“ NYERI HAID “
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. CHINTYA RAHMI
2. YULLY GUSTIA NINGSIH
3. DEBBY ERISKA
4. RETNO KARTIKA SARI
5. SUCI RAMADHANI
6. YOLLA ARRAHMAH
7. NURUL FEBRI GUSTINA
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Kelompok 1
A. LATAR BELAKANG
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita
setiap bulanya untuk kehamilan (Keikos, 2007). Menstruasi menurut Prawirohardjo (1999)
adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan
(deskuamasi) endometrium. Walaupun menstruasi datang setiap bulan pada usia reproduksi,
banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelang
atau selama haid berlangsung (Blogdokter, 2007).
Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore. Dismenore adalah
nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi (Imcw, 2007).
Dismenore dapat disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti kolik
diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan mabok, keadaan ini muncul cukup hebat
sehingga menyebabkan penderita mengalami “kelumpuhan” aktivitas untuk sementara
(Youngson, 2002).
Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian seseorang, tetapi
hal ini akan sangat menggangu syarafnya, kadang-kadang sampai mengalami penderitaan
yang menahun dan kronis (Hartati, 1990).
Penyebab dismenore bermacam-macam yaitu karena suatu proses penyakit (misalnya radang
panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak
berlubang, dan stres atau kecemasan yang belebihan, tetapi penyebab yang tersering diduga
karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ
reproduksi.
Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir
90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat,
yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Jurnal Occupation
And Environmental Medicine, 2008).
Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di
Amerika Serikat karena dismenore primer (Schwarz, 1989).
Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore
primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Di Surabaya di dapatkan 1,07 %-
1,31 % dari jumlah penderita dismenore datang kebagian kebidanan (Harunriyanto, 2008).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini ibu dan remaja putri dapat
menjelaskan kembali :
2. Penyebab
4. Pengobatan
C. MATERI
Terlampir
D. KEGIATAN PENYULUHAN
2. 10 menit
Penyamp Audien
aian memperhatikan
materi Pelaksaan : dan mencatat
Menjelaskan hal – hal yang
materi penyuluhan penting
3. 2 menit secara berurutan
dan teratur
Evaluasi Partisipasi aktif
Memperhatikan
Materi : Menjawab
Pengertian nyeri pertanyaan
haid
Penyebab
Tanda dan Gejala
Pengobatan
Memberikan kesempatan
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Memberikan evaluasi
E. METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
F. MEDIA
a. Labtop
b. Infocus
G. EVALUASI
Teknik Evaluasi
Evaluasi struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media
Evaluasi Proses
benar
Evaluasi hasil
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai dengan
pelepasan endometrium. Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai
dengan perdarahan. Darah haid tidak membeku karena ada fermen yang mencegah
pembekuan darah dan mencairakan potongan potongan mukosa. Hanya jika terlalu banyak
darah yang keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah
dalam darah haid.
Nyeri yang dirasakan selama menstruasi adalah normal namun apabila berlebihan,
maka hal ini merupakan masalah. Terutama apabila nyeri ini sampai membatasi /
mengganggu aktivitas sehari – hari atau sampai selalu membutuhkan obat penghilang rasa
nyeri.
Nyeri haid atau disminore itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 2. Berdasarkan
ada tidaknya kelainan ginekologis dan berdasarkan dengan intensitas nyerinya.
a. Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik), yaitu dismenorea yang terjadi tanpa
disertai adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara emosional tidak stabil,
dismenorea primer mudah terjadi. Faktor konstitusi erat kaitannya dengan faktor psikis,
faktor ini dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.
Dismenorea primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau
kedua haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang pada usia
akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam sebelum atau setelah
periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72 jam. Nyeri diuraikan sebagai mirip-
kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut bagian bawah (area suprapubik) dan dapat
menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri
kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya
Dismenorea sekunder biasanya terjadi beberapa tahun setelah menarche, dapat juga
dimulai setelah usia 25 tahun. Nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus
berlangsung hingga beberapa hari setelah menstruasi. Pada dismenorea sekunder dijumpai
kelainan ginekologis seperti endometriosis, adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri, radang
pelvis dan lain-lain. Dapat pula disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang
abnormal.
1. Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa
saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai
pemakaian obat.
a. Disminorrea primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi disminorrea primer,
tetapi meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi. Etiologi dari disminorrea primer
tersebut adalah:
Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai
ambang nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat
merasakan kesakitan
Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus.
Hal ini sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostlagandin
akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga
menimbulkan nyeri
b. Disminorrea sekunder
1). Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang
menyebabkan perdarahan, tumor atau fibroid
2). Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput
lendir rahim,
3). Endometriosis
Bagaimana lapisan endometrium ini dapat tumbuh di luar rahim? Biasanya tempat-
tempat di luar rahim di mana lapisan endometrium ini tumbuh ialah pada indung telur
(ovarium), belakang rahim (ligamen utero sacral), saluran tuba fallopi dan kandung kemih.
Penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan
selama ini, yaitu :
Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke
rongga perut melalui saluran tuba fallopi.
Kelainan genetis.
a. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah
dan tungkai
b. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada.
4. Pengobatan
· Terapi Hormonal
· Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus
sentuhan terapeutik
· Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot