Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media & TIK Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu: Mesra Damayanti, S.Pd., M.Pd

Oleh :
Kelompok 4

HARJUNA (H0321015)
NASLAWANA (H0321008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah pencipta alam semesta atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang merupakan
persyaratan bagi setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi mata kuliah
Media & TIK Pembelajaran Biologi Universitas Sulawesi Barat.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat serta para pengikutnya, semoga
kita menjadi golongan yang meraih syafaat beliau di hari kemudian.
Ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung selama proses penyusunan :
1. Ibu Mesra Damayanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Media & TIK
Pembelajaran Biologi Universitas Sulawesi Barat.
2. Orang tua yang telah memberikan semangat, motivasi, nasehat serta do’a yang
selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
dalam penyelesaian makalah ini.
Tidaklah mudah untuk membalas kebaikan mereka, semoga Allah SWT
melimpahkan kasih sayang dan anugrah-Nya untuk bisa membalas kebaikan
mereka dan penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi
perbaikan.

Majene, 14 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 3
C. Tujuan............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 4
A. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional............................... 4
B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Konvensional................ 5
C. Langkah-Langkah Pembelajaran Konvensional.............................. 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional............... 6
BAB III PENUTUP...................................................................................... 8
A. Kesimpulan...................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman maka dunia pendidikanpun mengalami
perkembangan yang pesat, sehingga menuntut adanya perubahan-perubahan
yang dapat menyesuaikan dengan tuntutan dinamika yang berkembang,
sehingga hasilnyapun akan dapat bersaing di kancah percaturan global. Tidak
bisa dipungkiri bahwa kemajuan suatu negara ataupun bangsa merupakan
subangsih dari bagaimana negara tersebut memberdayakan sektor pendidikan
dengan memanfaatkan secara optimal segenap komponenkomponen dalam
pendidikan tersebut. Salah satu komponen yang berperan penting dalam
mensukseskan kemajuan dunia pendidikan adalah guru yang melekat pada
dirinya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Guru adalah sosok yang
terlibat langsung dalam upaya mecerdaskan kehidupan bangsa, mengemban
tugas yang mulia seperti yang di amanatkan dalam UUD 1945 pasal 31
tentang Pendidikan, yaitu: Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan. Ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya. Ayat (3) Pemerintah mengusahakandan
menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningktkan
keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan undang-undang. Ayat (4) Negara
memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional. Ayat (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (UUD, 1945).
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam perkembangan
suatu bangsa karena melalui pendidikanlah manusia memperoleh pekerti
dalam kehidupannya. Banyak negara-negara maju di wilayah Eropa, Amerika
bahkan Asia yang menekankan pembangunan negaranya di bidang

1
peningkatan kualitas sumber daya manusia terlebih dahulu melalui pendidikan
sebagai fondasi dalam meningkatkan pembangunan dalam bidang lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia juga memiliki rumusan tujuan
pendidikan nasional yang ada dalam undang-undang sistem pendidikan
Nasional Indonesia No, 20 tahun 2003 sebagai berikut: Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didk agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa keapda Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk
mewujudnyatakan tujuan dari pendidikan tersebut, seluruh stakeholder
haruslah benar- benar memberikan perhatian yang serius.
Proses pembelajaran yang efektif akan menjadikan peserta didik dapat
aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran aktif dapat
dilakukan untuk mengelola kelas dengan menggunakan berbagai metode.
Guru yang mampu menerapkan berbagai metode belajar yang kreatif,
bervariasi dan lebih terfokus dalam mengembangkan peserta didiknya akan
menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajarannya.
Pendidikan yang bermutu harus mencakup dua orientasi yakni orientasi
akademis yang menitik beratkan pada peserta didik, dan orientasi ketrampilan
hidup (Life Skills) untuk memberi bekal kepada peserta didik agar dapat
menghadapi kehidupan nyata atau sesungguhnya. Teknologi informasi yang
telah menjadi bagian dari pembelajaran di semua jenjang pendidikan di
Indonesia, sehingga menuntut sekolah agar memfasilitasi media
pembelajarannya. Dunia pendidikan Indonesia di masa mendatang lebih
cenderung berkembang pada bentuk pendidikan terbuka dengan menerapkan
sistem pendidikan jarak jauh (distance learning). Berbagi sumber belajar
bersama antar lembaga penyelenggara pendidikan dalam sebuah jaringan,
penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif seperti CDROM
multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan
video serta memanfaatkan penggunaan teknologi internet secara optimal
dalam pengembangan pembelajaran. Pembelajaran-pembelajaran yang

