PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Kelas 3 F
Ai Nurmala (2010077)
Novianti (2005290)
2021 - 2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memperkenakan dan
memudahkan kami untuk membuat makalah untuk kepentingan mata kuliah pengelolaan
pendidikan sehingga dapat selesai sesuai dengan jadwalnya. Tak lupa kami sampaikan
kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dan memberikan sumbangsih berupa ide-
ide dan meluangkan waktu untuk mengerjakannya sampai selesai.
Ucapan terimakasih kepada Bapak Enjang Yusup Ali, Dr. M.Kom yang telah
membimbing dan memberikan dukungan untuk mata kuliah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik dan benar.
Namun sebagai manusia biasa kami sadar betul bahwa makalah ini masih belum
sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik kepada pembaca agar makalah ini
menjadi semakin baik. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah ilmu pengetahuan serta dapat membuka wawasan baru, khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumya.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
1.2 Saran .......................................................................................................................................... 29
LAMPIRAN............................................................................................................................................... 30
1. Dokumentasi Wawancara ............................................................................................................ 30
2. Surat Permohonan Izin Observasi dari Lembaga ..................................................................... 32
3. Instrumen wawancara .................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Konsep tentang pengelolaan berkaitan dengan organisasi yang di dalamnya
memuat komponen-komponen organisasi secara sistemik. Seluruh aktivitas manajerial
selalu terkait dengan makna dan fungsi manajemen dalam organisasi, karena dalam proses
manajerial selalu terdapat organisasi yang memerlukan pengelolaan.
Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya dari anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara keseluruhan
proses pengelolaan merupakan fungsi-fungsi manajemen.
Banyak para ahli memberikan pengertian tentang manajemen. Sebagaimana
dikemukakan oleh beberapa penulis buku manajemen, di antaranya Malayu S.P. Hasibuan
dalam Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, ia mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfataan tenaga dan profesionalitas orang lain.
Dalam manajemen yang baik tidak dikenal kerja sendiri seperti yang dilakukan oleh tukang
cukur rambut. Setiap pelaksanaan program kerja melibatkan banyak orang dengan tugas
dan fungsi yang berbeda, tetapi secara sinergis saling berhubungan dalam mencapai tujuan.
Mary Parker Follet mengatakan bahwa manajemen adalah suatu seni, karena untuk
melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus, terutama
keterampilan mengarahkan, mempengaruhi dan membina para pekerja agar melaksanakan
keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Horold Koontz dan Cyril O'Donnel Manajemen adalah usaha untuk
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. G. R. Terry mengatakan bahwa
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya.
Definisi yang dikemukakan G. R. Terry tidak berbeda jauh dengan pengertian yang
dikemukakan oleh Andrew F. Sikula sebagaimana dikatakan oleh S.P. Hasibuan.3
Manajemen sebagai seni dan ilmu, keduanya dipadukan dalam rangka mengarahkan dan
1
mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan rencana pemimpin dan mencapai tujuan
sesuai keinginan pemimpin organisasi, baik dalam arti yang luas maupun yang sempit.
Demikian pula dengan James A.F. Stoner yang mendefisikan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.4 Manajemen sebagai seni
pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. Lawrence A. Appley dan Oey
Liang Lee menjelaskan bahwa sebagai seni dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi
memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktivitas yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Di dalam
manajemen terdapat teknikteknik yang kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan
dalam mengarahkan, mempengaruhi, mengawasi dan mengorganisasikan semua
komponen yang saling menunjang untuk tercapainya tujuan yang dimaksudkan.
Proses manajerial dapat diartikan juga dengan proses kepemimpinan dalam
organisasi. Di dalamnya terdapat fungsifungsi manajemen, terutama adanya pemimpin dan
yang dipimpin. (Jeklin, 2016).
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah ditemukan, maka dapat diketahui rumusan
masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut yakni bagaimana sekolah dalam
meningkatkan manajemen mutu pendidikan, apa saja organisasi pendidikan dan
kepemimpinan pendidikan di sekolah ini, bagaimana supervisi pendidikan di sekolah ini,
apa saja strategi pemasaran pendidikan dan kewirausahaan dalam pendidikan yang
diterapkan di sekolah ini, bagaimana manajemen sarana prasarana pendidikan di sekolah
ini, bagaimana manajemen kurikulum yang terapkan di sekolah ini, bagaimana manajemen
peserta didik di sekolah ini, bagaimana manajemen tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah ini, bagaimana manajemen keuangan pendidikan di sekolah ini,
bagaimana manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat sekitar, dan bagaimana
manajemen sistem informasi dan teknologi sekolah ini.
