suara pada pemancar televisi dan sistem gelombang mikro (mikrowave). Pada sistem FM
amplitudo dan fasenya tetap,sedangkan yang berubah-ubah adalah frekwensinya.

54
b. Modulasi Digital

Modulasi digital ialah suatu sinyal analog di modulasi berdsarkan aliran data digital.
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal
carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat
gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier)
memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Teknik modulasi digital pada
prinsipnya merupakan variant dari metode modulasi analog.

Teknik Modulasi digital :

 Amplitude Shift Keying (ASK)

Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude,
merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo.

Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah persamaan
matematik :

v (t) = Vc/2 [1 + mvm(t )]cos(2ωc )

dimana:

Vc= amplitudo sinyal carrier v

m = sinyal pemodulasi yang bernilai 1 atau 0


m = indek modulasi ωc = 2pf

c = frekuensi carrier dalam nilai radiant

 Frequency Shift Keying (FSK)

Frequency-shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.


Merupakan bentuk modulasi frekuensi dimana sinyal modulasinya mengubah frekuensi
output di antara nilai sebelum ditentukan.

Bentuk fase FSK yang kontinus yang ada merupakan tidak ada kelanjutan fase pada
sinyal dimodulasi. Frequency shift keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang
relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan system PSK atau
QAM.

FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope konstan yang mirip
dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa
55
aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda
dengan bentuk perubahan yang kontinyu pada gelombang analog. Bentuk dari modulated
Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi
FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada
hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, hMark atau Space).
Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses
demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil.
Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate
(kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit
rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

56
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan,
penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam organisasi.Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam
rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.  Data-data
tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.Ruang Lingkup SIMDIK Back-office : Koneksi dan
setting, Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan Akademik, Pengelolaan Guru dan Karyawan,
Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan Perpustakaan, Pelaporan, Bank Soal.Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan juga memiliki keunggulan serta keuntungan bagi sekolah maupun orang
tua serta siswa
Pendekatan sistem adalah metode umum yang dapat diterapkan pada segala jenis
organisasi yang telah menggunakan pendekatan sistem untuk menemukan masalah mengenai
tidak memadainya pemrosesan informasi, pendekatan sistem bukanlah prosedur yang tidak
fleksibel namun ia adalah pedoman yang dapat disesuaikan dengan situasi masalah tertentu.
Pendekatan sistem dalam memecahkan masalah dan keputusan sangatlah diperlukan dalam
memecahkan masalah agar mendapatkan tujuan bersama demi kemajuan sistem suatu
perusahaan dengan tidak merugikan pihak manapun.
Manajemen sumber daya informasi (IRM: information resources management) adalah
sebuah kegiatan yang diikuti oleh seluruh tingkatan manajer dengan maksud untuk mengenali
dan mengelola sumber daya informas yang diperukan untuk memenuhi kebutuhan informasi
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang didasarkan pada beberapa
persyaratan.
Ada banyak variasi berpendapat tentang bagaimana filosofi IRM ini harus
dilaksanakan. Melihat asal-usul dan evolusi IRM, penulis menemukan bahwa benih IRM
ditanam dalam tiga disiplin: manajemen basis data, manajemen arsip, dan manajemen
pengolahan data. Itu kegiatan masing-masing disiplin umumnya independen satu sama lain. Ini
sebagian menjelaskan variasi luas dalam arti istilah tersebut. IRM juga tumbuh dan
berkembang di dua sektor sosial: sektor swasta dan agen Federal. Diambil bersama-sama,
titik-titik asal ini merupakan kisaran interpretasi yang berimplikasi pada jenis data yang
akan ditangani, organisasi struktur yang dibutuhkan untuk mengelola informasi ini, dan tingkat

57
kesulitan yang mungkin dihadapi menangani sasaran IRM. Keanekaragaman asal ini
menunjukkan bahwa IRM adalah respons terhadap interdisipliner sifat masalah informasi.
Basis data berkembang sejak tahun 1960 dari awal penggunaan komputer, penyimpanan
dan manipulasi data merupakan focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman
diperusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan
Data Terintegrasi (Integrated Data Store).
Basis data terus berkembang dari tahun ke tahun hingga pada akhir tahun 1980 dan
permulaan tahun 1990, banyak bidang system basis data dikembangkan. Penelitian dibidang
basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada
dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya
IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan
menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks.
System khusus dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan
mengonsolidasi data beberapa basis data.
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data merupakan representasi fakta
dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan),
barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
basis data (databese) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut.
Basis data terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut,
1.  PerangkatKeras (hardware)
2.  SistemOperasi (operating system)
3.  Basis Data (database)
4.  SistemPengelolaan Basis Data (DBMS)
5.  Pemakai (user)
6.  Aplikasi (perangkatlunak) lain (bersifat optional)
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu.

Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai
sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

58
Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan
sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai
suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.

Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan
telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak
akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan
sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan
dari manajemen puncak tersebut.

Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada – seperti pembuatan
aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya –
metodologi yang dipergunakan secara umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam buah
tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain, konstruksi, implementasi,
dan pasca implementasi.

Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis terjadi di berbagai industri secara
meluas. Dalam lingkungan baru yang berdasarkan hukum seperti sekarang, manejer hukum dan
dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara.

Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang
pilihan seseorang: ketika berhadapn dengan bebarapa alternatif tindakan, apa pilihan moral
yang paling terlibat. Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan jerman
dengan berbagai negara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai undang-undang.

Situs web yang menggunakan teknologi cookie tidak dapat serta merta memperoleh
nama dan alamat pengunjung. Bagaimanapun, ketika seseorang telah mendaftar pada situs web,
informasi tersebut dapat dikombinsikan dengan data dan cookie guna mengidentifikasi
pengunjung tersebut. pemilik situs web juga dapat mengombinasikan data yang mereka
kumpulkan lewat cookies dan perangkat pemantau situs web lainnya dengan data pribadi dari
sumber lainnya.

