Anda di halaman 1dari 35

CARA MUDAH MEMPELAJARI SOAL KONVERSI BILANGAN BINARY,

DESIMAL, DAN HEXADESIAL


CARA MUDAH MEMPELAJARI SOAL KONVERSI BILANGAN BINARY, DESIMAL, DAN
HEXADESIAL
a. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINARY
Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan binary, di mana angka bilangan
desimal yang akan di konversikan adalah angka 67
67 : 2 -> 1
33 : 2 -> 1
16 : 2 -> 0
8 : 2 -> 0
4 : 2 -> 0
2 : 2 -> 0
1
Jadi 67 = 1000011
Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan angka 67 dari bilangan desimal ke biner, langkah
pertama yang harus kita lakukan adalah membagi angka yang akan di konversikan
dengan angka 2, kemudian dituliskan sisanya di sebelah kanan jika sisanya 1 tulis
satu dan jika habis di bagi 2 tuliskan 0 seperti contoh di atas, sedangkan hasil
pembagian ditulis di bawahnya seperti contoh di atas. Bagi terus bilangan tersebut
sampai berakhir di angka 1. Setelah selesai, langkah ke kedua kita menuliskan hasil
konversi dari bawah ke atas. Jadi konversi dari angka 67 adalah: 1000011
Contoh lain : angka bilangan desimal yag akan dikonversikan adalah 46
46 : 2 -> 0
23 : 2 -> 1
11 : 2 -> 1
5 : 2 -> 1
2 : 2 -> 0
1
Jadi 46 = 101110
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan menuliskan
sisa dari setiap pembagian dari bawah ke atas maka hasil dari konversi bilangan
desimal dengan angka 46 adalah: 101110
b. KONVERSI BILANGAN BINARY KE BILANGAN DESIMAL
Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan binary ke bilangan desimal, di mana angka bilangan
binary yang akan di konversikan adalah angka 101110
101110 = .
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2
+ 0 = 46

Jadi 101110 = 46
Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal , langkah pertama
kalikan bilangan biner (101110) yang akan di konversikan dengan 2n-1 seperti
contoh di atas kemudian Jumlahkan setiap hasil perkalian, di mana n adalah
banyaknya atau jumlah angka pada bilangan biner yang akan di konversikan . Misal
untuk bilangan biner di atas 101110 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi
untuk merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1. Jadi
konversi 101110 adalah:46
Contoh lain : angka bilangan binary yang akan dikonversikan adalah 1 0 1 1 1 1
101111 = ...
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2
+ 1 = 47
Jadi 101111 = 47
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan menjumlahan
hasil kali, jadi konversi 101111 adalah 47
c. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN HEXADESIMAL
Contoh soal :
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan hexadesimal, di mana angka
bilangan desimal yang akan di konversikan adalah angka 30
30 : 16 = 1, sisanya 14(E)
jadi dec 30 = hex 1E
Penjelasan:
Kita akan mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan hexadecimal, langkah
yang pertama adalah membagi angka bilangan desimal yang akan di konversikan
dengan angka 16, kemidian tulis hasil bagi, jika tidak habis di bagi 16 tulis sisa
pembagian di samping tulisan hasil, kemudian jika hasil bagi lebih besar dari 16,
maka hasil bagi itu sendiri di bagi dengan 16 dan tulis hasil dan sisanya, jadi
konversi dari angka 30 adalah: hex 1E, dimana E=14 karena bilangan hexadesimal
14 di tulis dengan symbol atau lambing E
Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah 160
160 : 16 = 10(A), sisanya 0
jadi dec 160 = hex A0
Contoh lain : angka bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah 280
280 : 16 = 17, sisanya 8
17 : 16 = 1, sisanya 1
Perhatikan arah penulisan arah baca, jadi dec 280 = hex 118
Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, yaitu dengan
membagi angkanya dengan angka 16, lalu tulis hasil dengan ketentuan penulisan
angka dasar hexadesimal

d. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN HEXADESIMAL


Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan hexadesimal ke bilangan desimal, di mana angka
bilangan hexadesimal yang akan di konversikan adalah angka 1E dan 118
1E
(1*161) (14*160) = 30
118
(1*162) (1*161) (8*160) = 256+16+8 = 280
Penjelasan:
mengkonversikan bilangan hexadecimal ke bilangan desimal, sebenarnya langkah
yang di lakukan hanya kebalikan konversi bilangan desimal ke bilangan
hexadesimal, langkah yang pertama adalah mengalikan angka bilangan
heksadesimal yang akan di konversikan dengan angka16n-1 , kemidian jumlahkan
hasil perkalian seperti contoh di atas, di mana n adalah banyaknya atau jumlah
angka bilangan hexadecimal yang akan di konversi, missal untuk bilangan di atas
118 terdapat 3 buah angka 1, 1, 8. Jadi hasil konversi 118 adalah:280

Konversi

Bilangan

ASCII

to

Hexa,Biner

dan Desimal
ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange (Kode Standar Amerika untuk
Pertukaran Informasi). Merupakan kode standar yang digunakan dalam pertukaran informasi pada
Komputer Komputer hanya dapat memahami nomor, maka kode ASCII adalah representasi numerik dari
karakter seperti a atau @ atau tindakan dari beberapa macam.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0 127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks;
sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Sedangkan yang akan
kita bahas kali ini mengenai kode ASCII 0 127 untuk manipulasi teks. Setiap simbol yang ada di
keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode
ASCII 97. Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner (penjelasan terdapat
dalam tabel dibawah). Kode ASCII dalam implementasinya diterjemahkan ke kode biner. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111.

Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab),
32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$
%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode
grafik

Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode
ASCI yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode
ASCII yang lain mari kita lihat tabel dibawah ini :

Setiap kode ASCII itulah yang kemudian akan dikonfersi kebilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang
terdiri dari bit 0 dan bit 1. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima akan dikodekan
kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya .

Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan lidya. Maka setiap
huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.
Kode ASCII untuk setiap huruf :
-

l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama)

i = 105 = 0110 1001

d = 100 = 0110 0100

y = 121 = 0111 1001

a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)

Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Asumsikan
pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima akan diterima kode-kode bit
01101101 01101001 01110010 01101001 01101011
Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit.
0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)
0111 1001 = 121 = y
0110 0100 = 100 = d
0110 1001 = 105 = i
0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)
Tabel Karakter ASCII
Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-DOS, pengguna
dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai
contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk karakter huruf latin "W" kapital.
Nilai Unicode
(heksadesimal)

Nilai ANSI ASCII


(desimal)

NUL

0000

Null (tidak tampak)

SOH

0001

Start of heading (tidak tampak)

STX

0002

Start of text (tidak tampak)

ETX

0003

End of text (tidak tampak)

Karakter

Keterangan

EOT

0004

End of transmission (tidak tampak)

ENQ

0005

Enquiry (tidak tampak)

ACK

0006

Acknowledge (tidak tampak)

BEL

0007

Bell (tidak tampak)

BS

0008

Menghapus satu karakter di belakang kursor


(Backspace)

HT

0009

Horizontal tabulation

LF

000A

10

Pergantian baris (Line feed)

VT

000B

11

Tabulasi vertikal

FF

000C

12

Pergantian baris (Form feed)

CR

000D

13

Pergantian baris (carriage return)

SO

000E

14

Shift out (tidak tampak)

SI

000F

15

Shift in (tidak tampak)

DLE

0010

16

Data link escape (tidak tampak)

DC1

0011

17

Device control 1 (tidak tampak)

DC2

0012

18

Device control 2 (tidak tampak)

DC3

0013

19

Device control 3 (tidak tampak)

DC4

0014

20

Device control 4 (tidak tampak)

NAK

0015

21

Negative acknowledge (tidak tampak)