2
1. 3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini tujuannya yaitu untuk mengetahui manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini, Untuk mengetahui organisasi pendidikan dan
kepemimpinan pendidikan di sekolah ini, Untuk mengetahui supervisi pendidikan di
sekolah ini, Untuk mengetahui strategi pemasaran pendidikan dan kewirausahaan dalam
pendidikan yang diterapkan di sekolah ini, Untuk mengetahui manajemen sarana prasarana
pendidikan di sekolah ini, Untuk mengetahui manajemen kurikulum yang terapkan di
sekolah ini, Untuk mengetahui manajemen peserta didik di sekolah ini, Untuk mengetahui
manajemen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah ini, Untuk mengetahui
manajemen keuangan pendidikan di sekolah ini, Untuk mengetahui manajemen kerjasama
sekolah dan masyarakat sekitar, dan untuk mengetahui manajemen sistem informasi dan
teknologi sekolah ini.
1. 4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memperkaya khasanah
kepustakaan yang berkaitan dengan Pengelolaan Pendidikan di Sekolah Dasar dan
diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lanjutan atau
mungkin dijadikan bahan perbandingan dalam penelitian sejenis.
2. Secara Praktis
a. Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan perguruan tinggi menjadi ikut andil dalam proses
pengelolaan pendidikan di sekolah dasar menjadi lebih baik
b. Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sudut pandang yang baru dalam melihat
sebuah kondisi pengelolaan pendidikan yang terjadi di sekolah dasar, sehingga
konsep mengajar bisa lebih di perbaharui sesuai kondisi sekarang dan dapat
memberikan arahan yang baik kepada pihak sekolah
3
c. Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran umum kepada mahasiswa
untuk nanti mengelola pendidikan di jenjang sekolah dasar
d. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan sekolah mendapatkan perhatian khusus dari
berbagai pihak khususnya pemerintah untuk mendapatkan dukungan program
dalam pengelolaan pendidikan sekolah menjadi lebih baik
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
2.1.2 Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen mutu pendidikan adalah sebuah proses yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk memenuhi standar pendidikan. Manajemen mutu sekolah dasar
merupakan proses mengelola kinerja berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu di Sekolah
Dasar. Dalam keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar, kinerja kepala
sekolah menjadi elemen yang sangat penting, dimana kepala sekolah yang mengatur segala
kebijakan yang ada dan memberikan motivasi kepada para anggotanya, sehingga
diharapkan dapat mempermudah tercapainya tujuan dari manajemen mutu sekolah
sehingga mampu bersaing dengan sekolah lain.
6
Organisasi pusat (organisasi) adalah proses pembentukan wadah/sistem dan penyiapan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi jika
dikaitkan dengan pendidikan (organisasi pendidikan) adalah tempat untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sedangkan
organisasi pendidikan adalah suatu proses pemodelan suatu tempat atau sistem dalam
rangka melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.
7
Supervisi Pendidikan merupakan suatu kegiatan pembinaan yang telah direncanakan
untuk membantu seorang Guru Dan staf sekolah lainya dalam melakukan perkerjaan secara
efektif dalam pengertian ( purwanto 2000.) dan manullang (2005) menyampaikan bahwa
supervisi adalah proses untuk menerapkan perkerjaan apa yang sudah dilakukan.menilai
dan apabila pada mengkoreksi supaya pelaksaan perkerjaan berjalan dengan afektif dan
sesua dengen rencana semula supervisi merupakan suatu usaha memberikan pelanyanan
agar guru menjadi lebih baik profosional dalam menjalankan tugas peserta didik Supervisi
adalah salah satu proses pengembangan Pendidikan dalam suatu satuan Pendidikan yang
diatus oleh kepala sekolah yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran kepala
sekolah akan selalu memeriksa dan memantau berjalan suatu pembelajaran agar tercapai
ya suatu Pendidikan yang efektif.
Dimana dalam supervisi memiiki tujuan yang harus ducapai dalam pengembangan
Pendidikan yang ada disekolah tersebut dapat kita simpulkan tujuan supervisi adalah untuk
mengembangkan kondisi belajar mengajar agar lebih baik dengan cara membantu para
guru – guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam rangka pembentukan pribadi anak
secara maksimal. Selain itu, Supervisi memiliki tujuan yakni:
1. Memberikan bantuan kepada guru agar dapat memahami tujuan dari pendidikan yang
diberikan di sekolah
2. Memberikan bantuan kepada guru agar tidak hanya berfokus pada bidang studynya
tetapi juga harus mengetahui tujuan akhir dari pendidikan.
