BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan pada anak remaja / anak usia sekolah
cukup kompleks, bukan hanya menyangkut fisik saja, namun juga aspek
psikososialnya. Selain itu masalah kesehatan pada anak usia sekolah
SMP dan SMA sangat berhubungan dengan perilaku yang berisiko
diantaranya HIV/AIDS, penyalah gunaan NAPZA, Penyakit Menular
Seksual, Kehamilan yang tidak diinginkan /kehamilan di luar nikah.
Berdasarkan Susenas tahun 2003, tingkat partisipasi sekolah anak
sekolah SMP dan SMA laki-laki dan perempuan, sebesar 65,4 %. Selain
itu permasalahan remaja juga bergantung .pada kesehatan jiwa sosial
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut Pernikahan usia remaja, Sex pra nikah dan Kehamilan tidak
dinginkan, Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja, MMR (Mortality
Maternal Rate) 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan
meninggal) karena komplikasi kehamilan dan persalinan , HIV/AIDS: 1283
kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70% remaja,
Miras dan Narkoba. Adapun Hasil Penelitian BNN bekerja sama dengan
UI menunjukkan : Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari
populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan
31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%,
perempuan 21%., Kelompok teratur pakai terdiri dari penyalahguna ganja
71%, shabu 50%, ekstasi 42% dan obat penenang 22%, Kelompok
pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%, heroin / putaw 62%, shabu
57%, ekstasi 34% dan obat penenang 25%, Penyalahguna Narkoba
Dengan Suntikan (IDU) sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran
515.000 sampai 630.000 orang, Beban ekonomi terbesar adalah untuk
pembelian / konsumsi narkoba yaitu sebesar Rp. 11,3 triliun, Angka
kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1
Puskesmas Arjasari
Halaman 1
tahun. Angka bunuh diri .1,6 – 1,8 tiap 100.000 penduduk terutama usia
muda (WHO, 2010 ),
PKPR di puskesmas dalam melaksanakan upaya tidak dapat berdiri
sendiri untuk effektif dan effisien dalam pelaksanaan upaya, PKPR dapat
berkolaborasi dengan upaya lain yaitu pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) menjadi sangat strategis dan upaya Promkes dalam
penanganan HIV AIDS . UKS sebagai salah satu program yang langsung
berhubungan dengan anak sekolah sudah dirintis sejak tahun 1970 dan
diperkuat tahun 1984 dengan diterbitkannya Surat Keputusan bersama 4
menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan
Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui tahun 2003.
B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksana
kan upaya PKPR di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetap
kan strategi PKPR di Puskesmas
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petugas puskesmas dan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas upaya PKPR meliputi :
1. Kegiatan Upaya PKPR di dalam gedung Puskesmas
Adalah upaya yang dilaksanakan di dalam gedung yang bersifat
konseling, penyuluhan, pemberian materi PKPR, pembinaan konselor
remaja, koordinasi lintas upaya, pencatatan dan pelaporan dilakukan di
ruang pelayanan remaja.
2. Kegiatan Upaya PKPR di luar gedung Puskesmas
Adalah upaya yang dilakukan petugas PKPR untuk masyarakat yang
berada di wilayah kerja puskesmas adapun bentuk kegiatannya adalah
sebagai berikut: Penyuluham, kerjasama lintas sektor, monitoring dan
evaluasi.
D. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Konseling
Konseling adalah suatu hubungan dimana sedikitnya satu diantara pihak-
pihak yang terlibat mempunyai maksud membantu pihak lain untuk
meningkatkan perkembangan dirinya, kedewasaan, kemampuan berfungsi
dan menghadapi hidup lebih baik.
Puskesmas Arjasari
Halaman 2
a. Konsep dasar : merupakan kegiatan yang mewakili PKPR, yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan remaja dan
meningkatkan daya tahan remaja terhadap berbagai masalah yang
dialaminya sehingga mereka mampu memelihara kesehatan
danterhindar dari perilaku beresiko.
b. Tujuan :
- Membantu teman sebaya mampu menghadapi masalah
yang dihadapi
- Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah teman
sebayamu tanpa memihak dan memberikan informasi
tentang jangkauan kepada berbagai sumber daya/ fasilitas
kesehatan.