SYN

0016

22

Synchronous idle (tidak tampak)

ETB

0017

23

End of transmission block (tidak tampak)

CAN

0018

24

Cancel (tidak tampak)

EM

0019

25

End of medium (tidak tampak)

SUB

001A

26

Substitute (tidak tampak)

ESC

001B

27

Escape (tidak tampak)

FS

001C

28

File separator

GS

001D

29

Group separator

RS

001E

30

Record separator

US

001F

31

Unit separator

SP

0020

32

Spasi

0021

33

Tanda seru (exclamation)

"

0022

34

Tanda kutip dua

0023

35

Tanda pagar (kres)

0024

36

Tanda mata uang dolar

0025

37

Tanda persen

&

0026

38

Karakter ampersand (&)

0027

39

Karakter Apostrof

0028

40

Tanda kurung buka

0029

41

Tanda kurung tutup

002A

42

Karakter asterisk (bintang)

002B

43

Tanda tambah (plus)

002C

44

Karakter koma

002D

45

Karakter hyphen (strip)

002E

46

Tanda titik

002F

47

Garis miring (slash)

0030

48

Angka nol

0031

49

Angka satu

0032

50

Angka dua

0033

51

Angka tiga

0034

52

Angka empat

0035

53

Angka lima

0036

54

Angka enam

0037

55

Angka tujuh

0038

56

Angka delapan

0039

57

Angka sembilan

003A

58

Tanda titik dua

003B

59

Tanda titik koma

<

003C

60

Tanda lebih kecil

003D

61

Tanda sama dengan

>

003E

62

Tanda lebih besar

003F

63

Tanda tanya

0040

64

A keong (@)

0041

65

Huruf latin A kapital

0042

66

Huruf latin B kapital

0043

67

Huruf latin C kapital

0044

68

Huruf latin D kapital

0045

69

Huruf latin E kapital

0046

70

Huruf latin F kapital

0047

71

Huruf latin G kapital

0048

72

Huruf latin H kapital

0049

73

Huruf latin I kapital

004A

74

Huruf latin J kapital

004B

75

Huruf latin K kapital

004C

76

Huruf latin L kapital

004D

77

Huruf latin M kapital

004E

78

Huruf latin N kapital

004F

79

Huruf latin O kapital

0050

80

Huruf latin P kapital

0051

81

Huruf latin Q kapital

0052

82

Huruf latin R kapital

0053

83

Huruf latin S kapital

0054

84

Huruf latin T kapital

0055

85

Huruf latin U kapital

0056

86

Huruf latin V kapital

0057

87

Huruf latin W kapital

0058

88

Huruf latin X kapital

0059

89

Huruf latin Y kapital

005A

90

Huruf latin Z kapital

005B

91

Kurung siku kiri

005C

92

Garis miring terbalik (backslash)

005D

93

Kurung sikur kanan

005E

94

Tanda pangkat

005F

95

Garis bawah (underscore)

0060

96

Tanda petik satu

0061

97

Huruf latin a kecil

0062

98

Huruf latin b kecil

0063

99

Huruf latin c kecil

0064

100

Huruf latin d kecil

0065

101

Huruf latin e kecil

0066

102

Huruf latin f kecil

0067

103

Huruf latin g kecil

0068

104

Huruf latin h kecil

0069

105

Huruf latin i kecil

006A

106

Huruf latin j kecil

006B

107

Huruf latin k kecil

006C

108

Huruf latin l kecil

006D

109

Huruf latin m kecil

006E

110

Huruf latin n kecil

006F

111

Huruf latin o kecil

0070

112

Huruf latin p kecil

0071

113

Huruf latin q kecil

0072

114

Huruf latin r kecil

0073

115

Huruf latin s kecil

0074

116

Huruf latin t kecil

0075

117

Huruf latin u kecil

0076

118

Huruf latin v kecil

0077

119

Huruf latin w kecil

0078

120

Huruf latin x kecil

0079

121

Huruf latin y kecil

007A

122

Huruf latin z kecil

007B

123

Kurung kurawal buka

007C

124

Garis vertikal (pipa)

