RANGKUMAN

 Sejarah perkembangan potensi renewable energy solar photovoltaic di Malaysia dari tahun 1979.

 Perkembangan masif energy solar photovoltaic di Malaysia mulai pada tahun 2001.
 Sumber energi listrik di Malaysia didominasi oleh PLTA, lalu PLT angin, PLT surya, dll
 Malaysia adalah pusat utama pembuatan peralatan tenaga surya, dengan pabrik perusahaan seperti first
solar, panasonic, dll

 Pada tahun 2014, Malaysia adalah produsen peralatan fotovoltaik terbesar ketiga di dunia , di belakang

China dan Eropa. 

 Pada 2013, total kapasitas produksi Malaysia untuk peralatan yang berkaitan dengan solar
photovoltaic mencapai 4.042 MW

 Kebijakan pemerintah Malaysia mengenai energi pembangkit solar photovoltaic

 Beberapa program yang dijalankan pemerintah Malaysia dalam kaitannya dengan sistem pembangkit
solar photovoltaic yaitu Project feed in tariff (FIT), Project Net Energy Metering, Project Self-
Consumption (SELCO) Social Policies (MySuria), dan Project Fit Scheme

 Negara Indonesia sangat berkaitan dengan pembangkit listrik tenaga diesel

 Negara Indonesia memiliki 17.000 pulau sehingga sulit mengakses listrik secara menyeluruh.
 Pulau Tomia, sangat bergantung ke pembangkit listrik tenaga diesel. 
 Cara mengatasinya dengan menggunakan sistem yang akan bekerja 24 jam dan jumlah bahan
bakar yang dibutuhkan untuk pembangkit diesel akan meningkat 30%-40% namun akan dikurangi
oleh pv.
 Permasalahan yang timbul yaitu buruknya koordinasi tenaga diesel dan tenaga surya serta daya
yang dihasilkan tidak stabil karena ada pengaruh bayangan awan,
 Jadi dibutuhkan sistem yang lebih stabil untuk pengoprasian dari sistem sebelumnya.

DISKUSI

1. Mengapa penerapan solar photovoltaic baru benar-benar gencar di beberapa negara di awal abad
21 ini, padahal sinar matahari selalu tersedia dan alat yang ada sudah lumayan mumpuni di abad
20?
2. Apakah ada alternatif lain untuk pengembangan pembangkit listrik di pulau Tomia melihat
pembangkit yang sudah dipergunakan mengalami masalah dalam pengoprasiannya?