Jadi 101110 = 46
Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal , langkah pertama
kalikan bilangan biner (101110) yang akan di konversikan dengan 2n-1 seperti
contoh di atas kemudian Jumlahkan setiap hasil perkalian, di mana n adalah
banyaknya atau jumlah angka pada bilangan biner yang akan di konversikan . Misal
untuk bilangan biner di atas 101110 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi
untuk merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1. Jadi
konversi 101110 adalah:46
Contoh lain : angka bilangan binary yang akan dikonversikan adalah 1 0 1 1 1 1
101111 = ...
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2
+ 1 = 47
Jadi 101111 = 47
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan menjumlahan
hasil kali, jadi konversi 101111 adalah 47
c. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN HEXADESIMAL
Contoh soal :
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan hexadesimal, di mana angka
bilangan desimal yang akan di konversikan adalah angka 30
30 : 16 = 1, sisanya 14(E)
jadi dec 30 = hex 1E
Penjelasan:
Kita akan mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan hexadecimal, langkah
yang pertama adalah membagi angka bilangan desimal yang akan di konversikan
dengan angka 16, kemidian tulis hasil bagi, jika tidak habis di bagi 16 tulis sisa
pembagian di samping tulisan hasil, kemudian jika hasil bagi lebih besar dari 16,
maka hasil bagi itu sendiri di bagi dengan 16 dan tulis hasil dan sisanya, jadi
konversi dari angka 30 adalah: hex 1E, dimana E=14 karena bilangan hexadesimal
14 di tulis dengan symbol atau lambing E
Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah 160
160 : 16 = 10(A), sisanya 0
jadi dec 160 = hex A0
Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah 280
280 : 16 = 17, sisanya 8
17 : 16 = 1, sisanya 1
Perhatikan arah penulisan arah baca, jadi dec 280 = hex 118
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, yaitu dengan
membagi angkanya dengan angka 16, lalu tulis hasil dengan ketentuan penulisan
angka dasar hexadesimal
Konversi
Bilangan
ASCII
to
Hexa,Biner
dan Desimal
ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange (Kode Standar Amerika untuk
Pertukaran Informasi). Merupakan kode standar yang digunakan dalam pertukaran informasi pada
Komputer Komputer hanya dapat memahami nomor, maka kode ASCII adalah representasi numerik dari
karakter seperti a atau @ atau tindakan dari beberapa macam.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0 127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks;
sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Sedangkan yang akan
kita bahas kali ini mengenai kode ASCII 0 127 untuk manipulasi teks. Setiap simbol yang ada di
keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode
ASCII 97. Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner (penjelasan terdapat
dalam tabel dibawah). Kode ASCII dalam implementasinya diterjemahkan ke kode biner. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111.
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab),
32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$
%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode
grafik
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode
ASCI yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode
ASCII yang lain mari kita lihat tabel dibawah ini :
Setiap kode ASCII itulah yang kemudian akan dikonfersi kebilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang
terdiri dari bit 0 dan bit 1. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima akan dikodekan
kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya .
Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan lidya. Maka setiap
huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.
Kode ASCII untuk setiap huruf :
-
Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Asumsikan
pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima akan diterima kode-kode bit
01101101 01101001 01110010 01101001 01101011
Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit.
0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)
0111 1001 = 121 = y
0110 0100 = 100 = d
0110 1001 = 105 = i
0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)
Tabel Karakter ASCII
Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-DOS, pengguna
dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai
contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk karakter huruf latin "W" kapital.