3. Membantu Guru dalam memahami siswanya serta kebutuhan siswanya. Sehingga
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
4. Membantu guru agar nantinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik yang dapat
bekerjasama dan membantu orang lain yang kurang mampu atau yang memerlukan
bantuan tanpa harus memaperkan kehebatannya.
5. Membantu menemukan kelebihan yang dimiliki olehguru dan memberikan tanggung
jawab kepada guru tersebutsesuai kemampuannya tanpa harus mencari kelemahannya.
6. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di hadapan para
siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki secara bersamasama.
8
2.1.5 Pemasaran dan Kewirausahaan Pendidikan
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang melibatkan individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran dengan pihak lain.
Proses pemasaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sosial,budaya,
politik, ekonomi,dan managerial. Dari faktor tersebut individu mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain (Imam Machali 2015:390).
Menurut kotler (2003:9) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dengan
demikian pemasaran produk dan jasa, termasuk sekolah terkait pada konsep permintaan,
produk, dan nilai yang menghasilkan kepuasan pelanggan.
9
2009:3).UU.No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dengan menyebutkan
bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen kurikulum yang kooperatif,
komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan.
Manajemen peserta didik ini didefinisikan sebagai suatu proses keseluruhan dalam
kegiatan atau aktivitas yang diplanning atau sudah dipersiapkan dari awal dan diusahakan
secara maksimal dalam hal pembinaan yang memiliki sifat berkelanjutan untuk semua
peserta didik sehingga diharapkan mampu megikuti jalannya proses pendidikan serta
pembelajaran secara efektif dan efisien (Daryanto,2013).
10
guru atau masyarakat yang memiliki kualifikasi atau kemampuan mendidik untuk
membantu siswa mencapai tujuan
11
perubahan lingkungan profesional, memungkinkan pengajar untuk saling bertukar
pengalaman mereka menggunakan cara yang lebih sistematis.
12
merasa memiliki kemampuan dan pada saat yang sama dapat digerakkan oleh pemimpin
(kepala sekolah).
Bush (2007:392) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan
mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan akhir. Pemimpin merupakan orang yang
menentukan tujuan yang ingin dicapai, membentuk motivasi dan menentukan tindakan-
tindakan orang lain dengan menggunakan kekuatan, keahlian dan karakter yang
dimilikinya. Kepemimpian yang baik membutuhkan kemampuan manajeman yang baik
pula karena manajemen dibutuhkan untuk menjadikan organisasi berjalan efektif dan
efisien
14
BAB III
METODOLOGI
3. 1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan
pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
kehidupan manusia (Sugiyono: 2012).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
Metode penelitian deskriptif ini merupakan prosedur penelitian atau pemecahan masalah
yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang,
lembaga, masyarakat dan yang lainnya. Metode ini dianggap paling tepat dalam membedah
permasalahan pendidikan Sekolah Dasar di lapangan.
3. 3 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjeknya adalah Kepala Sekolah dan Guru
Sekolah Dasar di SDN Tenjolaya 03, SDN 08 Cicalengka, SDN 05 Cicalengka, dan SDN
09 Cicalengka.
3. 4Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Suharsimi yang menyatakan bahwa Instrumen
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti ketika mengumpulkan data.
Tujuannya agar penelitian sistematis dan mudah. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini yakni observasi dan wawancara.
15
3. 5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik pengamatan langsung ini merupakan teknik pengumpulan data yang paling
sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik observasi ini yakni metode dengan
cara datang langsung ke lapangan yang ingin di teliti. Danim (2002:121) menjelaskan
“Ketika berada di lapangan peneliti kualitatif banyak berurusan dengan fenomena.
Fenomena itu perlu didekati oleh peneliti dengan terlibat langsung pada situasi sebenarnya,
tidak cukup meminta bantuan orang atau hanya sebatas mendengar saja. Dengan terjun
langsung ke lapangan diharapkan akan terkumpul data selengkapnya dan seobjektif
mungkin.
2. Wawancara
Nasution (1988:73), mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan)
dan yang diwawancarai (responden) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Jadi
tujuan wawancara tidak lain adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran
atau hati responden bagaimana pandangan tentang dunia, yaitu hal yang tidak dapat
diketahui melalui observasi. Dengan begitu diperlukan suatu keuletan dan kesabaran guna
memperoleh hasil yang diharapkan sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini merupakan bukti otentik dalam
penyusunan laporan. Proses dokumentasi ini berupa foto ketika observasi dan wawancara
berlangsung.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk melengkapi data primer. Data primer merupakan data
pokok dari permasalahan yang sedang dibahas. Data yang diperoleh dari studi kepustakaan
merupakan data sekunder yang memperkuat data primer. Data sekunder ini berkaitan
dengan masalah-masalah yang relevan dengan masalah yang diteliti.
