Anda di halaman 1dari 41

CARA MUDAH MEMPELAJARI SOAL KONVERSI BILANGAN

BINARY, DESIMAL, DAN HEXADESIAL


CARA MUDAH MEMPELAJARI SOAL KONVERSI BILANGAN BINARY,
DESIMAL, DAN HEXADESIAL

a. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINARY


Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan binary, di mana
angka bilangan desimal yang akan di konversikan adalah angka 67

67 : 2 -> 1
33 : 2 -> 1
16 : 2 -> 0
8 : 2 -> 0
4 : 2 -> 0
2 : 2 -> 0
1
Jadi 67 = 1000011

Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan angka 67 dari bilangan desimal ke biner,
langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi angka yang
akan di konversikan dengan angka 2, kemudian dituliskan sisanya di
sebelah kanan jika sisanya 1 tulis satu dan jika habis di bagi 2 tuliskan
0 seperti contoh di atas, sedangkan hasil pembagian ditulis di
bawahnya seperti contoh di atas. Bagi terus bilangan tersebut sampai
berakhir di angka 1. Setelah selesai, langkah ke kedua kita menuliskan
hasil konversi dari bawah ke atas. Jadi konversi dari angka 67 adalah:
1000011

Contoh lain : angka bilangan desimal yag akan dikonversikan adalah


46
46 : 2 -> 0
23 : 2 -> 1
11 : 2 -> 1
5 : 2 -> 1
2 : 2 -> 0
1
Jadi 46 = 101110
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan
menuliskan sisa dari setiap pembagian dari bawah ke atas maka hasil
dari konversi bilangan desimal dengan angka 46 adalah: 101110

b. KONVERSI BILANGAN BINARY KE BILANGAN DESIMAL


Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan binary ke bilangan desimal, di mana
angka bilangan binary yang akan di konversikan adalah angka 101110

101110 = .
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0
+ 8 + 4 + 2 + 0 = 46
Jadi 101110 = 46

Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal ,
langkah pertama kalikan bilangan biner (101110) yang akan di
konversikan dengan 2n-1 seperti contoh di atas kemudian Jumlahkan
setiap hasil perkalian, di mana n adalah banyaknya atau jumlah angka
pada bilangan biner yang akan di konversikan . Misal untuk bilangan
biner di atas 101110 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi untuk
merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1.
Jadi konversi 101110 adalah:46

Contoh lain : angka bilangan binary yang akan dikonversikan adalah 1


01111
101111 = ...
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 32 + 0
+ 8 + 4 + 2 + 1 = 47
Jadi 101111 = 47

Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan
menjumlahan hasil kali, jadi konversi 101111 adalah 47

c. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN HEXADESIMAL


Contoh soal :
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan hexadesimal, di
mana angka bilangan desimal yang akan di konversikan adalah angka
30
30 : 16 = 1, sisanya 14(E)
jadi dec 30 = hex 1E

Penjelasan:
Kita akan mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan hexadecimal,
langkah yang pertama adalah membagi angka bilangan desimal yang
akan di konversikan dengan angka 16, kemidian tulis hasil bagi, jika
tidak habis di bagi 16 tulis sisa pembagian di samping tulisan hasil,
kemudian jika hasil bagi lebih besar dari 16, maka hasil bagi itu sendiri
di bagi dengan 16 dan tulis hasil dan sisanya, jadi konversi dari angka
30 adalah: hex 1E, dimana E=14 karena bilangan hexadesimal 14 di
tulis dengan symbol atau lambing E

Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah


160
160 : 16 = 10(A), sisanya 0
jadi dec 160 = hex A0

Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah


280
280 : 16 = 17, sisanya 8
17 : 16 = 1, sisanya 1
Perhatikan arah penulisan arah baca, jadi dec 280 = hex 118

Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, yaitu
dengan membagi angkanya dengan angka 16, lalu tulis hasil dengan
ketentuan penulisan angka dasar hexadesimal

d. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN HEXADESIMAL


Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan hexadesimal ke bilangan desimal, di
mana angka bilangan hexadesimal yang akan di konversikan adalah
angka 1E dan 118