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, organisasi atau sub unit dibawahnya.
sistem informasi akan bersifat efektif apabila sistem itu dapat membantu untuk mencapai tujuan
organisasi. Sistem informasi memuat tentang data yang penting dan dapat dimanfaatkan oleh
siapa saja dari dalam maupun luar organisasi.

Sistem informasi manajemen fungsional adalah sistem informasi berdasarkan bidang


fungsi atau bidang kegiatan unit dalam organisasi. Sistem informasi fungsional dibagi menjadi
beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut: sistem informasi keuangan atau finansial, sistem
informasi kepegawaian dan sistem informasi perlengkapan.

Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur
(formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem informasi manajemen berusaha
untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung

59
kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem
terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh
organisasi. Sistem informasi manajemen struktural terdapat beberapa bagian, diantaranya:
struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen, struktur sistem informasi
berdasarkan fungsi organisasi dan struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan
fisik.

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam
perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada
proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil
keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu
pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. Keterbatasan sistem pendukung keputusan
yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan program yang ditanamkan, tidak dengan
hal yang tak terduga seperti manusia.

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga


menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses
pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah
sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan
karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal
informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus
ditumpangkan pada sinyal lain.

Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog


danmodulasi sinyal digital.

60
DAFTAR PUSTAKA

http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://kamerad69.blogspot.com/2010/02/pengertian-simdik-berbasis-web.html
http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/01/31/sistem-informasi-manajemen pendidikan/
http://www.binasindo.com/index2.php?mod=prodtl&pid=8
http://zonamerah.blogspot.com/2009/10/simdik-sistem-informasi-manajemen.html
justm3,  http://www.idafazz.com/pengertian-sistem.php
http://datakampussaya.blogspot.co.id/2013/12/sistem-informasi-manajemen-pendidikan_14.htm
http://dyen-syafitrimm.blogspot.co.id/p/sistem-informasi-manajemen-pendidikan.html
http://suryanagarahamida.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sistem-informasi-manajemen_5.html
Sutabri, Tata (2007). Analisa Sistem Informasi.2007.Yogyakarta : Penerbit Andi.
L.Gaol,Chr. Jimmy (2008). Sitem Informasi Manajemen pemahaman dan Aplikasi. Jakarta : PT.
Grasindo
George P. Schell, Raymond McLeod, Jr (2008). Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
http://yokoisvip.blogspot.com/2012/10/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/pendekatan_sistem.pdf
http://misu025.blogspot.com/2015/10/tugas-softskill-1-sistem-informasi.html di akses
pada 12 oktober 2018 pukul. 21.00 Wita.

James A. O'Brien, Management Information Systems. Irwin/McGraw-Hill, 1999. hal . 573

Eileen M. Trauth, The Evolution of Information Resource Management. Boston :


Northeastern University, College of Business Administration. 1989. hal. 258.
Eileen M. Trauth, The Evolution of Information Resource Management. Boston :
Northeastern University, College of Business Administration. 1989. hal. 258.
Eileen M. Trauth, The Evolution of Information Resource Management. Boston :
Northeastern University, College of Business Administration. 1989. hal. 260
Eileen M. Trauth, The Evolution of Information Resource Management. Boston :
Northeastern University, College of Business Administration. 1989. hal. 262.
Hutabarat, Bernaridho. Pengelolaan Basis data. 2004. Yogyakarta: Andi Offset
Darmawan, Deni dan Nur Fauzi, Kunkun. Sistem Informasi Manajemen. 2013. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya
Pafsi Paisal. Makalah Basis Data. Diaksesdarihttp://pafsipaisal.blogspot.co.id/p/v-
behaviorurldefaultvmlo.htmlpada 4 November 2016 pukul 09.30

61
Aprida Agestina dan Putri Wahyuni. Makalah Sistem Basis Data. Diakses dari http://makalah-
sistem-basis-data-aagestina.blogspot.co.id/ pada 4 November 2016 pukul 09.36
Qari’ Ayatullah. Sistem Basis Data Perpustakaan.
Diakses dari http://dinqari.blogspot.co.id/2009/10/sistem-basis-data-perpustakaan.htmlpada 9
November 2016 pukul 09.30
https://www.google.com/search?q=Perancangan+Sistem+Informasi.+Isu-
isu+Perancangan+Proyek&oq=Perancangan+Sistem+Informasi.+Isu-
isu+Perancangan+Proyek&aqs=chrome..69i57.508j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Jakarta: Salemba Empat

Darmawan, Deni, dkk. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Journal 008._SIM-sistem_informasi_pemasaran-contoh_kasus.doc.

Syamsi,  Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan sistem Informasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Yakub, dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

https://nissaajah91.wordpress.com/2010/03/23/makalah-struktur-sistem-informasi-manajemen/.

https://vinnyhuang58.wordpress.com/2015/02/22/sistem-informasi-fungsional-dalam-sistem-
informasi-manajemen/.

http://holongmarinacom.blogspot.co.id/2016/12/sistem-informasi-fungsional.html.

https://y0g4ajust.wordpress.com/
https://haniif.wordpress.com/
http://sindarku.wordpress.com/
http://id.shvoong.com/
https://riskha20.wordpress.com/sistem-pendukung-keputusan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html
“TeknikModulasi”.http://telkompnl.blogspot.com/2012/02/teknik-modulasi.html
(15Februari2012)
Simamora,Yogi.”AnalogandDigitalModulation”.http://yogigruvi.blogspot.com/2012/12/and-
digital-modulation-pengertian.html(28122012)

62
63

Anda mungkin juga menyukai