007D

125

Kurung kurawal tutup

007E

126

Karakter gelombang (tilde)

DEL

007F

127

Delete

0080

128

Dicadangkan

0081

129

Dicadangkan

0082

130

Dicadangkan

0083

131

Dicadangkan

IND

0084

132

Index

NEL

0085

133

Next line

SSA

0086

134

Start of selected area

ESA

0087

135

End of selected area

0088

136

Character tabulation set

0089

137

Character tabulation with justification

008A

138

Line tabulation set

PLD

008B

139

Partial line down

PLU

008C

140

Partial line up

008D

141

Reverse line feed

008E

142

Single shift two

SS2

SS3

008F

143

Single shift three

DCS

0090

144

Device control string

PU1

0091

145

Private use one

PU2

0092

146

Private use two

STS

0093

147

Set transmit state

CCH

0094

148

Cancel character

MW

0095

149

Message waiting

0096

150

Start of guarded area

0097

151

End of guarded area

0098

152

Start of string

0099

153

Dicadangkan

009A

154

Single character introducer

CSI

009B

155

Control sequence introducer

ST

009C

156

String terminator

OSC

009D

157

Operating system command

PM

009E

158

Privacy message

APC

009F

158

Application program command

00A0

160

Spasi yang bukan pemisah kata

00A1

161

Tanda seru terbalik

00A2

162

Tanda sen (Cent)

00A3

163

Tanda Poundsterling

00A4

164

Tanda mata uang (Currency)

00A5

165

Tanda Yen

00A6

166

Garis tegak putus-putus (broken bar)

00A7

167

Section sign

00A8

168

Diaeresis

00A9

169

Tanda hak cipta (Copyright)

00AA

170

Feminine ordinal indicator

00AB

171

Left-pointing double angle quotation mark

00AC

172

Not sign

00AD

173

Tanda strip (hyphen)

00AE

174

Tanda merk terdaftar

00AF

175

Macron

00B0

176

Tanda derajat

00B1

177

Tanda kurang lebih (plus-minus)

00B2

178

Tanda kuadrat (pangkat dua)

00B3

179

Tanda kubik (pangkat tiga)

00B4

180

Acute accent

00B5

181

Micro sign

00B6

182

Pilcrow sign

00B7

183

Middle dot

Cara Mengkonversi Bilangan Biner ke ASCII


(Teks)

Sebelumnya, Saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu itu Bilangan Biner/Binary?
Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (Radix)
tertentu. Untuk bilangan biner menggunakan basis 2, menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk
2 digit angka yaitu angka 0 dan 1.
Untuk mengkorversi Bilangan Biner kedalam bentuk teks maka yang harus sobat lakukan adalah :

RUBAH BILANGAN BINER KE DESIMAL

Sobat pasti sudah pernah melihat kode biner, seperti di bawah inikan?
01001010101010100110101
Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengubah bilangan biner yang hanya terdi dari
angka 0 dan 1 tersebut kedalam bilangan desimal. Kemudian baru kita terjemahkan bilangan decimal
tersebut dalam bentuk teks agar dapat kita baca.
SISTEM BINER:
Di sini adalah satu contoh sederhana dari bilangan biner:
1010101
Untuk mengubah bilangna biner tersebut kedalam angka, maka yang perlu sobat lakukan adalah
mengalikan setiap bilangan tersebut dengan bilangan 2 berpangkat, jadinya seperti berikut :

1 0 1 0 1 0 1 = (1x64)+(0x32)+(1x16)+(0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1)
1 0 1 0 1 0 1 = 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
1 0 1 0 1 0 1 = 85
NB : Untuk memberi pangkat pada Bilangan 2, lakukan dengan dengan cara berurutan dan diakhiri
dengan pangkat 0
Sekarang sebagai latihan cobalah ubah beberapa bilangan biner yang sobat buat sendiri kedalam
bilangan disimal.