1E
(1*161) (14*160) = 30
118
(1*162) (1*161) (8*160) = 256+16+8 = 280

Penjelasan:
mengkonversikan bilangan hexadecimal ke bilangan desimal,
sebenarnya langkah yang di lakukan hanya kebalikan konversi
bilangan desimal ke bilangan hexadesimal, langkah yang pertama
adalah mengalikan angka bilangan heksadesimal yang akan di
konversikan dengan angka16n-1 , kemidian jumlahkan hasil perkalian
seperti contoh di atas, di mana n adalah banyaknya atau jumlah angka
bilangan hexadecimal yang akan di konversi, missal untuk bilangan di
atas 118 terdapat 3 buah angka 1, 1, 8. Jadi hasil konversi 118
adalah:280

Konversi Bilangan ASCII to Hexa,Biner dan Desimal

ASCII singkatan dari American Standard Code for Information


Interchange (Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi).
Merupakan kode standar yang digunakan dalam pertukaran informasi
pada Komputer Komputer hanya dapat memahami nomor, maka kode
ASCII adalah representasi numerik dari karakter seperti a atau @
atau tindakan dari beberapa macam.

Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0 127 merupakan
kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255
merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Sedangkan yang akan
kita bahas kali ini mengenai kode ASCII 0 127 untuk manipulasi teks.
Setiap simbol yang ada di keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai
contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode ASCII 97.
Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner
(penjelasan terdapat dalam tabel dibawah). Kode ASCII dalam
implementasinya diterjemahkan ke kode biner. Kode ASCII sebenarnya
memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000
0000 hingga 1111 1111.

Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa


bagian:

Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed),


13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9),
karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode
ini umumnya untuk kode-kode grafik
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan
32 sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan.
Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk
kode ASCII yang lain mari kita lihat tabel dibawah ini :

Konversi Antar Basis Bilangan Sudah dikenal, dalam bahasa komputer


terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner,
oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan
satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk
dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari sisa
pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah:
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya. 2. Setiap
angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit
puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan,
ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.
Konversi Biner ke Oktal Metode konversinya hampir sama. Cuma,
karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya
adalah: 1010 (2) = ...... (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu.
010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil
akhirnya adalah: 12. Konversi Biner ke Hexadesimal Metode
konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun
pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan
adalah posisi satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan
seterusnya. Contoh: 11100011(2) = ...... (16) Solusi: kelompok bit
paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil
konversinya adalah: E3(16) Konversi Biner ke Desimal Cara atau
metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ......(10) diuraikan
menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan
pangkat yang berurut, menandakan pangkat 0 adalah satuan, pangkat
1 adalah puluhan, dan seterusnya. Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel
konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari
dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = ...... (2)
Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011
2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi
satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2) Konversi
Hexadesimal ke Biner Metode dan caranya hampir serupa dengan
konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak empat
bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ......(2) Solusi: A =
1010, 2 = 0010 Hasil: 101010(2). Dengan catatan, angka "0" paling
depan tidak usah ditulis. Konversi Desimal ke Hexadesimal Ada cara
dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang
membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari
desimal ke biner, lalu konversikan dari biner ke hexadesimal. Contoh:
75(10) = ......(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11 = B). Dan hasil
konversinya: 4B(16) Konversi Hexadesimal ke Desimal Caranya hampir
sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya
adalah 16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan patokan pada
tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai "11". (4x161)+(11x160) = 64
+ 11 = 75(10) Konversi Desimal ke Oktal Caranya hampir sama
dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ......(8)
Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8) 25 : 8 sisa 1
3 -------- 3 hasilnya adalah 31 Konversi Oktal ke Desimal Metodenya
hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti
dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ......(10) Solusi: (3x81)+(1x80) =
24 + 1 = 25(10) Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef Today Deal
$50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef


Setiap kode ASCII itulah yang kemudian akan dikonfersi kebilangan
biner sehingga terbentuk bit-bit yang terdiri dari bit 0 dan bit 1. Bit
inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima akan dikodekan
kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan
kembali kedalam teks aslinya. Proses inilah yang dinamakan
decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan lidya. Maka setiap
huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.

Kode ASCII untuk setiap huruf :

- l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama)

- i = 105 = 0110 1001

- d = 100 = 0110 0100

- y = 121 = 0111 1001

- a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)

Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali


kedalam teks aslinya. Asumsikan pengiriman tanpa gangguan. Maka,
pada penerima akan diterima kode-kode bit

01101101 01101001 01110010 01101001 01101011

Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah


menjadi 8 bit.

