Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA

“PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER, TERSIER KLIEN DENGAN NAPZA”

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Siska Damayanti, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :

CHINTYA RAHMI (1811142010031)

PRODI S1 KEPERAWATAN IIA

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2020
PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER, TERSIER PADA KLIEN DENGAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

Baiklah kali ini saya akan menjelaskan tentang pencegahan primer,sekunder,dan tersier
terhadap klien dengan penyalahgunaan NAPZA.

NAPZA adalah sutu zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf maupun kejiwaan
seseorang yang menggunakannya. NAPZA merupakan singkatan dari Narkoba , Psikotropika ,
dan Zat Adiktif lainnya. Bentuk penggunaan NAPZA biasanya oral maupun dengan cara dihirup
atau dihisap.

Dampak penyalahgunaan NAPZA yaitu :

1. Bahaya terhadap diri sendiri : Pemurung, pemarah, melawan dan bersifat masa bodoh
sekalipun terhadap dirinya maupun dalam keadaan, kehilangan semangat dalam belajar.

2. Bahaya terhadap keluarga : Mencuri uang orang tua/ keluarga, sopan santun tidak ada,
kurang menghargai harta

3. Bahaya terhadap sosial : Berbuat yang tidak senonoh, mencuri , menganggu ketertiban
umum.

4. Bahaya terhadap bangsa dan negara : Rusaknya pewaris bangsa , hilangnya rasa patriotism,
Penyelundupan meningkat

Dan ada 3 tipe pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Badan
Narkotika Nasional (BNN) yaitu :

1. Pencegahan Primer

Pencegahan Primer merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan sejak dini supaya
orang tidak menyalahgunakan narkoba. Sasaran utamanya adalah anak atau remaja, keluarga dan
masyarakat yang belum terkena masalah penyalahgunaan NARKOBA.
Kegiatan untuk upaya pencegahan NAPZA yaitu :

- Memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba

- Memberikan pemahaman melalui media tentang bahaya narkoba.

- Memberikan pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya.

Pencegahan ini bisa juga di lakukan dengan metode yang sudah di rekomendasikan oleh
UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) yaitu pencegahan penyalahgunaan
narkoba dengan melalui berbasis ilmu pengetahuan.

UNODC menunjukkan bahwa metode pencegahan penyalahgunaan narkoba yang


dilakukan seperti pencetakan booklet, buku, poster maupun leaflet malah terkesan menyeramkan
sehingga tidak menarik perhatian masyarakat untuk tahu lebih banyak tentang narkoba dan
bahayanya dan kadang isi dari lampiran tersebut kurang atau bahkan tidak tepat sebagai sarana
untuk menyadarkan ataupun mengingatkan masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Berbagai sarana tersebut sangat kurang memberi dampak positif bahkan tidak
mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat sama sekali. Oleh karena itulah UNODC
merekomendasikan strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba berbasis ilmu pengetahuan.

Metode kali ini mengutamakan kerjasama dengan keluarga, sekolah, masyarakat ataupun
komunitas tertentu untuk mengembangkan program pencegahan yang menekankan pada aspek
pendidikan (edukasi).

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan Sekunder adalah untuk menginisiasi penyalahguna narkoba yang baru saja
menggunakan atau mencoba-coba. Pecegahan ini lebih mengarahkan si penyalahguna narkoba
untuk melalukan pola hidup sehat dalam keseharian (healthy lifestyle) dan rehabilitasi. Para
pecandu NAPZA bukan dikirim ke penjara melainkan diarahkan atau dikirim untuk melakukan
rehabilitasi
Kegiatan untuk upaya pencegahan NAPZA yaitu :

1. Memberikan layananan informasi dan konsultasi

2. Membantu klien dengan penerapan konseling

3. Memberikan Rujukan/ arahan

4. Memberikan fasilitas serta pembinaan pola hidup sehat

5. Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan Tersier ditujukan bagi pecandu yang sudah lama mengkonsumsi barang haram
ini. Dalam tahap pencegahan ini para pecandu akan direhabilitasi, dikarenakan pecandu tersebut
pada dasarnya adalah seseorang yang sakit sehingga perlu disembuhkan. Dalam masa rehabilitasi
ini bertujuan agar dia dapat hidup normal , bersosialisasi dengan baik dan dapat menerapkan
pola hidup sehat yang sudah dianjurkan.

Tahapan dalam pencegahan tersier ini,yaitu :

1. Tahap Menjauhkan diri, tahapan yang berlangsung cukup lama biasanya selama 2 tahun sejak
tanggal penggunaan terakhir.

2. Tahap Konfrontasi, tahapan yang berlangsung selama 5 tahun mulai dari akhir tahap 1 tidak
menggunakan secara konsisten.

3. Tahap Pertumbuhan, tahapan yang berlangsung selama 5 tahun atau lebih.

4. Tahap transformasi, tahapan ini sudah melanjutkan gaya hidup yang baru yang di temukan
pada tahap pertumbuhan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :

- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok lingkungannya

- Menciptakan lingkungan yang kondusif

Dan selain dari pencegahan tersebut, keluarga juga sangat berpengaruh dan berperan
penting dalam proses / tahapan pencegahan penyalahgunaan NAPZA ini.

Ada beberapa strategi sederhana yang dapat dilakukan orang tua dalam upaya
pencegahan narkoba diantaranya yaitu:

1. Orang tua harus memiliki pengetahuan secara jelas tentang narkoba , agar dapat memberikan
pengetahuan dan pembekalan pada anak tentang narkoba dan pencegahannya.

2. Orang tua harus hindari kepercayaan diri yang berlebihan, seperti menganggap anak merasa
sempurna

3. Orang tua harus dapat mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan
perilaku terhadap anaknya.

4. Orang tua memiliki hak untuk memeriksa kepribadian anak, untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan atau kejanggalan yang terjadi pada anak.

5. Orang tua sebaiknya dapat menjadi contoh yang baik bagi anaknya

6.Orang tua harus menerapkan delapan fungsi keluarga di dalam kehidupan sehari-hari keluarga.

Jadi kesimpulan dari materi pencegahan ini, bergitu penting nya kita memahami sejak
dini apa itu NARKOBA dan BAGAIMANA PENCEGAHANNYA, tujuannya untuk
mengindari hal yang tidak diingikan baik pada diri sendiri, keluarga, maupun teman sejawat. Dan
kita juga harus dapat memilah mana pergaulan yang baik serta lebih mendekatkan diri pada illahi
serta keluarga, memilih lingkungan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap diri
sendiri dan menerapkan pola hidup sehat sebagaimana mestinya serta peran keluarga lah yang
sangat penting dalam setiap proses perubahan individu maupun klien terhadap penyalahgunaan
NAPZA ini.

Anda mungkin juga menyukai