Unit Pembelajaran 03
TEKS PUISI
MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Kusen
Ahmad Arief Ma’ruf
Jamal
Sartono
Hilmawati
Reviewer
Titik Harsiati
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
Memahami
1. Memahami standar kompetensi mata pelajaran
kompetensi inti,
yang diampu.
kompetensi dasar,
2. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang
dan tujuan
diampu.
pemelajaran materi
3. Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.
teks puisi.
Mendemonstrasikan
(membacakan atau
memusikalisasikan) satu puisi
dari antologi puisi atau kumpulan
puisi dengan memperhatikan
intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
IPK Inti:
3.16.4 Mengidentifikasi suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
IPK Pengayaan:
3.16.5 Mengklasifikasikan suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
IPK Pengayaan:
3.17.4 Menyimpulkan unsur pembangun teks
puisi.
4.16 Mendemonstrasikan IPK Pendukung:
(membacakan atau 4.16.1 Merancang pendemonstrasian
memusikalisasikan) (pembacaan) satu puisi dari antologi puisi atau
satu puisi dari antologi kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal,
puisi atau kumpulan ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
puisi dengan tekanan tempo)
memperhatikan vokal, IPK Kunci:
ekspresi, dan intonasi 4.16.2 Mendemonstrasikan (membacakan) satu
(tekanan dinamik dan puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi
tekanan tempo). dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan
intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo).
IPK Pengayaan:
4.16.3 Mendemonstrasikan (memusikalisasi) satu
puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi
2. Membacakan puisi 1
D. Bahan Bacaan
1. Karakteristik dan Jenis Puisi
a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan
menggunakan bahasa yang bermakna. Bahasa puisi bersifat konotatif,
semantis, serta mengandung irama, rima, dan ritme dalam penyusunan larik
dan baitnya. Menurut Aminudin (2009: 134) kata puisi berasal dari dari
bahasa Yunani, pocima “membuat” atau poeisis “pembuatan”. Puisi
diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya
seseorang telah menciptakan dunia tersendiri, yang berisi pesan atau
gambaran suasana- suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.
Menurut Waluyo (2002: 25) puisi adalah suatu bentuk karya sastra
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasan dengan
pengon-sentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Setelah Saudara membaca definisi di atas, berdasarkan beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi dari puisi itu yang kesemuanya
berbeda-beda, tapi pada intinya puisi itu merupakan penyatuan aspek bunyi
yang berbentuk imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang
dituangkan dalam bentuk tulisan.
Mantra
Pantun
Karmina
LAMA Seloka
Gurindam
Syair
PUISI Talibun
Balada
Himne
BARU Ode
Epigram
Romansa
Elegi
Satire
Gambar 2 Jenis-jenis puisi
UNSUR-UNSUR
PEMBANGUN PUISI
seolah-olah
Imajinasi Auditori
mendengar
seolah-olah merasakan
Imajinasi Organik
kondisi badan
Gaya
Bahasa
dalam
Puisi
Adapun bahasa kias yang biasa digunakan dalam puisi ataupun karya sastra
lainnya yaitu:
a) Perbandingan/Perumpamaan (Simile)
Perbandingan atau perumpamaan (simile) ialah bahasa kiasan yang
menyamakan satu hal dengan hal yang lain dengan mempergunakan
kata-kata pembanding seperti bagai, bak, semisal, seumpama,
laksana, dan kata-kata pembanding lainnya.
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=membaca+puisi
dst
Mengidentifikasi suasana
2
dan tema puisi yang dibaca
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………..………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Datang ke salemba
Sore itu.
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………
A. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Bacalah puisi berikut!
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(1989)
Karya Sapardi Djoko Damono
Makna “Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni”
yang terdapat dalam puisi tersebut adalah ....
A. Bersikap bijak dan tidak mengeluh seperti hujan.
B. Mampu menahan tidak menyampaikan sayang dan rindunya.
C. Kebijaksanaan seseorang dalam menghadapi masalah.
D. Sebagai manusia kita harus bersikap bijak seperti hujan.
E. Mampu berkorban demi cinta dan kasih sayang.
Catatan:
Catatan:
IPK Pendukung:
3.16.1 Menjelaskan pengertian suasana puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.2 Menjelaskan pengertian tema puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.3 Menjelaskan pengertian makna puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.4 Mengidentifikasi suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
3.16.5 Mengklasifikasikan suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
3.17.1 Menjelaskan unsur pembangun teks puisi.
IPK Pendukung:
3.16.3 Menjelaskan pengertian suasana puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.4 Menjelaskan pengertian tema puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.6 Menjelaskan pengertian makna puisi
berdasarkan contoh puisi yang
terkandung dalam antologi.
3.16.7 Mengidentifikasi suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
3.16.8 Mengklasifikasikan suasana, tema, dan
makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
3.17.1 Menjelaskan unsur pembangun teks
puisi.
3.17.2 Menentukan unsur pembangun teks
puisi.
3.17.3 Menganalisis unsur pembangun puisi.