0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)

0111 1001 = 121 = y

0110 0100 = 100 = d

0110 1001 = 105 = i

0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)


Tabel Karakter ASCII

Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi


Windows dan MS-DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII
dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai
contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk karakter huruf latin "W"
kapital.
Nilai
Nilai ANSI
Karakt Unicode
ASCII Keterangan
er (heksadesi
(desimal)
mal)
NUL 0000 0 Null (tidak tampak)
Start of heading (tidak
SOH 0001 1
tampak)
STX 0002 2 Start of text (tidak tampak)
ETX 0003 3 End of text (tidak tampak)
End of transmission (tidak
EOT 0004 4
tampak)
ENQ 0005 5 Enquiry (tidak tampak)
ACK 0006 6 Acknowledge (tidak tampak)
BEL 0007 7 Bell (tidak tampak)
Menghapus satu karakter di
BS 0008 8
belakang kursor (Backspace)
HT 0009 9 Horizontal tabulation
LF 000A 10 Pergantian baris (Line feed)
VT 000B 11 Tabulasi vertikal
FF 000C 12 Pergantian baris (Form feed)
Pergantian baris (carriage
CR 000D 13
return)
SO 000E 14 Shift out (tidak tampak)
SI 000F 15 Shift in (tidak tampak)
Data link escape (tidak
DLE 0010 16
tampak)
Device control 1 (tidak
DC1 0011 17
tampak)
Device control 2 (tidak
DC2 0012 18
tampak)
Device control 3 (tidak
DC3 0013 19
tampak)
Device control 4 (tidak
DC4 0014 20
tampak)
Negative acknowledge (tidak
NAK 0015 21
tampak)
Synchronous idle (tidak
SYN 0016 22
tampak)
End of transmission block
ETB 0017 23
(tidak tampak)
CAN 0018 24 Cancel (tidak tampak)
EM 0019 25 End of medium (tidak tampak)
SUB 001A 26 Substitute (tidak tampak)
ESC 001B 27 Escape (tidak tampak)
FS 001C 28 File separator
GS 001D 29 Group separator
RS 001E 30 Record separator
US 001F 31 Unit separator
SP 0020 32 Spasi
! 0021 33 Tanda seru (exclamation)
" 0022 34 Tanda kutip dua
# 0023 35 Tanda pagar (kres)
$ 0024 36 Tanda mata uang dolar
% 0025 37 Tanda persen
& 0026 38 Karakter ampersand (&)
0027 39 Karakter Apostrof
( 0028 40 Tanda kurung buka
) 0029 41 Tanda kurung tutup
* 002A 42 Karakter asterisk (bintang)
+ 002B 43 Tanda tambah (plus)
, 002C 44 Karakter koma
- 002D 45 Karakter hyphen (strip)
. 002E 46 Tanda titik
/ 002F 47 Garis miring (slash)
0 0030 48 Angka nol
1 0031 49 Angka satu
2 0032 50 Angka dua
3 0033 51 Angka tiga
4 0034 52 Angka empat
5 0035 53 Angka lima
6 0036 54 Angka enam
7 0037 55 Angka tujuh
8 0038 56 Angka delapan
9 0039 57 Angka sembilan
: 003A 58 Tanda titik dua
; 003B 59 Tanda titik koma
< 003C 60 Tanda lebih kecil
= 003D 61 Tanda sama dengan
> 003E 62 Tanda lebih besar
? 003F 63 Tanda tanya
@ 0040 64 A keong (@)
A 0041 65 Huruf latin A kapital
B 0042 66 Huruf latin B kapital
C 0043 67 Huruf latin C kapital
D 0044 68 Huruf latin D kapital
E 0045 69 Huruf latin E kapital
F 0046 70 Huruf latin F kapital
G 0047 71 Huruf latin G kapital
H 0048 72 Huruf latin H kapital
I 0049 73 Huruf latin I kapital
J 004A 74 Huruf latin J kapital
K 004B 75 Huruf latin K kapital
L 004C 76 Huruf latin L kapital
M 004D 77 Huruf latin M kapital
N 004E 78 Huruf latin N kapital
O 004F 79 Huruf latin O kapital