Nilai Unicode
(heksadesimal)
NUL
0000
SOH
0001
STX
0002
ETX
0003
Karakter
Keterangan
EOT
0004
ENQ
0005
ACK
0006
BEL
0007
BS
0008
HT
0009
Horizontal tabulation
LF
000A
10
VT
000B
11
Tabulasi vertikal
FF
000C
12
CR
000D
13
SO
000E
14
SI
000F
15
DLE
0010
16
DC1
0011
17
DC2
0012
18
DC3
0013
19
DC4
0014
20
NAK
0015
21
SYN
0016
22
ETB
0017
23
CAN
0018
24
EM
0019
25
SUB
001A
26
ESC
001B
27
FS
001C
28
File separator
GS
001D
29
Group separator
RS
001E
30
Record separator
US
001F
31
Unit separator
SP
0020
32
Spasi
0021
33
"
0022
34
0023
35
0024
36
0025
37
Tanda persen
&
0026
38
0027
39
Karakter Apostrof
0028
40
0029
41
002A
42
002B
43
002C
44
Karakter koma
002D
45
002E
46
Tanda titik
002F
47
0030
48
Angka nol
0031
49
Angka satu
0032
50
Angka dua
0033
51
Angka tiga
0034
52
Angka empat
0035
53
Angka lima
0036
54
Angka enam
0037
55
Angka tujuh
0038
56
Angka delapan
0039
57
Angka sembilan
003A
58
003B
59
<
003C
60
003D
61
>
003E
62
003F
63
Tanda tanya
0040
64
A keong (@)
0041
65
0042
66
0043
67
0044
68
0045
69
0046
70
0047
71
0048
72
0049
73
004A
74
004B
75
004C
76
004D
77
004E
78
004F
79
0050
80
0051
81
0052
82
0053
83
0054
84
0055
85
0056
86
0057
87
0058
88
0059
89
005A
90
005B
91
005C
92
005D
93
005E
94
Tanda pangkat
005F
95
0060
96
0061
97
0062
98
0063
99
0064
100
0065
101
0066
102
0067
103
0068
104
0069
105
006A
106
006B
107
006C
108
006D
109
006E
110
006F
111
0070
112
0071
113
0072
114
0073
115
0074
116
0075
117
0076
118
0077
119
0078
120
0079
121
007A
122
007B
123
007C
124
007D
125
007E
126
DEL
007F
127
Delete
0080
128
Dicadangkan
0081
129
Dicadangkan
0082
130
Dicadangkan
0083
131
Dicadangkan
IND
0084
132
Index
NEL
0085
133
Next line
SSA
0086
134
ESA
0087
135
0088
136
0089
137
008A
138
PLD
008B
139
PLU
008C
140
Partial line up
008D
141
008E
142
SS2
SS3
008F
143
DCS
0090
144
PU1
0091
145
PU2
0092
146
STS
0093
147
CCH
0094
148
Cancel character
MW
0095
149
Message waiting
0096
150
0097
151
0098
152
Start of string
0099
153
Dicadangkan
009A
154
CSI
009B
155
ST
009C
156
String terminator
OSC
009D
157
PM
009E
158
Privacy message
APC
009F
158
00A0
160
00A1
161
00A2
162
00A3
163
Tanda Poundsterling
00A4
164
00A5
165
Tanda Yen
00A6
166
00A7
167
Section sign
00A8
168
Diaeresis
00A9
169
00AA
170
00AB
171
00AC
172
Not sign
00AD
173
00AE
174
00AF
175
Macron
00B0
176
Tanda derajat
00B1
177
00B2
178
00B3
179
00B4
180
Acute accent
00B5
181
Micro sign
00B6
182
Pilcrow sign
00B7
183
Middle dot
Sebelumnya, Saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu itu Bilangan Biner/Binary?
Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (Radix)
tertentu. Untuk bilangan biner menggunakan basis 2, menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk
2 digit angka yaitu angka 0 dan 1.
Untuk mengkorversi Bilangan Biner kedalam bentuk teks maka yang harus sobat lakukan adalah :
Sobat pasti sudah pernah melihat kode biner, seperti di bawah inikan?
01001010101010100110101
Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengubah bilangan biner yang hanya terdi dari
angka 0 dan 1 tersebut kedalam bilangan desimal. Kemudian baru kita terjemahkan bilangan decimal
tersebut dalam bentuk teks agar dapat kita baca.
SISTEM BINER:
Di sini adalah satu contoh sederhana dari bilangan biner:
1010101
Untuk mengubah bilangna biner tersebut kedalam angka, maka yang perlu sobat lakukan adalah
mengalikan setiap bilangan tersebut dengan bilangan 2 berpangkat, jadinya seperti berikut :
1 0 1 0 1 0 1 = (1x64)+(0x32)+(1x16)+(0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1)
1 0 1 0 1 0 1 = 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
1 0 1 0 1 0 1 = 85
NB : Untuk memberi pangkat pada Bilangan 2, lakukan dengan dengan cara berurutan dan diakhiri
dengan pangkat 0
Sekarang sebagai latihan cobalah ubah beberapa bilangan biner yang sobat buat sendiri kedalam
bilangan disimal.
Untuk mempermudah mengubah bilangan biner yagn telah kita ubah menjadi bilangan decimal tadi ke
dalam bentuk teks, maka kita harus memperhatikan table KODE ASCII berikut :
Setelah sobat mempelajari table kode ASCII diatas sekarang kita coba untuk mengubah bilangan biner
kedalam bentuk teks.
Misalnya kita ambil contoh bilangan biner berikut :
0101011101010101010100110011001000110100
Untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita pisahkan dulu bilangan biner di atas menjadi
8 digit seperti berikut :
01010111 01010101 01010011 00110010 00110100
Sekarang, kita ubah bilangan biner tersebut per 8 digit dengan cara menghitungnya seperti yang telah
dijelaskan diatas.