16
3. 6Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama penelitian berlangsung, hal ini
bertujuan agar data yang terkumpul dapat dengan mudah dianalisis pada akhir penelitian.
Tahap analisis data merupakan tahap pemberian makna terhadap data-data yang diperoleh
dalam penelitian. Dalam tahap ini, berbagai sumber data primer dan sekunder (pokok dan
tambahan) dirumuskan, lalu sumber data tersebut disusun dan dihubungkan kemudian
ditafsirkan. Suatu data dihubungkan dengan data-data lainnya, sehingga menjadi sebuah
“rekonstruksi” yang memuat permasalahan terhadap pokok-pokok permasalahan
penelitian, lalu langkah akhir disimpulkan berdasarkan berbagai penafsiran data dari
berbagai sumber. Dalam menganalisis data yang diperoleh di lapangan penulis membagi
dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Yang termasuk data primer atau data pokok
yaitu pengamatan lapangan berupa wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder
berupa hasil-hasil studi pustaka.
1. Pembuatan Judul
Tahap ini merupakan tahap yang mendasar dalam penelitan. Pembuatan judul ini
mmemudahkan penulis untuk menentukan lokasi penelitian dan gambaran rumusan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Kemudian hal tersebut penulis tuangkan ke dalam
kajian penelitian yang terangkai dalam judul “Pengelolaan Pendidikan di Sekolah Dasar”.
2. Mengurus Perizinan
Tahap mengurus perizinan ini merupakan tahap yang tidak boleh diabaikan, apalagi
kegiatan demikian melibatkan banyak pihak. Tahapan ini dilakukan untuk memperlancar
proses penelitian di lokasi penelitian. Adanya surat perizinan dari pihak kampus untuk
penelitian ini merupakan bukti bahwa penelitian ini benar-benar resmi dari pihak akademis
(mahasiswa) Universitas Pendidikan Indonesia. Surat perizinan ini ditunjukan kepada
pihak sekolah di SDN Tenjolaya 03, SDN 08 Cicalengka, SDN 05 Cicalengka, dan SDN
09 Cicalengka.
17
3. Tahap Kegiatan Lapangan
Tahap kegiatan lapangan ini dilakukan sebelum dan saat penelitian berlangsung.
Sebagai langkah awal penulis melakukan survei ke lapangan dengan memberikan surat
perizinan dan pemastian jadwal penelitian dilakukan. Langkah selanjutnya penulis
melakukan penelitian di lokasi penelitian.
4. Proses Penyusunan Laporan
Penulisan laporan yaitu menyusun dan membuat laporan sesuai dengan prosedur
penelitian. Penulisan laporan merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Penulis mulai
memilah milah data sesuai dengan data yang diperlukan . Setelah semuanya siap dan
tersusun akhirnya penulis mulai menulis laporan.
18
BAB IV
HASIL ANALISIS
19
c) Nama sekolah : SDN Cicalengka 05
NPSN : 20207885
Akreditas :A
Nama Kepala Ssekolah : Yayan Paryana M. Pd.
Alamat
Jalan : Jln. Pasar Cicalengka
Desa / Kelurahan : Cicalengka Kulon
Kecamatan : Cicalengka
Kota : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Jumlah siswa : 619
20
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melakukan observasi di 4 sekolah dasar daerah Cicalengka ditemukan
beberapa hal mengenai pengelolaan pendidikan sebagai berikut.
2. Fasilitas sekolah
Fasilitas sekolah sebagai salah satu penunjang terselenggaranya kegiatan
pembelajaran, fasilitas yang kurang memadai masih menjadi permasalahan yang cukup
sering terjadi di beberapa sekolah khususnya sekolah yang kurang tersorot oleh
pemerintah. Di beberapa sekolah rata-rata sekolah mengalami kekurangan fasilitas yang
diakibatkan oleh keterlambatan dana BOS dan dipakainya atau dialihkan sementara dana
yang ada untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Contohnya dana yang awalnya dipakai
untuk keperluan fasilitas sekolah dan tiba-tiba ada kebijakan anbk yang harus dilaksanakan
akhirnya dana dialihkan sementara, sementara fasilitas yang lainnya belum bisa terpenuhi.
3. Sistem pembelajaran
Dengan munculnya pandemic di tahun 2020 mengakibatkan sistem pembelajaran
mengalami lost learning, hal ini membuat seluruh sekolah merasakan kebingungan karena
ada beberapa hal yang dapat menghambat sistem pembelajaran seperti siswa yang tidak
memiliki handphone untu bisa berkomunikasi dengan guru, tidak adanya sinyal, tidak
adanya kuota, guru dan siswa yang gagap teknologi, dll. Namun, hal tersebut dengan mulai
terbiasa berjalannya sistem pembelajaran di era pandemi pihak sekolah mulai bisa
menangani permasalahan yang terjadi dengan mengadakan home visit atau guru
21
melakukan kunjungan ke rumah siswa yang mengalami kendala dan untuk guru yang
kesulitan menggunakan teknologi dibantu oleh guru yang masih muda. Sejak pandemi
mulai merada di akhir 2021 sistem pembelajaran mulai melakukan luring atau tatap muka
Sebagian dengan bergilir, misalnya 3 hari daring dan 3 harinya luring.
4. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik berstatus PNS tengah menjadi permasalahan di sejumlah sekolah
di cicalengka Bandung. Akar sesungguhnya dari permasalahan tersebut adalah kebijakan
pusat yang tidak memberlakukan adanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Namun, dalam proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
Undang-Undang ASN kini sudah tidak diberlakukan lagi pengangkatan tenaga honorer
menjadi CPNS , karena formasi CPNS yang ada dianggap belum memenuhi kebutuhan
yang ada. Tentunya kebijakan tersebut cukup menyulitkan beberapa sekolah di Cicalengka
untuk menutupi kekurangan tenaga pendidik yang berstatus PNS.
6. Kurikulum 2013
Semua pihak sekolah yang di observasi sudah menerapkan kurikulum 2013. Sistem
pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan arahan dari pemerintah, tetapi ada salah
satu keresahan yang dialami guru saat melakukan pembelajaran menggunakan kurikulum
2013 yaitu dalam segi materi pembelajarannya karena pada kurikulum 2013 disajikan
pertema sedangkan dirapot siswa permata pelajaran.
22
sekolah memiliki strateginya masing-masing untuk menghasilkan yang terbaik bagi peserta
didik. Strategi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di masa pandemi untuk
meningkatkan mutu pendidikan diantaranya memberikan pengajaran yang menyenangkan,
penggunaan media yang menarik, memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa yang
nyaman, melaksanakan segala aturan dan tata tertib yang diberlakukan, dan melakukan
musyawarah dengan seluruh warga sekolah untuk membahas mutu pendidikan agar
semakin baik kedepannya. Di masa pandemi ini merupakan tantangan yang berat bagi
sekolah untuk menjalankan pembelajaran sehingga menimbulkan cukup banyak
permasalahan yang dapat menurunkan mutu pendidikan. Masalah dari pihak siswa antara
lain banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas belajar yang memadai seperti penggunaan
handphone, keadaan ekonomi yang minim pada orang tua siswa sehingga tidak bisa
membelikan kuota untuk belajar walaupun pemerintah sudah memberikan terkadang
mengalami keterlambatan, kurang perdulinya orang tua siswa terhadap kegiatan
pembelajara anaknya selama belajar di rumah, motivasi belajar siswa menuru sehingga
terbengkalai tugas yang diberikan guru, dan komunikasi yang kurang antara guru dan orang
tua siswa. Adapun masalah dari pihak sekolah seperti fasilitas yang kurang memadai dan
sumber belajar yang kurang. Dalam pelaksanaanya sekolah memiliki faktor yang dapat
menaikan atau menurunkan mutu pendidikan, faktor yang dapat manaikan yaitu adanya
pelatihan guru sekolah, sharing dengan guru senior, kedisplinan warga sekolah, sarana dan
prasarana yang mendukung pembelajaran, menerapkan kerja sama yang kuat, menjalin
komunikasi yang baik, melakukan home visit ke rumah orang tua siswa, dan adanya
keinginan maju dari siswa. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu terjadi pada saat awal
pandemi karena mengalami sistem pembelajaran yang berubah sehingga siswa merasa
kesulitan belajar, adanya siswa yang bermasalah, kurang pedulinya orang tua terhadap
pembelajaran anak, fasilitas yang kurang memadai, sumber belajar yang kurang, sarana
dan prasarana yang kurang mendukung. Solusi yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah
melakukan home visit, diskusi dengan orang tua siswa terkait permasalahan belajar
siswa,sekolah yang kekurangan sumber belajar guru mencari dari intenet, dan melakukan
musyawarah dengan komite sekolah untuk memperbaiki mutu pendidikan. Organisasi
pendidikan dan kepemimpinan pendidikan, semua sekolah memiliki struktur organisasi
yang baik, hal ini bertujuan agar pekerjaan berjalan dengan tertib sesuai dengan tugas dan
23
tanggung jawabnya masing-masing sehingga terjalin kerja sama yang baik antar pihak
sekolah. Selama perjalannya ada beberapa faktor yang mendukung organisasi sekolah ini
yaitu kedisiplinan. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah tidak adanya dana karena
memang dana tidak dicantumkan dalam anggaran, tetapi sekolah membutuhkan untuk
menyelanggarakan kegiatan di sekolah. Struktur organisasi pendidikan di sekolah dasar
pada umumnya terdiri dari komite sekolah, kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran,
penjaga, siswa, dan masyarakat sekitar. Dapat disusun sebagai berikut.
