PENGELOLAAN PENDIDIKAN:
Disusun Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
segala keridhoan, kemudahan, rahmat dan hidayah-Nya kami diberikan kekuatan
serta kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan makalah Pengelolaan
Pendidikan
Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat pada umumnya bagi
pembaca dan khusunya bagi diri penyusun pribadi. Akhir kata penyusun ucapkan
terima kasih kepada semua pembaca yang tertarik untuk belajar dari makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
A. Manajemen ............................................................................................. 3
1. Pengertian ...................................................................................... 12
ii
E. Proses Pembelajaran dan Output .......................................................... 18
1. Perkembangan Pembelajaran......................................................... 18
3. Output ............................................................................................ 21
4. Layanan Kesehatan........................................................................ 24
7. Layanan Ekstrakulikuler................................................................ 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah didirikan dan ditujukan kepada peserta didik bukan untuk orang tua,
bukan pula untuk kepala sekolah. Tanpa peserta didik tidak akan ada sekolah dan
tidak akan ada guru serta kepala sekolah. Dengan demikian dibutuhkan adanya
layanan yang diberikan dari sekolah terhadap peserta didiknya. Dalam hal tersebut
dibutuhkan adanya manajemen peserta didik yang di dalamnya dibutuhkan seni dan
sekelompok orang “organisasi” untuk mengatur peserta didik agar dapat mengikuti
seluruh program-program yang ditawarkan oleh pihak sekolah. Karena dalam
manajemen peserta didik dituntut tidak hanya menjalankan administratif saja
namun juga ikut serta membina dan mengembankan minat, bakat, potensi-potensi
yang ada pada peserta didik.
B. Tujuan Makalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu:
1
5. Menjelaskan tentang penempatan-penempatan yang ada di dalam bidang
manajemen peserta didik di sekolah
6. Menjelaskan tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang
yang bekerja di bidang manajemen peserta didik di sekolah
7. Menjelaskan tentang layanan peserta didik di dalam manajemen peserta
didik di sekolah
8. Menjelaskan tentang i output di dalam manajemen peserta didik di sekolah
C. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
TEORI DASAR
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni
management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur
atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio,
yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus,
yang artinya tangan (Samsudin, 2006: 15).
3
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
(Abdul Choliq, 2011:3)
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Definisi manajemen memberikan tekanan terhadap kenyataan bahwa
manajer mencapai tujuan atau sasaran dengan mengatur karyawan dan
mengalokasikan sumber-sumber material dan finansial. Bagaimana manajer
mengoptimasi pemanfaatan sumber-sumber, memadukan menjadi satu dan
mengkonversi hingga menjadi output, maka manajer harus melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber
dan koordinasi pelaksanaan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
4
a. Perencanaan
Menurut G.R. Terry, Planning atau perencanaan adalah tindakan
memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang
diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
(Purwanto, 2006: 45).
b. Pengorganisasian
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun
rencana-rencana atau program-program untuk mencapainya, maka
mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang
akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses.
5
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan
dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu
guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu (Hasibuan, 2001: 23).”
c. Penggerakkan
Setelah rencana ditetapkan, begitu pula setelah kegiatan-kegiatan
dalam rangka pencapaian tujuan itu dibagi-bagikan, maka tindakan
berikutnya dari pimpinan adalah menggerakkan mereka untuk segera
melaksanakan kegiatan-kegiatan itu, sehingga apa yang menjadi
tujuan benar-benar tercapai (Shaleh, 1977: 101).
d. Pengawasan
Fungsi keempat dari seorang pemimpin adalah pengawasan. Fungsi
ini merupakan fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha
menyelamatkan jalannya kegiatan atau perusahaan ke arah pulau cita-
cita yakni kepada tujuan yang telah direncanakan (Manullang, 1982:
171).
6
dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari
rencana (Manullang, 1982: 174).
Setiap peserta didik memiliki ciri dan sifat atau karakteristik yang diperoleh
lingkungan. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal guru perlu
memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik yang dimiliki sejak lahir baik
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial.
