Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Febri Gustina

NIM: 1811142010055

PRODI S1 KEPERAWATAN 2A

Pencegahan Primer ,Sekunder,Tersier Klien Dengan Penyalahgunaan NAPZA

Napza adalah kelompok obat yang terdiri dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya yang sering disalah gunakan pemakaiaannya. Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai
efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa
melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi
dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.

Penyalagunaan Napza dapat menimbulkan ketergantungan yang berakibat gangguan


fisik, mental,sosial, keamanan dan ketertiban masyarakat dan masalah ini sudah menjadi masalah
nasional dan internasional, sehingga peredaran dan penggunaannya diawasi baik secara nasional
maupun internasional dalam rangka pencegahan penyalah gunaan. Peran serta masyarakat sangat
diperlukan dalam upaya pencegahan penyalah gunaan Napza agar dapat diperoleh hasil yang
optimal. Secara garis besar upaya pencegahan meliputi upaya pencegahan primer, sekunder dan
tersier.

Dampak penyalahgunaan Narkoba :

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba
yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik:


- Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
- Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
- Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
- Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
- Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
- Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,
dan amenorhoe (tidak haid)
- Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
- Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis:
- Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
- Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan social:
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
- Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat.

Pencegahan primer, sekunder dan tersier penyalah gunaan NAPZA :

A. Pencegahan Primer (pencegahan dini)

Pencegahan Primer merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan sejak dini supaya
orang tidak menyalahgunakan narkoba. Pencegahan ini ditujukan kepada individu yang sama
sekali belum terpengaruh penyalagunaan dan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :

- Penyuluhan tatap muka dalam bentuk ceramah dan diskusi, sarasehan, seminar
- Pelayanan dan penyebaran informasi yang benar melalui media cetak (surat kabar,
majalah, buletin, leaflet, booklets, dll) dan media elektrolit (televisi, radio, website
dll)
- Penyuluhan dengan mengintegrasikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan
Napza dalam kegiatan-kegiatan KB, PKK, Kesehatan, Gizi Keluarga, Pertanian dll
- Penyuluhan dengan mengintegrasikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan
Napza kedalam pendidikan agama, moral dan hukum, serta dalam kurikulum SLTP
dan SLTA
- Melalui kegiatan-kegiatan alternatif antara lain olaraga, perlombaan, kesenian,
keagamaan, bakti sosial, pramuka dll.
B. Pencegahan Sekunder (pencegahan kerawanan)

Pencegahan Sekunder untuk menginisiasi penyalahguna narkoba yang baru saja


menggunakan atau mencoba-coba. Mereka perlu disadarkan supaya nantinya tidak berkembang
menjadi pecandu karena efek adiktif dari narkoba yang dikonsumsi. Pencegahan ini ditujukan
kepada individu yang rawan terhadap pengaruh penyalah gunaan. Untuk mencegah perluasan
pengaruh dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :

- Penyuluhan dengan ceramah, sarasehan, diskusi, pementasan drama/film,


peningkatan bakat (olaraga dan kesenian), keagamaan dan kegiatan sosial
- Pelayanan dan penyebaran informasi yang benar melalui media cetak (surat kabar,
majalah, buletin, leaflet, booklets dll) dan media elektronik (televisi, radio, website
dll)
- Mengadakan kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler antara lain UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah ), PKS ( patroli Keamanan Sekolah ), Palang Merah Remaja, Pramuka,
OSIS, Pesantren kilat, Kegiata Seni Budaya seperti kesenian tradisional dll.

C. Pencegahan Tersier (pencegahan kekambuhan)

Pencegahan Tersier ini ditujukan kepada individu yang pernah menjadi korban pengguna dan
telah ” Sembuh” dari ketergantungan.Untuk mencegah kambuhnya kembali mantan pengguna
yang perlu dilakukan adalah menumbuhkan niat dan tekat yang kuat untuk tidak lagi menjadi
pegguna dan kiat-kiat yang dapat dilakukan adalah:

· Hindari teman pengguna Napza


· Dalami spiritual
· Diperlukan dukungan dan perhatian keluarga

Cara Pencegahan dan Penyembuhan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah dan bahkan sebaiknya harus dicegah. Lebih baik
mencegah dari pada mengobati, atau melakukan tindakan represif dan sangat merugikan bagi diri
sendiri maupun orang lain. Justru disinilah peran orang tua atau keluarga serta kerabat yang
sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba pada anak. Berikut ini ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mengurangi resiko penyalahgunaan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai