Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)


DI UPTD PUSKESMAS UNGARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan pada anak remaja / anak usia sekolah
cukup kompleks, bukan hanya menyangkut fisik saja, namun juga aspek
psikososialnya. Selain itu masalah kesehatan pada anak usia sekolah
SMP dan SMA sangat berhubungan dengan perilaku yang berisiko
diantaranya HIV/AIDS, penyalah gunaan NAPZA, Penyakit Menular
Seksual, Kehamilan yang tidak diinginkan /kehamilan di luar nikah.
Berdasarkan Susenas tahun 2003, tingkat partisipasi sekolah anak
sekolah SMP dan SMA laki-laki dan perempuan, sebesar 65,4 %. Selain
itu permasalahan remaja juga bergantung .pada kesehatan jiwa sosial
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut Pernikahan usia remaja, Sex pra nikah dan Kehamilan tidak
dinginkan, Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja, MMR (Mortality
Maternal Rate) 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan
meninggal) karena komplikasi kehamilan dan persalinan , HIV/AIDS: 1283
kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70% remaja,
Miras dan Narkoba. Adapun Hasil Penelitian BNN bekerja sama dengan
UI menunjukkan : Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari
populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan
31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%,
perempuan 21%., Kelompok teratur pakai terdiri dari penyalahguna ganja
71%, shabu 50%, ekstasi 42% dan obat penenang 22%, Kelompok
pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%, heroin / putaw 62%, shabu
57%, ekstasi 34% dan obat penenang 25%, Penyalahguna Narkoba
Dengan Suntikan (IDU) sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran
515.000 sampai 630.000 orang, Beban ekonomi terbesar adalah untuk
pembelian / konsumsi narkoba yaitu sebesar Rp. 11,3 triliun, Angka
kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1

Puskesmas Arjasari
Halaman 1
tahun. Angka bunuh diri .1,6 – 1,8 tiap 100.000 penduduk terutama usia
muda (WHO, 2010 ),
PKPR di puskesmas dalam melaksanakan upaya tidak dapat berdiri
sendiri untuk effektif dan effisien dalam pelaksanaan upaya, PKPR dapat
berkolaborasi dengan upaya lain yaitu pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) menjadi sangat strategis dan upaya Promkes dalam
penanganan HIV AIDS . UKS sebagai salah satu program yang langsung
berhubungan dengan anak sekolah sudah dirintis sejak tahun 1970 dan
diperkuat tahun 1984 dengan diterbitkannya Surat Keputusan bersama 4
menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan
Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui tahun 2003.

B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksana
kan upaya PKPR di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetap
kan strategi PKPR di Puskesmas

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petugas puskesmas dan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas upaya PKPR meliputi :
1. Kegiatan Upaya PKPR di dalam gedung Puskesmas
Adalah upaya yang dilaksanakan di dalam gedung yang bersifat
konseling, penyuluhan, pemberian materi PKPR, pembinaan konselor
remaja, koordinasi lintas upaya, pencatatan dan pelaporan dilakukan di
ruang pelayanan remaja.
2. Kegiatan Upaya PKPR di luar gedung Puskesmas
Adalah upaya yang dilakukan petugas PKPR untuk masyarakat yang
berada di wilayah kerja puskesmas adapun bentuk kegiatannya adalah
sebagai berikut: Penyuluham, kerjasama lintas sektor, monitoring dan
evaluasi.

D. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Konseling
Konseling adalah suatu hubungan dimana sedikitnya satu diantara pihak-
pihak yang terlibat mempunyai maksud membantu pihak lain untuk
meningkatkan perkembangan dirinya, kedewasaan, kemampuan berfungsi
dan menghadapi hidup lebih baik.

Puskesmas Arjasari
Halaman 2
a. Konsep dasar : merupakan kegiatan yang mewakili PKPR, yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan remaja dan
meningkatkan daya tahan remaja terhadap berbagai masalah yang
dialaminya sehingga mereka mampu memelihara kesehatan
danterhindar dari perilaku beresiko.
b. Tujuan :
- Membantu teman sebaya mampu menghadapi masalah
yang dihadapi
- Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah teman
sebayamu tanpa memihak dan memberikan informasi
tentang jangkauan kepada berbagai sumber daya/ fasilitas
kesehatan.
- Membantu teman sebaya untuk mengambil keputusan
sendiri dan melaksanakan keputusan tersebut dengan
bertanggung jawab.
- Memberikan dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran
dan penderitaan teman sebaya.
c. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang
dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.

2. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering
disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan
dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
d. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya
promosi PKPR , penyampaian materi PKPR dan sebagai upaya
promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan,
kelompok maupun masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas.
e. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi
kesehatan yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan
dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan mengambil sikap
yang positif serta mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi
dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
f. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang
dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas Arjasari
Halaman 3
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM antara lain:
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan
menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya
pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat
agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat, dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan
kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif dalam upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuh kembangkan
kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi
masyarakat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat
sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai
katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya
setempat.

4. Pelatihan Konselor Sebaya


Konselor sebaya dibutuhkan sebagai tempat curahan hati (curhat) karena
remaja lebih mudah mengkomunikasikan masalahnya kepada sebayanya,
serta memotivasi dan memberikan informasi yang benar mengenai
kesehatan remaja.
a. Konsep dasar : pelatihan bagi konselor merupakan sarana kegiatan
belajar agar konselor mampu memberikan informasi tentang
kesehatan dan membantu remaja mengenali masalahnya,
menyadari adanya kebutuhan untuk mencari pertolongan (rujukan)
dalam rangka menyelesaikan masalahnya.
b. Tujuan :
- Konselor sebagai pendengar yang baik bagin curhat klien
sebaya.
- Membantu petugas PKPR / pendamping PKPR untuk
menemukan sedini mungkin masalah kesehatan remaja.
- Membantu menyelesaikan masalah
- Memberikan informasi yg benar ttg kesehatan remaja
- Merujuk remaja ke ahli jika masalahnya diluar
kemampuannya untuk membantu.

Puskesmas Arjasari
Halaman 4
c. Pelatihan konselor sebaya yaitu diselenggarakan dengan
memperhatikan hak peserta antara lain : dihargai, didengarkan,
dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan balik, dilakukan
evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman
terkait materi pelatihan.
5. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-
macam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara: membujuk,
meyakinkan, menjual ide agar memberikan dukungan terhadap
upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan
kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu
tujuan, pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran,
pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/presentasi,
penggalangan dana, serta pemantauan-penilaian upaya advokasi.

E. Landasan hukum
1) Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2) Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
4) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004
tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
5) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
6) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas Arjasari
Halaman 5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Seorang Koordinator PKPR adalah dokter umum yang telah dilatih Konseling
PKPR .
- Mempunyai jiwa peduli remaja
- Mempunyai empati
- Berkemauan untuk meningkatkan remaja
- Menjaga rahasia sesuai dengan sumpah profesi

Pelaksana PKPR adalah Sarjana kesehatan ataupun D III kesehatan yang


mempunyai karakter :
- Mempunyai jiwa peduli remaja
- Mempunyai empati pada remaja
- Berkemauan unuk meningkatkan remaja
- Dapat meluangkan waktu untuk pembinaan
- Berjiwa sosial
- Dapat menjaga rahasia sesuai dengan profesinya

Kompetensi Koordinator ataupun pelaksana PKPR di Puskesmas yaitu


memiliki kemampuan dalam :
1. Perencanaan upaya promosi kesehatan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via
media massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan
program puskesmas, mengisi acara kesehatan di radio dan televisi
lokal

Puskesmas Arjasari
Halaman 6
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan
puskesmas
9. Mediasi

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan PKPR mulai
di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan
seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
PKPR di Puskesmas adalah Tim PKPR
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya PKPR
dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.

A. Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan disepakatii dan disusun
bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkait.

KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A.Di dalam Gedung 
1.Mengidentifikasi masalah remaja
a) Short massage service √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(SMS) konseling remaja
b) Quisioner remaja yang √
dibagikan disekolah
(1 tahun sekali)
c) Konseling di Puskesmas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ungaran
d) Pengambilan data dari √
sekolah.(1 tahun sekali)
2. Meningkatkan pengetahuan √
dan ketrampilan remaja dengan
pelatihan konselor sebaya
3. Meningkatkan pengetahuan √
dan ketrampilan remaja dengan
pelatihan ketrampilan sosial
remaja
4. Mengkoordinasikan kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PKPR dengan kegiatan UKS di
Sekolah
5. kegiatan penyuluhan Kespro √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan HIV AIDS bersama upaya
Promkes
6.Meningkatkan pelayanan √
kesehatan peduli remaja

Puskesmas Arjasari
Halaman 7
bersama jejaring PKPR.

7.Monitoring dan evaluasi kegiatan √


PKPR.

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang:
Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh
Penanggung jawab UKM. Pelaksanaan konseling remaja yang terletak dilantai
satu besebelahan dengan gedung utama Puskesmas.