CARA MERUBAH BILANGAN BINER KE CODE ASCII

Untuk mempermudah mengubah bilangan biner yagn telah kita ubah menjadi bilangan decimal tadi ke
dalam bentuk teks, maka kita harus memperhatikan table KODE ASCII berikut :

Setelah sobat mempelajari table kode ASCII diatas sekarang kita coba untuk mengubah bilangan biner
kedalam bentuk teks.
Misalnya kita ambil contoh bilangan biner berikut :
0101011101010101010100110011001000110100
Untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita pisahkan dulu bilangan biner di atas menjadi
8 digit seperti berikut :
01010111 01010101 01010011 00110010 00110100

Sekarang, kita ubah bilangan biner tersebut per 8 digit dengan cara menghitungnya seperti yang telah
dijelaskan diatas.
Delapan Digit ke-1 :
01010111 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (1x2) + (1x1)
01010111 =

01010111 =

87

64

16

+ 0

+ 1

Delapan Digit ke-2 :


01010101 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (1x1)
01010101 =

01010101 =

85

64

16

+ 0

+ 1

Delapan Digit ke-3 :


01010011 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (0x4) + (1x2) + (1x1)
01010011 =

01010011 =

83

64

16

+ 0

+ 1

Delapan Digit ke-4 :


00110010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) + (0x4) + (1x2) + (0x1)
00110010 =

00110010 =

50

32

16

+ 0

+ 0

Delapan Digit ke-5 :


00110100 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (0x1)
00110100 =

00110100 =

52

32

16

Jadi, hasil konversi Biner ke Decimal adalah :


01010111 =

87

01010101 =

85

01010011 =

83

00110010 =

50

00110100 =

52

+ 0

+ 0

Untuk mengetahui karakter apa yg di hasilkan dari bilangan biner diatas, maka kita harus melihat
table kode ASCII.
01010111 =

87 = W

01010101 =

85 = U

01010011 =

83 = S

00110010 =

50 = 2

00110100 =

52 = 4

Jadi, Hasil dari kode biner 01010111 01010101 01010011 00110010 00110100 adalah :
WUS24

101 00111010 10010101 01100010 01011001


010 00001001 00010000 01101001 01000100
101 = (1x4) + (0x2) + (1x1)

=4 + 0 + 1
=5
00111010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (1x8) + (0x4) + (1x2) + (0x1)
=0
+
0 + 32
+16 + 8
+0
+2
+0
= 58
10010101 = (1x128) + ( 0x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (1x1)
= 128
= 149

+ 0 +

16

+0

+4

+0

+1

01100010 = (0x128) + ( 1x64) + (1x32) + (0x16) + (0x8) + (0x4) + (1x2) + (0x1)


= 0
= 98

64

+ 32

+0

+0

+0

+2

+0

01011001 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (1x8) + (0x4) + (0x2) + (1x1)


= 0
= 89

64 + 0

+ 16

+8

+0

+0

+1

010 = (0x4) + (1x2) + (0x1)


=0
=2

+2

+0

00001001 = (0x128) + ( 0x64) + (0x32) + (0x16) + (1x8) + (0x4) + (0x2) + (1x1)


= 0
+
0
+0
+0
+8
+0
+0
+1
=9
00010000 = 16
01101001 = 64 + 32 +8 + 1 = 105
01000100 = 64 + 4 = 68

101 00111010 10010101 01100010 01011001


5

58
:

149
b

98
y

89

010 00001001 00010000 01101001 01000100


2

16

105
E

68
D

Konversi Bilangan ASCII ke Bilangan Heksadesimal


Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for
Information
Interchange)
merupakan
suatu
standar
internasional
dalam
kode huruf dan simbol seperti Heks dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124
adalah untuk karakter |. Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk
menunjukkan teks.

Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000
hingga 1111 1111. Sementara Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem
bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan
dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A
hingga F.
ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange), menggunakan 7-bit guna menyajikan
beberapa data. Sistem ini digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama sehingga
menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis komputer. Walaupun ASCII menggunakan
kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan
ekstra
bit
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
pelbagai
kesalahan
yang
timbul.
Paling kiri merupakan Karakter Nilai Unicode, urutan kedua (heksadesimal) selanjutnya Nilai ANSI
ASCII, sementara urutan paling kanan merupakan Keterangan.
Contoh
1.

002032 =

Spasi

2.

002133 =

3.

002335 =

4.

002537 =

Tanda Persen (%)

5.

02638

Karakter ampersand (&).

6.

Dan lain lain.

Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem
bilangan Desimal. Komputer hanya mengerti biner, bukan angka desimal atau alfabet, dll. ASCII adalah
cara umum untuk menyandikan alfabet dan karakter lainnya ke biner, yang dapat diwakili kepada manusia
dalam bentuk bilangan oktal, heksadesimal, atau pun desimal, dll. Jadi secara umum tidak ada algoritma
untuk konversi ASCII ke heksa, pengkodean umumnya harus dihafal atau melihat dalam sebuah tabel.
Adapun metode yang bisa digunakan dalam mengkonfersi ASCII ke dalam bentuk bilangan lain seperti
desimal, oktal, heksa, yaitu dengan mengetahui nilai dari bilangan dan karakter dari ASCII tersebut
dengan berdasarkan tabel lalu merubahnya dalam bentuk biner dengan metode pencarian biner seperti
pada umumnya. Perhatikan contoh berikut ini, misalkan code ASCII untuk huruf A adalah 41, karena
ASCII hanya terdapat 7 bit, maka 4 dengan biner 100 dan 1 dengan biner 0001, namun jika ekstended
ASCII, maka terdapat 8 bit. Sehingga 4 dengan biner 0100, dan 1 dengan 0001. Sehingga biner dari A
adalah 0100 0001, dengan begitu kita bisa menentukan nilai desimal, oktal, dan heksa dari huruf A
dengan mengkonfersikan nilai binernya.
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode kontrol, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode
ASCII yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90.

S
emoga bermanfaat yah :)

Tabel ASCII untuk Kode Biner


Pada postingan sebelumnya saya pernah membuat posting tentang kode biner. Nah kali ini saya akan
membuat posting yang berkaitan dengan postingan saya tentang kode biner. Saya akan memberikan daftar
ASCII ( American Standard Code for Information Interchange ). Berikut ini adalah daftar ASCII dalam
bentuk tabel.

APLIKASI BILANGAN BINER


Bilangan biner dikenal berbagai istilah, antara lain disebut bilangan biner, angka biner atau digit biner
(binary digit0 yang bisanya disingkat bit. Istilah biner digunakan merujuk pada ke sesuatu yang berjumalh
dua, dua bagian, atau serba dua. Kata biner berasal dari bahasa inggris yang bermakna berpasangan.
Dalam matematika dan komputer, bialnagn biner menggunakan numerik 0 (nol) dan 1 (satu). Bilangan
biner dijadikan sebagai dasar dadri semua sistem bilangan digital. Istilah biner digunakan dalam berbagai
alat alat berbasis elektronik. Sistem ini diimplementasikan langsung dalam sirkuit elektronik digitan
menggunakan gerbang logika.
Sebagai contoh, sistem biner dijadikan sebagai dasar untuk mempresentasikan berbagai karakter
ASCII, Unicode, dan varian varian lainya yang sekarang ini digunakan luas pada berbagai sistem
komputer dan jaringan. Satuan satuan kapasitas yang digunakan pada komputer, seperti byte, oktet dan
word juga berbasis pada sistem biner. Oleh karena itu, sistem biner merupakan salah satu pengetahuan
dasar yang harus dikuasai agar tahu seluk beluk komputer, termasuk perancangan sistem / unit komputer
dan jaringan, serta troublesoutingnya.

