Anda di halaman 1dari 22

P5

RANGKAIAN TERINTEGRASI
DAN BEBERAPA APLIKASI

Ik Ricky Andhika
071 1 19 40000 055
LAB. ELEKTRONIKA MIKRO
DAN SISTEM TERTANAM
DEPARTEMEN
B.202 TEKNIK ELEKTRO ITS
LEMBAR MONITORING
PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA
SEMESTER GENAP 2020/2021

NAMA : Ik Ricky Andhika


NRP : 07111940000055 FOTO
3x4

Tanggal Dokumentasi
Modul Asisten
Praktikum Praktikum

PRINSIP KERJA DAN Martin


PENGGUNAAN 27 Mei 2021 Pardamean
DIODA Batubara

KARAKTERISTIK DAN
Alfian Nur Rafli
RANGKAIAN BIAS 01 Juni 2021
TRANSISTOR Huzaini

PENGUAT
TRANSISTOR 03 Juni 2021 Arnold Prajna

MULTISTAGE
AMPLIFIER 07 Juni 2021 Arnold Prajna

RANGKAIAN
TERINTEGRASI DAN 09 Juni 2021 Aldy Helnawan
BEBERAPA APLIKASI
MODUL V
RANGKAIAN TERINTEGRASI DAN BEBERAPA APLIKASI
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip dasar Operational Amplifier (OpAmp).
2. Melihat beberapa aplikasi rangkaian elektronika
II. TUGAS PENDAHULUAN
1. Dapatkan sebuah artikel pendek dari internet atau dari mana saja tentang
perkembangan teknologi IC (mikroelektronika) dan buat resumenya (maksimal 1
halaman ditulis tangan).
III. DASAR TEORI
A. Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuit atau IC)
Dengan kemajuan teknologi, transistor dan komponen yang lain seperti diode, resistor,
capacitor, dan induktor dapat dibuat sangat kecil dan ditaruh dalam satu tempat
(substrate) yang sama. Rangkaian mini dari komponen-komponen tersebut yang
disusun sehingga membentuk fungsi tertentu disebut rangkaian terintegrasi atau
integrated circuit (IC) atau chip. Salah satu contoh rangkaian terintegrasi adalah IC
LM741 yang rangkaian skematikanya terlihat pada gambar 1 dibawah.

Gambar 1: Skematika Op-Amp


Rangkaian terintegrasi diatas dikemas menjadi sebuah komponen yang disebut IC
Operational Amplifier (Op – Amp) seperti yang terlihat pada gambar 2. Sedangkan
simbol untuk Op-Amp.

Gambar 2: Komponen Op-Amp.


Gambar 3: Simbol Sebuah Op-Amp
IV. REFERENSI
Boylestad, R., Nashelsky, L., 1996, ”Electronic Devices and Circuit Theory”, Englewood
Cliffs, New Jersey, Prentice Hall.
V. PERALATAN DAN KOMPONEN YANG DIPERLUKAN
1. Resistor
2. Lm741 dan LM 31 7
3. Capacitor
VI. PERCOBAAN
A. Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp Inverting
1. Rangkaian Percobaan

Gambar 4
2. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4. Gunakan R1 = 10Kω dan RF = 100Kω.
2. Berikan sinyal input sebuah sinyal sinus dengan f = 1 kHz dan amplitude
400Mv (peak-to-peak).
3. Gambarkan dengan detail pada laporan pendahuluan sinyal input dan output
yang tampak pada osiloskop.
4. Dapatkan penguatan (gain) dari data pada nomor 2 diatas.
5. Bandingkan penguatan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan untuk
rangkaian tersebut.
B. Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp Non-Inverting
1. Rangkaian Percobaan