Komite
sekolah
Penjaga
sekolah
24
di sekolah tidak ada hambatan yang terjadi secara signifikan, jika terjadi kesalahan pihak
sekolah akan langsung memperbaikinnya. Namun, ada juga sekolah yang belum
melaksanakan sepenuhnya dikarena ada kepala sekolah yang menjabat di dua tempat dan
kurangnya kinerja guru sehingga supervisi tidak rutin dilaksanakan. Dengan
terlaksanakannya supervisi pendidikan diharapkan mampu memperbaiki mutu pendidikan
di sekolah dasar. Strategi pemasaran pendidikan, sekolah yang sudah memiliki akreditas
yang cukup baik tidak melakukan pemasaran pendidikan secara khusus kepada
masyarakat, hanya saja untuk memperlihatkan keberhasilan sekolah cukup dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada siswa dan orang tua, memberikan pembelajaran
yang maksimal, dan mendorong siswa untuk berprestasi. Dengan demikian, timbul minat
siswa dan orang tua siswa untuk bisa menuntu ilmu di sekolah tersebut karena sudah
memiliki kepercayaan terhadap pihak sekolah. Manajemen sarana prasarana
pendidikan,pihak sekolah dalam memanajemen sarana dan prasarana pendidikan masing-
masing sekolah memiliki pemegang pusat yang berbeda. Saat mengajukan kebutuhan
memliki tahapan terlebih dahulu sebelum samapi ke dinas pendidikan, tahaapan pertama
tentu sekolah mendata terlebih dahulu kebutuhan saran dan prasarana, lalu di diserahkan
kepada korwil yang nantinya diajukan ke kabupaten, selanjutnya diserahkan kepada dinas
dengan syarat sekolah tercantum di dapodik. Mengenai alokasi dana dari pemerinta untuk
kebutuhan saran dan prasarana pendidika seringkali terjadi keterlambatan, solusi nya
dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi hal itu dengan mengalihkan dana BOS sebesar
10%, tetapi hanya untuk bagian kecil saja bukan untuk pembangunan. Selain itu, pihak
sekolah mengantisipasi untuk menyelenggarakan pembelajaran bergilir yaitu waktu pagi
dan siang. Manajemen kurikulum, seluruh pihak sekolah telah menerapkan kurikulum yang
berlaku di Indonesia yaitu kurikulum 2013. Dalam pelaksanannya menggunakan
kurikulum ini terjadi kekurangan yaitu dari segi tema yang tercantum sedangkan dalam
rapot diharuskan untuk permata pelajaran dan kurangnya fasilitas sekolah untuk
mendukung terlaksanannya kurikulum. Namun, sebagai tenaga pendidik terus berusaha
untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan materi pembelajaran. Manajemen
peserta didik, hal yang dilakukan pihak sekolah untuk memanajemen peserta didik agar
tumbuh minat, bakat, dan potensinya yaitu dengan mengadakan ekstrakurikuler
diantaranya seperti pramuka, kesenian, bela diri, pentas drama, marching band, dll. Dalam
25
pelaksanannya sebelum pandemi biasa dilakukan setelah beres pembelajaran di kelas atau
ditentukan harinya sesuai keluangan waktu yang tersedia. Namun, saat pandemi kegiatan
ekskul diberhentikan sementara. Manajemen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
pihak sekolah melakukan pengelolaan dalam memanajemen tenaga pendidik dan
kependidikan dilakukan secara demokratis artinya pada awal sebelum kegiatan belajar
mengajar dimulai guru dipersilahkan untuk memilih mata pelajaran ataupun kelas yang
akan dipegangnya dengan menyeseuaikan dengan keahlian masing-masing guru sehingga
tidak ada keterpaksaan. Namun, untuk guru yang masih muda akan ditempatkan di posisi
administrasi karena diasumsikan lebih melek IT. Rata-rata sekolah tidak mengalami
kesulitan dalam memanajemen baik tentang pendidik mauun tenaga kependidikan karena
hal itu sudah menjadi hal yang lumrah dan seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab
yang harus dijalankan. Manajemen keuangan pendidikan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memanajemen keuangan di sekolah yaitu sumber daya manusia yang
berkompeten dan berpengalaman dalam mengelola keuangan, memperhatikan pengeluaran