7
Terdapat juga yang menyatakan bahwa definisi sekolah yaitu sebuah Lembaga
Pendidikan yang dirancang dengan khusus untuk mendidik siswa/murid dalam
pengawasan para pengajar atau guru.
8
2. Tujuan Manajemen Peserta Didik
Program yang membantu peserta didik mendapatkan manfaat dan layanan
yang diberikan oleh sistem sekolah. Oleh karena itu, Irvani, Mari; Whiteside
1983, mengungkapkan tujuan manajemen peserta didil secara komprehensif
sebagai berikut.
9
Keempat, menyediakan berbagai sumber daya bagi guru, kepala sekolah
dan orang tua untuk membantu peserta didik pada saat mengalami kesulitan
yang memerlukan bantuan khusus dan individual. Prosedur evaluasi dan
penempatan adalah contoh dari komponen ini. Melalui penilaian spesifik yang
dilakukan oleh sekolah bersamaan dengan masukan dari guru dan orang tua
maka pemahaman lengkap tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik dapat
ditentukan.
Semua tugas pekerjaan manajemen peserta didik harus bekerja sama tanpa
jaminan status di hierarki administrasi. Seperti yang kita ketahui bahwa personil
yang bertugas dalam manajemen peserta didik beragam seperti sekolah, satuan
pengamanan sekolah, pekerja sosial, pustakawan, pembinaan pramuka dan
10
sebagainya. Ragam keahlian personil tersebut tentunya terdapat di sekolah-sekolah
yang telah maju. Pada umumnya disekolah kita, manajemen peserta didik
merupakan tanggung jawab guru dan atau kepala sekolah. Namun demikian,
mereka harus bekerja sama dalam kerangka interaksi untuk kepentingan
pendidikan, bukan interaksi formal yang berbasis hierarki administrasi. Meskipun
berbagai spesialis diperlukan untuk melaksanakan program, penting bagi mereka
agar bersikap baik dalam pandangan dan pendekatan dalam menghadapi masalah
peserta didik.
Organisasi sangat penting dalam manajemen peserta didik, namun harus diakui
sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir – bukan sebagai tujuan akhir. Rencana
apapun harus fleksibel, untuk mengakomodasi pertimbangan konstektual
kebutuhan peserta didik. Sebuah rencana mungkin terbukti fungsional di salah satu
sekolah sedangkan sekolah lain tidak berfungsi.
11
BAB III
PEMBAHASAN
a. Melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotes, tes jasmani, tes kesehatan,
tes akademik, atau tes ketrampilan
b. Melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada
prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga
atau kesenian
c. Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
12
2. Macam-Macam Seleksi Peserta Didik
a. Menggunakan sistem AHP (Analytic Hierarchy Process) dan SAW
(Simple Additive Weighting)
Dengan kurikulum 2013 ini, banyak kriteria yang digunakan dalam
peminatan yang bertujuan agar peminatan dapat memasukan peserta
didik ke dalam kelompok peminatanyang sesuai dengan bakat dan
minat mereka. Apabila antara minat, bakat, kemampuan dan
harapannya dengan peminatan yang dipilih tidak sesuai, maka
kemampuannya tidak optimal. Guru BK dalam menentukan
peminatan peserta didik, banyak kriteria-kriteria yang harus
dipertimbangkan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendukung
keputusan untuk memudahkan guru BK dalam menentukan peminatan
peserta didik. Metode AHP merupakan suatu metode sistem
pendukung keputusan yang dapat memberikan bobot pada kriteria
peminatan peserta didik dan menguji konsistensinya.
13
Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan
bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat
dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Sistem ini akan
menampilkan prioritas-prioritas tertinggi hingga terendah dari calon-
calon siswa tersebut, sehingga akan memudahkan dan membantu
pihak sekolah dalam mengambil keputusan. Dengan menggunakan
metode SAW dalam sistem seleksi siswa baru di SMK Miftahul Huda
Ciwaringin bertujuan untuk memudahkan panitia dalam menentukan
perankingan calon siswa untuk menyeleksi siswa yang memiliki skor
nilai yang sama, mempermudah proses dalam sistem seleksi
penerimaan calon siswa baru di SMK Miftahul Huda Ciwaringin.
