67 : 2 -> 1
33 : 2 -> 1
16 : 2 -> 0
8 : 2 -> 0
4 : 2 -> 0
2 : 2 -> 0
1
Jadi 67 = 1000011
Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan angka 67 dari bilangan desimal ke biner,
langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi angka yang
akan di konversikan dengan angka 2, kemudian dituliskan sisanya di
sebelah kanan jika sisanya 1 tulis satu dan jika habis di bagi 2 tuliskan
0 seperti contoh di atas, sedangkan hasil pembagian ditulis di
bawahnya seperti contoh di atas. Bagi terus bilangan tersebut sampai
berakhir di angka 1. Setelah selesai, langkah ke kedua kita menuliskan
hasil konversi dari bawah ke atas. Jadi konversi dari angka 67 adalah:
1000011
101110 = .
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0
+ 8 + 4 + 2 + 0 = 46
Jadi 101110 = 46
Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal ,
langkah pertama kalikan bilangan biner (101110) yang akan di
konversikan dengan 2n-1 seperti contoh di atas kemudian Jumlahkan
setiap hasil perkalian, di mana n adalah banyaknya atau jumlah angka
pada bilangan biner yang akan di konversikan . Misal untuk bilangan
biner di atas 101110 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi untuk
merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1.
Jadi konversi 101110 adalah:46
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan
menjumlahan hasil kali, jadi konversi 101111 adalah 47
Penjelasan:
Kita akan mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan hexadecimal,
langkah yang pertama adalah membagi angka bilangan desimal yang
akan di konversikan dengan angka 16, kemidian tulis hasil bagi, jika
tidak habis di bagi 16 tulis sisa pembagian di samping tulisan hasil,
kemudian jika hasil bagi lebih besar dari 16, maka hasil bagi itu sendiri
di bagi dengan 16 dan tulis hasil dan sisanya, jadi konversi dari angka
30 adalah: hex 1E, dimana E=14 karena bilangan hexadesimal 14 di
tulis dengan symbol atau lambing E
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, yaitu
dengan membagi angkanya dengan angka 16, lalu tulis hasil dengan
ketentuan penulisan angka dasar hexadesimal
1E
(1*161) (14*160) = 30
118
(1*162) (1*161) (8*160) = 256+16+8 = 280
Penjelasan:
mengkonversikan bilangan hexadecimal ke bilangan desimal,
sebenarnya langkah yang di lakukan hanya kebalikan konversi
bilangan desimal ke bilangan hexadesimal, langkah yang pertama
adalah mengalikan angka bilangan heksadesimal yang akan di
konversikan dengan angka16n-1 , kemidian jumlahkan hasil perkalian
seperti contoh di atas, di mana n adalah banyaknya atau jumlah angka
bilangan hexadecimal yang akan di konversi, missal untuk bilangan di
atas 118 terdapat 3 buah angka 1, 1, 8. Jadi hasil konversi 118
adalah:280
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0 127 merupakan
kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255
merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Sedangkan yang akan
kita bahas kali ini mengenai kode ASCII 0 127 untuk manipulasi teks.
Setiap simbol yang ada di keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai
contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode ASCII 97.
Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner
(penjelasan terdapat dalam tabel dibawah). Kode ASCII dalam
implementasinya diterjemahkan ke kode biner. Kode ASCII sebenarnya
memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000
0000 hingga 1111 1111.
SISTEM BINER:
Di sini adalah satu contoh sederhana dari bilangan biner:
1010101
Untuk mengubah bilangna biner tersebut kedalam angka, maka yang
perlu sobat lakukan adalah mengalikan setiap bilangan tersebut
dengan bilangan 2 berpangkat, jadinya seperti berikut :
1010101=
(1x64)+(0x32)+(1x16)+(0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1)
1 0 1 0 1 0 1 = 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
1 0 1 0 1 0 1 = 85
NB : Untuk memberi pangkat pada Bilangan 2, lakukan dengan
dengan cara berurutan dan diakhiri dengan pangkat 0
Sekarang sebagai latihan cobalah ubah beberapa bilangan biner yang
sobat buat sendiri kedalam bilangan disimal.
Untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita pisahkan
dulu bilangan biner di atas menjadi 8 digit seperti berikut :
01010111 01010101 01010011 00110010 00110100
Sekarang, kita ubah bilangan biner tersebut per 8 digit dengan cara
menghitungnya seperti yang telah dijelaskan diatas.
WUS24
101 00111010 10010101 01100010 01011001
Contoh
1. 002032 = Spasi
2. 002133 = !
3. 002335 =
4. 002537 = Tanda Persen (%)
5. 02638 = Karakter ampersand (&).
6. Dan lain lain.
KARAKTER
Karakter adalah definisi bilangan yang berupa huruf, tanda baca,
angka dan lainya. Jadi 1 karakter, baik berupa huruf, angka, tanda
baca, dan lain-lain sama dengan 1 byte. Jika 2 karakter huruf, angka
dan sebagainya maka sama dengan 2 byte dan seterusnya. Misalkan
Saya makan 2 pisang. maka kalimat tersebut terdiri dari 20 karakter.
Kalimat tersebut terdiri dari S A Y A (space bar / spasi ) - M A
K A N - (space bar / spasi ) 2 - (space bar / spasi ) P I S A N
G (dan tanda baca titik.), Jadi kalimat tersebut trdiri 20 karakter
atau sama dengan 20 byte.
1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan
kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255
merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri
dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:
Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner (basis 2).
Digit biner hampir selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam
penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan
informasi digital. Teori informasi juga sering menggunakan digit
natural, disebut nit atau nat. Sementara, komputasi kuantum
menggunakan satuan qubit, sebuah potongan informasi dengan
kemungkinan informasi tersebut bernilai benar. Byte adalah sebuah
kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte mempunya panjang
yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang
sebesar delapan bit. Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga
dikenal sebagai octet. Sebuah byte bisa mempunyai 256 nilai yang
berbeda (28 nilai, 0255). Nilai sebesar empat bit disebut juga nibble,
dan bisa mempunyai 16 nilai yang berbeda (24 nilai, 015).
Istilah untuk jumlah bit yang lebih besar dapat dibentuk dengan
menggunakan imbuhan yang standar, sebagai contoh kilobit (kbit, Kb,
atau ribu bit), megabit (Mbit, Mb, atau juta bit), gigabit (Gbit, Gb, atau
milyar bit), dan terabit (Tbit, Tb, atau trilyun bit). Kerancuan masih
sering terjadi dalam penggunaan satuan-satuan ini dan singkatannya.
Beberapa instruksi komputer (seperti xor) bekerja dengan
memanipulasi bit secara langsung. Kecepatan transfer data dalam
telekomunikasi atau jaringan komputer biasanya menggunakan istilah
bit per detik (bit per second atau bps), dan dalam satuan yang lebih
modern digunakan satuan kilobit per detik (kilobit per second atau
kbps), contohnya koneksi Internet (TelkomNet Instan = 56 Kbps, dan
Speedy = 384 Kbps), dan yang lebih canggih lagi adalah megabit per
detik (megabit per second atau Mbps), koneksi berkecepatan ini
misalnya koneksi LAN (kecepatan 10 Mbps/100 Mbps).