Gambar 5
2. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5. Gunakan R1 = 10Kω dan RF = 100Kω.
2. Berikan sinyal input sebuah sinyal sinus dengan f = 1 kHz dan
amplitude 400Mv (peak-to-peak).
3. Gambarkan dengan detail pada laporan pendahuluan sinyal input dan
output yang tampak pada osiloskop.
4. Dapatkan penguatan (gain) dari data pada nomor 2 diatas.
5. Bandingkan penguatan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
untuk rangkaian tersebut.
3. Tugas Kelompok
1. Simulasikan percobaan-percobaan di atas! Bandingkan hasilnya dengan
hasil pada praktikum!
2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik dari operational amplifier!
3. Buatlah rangkaian fullwave dan halfwave rectifier dengan menggunakan
op- amp! Simulasikan!
C. Regulator Tegangan
1. Rangkaian Percobaan

Gambar 6
2. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian gambar 6. Pilih R1 = 270Ω dan R2=5KΩ.
2. Berikan tegangan input sebesar 15 Volt.
3. Putar R2 dari minimum sampai maksimum, amati tegangan output.
3. Tugas Kelompok
1. Pelajari datasheet LM317 dan dapatkan formula untuk mendapatkan
tegangan output.
2. Berikan penjelasan mengenai cara kerja rangkaian pada percobaan ini.
3. Buatlah rangkaian yang menggunakan transistor BD 139 berupa alarm
yang dikontrol cahaya, dengan phototransistor dengan kondisi tertutup dan
terbuka dengan software simulasi dan jelaskan cara kerjanya
VII. Tugas Individu
1. Turunkan rumus mencari Vout dan Gain pada percobaan A!
2. Buat rangkaian penguat instrumentasi dan jelaskan cara kerjanya!
3. Tuliskan rumus matematis untuk mencari nilai Iadj pada percobaan B!
TUGAS PENDAHULUAN
1. Dapatkan sebuah artikel pendek dari internet atau dari mana saja tentang
perkembangan teknologi IC (mikroelektronika) dan buat resumenya (maksimal 1
halaman ditulis tangan).
Jawab:
DASAR TEORI
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semi konduktor yang
merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen – komponen lain.
Rangkaian Terintegrasi dalam bahasa Indonesianya (integrated circuit/IC)
merupakan realisasi secara fisik dari komponen-komponen diskrit yang terpisah
tapi merupakan satu kesatuan yang berada di atas atau di dalam suatu substrat yang
membentuk sebuah rangkaian terintegrasi yang bekerja dengan fungsi khusus.
Bentuk IC berupa chip silikon padat, biasanya berwarna hitam dengan banyak kaki
(pin), sehingga bentuknya menyerupai sisir. IC adalah kombinasi dari beberapa
komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah diintegrasikan
ke dalam rangkaian kecil berbentuk chip. IC digunakan untuk berbagai keperluan
dalam pembuatan perangkat elektronik, sehingga dapat dengan mudah dirakit
menjadi perangkat yang relatif kecil. Sebelum munculnya sirkuit terintegrasi,
hampir semua perangkat elektronik terdiri dari unit individu yang dihubungkan oleh
kabel atau kabel, menjadikannya tampak besar dan tidak praktis. Evolusi teknologi
elektronik terus tumbuh dengan jenis sirkuit terintegrasi yang lebih lengkap yang
dipasok untuk sirkuit linier dan digital, membuat produk perangkat elektronik
tampak lebih kecil dan lebih canggih. Di komputer, IC yang digunakan adalah
mikroprosesor. Ada 16 juta transistor dalam mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan
1,8 triliun getaran per detik, terkecuali komponen lainnya. Pabrikan yang digunakan
oleh mikroprosesor adalah 60 nm. IC (Integrated Circuit) dimungkinkan oleh
teknologi pertengahan abad ke-20 dalam pembuatan perangkat semikonduktor dan
penemuan eksperimental yang menunjukkan bahwa perangkat semikonduktor
dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Integrasi sejumlah
besar transistor kecil dalam chip kecil adalah peningkatan yang sangat besar dalam
perakitan tabung vakum. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan “switch”,
konsumsi daya rendah, produksi massal, dan kemudahan menambahkan jumlah
yang diperlukan untuk melepas tabung vakum dengan cepat. IC dalam sirkuit
elektronik Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC digunakan di mana-
mana. Radio, televisi, komputer, ponsel, dan perangkat digital lainnya yang
merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Misalnya sistem transportasi,
internet dll. Sebuah IC umumnya berkaki banyak, meskipun ada juga IC yang hanya
berkaki sedikit. Berdasarkan kemasan dan susunan kaki-kakinya, IC dibagi menjadi
Single Inline Package (SIP), Dual Inline Package (DIP), Socket IC, IC Monolitic
dan IC Hybrid, dan IC Linier dan IC Digital. IC dalam kemasan SIP (Single Inline
Package) yaitu kemasan IC dengan kaki-kaki berderet dalam satu baris. Berbeda
dengan kemasan SIP, IC dalam kemasan DIP memiliki susunan kaki-kaki dalam
dua deret. Biasanya jumlah kaki pada deret kiri akan sama dengan jumlah kaki pada
deret kanan. Banyaknya kaki yang dimiliki oleh sebuah IC seringkali merepotkan
terutama ketika hendak memasang atau mencopotnya dari PCB. Untuk jenis-jenis
IC yang peka terhadap panas solder, diperlukan socket untuk memasangnya. Socket
juga memudahkan dalam pencopotan IC ketika rusak dan hendak diganti. IC
monolitic berisi sebuah rangkaian tunggal didalamnya, sedangkan IC hybrid
menggandung beberapa blok rangkaian didalamnya yang saling terhubung satu
dengan lainnya. Jadi, didalam sebuah IC hybrid terdapat gabungan beberapa IC
lainnya. C linier bekerja mengolah sinyal-sinyal linier. Termasuk dalam kelompok
ini adalah IC regulator tegangan, IC Op-Amp (Operational Amplifier), IC audio
amplifier dsb. Sedangkan IC digital bekerja mengolah sinyal-sinyal digital.
Contohnya adalah IC gerbang logika, IC Biner Coded Decimal (BCD), IC Analog-
Digital Converter (ADC) dsb. Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated
Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari
keduanya. IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada
umumnya berfungsi sebagai penguat daya (power amplifier), penguat sinyal (signal
amplifier), penguat operasional (operational amplifier / op amp), penguat sinyal
mikro (microwave amplifier), penguat rf dan if (rf and if amplifier), voltage
comparator, multiplier, penerima frekuensi radio (radio receiver), dan regulator
tegangan (voltage regulator). IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching
yang tegangan Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi”
dan “Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”. IC Digital
pada umumnya berfungsi sebagai flip-flop, gerbang logika (logic gates), timer,
counter, multiplexer, calculator, memory, clock, microprocessor (mikroprosesor),
dan microcontroller. Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan
Komponen Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic
Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada IC tersebut. Berdasarkan bentuk fisik dan fungsinya, IC dibedakan
menjadi IC Power Amplifier, IC Power Adaptor (Regulator), IC Silinder, IC Flip-
Flap (FF) atau Timer (CLK,Clock), dan IC Digital. IC Power Amplifier mempunyai
bentuk pipih dan fisiknya lebih besar dari yang lain. Digunakan pada rangkaian
penguat suara (audio amplifier). Daya output IC ini cukup besar, berkisar antara 15
watt sampai 100 Watt atau bahkan lebih. Contoh tipe IC-nya adalah STK015, STK
070, STK 105, LA 4440 dan sebagainya. IC Power Adaptor (Regulator) digunakan
sebagai komponen utama pada rangkaian power adaptor pada sub rangkaian
regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan atau voltase. Contoh tipe IC-
nya adalah LM 317H, 78xx (xx = 05, 06, 07, 08, 09, 12), L200, S 042 P, LM 723
dan sebagainya. IC Op Amp digunakan pada rangkaian digital yang berfungsi
sebagai op amp atau untuk keperluan lain. Misalnya op amp audio amplifier,op amp
mic, op amp head tape recorder, termometer digital dan lain-lain. Contoh tipe IC-