P 0050 80 Huruf latin P kapital
Q 0051 81 Huruf latin Q kapital
R 0052 82 Huruf latin R kapital
S 0053 83 Huruf latin S kapital
T 0054 84 Huruf latin T kapital
U 0055 85 Huruf latin U kapital
V 0056 86 Huruf latin V kapital
W 0057 87 Huruf latin W kapital
X 0058 88 Huruf latin X kapital
Y 0059 89 Huruf latin Y kapital
Z 005A 90 Huruf latin Z kapital
[ 005B 91 Kurung siku kiri
Garis miring terbalik
\ 005C 92
(backslash)
] 005D 93 Kurung sikur kanan
^ 005E 94 Tanda pangkat
_ 005F 95 Garis bawah (underscore)
` 0060 96 Tanda petik satu
a 0061 97 Huruf latin a kecil
b 0062 98 Huruf latin b kecil
c 0063 99 Huruf latin c kecil
d 0064 100 Huruf latin d kecil
e 0065 101 Huruf latin e kecil
f 0066 102 Huruf latin f kecil
g 0067 103 Huruf latin g kecil
h 0068 104 Huruf latin h kecil
i 0069 105 Huruf latin i kecil
j 006A 106 Huruf latin j kecil
k 006B 107 Huruf latin k kecil
l 006C 108 Huruf latin l kecil
m 006D 109 Huruf latin m kecil
n 006E 110 Huruf latin n kecil
o 006F 111 Huruf latin o kecil
p 0070 112 Huruf latin p kecil
q 0071 113 Huruf latin q kecil
r 0072 114 Huruf latin r kecil
s 0073 115 Huruf latin s kecil
t 0074 116 Huruf latin t kecil
u 0075 117 Huruf latin u kecil
v 0076 118 Huruf latin v kecil
w 0077 119 Huruf latin w kecil
x 0078 120 Huruf latin x kecil
y 0079 121 Huruf latin y kecil
z 007A 122 Huruf latin z kecil
{ 007B 123 Kurung kurawal buka
007C 124 Garis vertikal (pipa)
} 007D 125 Kurung kurawal tutup
~ 007E 126 Karakter gelombang (tilde)
DEL 007F 127 Delete
0080 128 Dicadangkan
0081 129 Dicadangkan
0082 130 Dicadangkan
0083 131 Dicadangkan
IND 0084 132 Index
NEL 0085 133 Next line
SSA 0086 134 Start of selected area
ESA 0087 135 End of selected area
0088 136 Character tabulation set
Character tabulation with
0089 137
justification
008A 138 Line tabulation set
PLD 008B 139 Partial line down
PLU 008C 140 Partial line up
008D 141 Reverse line feed
SS2 008E 142 Single shift two
SS3 008F 143 Single shift three
DCS 0090 144 Device control string
PU1 0091 145 Private use one
PU2 0092 146 Private use two
STS 0093 147 Set transmit state
CCH 0094 148 Cancel character
MW 0095 149 Message waiting
0096 150 Start of guarded area
0097 151 End of guarded area
0098 152 Start of string
0099 153 Dicadangkan
009A 154 Single character introducer
CSI 009B 155 Control sequence introducer
ST 009C 156 String terminator
OSC 009D 157 Operating system command
PM 009E 158 Privacy message
APC 009F 158 Application program command
Spasi yang bukan pemisah
00A0 160
kata
00A1 161 Tanda seru terbalik
00A2 162 Tanda sen (Cent)
00A3 163 Tanda Poundsterling
00A4 164 Tanda mata uang (Currency)
00A5 165 Tanda Yen
Garis tegak putus-putus
00A6 166
(broken bar)
00A7 167 Section sign
00A8 168 Diaeresis
00A9 169 Tanda hak cipta (Copyright)
00AA 170 Feminine ordinal indicator
Left-pointing double angle
00AB 171
quotation mark
00AC 172 Not sign
00AD 173 Tanda strip (hyphen)
00AE 174 Tanda merk terdaftar
00AF 175 Macron
00B0 176 Tanda derajat
Tanda kurang lebih (plus-
00B1 177
minus)
00B2 178 Tanda kuadrat (pangkat dua)
00B3 179 Tanda kubik (pangkat tiga)
00B4 180 Acute accent
00B5 181 Micro sign
00B6 182 Pilcrow sign
00B7 183 Middle dot