dan pemasukan karena banya terjadi di semua sekolah adalah kekurangan dana,. Selain itu,
masalah juga terjadi pada pihak pemerintah yang memberikan anggaran dana yang tidak
sesuai dengan kebutuhan sekolah sehingga masih banyak fasilitas yang belum memadai.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekolah melakukan pertemuan dengan komite
sekolah dan donatur untuk membahas kebutuhan belajar siswa sehingga dibutuhkan dana
dari luar. Manajemen kerja sama sekolah dan masyarakat, semua pihak sekolah sudah
melakukan manajemen kerja sama dengan masyarakat dengan cukup baik. Strategi yang
dilakukan untuk menjalin kerja sama tersebut dengan selalu mengadakan rapat untuk
mengkomunikasikan segala permasalahan yang terjadi dengan siswa, melakukan kegiatan
kerja sama yang melibatkan masyarakat seperti bersih-bersih sekolah. Untuk
meningkatkan hubungan kerja sama antara pihak sekolah dan masyarakat yaitu dengan
cara setiap guru kelas membuat grup whatsapp orang tua siswa untuk mengirimkan segala
informasi. Namun, ada saja permasalahan yang terjadi seperti miskomunikasi orang tua
siswa dikarenakan kesibukannya dalam bekerja. Manajemen sistem informasi dan
teknologi di sekolah, rata-rata sekolah sudah ada yang melaksanakan dan masih berproses.
Fasilitas yang sudah disediakan antara lain ruang komputer, internet, infocus, dll. Namun,
masih ada sekolah yang masih kurang baik dan kurang memadai dikarenakan kekurangan
26
anggaran dana, bahkan masih ada sekolah yang siswanya belum menggunakan teknologi
dikarenakan keterbatasan ekonomi dan gagap teknologi, tetapi kesiapan guru dalam
mengajar menggunakan teknologi ini berusaha sebaik mungkin dan dibantu oleh guru yang
lebih muda yang melek teknologi sehingga dapat menggunakannya, meskipun fasilitas
teknologi yang digunakan masih miliki pribadi
27
BAB V
KESIMPULAN
1.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan alasisis yang kami lakukan terhadap beberapa
Sekolah Dasar di daerah Cicalengka mengenai pengelolaan pendidikan yang diterapkan di
sekolah tersebut mulai dari mutu pendidikan sampai manajemen sistem informasi dan
teknologi pada sekolah, setiap sekolah sudah mengelola mutu pendidikan dengan baik serta
menggunakan strategi masing masing untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, semua
sekolah sudah memiliki struktur organisasi yang baik sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab, setiap sekolah sudah menjalankan supervisinya, untuk sekolah yang memiliki
akreditasi yang baik tidak melakukan pemasaran pendidikan secara khusus karena
masyarakan sudah banyak yang percaya dengan prestasi yang sekolah itu dapatkan,
manajemen peserta didik sudah dijalankan dengan baik degan mengadakan
ekstrakulilkuler untuk meningkatkan bakat dan minat siswa, dan untuk menejemen tenaga
pendidik dan kependidikan setiap sekolah sudah melaksanakan dengan cara demokratis,
dan untuk manajemen keuangan disetiap sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin
memanfaatkan SDM yang ada da tentunya dengan perhatian lebih, dan untuk manajemen
kerjasama sekolah dan masyarakat sudah berjalan dengan baik, lalu untuk sistem informasi
masih ada beberapa sekolah yang masih berproses karena terkendala disarana dan
prasarana di sekolah. Dari setiap masaah ada beberapa masalah yang paing menonjol yaitu
beberapa sekolah masih kekurangan SDM yang memadai bahkan ada sekolah yang
kekurangan guru dan juga fasilitas sarana dan prasarana di sekolah sehingga
mengakibatkan kepada penerapan kurikulum yang belum maksimal Karenna terhambat
oleh kurangnya fasilitas sarana dan prasarana.
28
1.2 Saran
Pengelolaan pendidikan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan oleh karena itu ada beberapa hal yang harus lebih di perhatikan berdasarkan
penelitian di atas :
1. Pemerataan sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik dan kependidikan di tiap
sekolah.