Gedung Ruang
Puskesmas I Pelaya
nan
Remaja

B. Standar Fasilitas Ruang PKPR

1. Perlengkapan
a. Alat peraga Kespro : 1 paket
b. Buku panduan PKPR : 7 buku
c. Lembar balik : 3 paket
d. Papan informasi : 1 bua
e. Leaflet : sesuai kebutuhan
f. Laptop : 1 unit
g. Proyektor/LCD : 1 unit
h. Perpustakaan

Puskesmas Arjasari
Halaman 8
i. Bad periksa : 1 buah
j. Almari dokumen : 2 buah
k. Kursi periksa : 2 buah
l. Meja : 2 buah

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan PKPR


Puskesmas Sleman berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan Perkotaan sehingga kegiatan
dalam Upaya PKPR yang dilaksanakan meliputi :

I. KEGIATAN PROMKES DI DALAM GEDUNG


NO
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Mengidentifikasi masalah 1) Short massage service (SMS) konseling
remaja remaja.
2) Quisioner remaja yang dibagikan disekolah
(1 tahun sekali)
3) Konseling di Puskesmas Ungaran
4) Pengambilan data dari sekolah.
(1 tahun sekali)

2 Meningkatkan Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan


pengetahuan dan ketram remaja dengan pelatihan konselor sebaya dilakukan
pilan remaja dengan pela setiap 2 tahun sekali di & Sekolah Menengah
tihan konselor sebaya Pertama (SMP) dan 7 Sekolah Menengah Atas
(SMA)

3 Meningkatkan Meningkatkan ketrampilan sosial remaja dengan


pengetahuan dan ketram pelatihan ketrampialn sosial dilakukan setiap 2
pilan remaja dengan pela tahun sekali di 7 Sekolah Menengah Pertama
tihan ketrampilan sosial (SMP) dan 7 Sekolah Menengah Atas (SMA)
remaja

4 Mengkoordinasikan Mengikuti tim penjaringan kesehatan di 20 SD dan 8


kegiatan PKPR dengan SMP , 2 Sekolah Menengah Atas (SMA)
kegiatan UKS di Sekolah
5 kegiatan penyuluhan Bersama dengan upaya Promkes memberi
Kespro dan HIV AIDS penyuluhan Kespro dan HIV AIDS di 8 SMP, 7 SMA
bersama upaya Promkes . dan 6 SD (Sekolah Dasar)

6 Meningkatkan pelayanan Awal tahun mengundang PMI, KBPP, SEKAR/PKBI


kesehatan peduli remaja untuk merencanakan kegiatan remaja bersama.
bersama jejaring PKPR. Serta melaporkan hasil kegiatan bersama.

7 Monitoring dan evaluasi Mengunjungi 7 SMP dan 7 SMA untuk monitoring

Puskesmas Arjasari
Halaman 9
kegiatan PKPR. kegiatan PKPR dan mengevaluasi kegiatan PKPR di
Sekolah.

B. Strategi Upaya PKPR


Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya PKPR di
puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi
2. Strategi kemitraan
3. Strategi pemberdayaan masyarakat

C. Langkah upaya PKPR


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi
kesehatan yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas
program di puskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada
maupun yang perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerja puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi
kesehatan yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas
sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat,
melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam
upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status
kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan
kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik
berwawaskan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan
termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan
potensi dan peran jejaring kemitraan.

Puskesmas Arjasari
Halaman 10
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan
remaja .
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada
periode sebulumnya dan memperbaiki upaya yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas
Contoh matrik :
Program Jenis Target Pencapaian Masalah
Pelayanan

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan upaya PKPR
berdasarkan RUK
Contoh matrik :
Jenis Tujuan Sasaran Penanggung Petugas Sumber Waktu Ketera
kegiatan jawab yang dana pelaksanaan ngan
terlibat

4. Pelaksanaan
Melaksanaan upaya PKPR sesuai dengan jadwal yang telah disusun
bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan upaya PKPR.

5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya PKPR dengan tujuan memberikan umpan

Puskesmas Arjasari
Halaman 11
balik pada pengelolaan upaya PKPR untuk perbaikan dan optimalisasi
pelaksanaan upaya PKPR Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi

6. Penilaian dan Evaluasi


Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman
pembelajaran upaya PKPR sebagai upaya meningkatkan kualitas
rancangan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya PKPR yang
baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra upaya PKPR
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan PKPR sedang berlangsung
c. Evaluasi upaya PKPR pada akhir tahun

Puskesmas Arjasari
Halaman 12
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan upaya PKPR direncanakan


dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan upaya PKPR perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan upaya PKPR perlu diperhatikan


keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan
melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Puskesmas Arjasari
Halaman 13
Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi
dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator PKPR
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya PKPR dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya PKPR tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan.

Puskesmas Arjasari
Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai