Nama : Nurul Ulfa Aulia

NIM : PO71201200008
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan TK 3 Semester 5
Mata Kuliah : Keperawatan HIV/AIDS
Dosen Pengampu : Ade Suryaman, SST., M. Biomed

Tuga individu : Membuat artikel dengan tema “pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada
kasus penyalahgunaan NAPZA

Artikel pencegahan penyalahgunaan narkoba

Narkoba adalah istilah penegakan hukum dan masyakat, narkoba disebut bahaya dan tidak
aman jika digunakan oleh manusia, oleh karena itu penggunaan, pembuat, dan peredarannya
diatur dalam undang undang yaitu “ Barang siapa menggunakan dan mengedarkannya diluar
ketentuan hokum dikenai sanksi pidana penjara dan hukuman denda. Karena bahanya
ketergantungan, pengguna, dan peredaran narkoba diatur dalam undang undang yaitu undang
undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Narkoba adalah obat bukan makanan yang bila dihisap, disuntik atau diminum akan
berpengaruh pada kerja otak dan akan beresiko ketergantungan pada pengguna. Dan narkoba
juga akan menyerang system saraf, kulit, hingga ke paru paru. Pemakai narkoba ini dapat
mempengaruhi perubahan sikap, dan kepribadian, pemakai akan lebih mudah emosi, dan tidak
bisa memilih perbuatan mana yang baik maupun buruk,
Narkotika atau narkoba yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun
semi yang dapat menyebabkan penuunan kesadaran dan menghilangkan atau mengurangi rasa
nyeri. Kebanyakan pengguna narkoba atau NAPZA biasanya para pelajar dan remaja dikarnakan
keinginan lebih tau, oleh karena itu masalah akan lebih besar apabila menggunakan narkoba,
para pengguna akan mudah tertular HIV AIDS atau menularkannya melai suntik yang digunakan
secara bersama.
Pencegahan primer yaitu melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini agar orang tidak
menyalahgunakan narkoba, ditunjukkan pada anak anak dan generasi muda untuk tidak
menyalahgunakan narkoba. Kegiatan pencegahan primer terutama dilaksanakan dalam bentuk
penyuluhan, penerangan dan pendidikan.
Pencegahan sekunder untuk bagi yang telah memulai penyalahgunaan narkoba, disadarkan agar
tidak berkembang menjadi adiksi dengan cara menjalani terapi dan rehabilitasi, serta diarahkan
agar yang bersangkutan melaksanakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari hari.
Pencegahan tersier dilaksanakan dalam bentuk bimbingan social dan konseling terhadap yang
bersangkutan dan keluarga serta kelompok sebayanya.