2
dikembangkan cenderung akan menggabungkan pembelajaran konvensional
dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pembelajaran-pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran
konvensional dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi itulah yang dikembangkan sebagai pembelajaran campuran atau
lebih dikenal dengan istilah Blended Learning, yaitu menggabungkan
pembelajaran konvensional (hanya tatap muka) dengan pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui Blended
Learning sistem pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari media pembelajaran konvensional ?
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran konvensional ?
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran konvensional ?
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran konvensional ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari pembelajaran konvensional ?
2. Dapat mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran konvensional ?
3. Dapat mengetahui langkah-langkah pembelajaran konvensional ?
4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran konvensional ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional


Media pembelajaran terdiri atas kata media dan pembelajaran. Kata media
berarti pengantara atau sebagai satu sarana pengantara untuk menyampaikan
pesan atau hal lain ke orang lain. Lebih sering dikonotasikan sebagai sarana
pengantara dalam berkomunikasi. Sarana pengantara komunikasi pesan
pengetahuan ini dapat berupa surat kabar, majalah radio, televisi, poster,
spanduk, maupun audio visual lainnya. Dengan demikian media pembelajaran
itu adalah segala bentuk saluran, komponen dan alat berkomunikasi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran dan merangsang dan memotifasi siswa
untuk belajar.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan peserta
didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentuk sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
seseorang dalam upaya memperolah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran konvensional yang paling berperan aktif dalam proses
pembelajaran adalah guru sedangkan siswa hanya dituntut untuk mendengar
dan mengikuti apa yang disampaikan guru. Menurut Ekawati (2016)
“Pembelajaran konvensional yaitu bentuk kegiatan belajar yang biasa dikenal
yakni terjadinya interaksi antara guru, siswa dan bahan belajar dalam suatu
lingkungan tertentu (sekolah, kelas, laboratorium, dan sebagainya)”.
Menurut Bellanca (2014) bahwa “Pembelajaran konvensional yakni
pembelajaran yang menekankan pengendalian guru atas kebanyakan kejadian
dan penyajian pembelajaran terstruktur di ruangan kelas”. Hendriana (2014)
menyatakan “Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang penyajian
masalah diletakkan pada akhir pembelajaran sebagai latihan dan penerapan
konsep yang dipelajari”.

4
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran
konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peran
guru mengendalikan atas kebanyakan penyajian pembelajaran atau bisa juga
disebut sebagai metode ceramah.
B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Konvensional
Media pembelajaran konvensional adalah media pembelajaran visual
maupun audio yang belum dikemas dengan teknologi komputer. Ada beberapa
bentuk media pembelajaran konvensional, namun yang paling umum dikenal
ialah media konvensional gambar, torso, audio, dan miniature. Media
konvensional gambar disajikan dalam bentuk gambar biasa, grafik, diagram,
skema, kartun, komik, peta timbul, dan karikatur. Sedangkan media
pembelajaran miniatur dapat disajikan dalam bentuk taman mini, aquarium,
herbarium, lingkungan dan alam sekitar sekolah, pameran, dan lain sebagainya
pada umumnya media pembelajaran konvensional lebih mengutamakan
gambar dalam segala bentuk penampilannya dan sering diistilahkan dengan
media visual.
Media pembelajaran gambar adalah media visual yang hanya dapat dilihat
yang bersifat dua dimensi tanpa suara. Beberapa bentuk media pembelajaran
gambar yang sering dipergunakan adalah potret, slide proyektor, lukisan,
gambar utuh, film, dan lian sebagainya. Media pembelajaran ini dapat
disajikan dalam bentuk gambar tunggal maupun gambar berseri. Gambar
berseri penting untuk menyajikan kronologi suatu kejadian secara utuh.
Misalnya untuk menjelaskan tentang peristiwa metamorphosis kupu-kupu.
Beberapa fungsi media pembelajaran gambar ini dapat ditinjau dari segi fungsi
atensi, fungsi kognitif, fungsi efektif dan fungsi kompensatoris yaitu sebagai
berikut:
1. Fungsi atensi adalah fungsi untuk menarik perhatian dan membuat siswa
lebih berkonsentrasi kepada materi pembelajaran yang sedang disajikan.
Gambar-gambar ini disajikan dalam bentuk gambar gantungyang dibeli
ditoko-toko buku, slide head proyektor, lukisan tangan, gambar yang
dibuat oleh siswa yang ditugaskan oleh guru, atlas, globe atau guru sendiri
yang langsung menggambarnya dipapan tulis.