Cara Mengkonversi Bilangan Biner ke ASCII (Teks)

Sebelumnya, Saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu itu


Bilangan Biner/Binary?
Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang menggunakan suatu
bilangan dasar atau basis (Radix) tertentu. Untuk bilangan biner
menggunakan basis 2, menggunakan 2 macam simbol bilangan
berbentuk 2 digit angka yaitu angka 0 dan 1.
Untuk mengkorversi Bilangan Biner kedalam bentuk teks maka yang
harus sobat lakukan adalah :
RUBAH BILANGAN BINER KE DESIMAL
Sobat pasti sudah pernah melihat kode biner, seperti di bawah inikan?
01001010101010100110101
Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengubah bilangan biner
yang hanya terdi dari angka 0 dan 1 tersebut kedalam bilangan
desimal. Kemudian baru kita terjemahkan bilangan decimal tersebut
dalam bentuk teks agar dapat kita baca.

SISTEM BINER:
Di sini adalah satu contoh sederhana dari bilangan biner:
1010101
Untuk mengubah bilangna biner tersebut kedalam angka, maka yang
perlu sobat lakukan adalah mengalikan setiap bilangan tersebut
dengan bilangan 2 berpangkat, jadinya seperti berikut :
1010101=
(1x64)+(0x32)+(1x16)+(0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1)
1 0 1 0 1 0 1 = 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
1 0 1 0 1 0 1 = 85
NB : Untuk memberi pangkat pada Bilangan 2, lakukan dengan
dengan cara berurutan dan diakhiri dengan pangkat 0
Sekarang sebagai latihan cobalah ubah beberapa bilangan biner yang
sobat buat sendiri kedalam bilangan disimal.

CARA MERUBAH BILANGAN BINER KE CODE ASCII


Untuk mempermudah mengubah bilangan biner yagn telah kita ubah
menjadi bilangan decimal tadi ke dalam bentuk teks, maka kita harus
memperhatikan table KODE ASCII berikut :
Setelah sobat mempelajari table kode ASCII diatas sekarang kita coba
untuk mengubah bilangan biner kedalam bentuk teks.
Misalnya kita ambil contoh bilangan biner berikut :
0101011101010101010100110011001000110100

Untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita pisahkan
dulu bilangan biner di atas menjadi 8 digit seperti berikut :
01010111 01010101 01010011 00110010 00110100
Sekarang, kita ubah bilangan biner tersebut per 8 digit dengan cara
menghitungnya seperti yang telah dijelaskan diatas.

Delapan Digit ke-1 :


01010111 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) +
(1x4) + (1x2) + (1x1)
01010111 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 +
4 + 2 + 1
01010111 = 87

Delapan Digit ke-2 :


01010101 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) +
(1x4) + (0x2) + (1x1)
01010101 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 +
4 + 0 + 1
01010101 = 85

Delapan Digit ke-3 :


01010011 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) +
(0x4) + (1x2) + (1x1)
01010011 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 +
0 + 2 + 1
01010011 = 83

Delapan Digit ke-4 :


00110010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) +
(0x4) + (1x2) + (0x1)
00110010 = 0 + 0 + 32 + 16 + 0 +
0 + 2 + 0
00110010 = 50

Delapan Digit ke-5 :


00110100 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) +
(1x4) + (0x2) + (0x1)
00110100 = 0 + 0 + 32 + 16 + 0 +
4 + 0 + 0
00110100 = 52
Jadi, hasil konversi Biner ke Decimal adalah :
01010111 = 87
01010101 = 85
01010011 = 83
00110010 = 50
00110100 = 52

Untuk mengetahui karakter apa yg di hasilkan dari bilangan


biner diatas, maka kita harus melihat table kode ASCII.
01010111 = 87 = W
01010101 = 85 = U
01010011 = 83 = S
00110010 = 50 = 2
00110100 = 52 = 4

Jadi, Hasil dari kode biner 01010111 01010101 01010011


00110010 00110100 adalah :

WUS24
101 00111010 10010101 01100010 01011001

010 00001001 00010000 01101001 01000100

101 = (1x4) + (0x2) + (1x1)


=4 + 0 + 1
=5
00111010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (1x8) +
(0x4) + (1x2) + (0x1)
=0 + 0 + 32 +16 + 8 +0 +2 +0
= 58
10010101 = (1x128) + ( 0x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) +
(1x4) + (0x2) + (1x1)
= 128 + 0 + 0 + 16 +0 +4 +0
+1
= 149
01100010 = (0x128) + ( 1x64) + (1x32) + (0x16) + (0x8) +
(0x4) + (1x2) + (0x1)
= 0 + 64 + 32 + 0 + 0 + 0 +2 +0
= 98
01011001 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (1x8) +
(0x4) + (0x2) + (1x1)
= 0 + 64 + 0 + 16 + 8 +0 +0 +1
= 89