nya adalah LM 709, LM 741, LM386, TL 074, TL 083, TL 084 dan sebagainya. IC
Silinder mempunyai bentuk silinder dan banyak digunakan pada rangkaian
penguatpesawat CB(Citizen Band) atau HT (Held Transceived).IC jenis ini
mempunyai tingkatketahanan dan keawetan lebih lama dari jenis IC penguat yang
lain.Contoh tipe IC-nya adalah μL 914, μA703, μA714 dan sebagainya. IC Flip-
Flap (FF) atau Timer (CLK,Clock) banyak digunakan pada rangkaian pembangkit
(multivibrator) untuk memberi umpan atau sumber detak (oscilator) pada IC digital
atau untuk keperluan lain. Misalnya NE 555 (IC terpopuler dikalangan
pelajar) untuk alarm multiguna, signal injektor, penguji hubungan, saklar sentuh,
timer lampu FF, frekuensi meter, pengacau frekuensi, otak rangkaian power
amplifier, regulator pada power adaptor (dapat berfungsi seperti IC Power
Amplifier dan Power Adaptor), pengusir serangga, organ elektronik dan lain-lain.
Contoh tipe IC-nya NE 555, NE 556 (dua NE 555), M7555 dan sebagainya. Dalam
IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan
mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau
logika'1' (satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa
disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni
bilangan yanghanya mengenal dua angka, 0 dan IC digital dibedakan menjadi dua
yaitu IC TTL (Transistor-Transistor Logic) dan IC CMOS (Complementary Metal
Oxyde Semiconductor). Pada suatu lingkungan IC TTL logika '0' direpresentasikan
dengan tegangan 0 sampai0,7 Volt arus searah (DC, Direct Current), sedangkan
logika '1' diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5 Volt. Pada IC TTL
terdapat komponen microprocessor.Microprocessor adalah alat pemroses data yang
merupakan pengembangan dari teknologi pembuatan Integrated Circuit (IC), Ada
beberapa peristilahan yang dipakai untukmenunjukan tingkat kepadatan (density)
dari suatu chip IC, yaitu Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh
transistor), Medium Scale Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus
transistor), dan sekarang yang sedang berkembang adalah Very Large Scale
Integration (VLSImengemas puluhan ribu sampai jutaan transistor). Ultra-Large
Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan.
Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping
yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan
ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan
keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa
kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer
(central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip
yang sangatkecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu
yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian
diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama
kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan
mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh
tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000
buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000
transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah
transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan Intel
Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan lebih
lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan transistornya dan
itu akan berkembang secara terus menerus. IC CMOS (Complementary Metal
Oxyde Semiconductor) mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih
fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang
melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam
rangkaian. Halini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi
berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin
seratus prosen. Kegunaan atau fungsi IC bergantung kepada jenis rangkaian yang
terkemas didalamnya. Jadi, fungsinya bisa bermacam-macam bergantung kepada
rangkaian didalamnya.
SIMULASI PERCOBAAN
A. Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp Inverting

B. Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp non Inverting


C. Regulator Tegangan
➢ R2 dalam keadaan minimum

➢ R2 dalam keadaan 50%


➢ R2 dalam keadaan maksimum
DATA PERCOBAAN
A.Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp
Inverting

𝑉𝑜𝑢𝑡 4
𝐴𝑣 = = = 10
𝑉𝑖𝑛 0.4
B. Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp non Inverting

𝑉𝑜𝑢𝑡 4.4
𝐴𝑣 = = = 11
𝑉𝑖𝑛 0.4
C.Regulator Tegangan

R2 Output(V)
minimal 1.25
maksimal 13.4
ANALISA DATA
Pada praktikum modul 5 Rangkaian Elektronika, terdapat tiga percobaan
yang dilakukan yaitu, Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp Inverting, Konfigurasi
Dasar Penguat Op-Amp Non-Inverting, dan Regulator Tegangan. Pada percobaan
pertama, langkah-langkah yang dilakukan yaitu susun rangkaian sesuai pada modul.
Lalu gunakan R1 = 10kΩ dan RF = 100kΩ. 2. Berikan sinyal input sebuah sinyal
sinus dengan f = 1 kHz dan amplitude 400mV (peak-to-peak). Dari percobaan
didapatkan data berupa output dan input berupa sinya sinusoidal. Pada sinyal input
didapatkan 0.4 V dan pada sinyal output didapatkan 4 V. Untuk mencari gain
𝑅𝑓 100𝑘
menggunakan rumus gain pada Op-Amp inverting yaitu gain = − 𝑅𝑖𝑛 = − =
10𝑘
−10. Hasil gain yang didapat dari data sinyal input dan output sebesar 10 kali. Nilai
minus pada nilai gain berdasarkan rumus menandakan bahwa nilai output adalah
berbeda fasa 180° dari nilai input.
Pada percobaan kedua yaitu Konfigurasi Dasar Penguat Op-Amp Non-
Inverting. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu membuat rangkaian sesuai pada
modul. Digunakan sinyal input sebuah sinyal sinus dengan f = 1 kHz dan amplitude
400mV (peak-to-peak). Dari percobaan didapatkan hasil berupa data output dan
input berupa sinya sinusoidal.Pada sinyal input didapatkan 0.4 V dan pada sinyal
output didapatkan 4.4 V. Hasil gain yang didapat dari data sinyal input dan output
sebesar 11 kali. Gain yang didapat sesuai dengan rumus gain pada Op-Amp
inverting yaitu gain = 1 + ( Rf/Rin) = 1+(100k/10k) = 11. Karakteristik Faktor
Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal
yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi
dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut
dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan
balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan
menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Berikut untuk
rangkaian fullwave rectifier dengan Op-Amp
Berikut untuk Halfwave rectifier dengan Op-Amp

Pada percobaan ketiga yaitu Regulator Tegangan. Langkah-langkah yang


dilakukan yaitu susun rangkaian sesuai modul dan digunakan R1 = 270Ω dan
R2=5KΩ dan tegangan input sebesar 15 Volt. Lalu putar R2 dari minimum sampai
maksimum. Dari percobaan didapatkan data berupa R2 minimal dengan output 1,25
v dan R2 maksimal sebesar 13,4 v. Variable LM317 pada dasarnya adalah
rangkaian pembagi teganga variabel kombinasi R1 dan R2. Kapsitor Ci dan Co
berfungsi sebgai tapis input dan output. nilai tegangan referensi pada regulator
tegangan diatas ditentukan berdasarkan posisi tuas R2. Besarnya tegangan output
pada regulator tegangan variabel dengan IC LM317 (Vo) diatas dapat dihitung
dengan persamaan V0 = 1.25v(1+R2 𝑅1 )+IadjR2. Berikut rangkaian yang
menggunakan transistor BD 139 berupa alarm yang dikontrol cahaya, dengan
phototransistor dengan kondisi tertutup dan terbuka
Kondisi cahaya off
Kondisi cahaya on

Prinsip kerja photo transistor adalah ketika lensa basis yang ada pada photo
transistor mendeteksi cahaya, maka hasil deteksinya tersebut akan dialirkan ke
emitor dan kolektor.Semakin tinggi cahaya yang dideteksi sensor tersebut,
semakin besar arus yang dialirkan oleh basis ke kolektor. Dan arus yang
didapatkan oleh kolektor akan dialirkan menuju ke emitor.Karena itu pada saat
kondisi cahaya off arus yang dialirkan oleh phototransistor kecil sehingga
membuat tegangan output yang didapatakan kecil dan pada saat cahaya
dinyalakan maka arus yang mengalir semakin besar sehingga tegangan output
yang didapatkan semakin besar.
TUGAS INDIVIDU
1. Turunkan rumus mencari Vout dan Gain pada percobaan A!
Jawab: Ketika Op-Amp pada keadaan Inverting, I1=If, maka dengan teori node
𝑉𝑖𝑛−𝑉𝑎 𝑉𝑎−𝑉𝑜𝑢𝑡
= , kemudian karena V+ = 0 = V- = Va, maka persamaan menjadi
𝑅1 𝑅𝑓
𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛 𝑅1 = −𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓 yang kemudian menjadi 𝑉𝑜𝑢𝑡 = −( 𝑅1 )𝑉𝑖𝑛 dan dengan 𝑔𝑎𝑖𝑛 =
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓
= −(𝑅1).
𝑉𝑖𝑛
2. Buat rangkaian penguat instrumentasi dan jelaskan cara kerjanya!
Jawab: Rangkaian
penguat
instrumentasi sendiri
adalah penguat untuk
tegangan yang
berasal dari sebuah
sensor atau
transducer yang pada
umumnya memiliki
nilai yang sangat
kecil. pada penguat
ini disusun dua buah
Op-Amp non inverting yang kemudian kedua outputnya dihubungkan ke penguat
differensial. Pada bagian penguat differensial sendiri memiliki rumus,