Delapan Digit ke-1 :
01010111 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (1x2) + (1x1)
01010111 =
01010111 =
87
64
16
+ 0
+ 1
01010101 =
85
64
16
+ 0
+ 1
01010011 =
83
64
16
+ 0
+ 1
00110010 =
50
32
16
+ 0
+ 0
00110100 =
52
32
16
87
01010101 =
85
01010011 =
83
00110010 =
50
00110100 =
52
+ 0
+ 0
Untuk mengetahui karakter apa yg di hasilkan dari bilangan biner diatas, maka kita harus melihat
table kode ASCII.
01010111 =
87 = W
01010101 =
85 = U
01010011 =
83 = S
00110010 =
50 = 2
00110100 =
52 = 4
Jadi, Hasil dari kode biner 01010111 01010101 01010011 00110010 00110100 adalah :
WUS24
=4 + 0 + 1
=5
00111010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (1x8) + (0x4) + (1x2) + (0x1)
=0
+
0 + 32
+16 + 8
+0
+2
+0
= 58
10010101 = (1x128) + ( 0x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (1x1)
= 128
= 149
+ 0 +
16
+0
+4
+0
+1
64
+ 32
+0
+0
+0
+2
+0
64 + 0
+ 16
+8
+0
+0
+1
+2
+0
58
:
149
b
98
y
89
16
105
E
68
D
Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000
hingga 1111 1111. Sementara Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem
bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan
dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A
hingga F.
ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange), menggunakan 7-bit guna menyajikan
beberapa data. Sistem ini digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama sehingga
menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis komputer. Walaupun ASCII menggunakan
kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan
ekstra
bit
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
pelbagai
kesalahan
yang
timbul.
Paling kiri merupakan Karakter Nilai Unicode, urutan kedua (heksadesimal) selanjutnya Nilai ANSI
ASCII, sementara urutan paling kanan merupakan Keterangan.
Contoh
1.
002032 =
Spasi
2.
002133 =
3.
002335 =
4.
002537 =
5.
02638
6.
Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem
bilangan Desimal. Komputer hanya mengerti biner, bukan angka desimal atau alfabet, dll. ASCII adalah
cara umum untuk menyandikan alfabet dan karakter lainnya ke biner, yang dapat diwakili kepada manusia
dalam bentuk bilangan oktal, heksadesimal, atau pun desimal, dll. Jadi secara umum tidak ada algoritma
untuk konversi ASCII ke heksa, pengkodean umumnya harus dihafal atau melihat dalam sebuah tabel.
Adapun metode yang bisa digunakan dalam mengkonfersi ASCII ke dalam bentuk bilangan lain seperti
desimal, oktal, heksa, yaitu dengan mengetahui nilai dari bilangan dan karakter dari ASCII tersebut
dengan berdasarkan tabel lalu merubahnya dalam bentuk biner dengan metode pencarian biner seperti
pada umumnya. Perhatikan contoh berikut ini, misalkan code ASCII untuk huruf A adalah 41, karena
ASCII hanya terdapat 7 bit, maka 4 dengan biner 100 dan 1 dengan biner 0001, namun jika ekstended
ASCII, maka terdapat 8 bit. Sehingga 4 dengan biner 0100, dan 1 dengan 0001. Sehingga biner dari A
adalah 0100 0001, dengan begitu kita bisa menentukan nilai desimal, oktal, dan heksa dari huruf A
dengan mengkonfersikan nilai binernya.
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode kontrol, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode
ASCII yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90.
S
emoga bermanfaat yah :)
Untuk bilanagn biner, penulisan urutan angkanya , analogis dengan cara penulisan urutan
bilangan desimal (meniru urutan bilangan desimal), namun hanya digunakan simbol bilangan 0 dan
1. Sehingga penulisan urutan bilanagn biner dapat dilakukan sebagai berikut:
Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal, sedangkan nilai biner 11001
sama dengan 25 pada bilangan desimal. Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan
desimal dengan bilangan biner.
Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal, sedangkan nilai biner 11001
sama dengan 25 pada bilangan desimal. Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan
desimal dengan bilangan biner.
Bilangan biner di atas disajikan dalam jumlah digit yang berbeda, yaitu digit aslinya sesuai dengan
urutanya, dan cara penulisan dalam 7 digit. Tampak bahwa penulisan bilangan biner dalam 7 digit
seperti disajikan di atas dapat dilakukan dengan cara menambahkan bilangan 0 di depan deretan
angka yang ada sehingga jumlah digit totalnya menjadi 7 buah. Misalnya, bilangan biner 10100, bila
ingin disajikan 7 digit, tambahan dua buah bilangan 0 di depan deretan bialnagn ini, sehingga
nilainya 0010100. Jika menginginkan penulisan nilangan biner lebih dari tujuh digit, tambahkan
bilangan 0 lagi hingga jumlahnya digitnya sesuai dengan yang diinginkan.