1. Sistem bilangan biner


Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol,
yaitu 0 dan 1. Sistem bialnagn biner ini disebut juga dengan sistem bilanagn berbasis dua.
Sementara itu, pada sistem bilangan desimal dikenal terdapat sepuluh smbol angka, yaitu 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, Bilangan ini sering digunakan dalam kehidupan sehari hari. Urutan penulisanya
adlah sebagai berikut:

Untuk bilanagn biner, penulisan urutan angkanya , analogis dengan cara penulisan urutan
bilangan desimal (meniru urutan bilangan desimal), namun hanya digunakan simbol bilangan 0 dan
1. Sehingga penulisan urutan bilanagn biner dapat dilakukan sebagai berikut:

Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal, sedangkan nilai biner 11001
sama dengan 25 pada bilangan desimal. Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan
desimal dengan bilangan biner.
Nilai bilangan biner 10001 sama dengan 17 pada bilanagn desimal, sedangkan nilai biner 11001
sama dengan 25 pada bilangan desimal. Berikut ini disajikan daftar kesetaraan antara nilai bilangan
desimal dengan bilangan biner.

Bilangan biner di atas disajikan dalam jumlah digit yang berbeda, yaitu digit aslinya sesuai dengan
urutanya, dan cara penulisan dalam 7 digit. Tampak bahwa penulisan bilangan biner dalam 7 digit
seperti disajikan di atas dapat dilakukan dengan cara menambahkan bilangan 0 di depan deretan
angka yang ada sehingga jumlah digit totalnya menjadi 7 buah. Misalnya, bilangan biner 10100, bila
ingin disajikan 7 digit, tambahan dua buah bilangan 0 di depan deretan bialnagn ini, sehingga
nilainya 0010100. Jika menginginkan penulisan nilangan biner lebih dari tujuh digit, tambahkan
bilangan 0 lagi hingga jumlahnya digitnya sesuai dengan yang diinginkan.
2. Konversi bilangan biner ke desimal
Kadang kadang seseorang kesulitan melihat atau membayangkan nilai bilangan biner. Hal ini
wajar, karena umunya semua orang terbiasa dengan nilai bilangan desimal, bukan bilangan biner.
Nilai bilangan biner ini bisa dikonversikan ke bilangan desimal seperti yang telah disajikanpada tabel
terdahulu. Dibawah ini disajikan cara mengkonversi angka biner ke desimal. Namun, untuk
memudahkan pemahamanya, perhatikan dahulu contoh bilanagn desimal berikut ini.
Jika bilangan desimal menggunakan angka dasar kelipatan 10, maka angka biner menggunakan
angka kelipatan 2.
Angka dasar kelipatan desimal :10, 10, 10, 10, .......dst
atau : 1, 10, 100 , 1000, .......dst
Angka dasar kelipatan desimal : 2, 2, 2, 2, .......dst
Atau : 1, 2, 4, 8, .......dst

KARAKTER
Karakter adalah definisi bilangan yang berupa huruf, tanda baca, angka dan lainya. Jadi 1
karakter, baik berupa huruf, angka, tanda baca, dan lain-lain sama dengan 1 byte. Jika 2 karakter
huruf, angka dan sebagainya maka sama dengan 2 byte dan seterusnya. Misalkan Saya makan 2
pisang. maka kalimat tersebut terdiri dari 20 karakter. Kalimat tersebut terdiri dari S A Y A
(space bar / spasi ) - M A K A N - (space bar / spasi ) 2 - (space bar / spasi ) P I S A
N G (dan tanda baca titik.), Jadi kalimat tersebut trdiri 20 karakter atau sama dengan 20 byte.
1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for
Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol
seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter
"|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai
sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit tambahan ini
sering digunakan untuk uji prioritas. Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok
sesuai dengan penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini banyak dijumpai
pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-instrument digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi
teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII
sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab),
32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$
%^&*()_+?:{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode
grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII telah tergantikan
oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam pengkodeannya memanfaatkan 16 bit
sehingga memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina,
Thailand dan sebagainya. Pada papan keyboard, aktifkan numlock (tidak terdapat pada laptop),
tekan tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan dihasilkan karakter tertentu.
Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat
bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.