010 = (0x4) + (1x2) + (0x1)


=0 +2 +0
=2
00001001 = (0x128) + ( 0x64) + (0x32) + (0x16) + (1x8) +
(0x4) + (0x2) + (1x1)
= 0 + 0 +0 +0 +8 +0 +0 +1
=9
00010000 = 16
01101001 = 64 + 32 +8 + 1 = 105
01000100 = 64 + 4 = 68

101 00111010 10010101 01100010 01011001


5 58 149 98 89
: b y
010 00001001 00010000 01101001 01000100
2 9 16 105 68
E D

Konversi Bilangan ASCII ke Bilangan Heksadesimal

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran


Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information
Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam
kode huruf dan simbol seperti Heks dan Unicode tetapi ASCII lebih
bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter |. Ia selalu
digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan
teks.

Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8


bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Sementara
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem
bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem
bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka
0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan
huruf A hingga F.

ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange),


menggunakan 7-bit guna menyajikan beberapa data. Sistem ini
digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama
sehingga menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis
komputer. Walaupun ASCII menggunakan kode 7-bit , tetapi dalam
pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih
menggunakan ekstra bit yang digunakan untuk mendeteksi pelbagai
kesalahan yang timbul.
Paling kiri merupakan Karakter Nilai Unicode, urutan kedua
(heksadesimal) selanjutnya Nilai ANSI ASCII, sementara urutan paling
kanan merupakan Keterangan.

Contoh

1. 002032 = Spasi
2. 002133 = !
3. 002335 =
4. 002537 = Tanda Persen (%)
5. 02638 = Karakter ampersand (&).
6. Dan lain lain.

Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0


hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal. Komputer hanya mengerti
biner, bukan angka desimal atau alfabet, dll. ASCII adalah cara umum
untuk menyandikan alfabet dan karakter lainnya ke biner, yang dapat
diwakili kepada manusia dalam bentuk bilangan oktal, heksadesimal,
atau pun desimal, dll. Jadi secara umum tidak ada algoritma untuk
konversi ASCII ke heksa, pengkodean umumnya harus dihafal atau
melihat dalam sebuah tabel.

Adapun metode yang bisa digunakan dalam mengkonfersi ASCII ke


dalam bentuk bilangan lain seperti desimal, oktal, heksa, yaitu dengan
mengetahui nilai dari bilangan dan karakter dari ASCII tersebut dengan
berdasarkan tabel lalu merubahnya dalam bentuk biner dengan
metode pencarian biner seperti pada umumnya. Perhatikan contoh
berikut ini, misalkan code ASCII untuk huruf A adalah 41, karena ASCII
hanya terdapat 7 bit, maka 4 dengan biner 100 dan 1 dengan biner
0001, namun jika ekstended ASCII, maka terdapat 8 bit. Sehingga 4
dengan biner 0100, dan 1 dengan 0001. Sehingga biner dari A adalah
0100 0001, dengan begitu kita bisa menentukan nilai desimal, oktal,
dan heksa dari huruf A dengan mengkonfersikan nilai binernya.

Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode kontrol, sedangkan


32 sampai dengan 126 adalah kode ASCII yang dapat ditampilkan.
Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90.
S
emoga bermanfaat yah :)

Tabel ASCII untuk Kode Biner


Pada postingan sebelumnya saya pernah membuat posting tentang
kode biner. Nah kali ini saya akan membuat posting yang berkaitan
dengan postingan saya tentang kode biner. Saya akan memberikan
daftar ASCII ( American Standard Code for Information Interchange ).
Berikut ini adalah daftar ASCII dalam bentuk tabel.
APLIKASI BILANGAN BINER

Bilangan biner dikenal berbagai istilah, antara lain disebut bilangan


biner, angka biner atau digit biner (binary digit0 yang bisanya
disingkat bit. Istilah biner digunakan merujuk pada ke sesuatu yang
berjumalh dua, dua bagian, atau serba dua. Kata biner berasal dari
bahasa inggris yang bermakna berpasangan. Dalam matematika dan
komputer, bialnagn biner menggunakan numerik 0 (nol) dan 1 (satu).
Bilangan biner dijadikan sebagai dasar dadri semua sistem bilangan
digital. Istilah biner digunakan dalam berbagai alat alat berbasis
elektronik. Sistem ini diimplementasikan langsung dalam sirkuit
elektronik digitan menggunakan gerbang logika.