2. Konversi bilangan biner ke desimal
Kadang kadang seseorang kesulitan melihat atau membayangkan nilai bilangan biner. Hal ini
wajar, karena umunya semua orang terbiasa dengan nilai bilangan desimal, bukan bilangan biner.
Nilai bilangan biner ini bisa dikonversikan ke bilangan desimal seperti yang telah disajikanpada tabel
terdahulu. Dibawah ini disajikan cara mengkonversi angka biner ke desimal. Namun, untuk
memudahkan pemahamanya, perhatikan dahulu contoh bilanagn desimal berikut ini.
Jika bilangan desimal menggunakan angka dasar kelipatan 10, maka angka biner menggunakan
angka kelipatan 2.
Angka dasar kelipatan desimal :10, 10, 10, 10, .......dst
atau : 1, 10, 100 , 1000, .......dst
Angka dasar kelipatan desimal : 2, 2, 2, 2, .......dst
Atau : 1, 2, 4, 8, .......dst
KARAKTER
Karakter adalah definisi bilangan yang berupa huruf, tanda baca, angka dan lainya. Jadi 1
karakter, baik berupa huruf, angka, tanda baca, dan lain-lain sama dengan 1 byte. Jika 2 karakter
huruf, angka dan sebagainya maka sama dengan 2 byte dan seterusnya. Misalkan Saya makan 2
pisang. maka kalimat tersebut terdiri dari 20 karakter. Kalimat tersebut terdiri dari S A Y A
(space bar / spasi ) - M A K A N - (space bar / spasi ) 2 - (space bar / spasi ) P I S A
N G (dan tanda baca titik.), Jadi kalimat tersebut trdiri 20 karakter atau sama dengan 20 byte.
1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for
Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol
seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter
"|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai
sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit tambahan ini
sering digunakan untuk uji prioritas. Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok
sesuai dengan penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini banyak dijumpai
pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-instrument digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi
teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII
sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab),
32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$
%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode
grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII telah tergantikan
oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam pengkodeannya memanfaatkan 16 bit
sehingga memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina,
Thailand dan sebagainya. Pada papan keyboard, aktifkan numlock (tidak terdapat pada laptop),
tekan tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan dihasilkan karakter tertentu.
Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat
bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.
Jadi untuk membentuk satu karakter,di butuhkan 8 bit. 8 bit itu sendiri berasal dari kode
kodeASCII. Lihat kolom biner di atas.
kabel. dan nanti akan membentuk karakter yang di inginkan setelah signal signa tersebut sampai
di tempat yang ditujuh. Kenapa 1 byter sama dengan 8 bit . Dalam contoh di atas sudah jelas,
bahwa untuk membentuk satu karakter harus dibutuhakn 8 kode. Dan kode tersebut ditransmisikan
melewati 8 kabel / 8 jalur.
Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner (basis 2). Digit biner hampir selalu digunakan
sebagai satuan terkecil dalam penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan
informasi digital. Teori informasi juga sering menggunakan digit natural, disebut nit atau nat. Sementara,
komputasi kuantum menggunakan satuan qubit, sebuah potongan informasi dengan kemungkinan
informasi tersebut bernilai benar. Byte adalah sebuah kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte
mempunya panjang yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang sebesar delapan bit.
Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga dikenal sebagai octet. Sebuah byte bisa mempunyai 256
nilai yang berbeda (28 nilai, 0255). Nilai sebesar empat bit disebut juga nibble, dan bisa mempunyai 16
nilai yang berbeda (24 nilai, 015).
Istilah untuk jumlah bit yang lebih besar dapat dibentuk dengan menggunakan imbuhan yang standar,
sebagai contoh kilobit (kbit, Kb, atau ribu bit), megabit (Mbit, Mb, atau juta bit), gigabit (Gbit, Gb, atau
milyar bit), dan terabit (Tbit, Tb, atau trilyun bit). Kerancuan masih sering terjadi dalam penggunaan
satuan-satuan ini dan singkatannya. Beberapa instruksi komputer (seperti xor) bekerja dengan
memanipulasi bit secara langsung. Kecepatan transfer data dalam telekomunikasi atau jaringan komputer
biasanya menggunakan istilah bit per detik (bit per second atau bps), dan dalam satuan yang lebih modern
digunakan satuan kilobit per detik (kilobit per second atau kbps), contohnya koneksi Internet (TelkomNet
Instan = 56 Kbps, dan Speedy = 384 Kbps), dan yang lebih canggih lagi adalah megabit per detik
(megabit per second atau Mbps), koneksi berkecepatan ini misalnya koneksi LAN (kecepatan 10
Mbps/100 Mbps).