Jadi untuk membentuk satu karakter,di butuhkan 8 bit. 8 bit itu sendiri berasal dari kode
kodeASCII. Lihat kolom biner di atas.

Misal: Huruf I kapital kodenya adalah 01001001.


Dalam komputer.Untuk mengirimkan data di simbolkan dengan angka biner yaitu 0 dan 1. 0
menyimbolkan tegangan lemah, yaitu tegangan antara 0 Volt sampai 0,8 volt dan angak 1
menyimbolkan teagangan tinggi, yaitu tgangan antara 2,5 Volt sampai 5,5 Volt. Jadi untuk membuat
karakter hufur I dibutuhkan 8 kabel. Dan masing- masing kabel tersebut diberi voltase. Dalam
kabel 1 diberi tegangan lemah, yaitu 0 volt sampai 0,8 Volt yang disimbolkan dalam angka biner 0.
Dalam kabel 2 diberi tegangantinggih, yaitu 2,5 volt sampai 05,5 Volt yang disimbolkan dalam angka
biner 1. Dan seterusnya sampai kabel ke-8. Signal tersebut di kirim secara bersamaan melewati 8

kabel. dan nanti akan membentuk karakter yang di inginkan setelah signal signa tersebut sampai
di tempat yang ditujuh. Kenapa 1 byter sama dengan 8 bit . Dalam contoh di atas sudah jelas,
bahwa untuk membentuk satu karakter harus dibutuhakn 8 kode. Dan kode tersebut ditransmisikan
melewati 8 kabel / 8 jalur.

1 karakter = 1 byte = 8 bit.


1 karakter = 1 byte
1 Kb = 1024 byte
1 Mb = 1024 1024 byte
1 Gb = 1024 1024 1024 byte

Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner (basis 2). Digit biner hampir selalu digunakan
sebagai satuan terkecil dalam penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan
informasi digital. Teori informasi juga sering menggunakan digit natural, disebut nit atau nat. Sementara,
komputasi kuantum menggunakan satuan qubit, sebuah potongan informasi dengan kemungkinan
informasi tersebut bernilai benar. Byte adalah sebuah kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte
mempunya panjang yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang sebesar delapan bit.
Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga dikenal sebagai octet. Sebuah byte bisa mempunyai 256
nilai yang berbeda (28 nilai, 0255). Nilai sebesar empat bit disebut juga nibble, dan bisa mempunyai 16
nilai yang berbeda (24 nilai, 015).
Istilah untuk jumlah bit yang lebih besar dapat dibentuk dengan menggunakan imbuhan yang standar,
sebagai contoh kilobit (kbit, Kb, atau ribu bit), megabit (Mbit, Mb, atau juta bit), gigabit (Gbit, Gb, atau
milyar bit), dan terabit (Tbit, Tb, atau trilyun bit). Kerancuan masih sering terjadi dalam penggunaan
satuan-satuan ini dan singkatannya. Beberapa instruksi komputer (seperti xor) bekerja dengan
memanipulasi bit secara langsung. Kecepatan transfer data dalam telekomunikasi atau jaringan komputer
biasanya menggunakan istilah bit per detik (bit per second atau bps), dan dalam satuan yang lebih modern
digunakan satuan kilobit per detik (kilobit per second atau kbps), contohnya koneksi Internet (TelkomNet
Instan = 56 Kbps, dan Speedy = 384 Kbps), dan yang lebih canggih lagi adalah megabit per detik
(megabit per second atau Mbps), koneksi berkecepatan ini misalnya koneksi LAN (kecepatan 10
Mbps/100 Mbps).

Anda mungkin juga menyukai