Sebagai contoh, sistem biner dijadikan sebagai dasar untuk


mempresentasikan berbagai karakter ASCII, Unicode, dan varian
varian lainya yang sekarang ini digunakan luas pada berbagai sistem
komputer dan jaringan. Satuan satuan kapasitas yang digunakan
pada komputer, seperti byte, oktet dan word juga berbasis pada sistem
biner. Oleh karena itu, sistem biner merupakan salah satu
pengetahuan dasar yang harus dikuasai agar tahu seluk beluk
komputer, termasuk perancangan sistem / unit komputer dan jaringan,
serta troublesoutingnya.

1. Sistem bilangan biner

Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan


menggunakan dua simbol, yaitu 0 dan 1. Sistem bialnagn biner ini
disebut juga dengan sistem bilanagn berbasis dua. Sementara itu,
pada sistem bilangan desimal dikenal terdapat sepuluh smbol angka,
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, Bilangan ini sering digunakan dalam
kehidupan sehari hari. Urutan penulisanya adlah sebagai berikut:

Untuk bilanagn biner, penulisan urutan angkanya , analogis dengan


cara penulisan urutan bilangan desimal (meniru urutan bilangan
desimal), namun hanya digunakan simbol bilangan 0 dan 1. Sehingga
penulisan urutan bilanagn biner dapat dilakukan sebagai berikut:

Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal,


sedangkan nilai biner 11001 sama dengan 25 pada bilangan desimal.
Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan desimal
dengan bilangan biner.

Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal,


sedangkan nilai biner 11001 sama dengan 25 pada bilangan desimal.
Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan desimal
dengan bilangan biner.

Bilangan biner di atas disajikan dalam jumlah digit yang berbeda,


yaitu digit aslinya sesuai dengan urutanya, dan cara penulisan dalam 7
digit. Tampak bahwa penulisan bilangan biner dalam 7 digit seperti
disajikan di atas dapat dilakukan dengan cara menambahkan bilangan
0 di depan deretan angka yang ada sehingga jumlah digit totalnya
menjadi 7 buah. Misalnya, bilangan biner 10100, bila ingin disajikan 7
digit, tambahan dua buah bilangan 0 di depan deretan bialnagn ini,
sehingga nilainya 0010100. Jika menginginkan penulisan nilangan
biner lebih dari tujuh digit, tambahkan bilangan 0 lagi hingga
jumlahnya digitnya sesuai dengan yang diinginkan.

2. Konversi bilangan biner ke desimal


Kadang kadang seseorang kesulitan melihat atau membayangkan
nilai bilangan biner. Hal ini wajar, karena umunya semua orang
terbiasa dengan nilai bilangan desimal, bukan bilangan biner. Nilai
bilangan biner ini bisa dikonversikan ke bilangan desimal seperti yang
telah disajikanpada tabel terdahulu. Dibawah ini disajikan cara
mengkonversi angka biner ke desimal. Namun, untuk memudahkan
pemahamanya, perhatikan dahulu contoh bilanagn desimal berikut ini.
Jika bilangan desimal menggunakan angka dasar kelipatan 10, maka
angka biner menggunakan angka kelipatan 2.
Angka dasar kelipatan desimal :10, 10, 10, 10, .......dst
atau : 1, 10, 100 , 1000, .......dst
Angka dasar kelipatan desimal : 2, 2, 2, 2, .......dst
Atau : 1, 2, 4, 8, .......dst

KARAKTER
Karakter adalah definisi bilangan yang berupa huruf, tanda baca,
angka dan lainya. Jadi 1 karakter, baik berupa huruf, angka, tanda
baca, dan lain-lain sama dengan 1 byte. Jika 2 karakter huruf, angka
dan sebagainya maka sama dengan 2 byte dan seterusnya. Misalkan
Saya makan 2 pisang. maka kalimat tersebut terdiri dari 20 karakter.
Kalimat tersebut terdiri dari S A Y A (space bar / spasi ) - M A
K A N - (space bar / spasi ) 2 - (space bar / spasi ) P I S A N
G (dan tanda baca titik.), Jadi kalimat tersebut trdiri 20 karakter
atau sama dengan 20 byte.