14
data peserta didik memiliki tingkat keakurasian tertinggi sebesar
88.06% dan tingkat keakurasian terendah 32.84%.
Situasi dan kondisi yang dimaksudkan dari orientasi peserta didik mencakup
lingkungan fisik sekolah, dan lingkungan sosial sekolah. Saroni (dalam Safitri dan
Furqon, 2018, hlm.128) mengatakan lingkungan fisik sekolah adalah lingkungan
15
yang memberi peluang gerak dan segala aspek yang berhubungan dengan upaya
penyegaran pikiran bagi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang sangat
membosankan. Lingkungan fisik sekolah di antaranya jalan menuju sekolah,
halaman sekolah, tempat olahraga, gedung, perlengkapan sekolah, serta fasilitas
lainnya yang disediakan oleh lembaga. Sementara lingkungan sosial atau non fisik
dapat meliputi kepala sekolah, guru-guru, tenaga TU, teman sebaya, kakak kelas,
peraturan atau tata tertib sekolah, layanan-layanan sekolah, serta organisasi yang
ada di sekolah.
Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta didik antara lain: (1) Agar peserta
didik dapat mengerti, memahami, dan menaati segala peraturan yang berlaku di
sekolah; (2) Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan sekolah; dan (3) Agar peserta didik siap menghadapi
lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga ia
merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
16
pengelompokan peserta didik pada kelas-kelas, yaitu agar setiap anak di kelas
belajar dengan tertib, sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
17
3. Nongraded plans
Program yang penetapan tingkat kelas sepenuhnya dilakukan secara
berulang dan siswa ditempatkan dalam kelompok fleksibel sesuai dengan
tingkat kinerjanya, bukan umur.
4. Within-class ability grouping
Pengelompokan berdasarkan kemampuan. Sebagai contohnya adalah
beberapa siswa dipilih kemudian ditugaskan ke kelompok kecil yang
dibentuk guru di dalam kelas, guna membantu temannya yang lain
meningkatkan kemampuan pada mata pelajaran tertentu.
18
pada proses pendidikan meliputi: pendidik dan non pendidik, kurikulum
(materi pendidikan), prasarana dan sarana, administrasi, dan anggaran.
a. Buku Induk
Buku induk yaitu suatu buku yang merangkum semua kegiatan peserta
didik mulai dari masuk sekolah hingga tamat serta merangkum semua
kegiatan yang ada di sekolah termasuk kedalamnya sarana dan
prasarana sekolah.
b. Buku Klaper
Buku ini berfungsi mencatat data-data kepribadian siswa mulai dari
abjad a hingga z semua tercatat di buku ini.
c. Buku/Daftar Keadaan Siswa
Buku ini di gunakan dan di berlakukan mulai siswa memulai pelajaran
di sekolah tersebut hingga siswa tersebut tamat dari sekolah tersebut,
maka buku tersebut tidak di gunakan lagi.
d. Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa sangat penting dilakukan guna untuk mengetahui
keadaan setiap hari siswa saat melakukan proses pembelajaran
(Asnawir, 2005).
19
e. File Penyimpan Berkas Siswa
f. Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsip kan mulai
dari foto foto siswa hingga ijazah saat tamat siswa ada pada file berkas
siswa.
20
3. Output
Desain program, implementasi dan hasil-hasil yang dicapai oleh kegiatan
pembelajaran merupakan ketiga komponen yang perlu dievaluasi. Hasil yang
dicapai dapat mengacu pada pencapaian tujuan jangka pendek (output) maupun
mengacu pada pencapaian tujuan jangka panjang (outcame). Outcome program
pembelajaran tidak kalah pentingnya dengan output. Karena dalam outcome
akan dinilai seberapa jauh siswa mampu mengimplementasikan kompetensi
yang dipelajari di kelas ke dalam dunia nyata (realworld) dalam memecahkan
berbagai persoalan hidup dan kehidupan dalam masyarakat.
a. Kelulusan
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta
didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta
didik. Setelah peserta didik selesai dan berhasil mengikuti seluruh
program pendidikan di suatu lembaga pendidikan dan berhasil lulus
pada ujian akhir. Maka kepada peserta didik tersebut diberikan surat
keterangan lulus atau sertifikat. Setelah lulus status mereka menjadi
alumni.
b. Alumni
Alumni dilakukan untuk menyediakan wadah bagi para lulusan yang
diikat dalam suatu organisasi sekolah. Alumni sekolah bertujuan
sebagai berikut:
1) Membangun jaringan silaturahmi kepada para alumni sehingga
tercipta rasa cinta terhadap almamater sekolah
2) Memberdayakan alumni untuk membina peserta didik di sekolah
3) Memberdayakan alumni untuk membantu mensukseskan
program sekolah
4) Mendapatkan informasi tentang pemetaan alumni yang
melanjutkan studi dan tempat kerja
21
F. Layanan Peserta Didik
Layanan peserta didik merupakan bidang garapan manajemen peserta didik.
Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan
proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja,
melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani
peserta didik. Karena itu, layanan peserta didik ini sering disebut juga sebagai
layanan khusus.
Layanan peserta didik merupakan salah satu dari substansi ekstensi manejemen
pendidikan. Layanan peserta didik diselenggarakan di sekolah dengan maksud
untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah. Manajemen layanan peserta didik adalah suatu proses
kegiatan memberikan pelayanan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
22
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan
berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingan yang kurang
mendapat perhatian.
2. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran
di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Terdapat lima unsur pokok
dalam pengertian perpustakaan yaitu: merupakan unit kerja, bberfungsi sebagai
tempat menyimpan koleksi bahan pustaka, koleksi bahan pustaka itu dikelola
dan diatur secara sistematis denga cara tertentu, bertujuan untuk digunakan
oleh pemakainya, dan sebagai sumber informasi.
3. Layanan Kantin/Kafetaria
Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus
di lembaga pendidikan yang berusaha menyediakan makanan dan minuman
yang dibutuhkan peserta didik atau stakeholder lembaga pendidikan. Para
pendidik diharapkan sekali-kali mengontrol kantin dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi.
Peran lain kantin yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari
makanan keluar lingkungan lembaga pendidikan. Kantin juga dimanfaatkan
sebagai media penanaman nilai hidup sehat bagi peserta didik.
23
4. Layanan Kesehatan
Layanan kesehaan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah. Program-program dari UKS itu
sendiri diantaranya pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta
pembinaan lingkungan sekolah sehat; merupakan suatu hal penting dalam
mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
5. Layanan Transportasi
Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan salah
satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Transportasi
diperlukan terutama bagi para peserta didik ditingkat prasekolah dan
pendidikan dasar.
6. Layanan Asrama
Asrama dikatakan sebagai salah satu tempat di lingkungan pendidikan
yang dapat membentuk sikap professional peserta didik. Manajemen asrama
digunakan untuk mengelola asrama lembaga pendidikan agar dapat memenuhi
kebutuhan para peserta didik yang menempatinya. Hidup di asrama untuk
24
pembentukan nilai-nilai: keagamaan, kebenaran, kebersamaan, yuridis,
keindahan, ekonomis, dan sebagainya.
7. Layanan Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstra kulikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan di lembaga pendidikan.
25
BAB IV
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
KKBI V
Lestari, Y., Sunardi, S., & Fadlil, A. (2020). Seleksi Peserta Didik Baru
Menggunakan Metode AHP Dan SAW. J-SAKTI (Jurnal Sains
Komputer dan Informatika), 4(1), 18-28.
Magdalena, L., & Rachman, A. (2017). Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru Dengan
Sistem Seleksi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
(Saw) Pada Smk Miftahul Huda Ciwaringin. Jurnal Digit, 7(1).
27
Safitri, N & Furqon, C. (2018). Pengelolaan Lingkungan Kelas dalam Mencapai
Tim Penyusun. 2018. Bunga Rampai Administrasi Pendidikan Teori dan Praktik.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
28