2. Pemerataan fasilitas sarana dan prasarana guna menunjang berjalanya pembelajaran di
suatu sekolah.
29
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Wawancara
SDN Cicalengka 5
SDN Cicalengka 9
30
SDN Cicalengka 8
SDN Tenjolaya 3
31
2. Surat Permohonan Izin Observasi dari Lembaga
a. Surat Permohonan Izin Kepada SDN Cicalengka 5
32
b. Surat Permohonan Izin Kepada SDN Cicalengka 8
33
c. Surat Permohonan Izin Kepada SDN Cicalengka 9
34
d. Surat Permohonan Izin Kepada SDN Tenjolaya 3
35
3. Instrumen wawancara
Pertanyaan Wawancara
Sekolah : SDN Cicalengka 5, SDN Cicalengka 9, SDN Cicalengka 8, SDN Tenjolaya 3
Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2021
Narasumber : Kepela Sekolah dan Guru
No Butir Pertanyaan
1 Apakah di sekolah tersebut memiliki organisasi pendidikan?
2 Apa tujuan dari terbentuknya organisasi tersebut? Sebutkan faktor pendukung dan
penghambat nya?
3 Di sekolah tersebut memiliki tipe kepemimpinan seperti apa?
4 Apa faktor pendukung dan penghambat menjadi seorang pemimpin pendidikan?
5 Bagaimana perencanaan supervisi pendidikan di sekolah?
6 Hal apa saja yang di persiapkan dalam melaksanakan supervisi di sekolah?
7 Apakah penerapan supervisi di sekolah Sudah terlaksana sepenuhnya?
8 Seberapa jauh tercapainya tujuan Pendidikan di sekolah dengan adanya penerapan
supervisi?
9 Apakah ada hambatan dari pelaksanaan supervisi pendidikan?
10 Bagaimana strategi pemasaran pendidikan yang di lakukan oleh sekolah?
11 Bagaimana penerapan pemasaran pendidikan di sekolah?
12 Bagaimana impact/dampak yang dirasakan sekolah dengan adanya pemasaran
pendidikan?
13 Hal apa saja yang menghambat proses pemasaran pendidikan di sekolah?
14 Bagaimana tahapan pengajuan/pengadaan barang yang diajukan kepada pemerintah, apa
saja hal-hal ataupun persyaratan yang harus dipersiapkan, pak/bu?
15 Bagaimana jika terjadi alokasi dana yang terlambat dari pemerintah, sedangkan sekolah
ini membutuhkan barang tersebut, apakah ada solusi lain, ataupun tindakan apa yang
akan dilakukan oleh pihak sekolah?
16 Kurikulum apa yang dipakai di sekolah ?
17 Apakah kekurangan dan kelebihan dari kurikulum yang diterapkan di SD ini?
18 Apa yang menjadi permasalahan dalam pembiayaan pendidikan di sekolah ini ?
19 Cara mengatasi permasalahan manajemen pembiayaan di sekolah ini ?
20 Hal apa saja yang di perlukan dan di perhatikan untuk mengelola keuangan di sekolah
ini?
21 Bagaimana pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini ?
22 Kesulitan apa saja yang di alamai ketika mengelola tenaga pendidik ?
23 Bagaimana strategi sekolah untuk memanajemen kerja sama yang baik antara sekolah
dengan masyarakat?
24 Apakah fasilitas di sekolah tersebut sudah mendukung baik mengenai kemajuan
teknologi dan informasi?
25 Apakah kerjasama antar sekolah dan masyarakat terjalin baik? adakah kendala dalam
membangun kerjasama tersebut?
36
26 Dimasa pandemi ini tentunya teknologi sangat membantu dalam proses pembelajaran
yang sebagian besar dilaksanakan via daring, untuk itu bagaimana kesiapan guru-guru di
sekolah? dalam melakukan pengajaran? Apakah ada kesulitan, lalu solusi apa yang
diberikan sekolah kepada guru-guru tersebut?
27 Bagaimana strategi pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan?
28 Apakah di sekolah ini pernah terjadi permasalahan yang dapat menurunkan mutu
pendidikan dan apa solusinya?
29 Faktor yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut?
30 Faktor yang dapat menurunkan mutu pendidikan di sekolah?
31 Apakah di sekolah ini mengadakan semacam kegiatan ekstrakurikuler?
32 Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tersebut?
33 Apa saja program untuk meningkatkan Hubungan sekolah dan masyarakat?
34 Bagaimana dan seperti apa saja fasilitas teknologi dan informasi disekolah ini?
37
DAFTAR PUSTAKA
38