1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII


(American Standard Code for Information Interchange) merupakan
suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex
dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124
adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat
komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya
memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII
disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0
sebagai bit significant paling tinggi. Bit tambahan ini sering digunakan
untuk uji prioritas. Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5
kelompok sesuai dengan penggunaan yaitu berturut-turut meliputi
logical communication, Device control, Information separator, Code
extention, dan physical communication. Code ASCII ini banyak dijumpai
pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-instrument
digital.

Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan
kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255
merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri
dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed),


13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9),
karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini
umumnya untuk kode-kode grafik.

Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini


kode ASCII telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code).
UNICODE dalam pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga
memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya seperti kode
bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya. Pada papan keyboard,
aktifkan numlock (tidak terdapat pada laptop), tekan tombol ALT
secara bersamaan dengan kode karakter maka akan dihasilkan
karakter tertentu. Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter
koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat bermanfaat misalnya
untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.
Jadi untuk membentuk satu karakter,di butuhkan 8 bit. 8 bit itu
sendiri berasal dari kode kodeASCII. Lihat kolom biner di atas.

Misal: Huruf I kapital kodenya adalah 01001001.

Dalam komputer.Untuk mengirimkan data di simbolkan dengan


angka biner yaitu 0 dan 1. 0 menyimbolkan tegangan lemah, yaitu
tegangan antara 0 Volt sampai 0,8 volt dan angak 1 menyimbolkan
teagangan tinggi, yaitu tgangan antara 2,5 Volt sampai 5,5 Volt. Jadi
untuk membuat karakter hufur I dibutuhkan 8 kabel. Dan masing-
masing kabel tersebut diberi voltase. Dalam kabel 1 diberi tegangan
lemah, yaitu 0 volt sampai 0,8 Volt yang disimbolkan dalam angka
biner 0. Dalam kabel 2 diberi tegangantinggih, yaitu 2,5 volt sampai
05,5 Volt yang disimbolkan dalam angka biner 1. Dan seterusnya
sampai kabel ke-8. Signal tersebut di kirim secara bersamaan melewati
8 kabel. dan nanti akan membentuk karakter yang di inginkan setelah
signal signa tersebut sampai di tempat yang ditujuh. Kenapa 1 byter
sama dengan 8 bit . Dalam contoh di atas sudah jelas, bahwa untuk
membentuk satu karakter harus dibutuhakn 8 kode. Dan kode tersebut
ditransmisikan melewati 8 kabel / 8 jalur.

1 karakter = 1 byte = 8 bit.


1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte

Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner (basis 2).
Digit biner hampir selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam
penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan
informasi digital. Teori informasi juga sering menggunakan digit
natural, disebut nit atau nat. Sementara, komputasi kuantum
menggunakan satuan qubit, sebuah potongan informasi dengan
kemungkinan informasi tersebut bernilai benar. Byte adalah sebuah
kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte mempunya panjang
yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang
sebesar delapan bit. Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga
dikenal sebagai octet. Sebuah byte bisa mempunyai 256 nilai yang
berbeda (28 nilai, 0255). Nilai sebesar empat bit disebut juga nibble,
dan bisa mempunyai 16 nilai yang berbeda (24 nilai, 015).

Istilah untuk jumlah bit yang lebih besar dapat dibentuk dengan
menggunakan imbuhan yang standar, sebagai contoh kilobit (kbit, Kb,
atau ribu bit), megabit (Mbit, Mb, atau juta bit), gigabit (Gbit, Gb, atau
milyar bit), dan terabit (Tbit, Tb, atau trilyun bit). Kerancuan masih
sering terjadi dalam penggunaan satuan-satuan ini dan singkatannya.
Beberapa instruksi komputer (seperti xor) bekerja dengan
memanipulasi bit secara langsung. Kecepatan transfer data dalam
telekomunikasi atau jaringan komputer biasanya menggunakan istilah
bit per detik (bit per second atau bps), dan dalam satuan yang lebih
modern digunakan satuan kilobit per detik (kilobit per second atau
kbps), contohnya koneksi Internet (TelkomNet Instan = 56 Kbps, dan
Speedy = 384 Kbps), dan yang lebih canggih lagi adalah megabit per
detik (megabit per second atau Mbps), koneksi berkecepatan ini
misalnya koneksi LAN (kecepatan 10 Mbps/100 Mbps).

Anda mungkin juga menyukai