Modul Fermentasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa
Tanaman kelapa di Indonesia merupakan salah satu tanaman yang sangat
berguna dalam kehidupan ekonomi pedesaan. Karena semua bagian dari pohon
kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian
kelapa yang mempunyai banyak manfaat adalah daging buah kelapa yang di ambil
santannya untuk di jadikan minyak kelapa murni. Kelapa segar mengandung 30-50%
minyak, bila dikeringkan menjadi kopra kadar lemaknya mencapai 63-65%. Kadar
minyak sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan buah, semakin tua buah semakin
tinggi kadar minyaknya. Buah kelapa yang sudah tua atau matang umumnya dipanen
pada umur 1112 bulan. Oleh karena itu buah kelapa yang sesuai untuk diolah
menjadi minyak kelapa murni harus berumur 12 bulan (Ngatemin, dkk, 2013).
Kelapa adalah tanaman yang hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan
manusia. Mulai dari daging buahnya, air kelapanya untuk nata de coco, tempurung,
sabut, daun mudanya untuk hiasan pengantin, lidinya untuk sapu, batangnya bahan
bangunan. Namun yang memiliki nilai ekonomis tertinggi adalah daging buahnya
sebagai bumbu masakan dan minyak kelapa. Masyarakat pesisir dan pegunungan
telah banyak melakukan pengolahan kelapa untuk dijadikan minyak kelapa yang
bernilai jual tinggi. Namun setelah pengembangan, pamor kelapa sebagai penghasil
minyak nabati mulai surut. Sebab minyak kelapa merupakan lemak nabati yang bisa
diproduksi dengan biaya termurah di dunia, dari sini timbul permasalahan,
bagaimana cara untuk membuat masyarakat pesisir dan pegunungan mau
memproduksi Daging Kelapa lagi tetapi dengan proses kerja yang praktis (Trisatya,
2013).
menghasilkan
enzim
protease
dan
lipase
yang
dapat
menghidrolisis minyak dengan didukung oleh kadar air yang tinggi (Cristianti
dan Prakosa, 2009).
2.4 Fermentasi Minyak Kelapa
Arti kata fermentasi selama ini berubah ubah. Kata fermentasi berasal dari
Bahasa Latin "fervere" yang berarti merebus (to boil). Arti kata dari Bahasa Latin
tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi cairan bergelembung atau mendidih.
Perubahan arti kata fermentasi sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
para ahli. Arti kata fermentasi berubah pada saat Gay Lussac berhasil melakukan
penelitian yang menunjukkan penguraian gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Selanjutnya Pasteur melakukan penelitian mengenai penyebab perubahan sifat bahan
yang difermentasi sehingga dihubungkan dengan mikroba dan akhirnya dengan