Sedangkan pada bagian non-inverting diperoleh rumus

Dengan rumus output total dan gain berupa

Dapat dilihat bahwa besarnya output dan gain sangat dipengaruhi oleh potentio
yang dituliskan dengan nama Rg dan juga resistor Rf3,Rf1 dan R1.
3. Tuliskan rumus matematis untuk mencari nilai Iadj pada percobaan B!
Jawab: Jika melihat rumus yang telah diperoleh yaitu
TUGAS ASISTENSI
1. Sebutkan serta jelaskan (minimal 2) aplikasi dari rangkaian non-inverting
amplifier serta gambar rangkaiannya.
Jawab:
a. Sebagai Differensiator
Differensiator merupakan konfigurasi
Op-Amp yang berfungsi untuk
menguatkan hasil differensiasi dari
sinyal masukan yang diberikan.
Misalnya jika sinyal masukan dari
berbentuk gelombang sinus maka akan
menghasilkan sinyal keluaran berupa
gelombang cosinus. Dengan fungsi tersebut, differensiator sering digunakan untuk
mengubah bentuk sinyal. Beberapa bentuk sinyal yang dapat diubah oleh
differensiator yaitu gelombang persegi menjadi gelombang spike, gelombang sinus
menjadi cosinus, dan gelombang segitiga menjadi gelombang persegi. Rangkaian
dari differensiator pada dasarnya berupa penguat inverting yang resistor inputnya
diganti dengan komponen kapasitor.
b. Sebagai Integrator
Integrator merupakan konfigurasi
Op-Amp yang berfungsi untuk
menguatkan hasil integrasi dari
sinyal masukan yang diberikan.
Misalnya jika sinyal masukan dari
integrator berbentuk gelombang
sinus maka akan menghasilkan sinyal
keluaran berupa gelombang negatif
cosinus. Dengan fungsi tersebut,
integrator sering digunakan untuk mengubah bentuk sinyal. Beberapa bentuk sinyal
yang dapat diubah oleh integrator yaitu gelombang persegi menjadi segitiga,
gelombang sinus menjadi negatif cosinus, dan gelombang segitiga menjadi sinus.
Integrator sering disebut dengan penguat integrasi. Rangkaian dari integrator pada
dasarnya berupa penguat inverting yang resistor umpan bailknya diganti dengan
komponen kapasitor.
KESIMPULAN
Pada praktikum modul 5 Rangkaian Elektronika didapat kesimpulan bahwa penguat
dengan Op-Amp dapat menguatkan sinyal tegangan rendah dengan baik. Nilai
minus pada nilai gain berdasarkan rumus menandakan bahwa nilai output adalah
berbeda fasa 180° dari nilai input. Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-
Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara
Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik
negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-
Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Mengenai regulator
tegangan digunakan untuk mengatur tegangan berdasarkan resistansi pada pin
terminal adjustment, semakin besar nilai resistansi, maka semakin besar tegangan
outputnya.
REFERENSI
http://prakaryarekayasa.blogspot.com/2014/12/rangkaian-terintegrasi-
integrated.html
https://adalah.co.id/ic/
https://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/
http://syieffgalileo.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/

Anda mungkin juga menyukai