- Membantu teman sebaya untuk mengambil keputusan
sendiri dan melaksanakan keputusan tersebut dengan
bertanggung jawab.
- Memberikan dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran
dan penderitaan teman sebaya.
c. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang
dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.
2. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering
disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan
dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
d. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya
promosi PKPR , penyampaian materi PKPR dan sebagai upaya
promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan,
kelompok maupun masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas.
e. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi
kesehatan yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan
dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan mengambil sikap
yang positif serta mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi
dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
f. Media KIE : adalah media pembelajaran dalam upaya PKPR yang
dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas Arjasari
Halaman 3
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM antara lain:
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan
menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya
pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat
agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat, dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan
kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif dalam upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuh kembangkan
kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi
masyarakat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat
sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai
katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya
setempat.
Puskesmas Arjasari
Halaman 4
c. Pelatihan konselor sebaya yaitu diselenggarakan dengan
memperhatikan hak peserta antara lain : dihargai, didengarkan,
dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan balik, dilakukan
evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman
terkait materi pelatihan.
5. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-
macam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara: membujuk,
meyakinkan, menjual ide agar memberikan dukungan terhadap
upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan
kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu
tujuan, pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran,
pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/presentasi,
penggalangan dana, serta pemantauan-penilaian upaya advokasi.
E. Landasan hukum
1) Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2) Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
4) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004
tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
5) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
6) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas Arjasari
Halaman 5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Puskesmas Arjasari
Halaman 6
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan
puskesmas
9. Mediasi
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan PKPR mulai
di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan
seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
PKPR di Puskesmas adalah Tim PKPR
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya PKPR
dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.
A. Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan disepakatii dan disusun
bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkait.
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A.Di dalam Gedung
1.Mengidentifikasi masalah remaja
a) Short massage service √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(SMS) konseling remaja
b) Quisioner remaja yang √
dibagikan disekolah
(1 tahun sekali)
c) Konseling di Puskesmas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ungaran
d) Pengambilan data dari √
sekolah.(1 tahun sekali)
2. Meningkatkan pengetahuan √
dan ketrampilan remaja dengan
pelatihan konselor sebaya
3. Meningkatkan pengetahuan √
dan ketrampilan remaja dengan
pelatihan ketrampilan sosial
remaja
4. Mengkoordinasikan kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PKPR dengan kegiatan UKS di
Sekolah
5. kegiatan penyuluhan Kespro √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan HIV AIDS bersama upaya
Promkes
6.Meningkatkan pelayanan √
kesehatan peduli remaja
Puskesmas Arjasari
Halaman 7
bersama jejaring PKPR.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang:
Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh
Penanggung jawab UKM. Pelaksanaan konseling remaja yang terletak dilantai
satu besebelahan dengan gedung utama Puskesmas.
Gedung Ruang
Puskesmas I Pelaya
nan
Remaja
1. Perlengkapan
a. Alat peraga Kespro : 1 paket
b. Buku panduan PKPR : 7 buku
c. Lembar balik : 3 paket
d. Papan informasi : 1 bua
e. Leaflet : sesuai kebutuhan
f. Laptop : 1 unit
g. Proyektor/LCD : 1 unit
h. Perpustakaan
Puskesmas Arjasari
Halaman 8
i. Bad periksa : 1 buah
j. Almari dokumen : 2 buah
k. Kursi periksa : 2 buah
l. Meja : 2 buah
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Puskesmas Arjasari
Halaman 9
kegiatan PKPR. kegiatan PKPR dan mengevaluasi kegiatan PKPR di
Sekolah.
Puskesmas Arjasari
Halaman 10
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan
remaja .
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.
4. Pelaksanaan
Melaksanaan upaya PKPR sesuai dengan jadwal yang telah disusun
bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan upaya PKPR.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya PKPR dengan tujuan memberikan umpan
Puskesmas Arjasari
Halaman 11
balik pada pengelolaan upaya PKPR untuk perbaikan dan optimalisasi
pelaksanaan upaya PKPR Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
Puskesmas Arjasari
Halaman 12
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Puskesmas Arjasari
Halaman 13
Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi
dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator PKPR
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya PKPR dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya PKPR tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Puskesmas Arjasari
Halaman 14