5
2. Fungsi kognitif media pembelajaran gambar adalah untuk meningkatkan
pengetahuan siswa melalui suatu pengalaman langsung melihat objek
pembelajaran melalui gambar. Gambar akan memberikan kesan yang lebih
mendalam bagi siswa, sehingga meningkatkan motivasi belajarnya. Dan
melalui media gambar ini juga materi pembelajaran akan lebih mudah
untuk dimengerti oleh siswa
3. Fungsi efektif media gambar juga berfungsi untuk meningkatkan rasa
efektif siswa terhadap objek pembelajaran. Rasa efektif hal-hal yang yang
berhubungan dengan emosi siswa, misalnya rasa cinta kisah, rasa untuk
melestarikan, rasa untuk melindungi, termasuk juga rasa untuk
meningkatkan rasa toleransi dan saling melayani.
4. Fungsi Kompensatoris adalah fungsi khusus kepada siswa-siswa yang
kemampuan belajarnya rendah. Ada kalanya disuatu ruangan kelas
terdapat sisiwa-siswa yang daya tangkapnya tinggi, sedang dan rendah
bercampur.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran Konvensional
Menurut syahrul (2013), menyatakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran konvensional yaitu sebagai berikut:
1. Menyampaikan tujuan. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut.
2. Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa secara
tahap demi tahap dengan metode ceramah.
3. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Guru mengecek
keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan
diantaranya:
1. Kelebihan
a. Efisien
b. Tidak mahal, karena hanya menggunakan sedikit media dan bahan ajar
c. Mudah disesuaikan dengan keaadan peserta didik
2. Kekurangan

6
a. Kurang memperhatikan minat dan bakat peserta didik
b. Bersifat pengajar centris
c. Sulit digunakan dalam kelompok yang heterogen

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran itu adalah segala bentuk saluran, komponen dan alat
berkomunikasi untuk menyampaikan pesan pembelajaran dan merangsang dan
memotifasi siswa untuk belajar. Pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peran guru mengendalikan
atas kebanyakan penyajian pembelajaran atau bisa juga disebut sebagai
metode ceramah. Media pembelajaran konvensional adalah media
pembelajaran visual maupun audio yang belum dikemas dengan teknologi
komputer. Ada beberapa bentuk media pembelajaran konvensional, namun
yang paling umum dikenal ialah media konvensional gambar, torso, audio,
dan miniature. Menurut syahrul (2013), menyatakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran konvensional yaitu menyampaikan tujuan, menyajikan
informasi dan mengecek pemahaman atau memberikan umpan balik. Adapun
kelebihan yang dimiliki pada pembelajaran konvensional yaitu efesien, tidak
mahal dan mudah disesuaikan dan sedangkan kekurangan yang dimiliki pada
pembelajaran konvensional yaitu kurang memperhatikan minat dan bersifat
pengajar centris dan sulit digunakan dalam kelompok heterogen.
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah penyusun menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa di
pertanggung jawabkan dari banyaknya sumber, penyusun akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

8
DAFTARPUSTAKA

Almahfuz. (2021). Media Pembelajaran Berbasis Konvensional Dan Teknologi


Informasi. Journal of Education and Teaching. 2(2).
Hutauruk, A, F., Subakti, H., Simarmata, J., Soputra, D., Lestari, H., Haddar, G,
A., Da’I, M., Purba, S., Khalik, M, F., Cahyaningrum, V, D. (2022).
Media Pembelajaran dan TIK. Yayasan Kita Menulis.
Karo, E,B. (2019). Pengaruh Metode Gallery Walk Terhadap Hasil Belajar
Matematika siswa Kelas VII Tigabinanga. Universitas Quality.
Sinaga, E, P. (2019). Blended Learning: Transisi Pembelajaran Konvensional
Menuju Online. Prosiding Seminar Nasional. 3(2).

Anda mungkin juga menyukai