Oleh :
Disusun Oleh :
Nur Fadhillah Asis 111 2016 2045
Novi Safitri Nurdin 111 2015 2247
Masnaeni Awaliah 111 2015 2274
Hayat Hamzah Dawi 111 2015 1098
Pembimbing :
Dr. dr. H. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
dan masyarakat di sekitar rumah sakit dari berbagai potensi bahaya di
rumah sakit.Untuk menunjang hal tersebut, rumah sakit harus
melaksanakan dan mengembangkan program K3 di rumah sakit seperti
yang tercantum dalam buku Standar Pelayanan Rumah Sakit dan terdapat
dalam instrument akreditasi rumah sakit.Oleh karena itu, rumah sakit
dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh.1,2
3
c. Untuk mengetahui tentang alat pelindung diri yang digunakan
petugas Instalasi Gizi di Rumah Sakit Ibnu Sina.
d. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah
dilakukan sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala
khusus)
e. Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami yang
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas Instalasi Gizi di
Rumah Sakit Ibnu Sina.
f. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan misalnya
ada penyuluhan/pelatihan, pengukuran/pemantauan
lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan.
g. Untuk mengetahui tentang faktor lingkungan fisik dan
peralatan yang berhubungan dengan K3 petugas Instalasi Gizi
di Rumah Sakit Ibnu Sina.
h. Untuk mengetahui tentang tindakan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran yang ditetapkan pada lingkungan
petugas Instalasi Gizi di Rumah Sakit Ibnu Sina.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
2.1.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5
2.1.2 Dapur
6
2.2. Identifikasi Hazard Umum
- Faktor biologi misalnya yang berkaitan dengan makhluk hidup yang
berada di lingkungan kerja seperti virus, bakteri, parasit, jamur bias juga
didapatkan pada bahan makanan4
- Faktor fisik seperti bahaya listrik, api, kebisingan dan getaran dari alat
yang digunakan di dapur, pencahayaan yang kurang di dapur, suhu dan
kelembaban yang tinggi di dapur. 4
- Faktor kimiamisalnya yang berkaitan dengan material/bahan seperti
antiseptik, insektisida, detergen pencuci piring dan cairan pembersih
lantai dapur. 4
- Faktor ergonomik berkaitan dengan posisi kerja yang salah dan
dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi
kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan
fisik dan psikologis. 4
- Faktor psikososial misalnya yang berkaitan dengan aspek sosial
psikologis maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang
dapat memberikan dampak pada aspek fisik dan mental seperti waktu dan
pola kerja, suasana lingkungan kerja dan lain-lain. 4
2.3. Alat Pelindung Diri
1. Menggunakan alat pelindung diri
Alat pelindung diri yang digunakan di dapur yaitu perlengkapan pakaian yang
ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada waktu tertentu.Penggunaan
pakaian/seragam ini memang terkesan sederhana, namum memiliki fungsi
yang sangat penting dalam melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di
dapur. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut : 5
a. Topi
Topi juru masak berbentuk silinder, lurus ke atas dan bagian atasnya tidak
tertutup sehingga sirkulasi udara dapat terjadi dengan baik untuk mencegah
kerontokan rambut.Topi juga berfungsi untuk mencegah keringat agar tidak
sampai jatuh ke makanan.
7
b. Kacu (necktie)
Kacu terbuat dari kain yang tipis berbentuk segitiga sama kaki dengan
panjang 90-100 cm. Fungsinya adalah untuk mengisap keringat yang
timbul di daerah muka dan leher sehingga tidak jatuh kedalam makanan
yang sedang diolah.
c. Kemeja (jacket)
Kemeja juru masak dibuat berlengan panjang, bagian dada dibuat berlapis
dua serta memiliki double breasted. Tujuannya adalah untuk melindungi
bagian dada dari panas api dan makanan yang menyirami tubuh dan
melindungi tangan dari barang panas.
d. Celemek (apron)
Tujuan utama penggunaan apron adalah untuk melindungi tubuh bagian
bawah dari cairan seperti air, kaldu, atau sauce panas yang mungkin
menyiram.
e. Lap (towel)
Berfungsi untuk melindungi tangan dari alat-alat panas seperti panci dan
oven.
f. Sarung tangan (hand gloves)
Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pengolahan makanan agar tangan
dan makanan tetap hygiene atau bersih sehingga mencegah penyebaran
bakteri berbahaya.
g. Masker (Mask)
Berfungsi untuk mencegah terhirupnya bau yang menusuk hidung, bersin
dan penularan penyakit atau bakteri sehingga makanan yang diolah tetap
hygiene.
h. Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya
dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda
panas, kontak dengan arus listrik.
8
2.4. Pemeriksaan Kesehatan
Pengusaha harus mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelum
kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus
oleh dokter yang telah memiliki sertifikasi.6
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dilakukan supaya
memastikan pekerja sehat secara fisik dan mental untuk melakukan
pekerjaannya serta tidak menderita penyakit menular yang dapat
mempengaruhi pekerja lain. Pemeriksaan sebelum bekerja meliputi
pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan
laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.5,6
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh dokter sekurang-kurangnya
setahun sekali.Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan oleh dokter untuk
pekerja tertentu yang melakukan pekerjaan dengan resiko-resiko tertentu.
Pemeriksaan kesehatan khusus juga dilakukan kalau pekerja mengeluh
tentang masalah kesehatan yang mereka derita.6
9
petugas kesehatan. Pihak rumah sakit harus aktif melakukan penyuluhan
untuk memberikan pemahaman kesehatan dan keselamatan kerja kepada
petugas-petugas di rumah sakit. Selain itu, diperlukan langkah evaluasi
terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap
aspek K3.6
10
b. Lantai hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas, kemudian
dikeringkan.
c. Dinding hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas kemudian
dikeringkan.
d. Toilet di lingkungan dapur harus selalu bersih dan tidak mengeluarkan bau.
e. Cerobong asap hendaknya selalu dalam keadaan bersih.
11
gendong maupun beroda. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
APAR berhasil menanggulangi sekitar 30 % kejadian kebakaran. 6,7
Peralatan pencegahan kebakaran yang lain yang bias digunakan:
1) Detektor Asap / Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan
memberitahukan kapan setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah,
maka alat ini akan berbubnyi.
2) Fire Alarm
Peralatan yang digunakan untuk memberitahukan kepada setiap
orang akan adanya bahaya kebakaran.
3) Spinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan
memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu
suhu tertentu pada daerah dimana terdapat spinkler tersebut.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
K3 terhadap kebijakan, pengendalian, dan pemenuhan peundang-
undangan. 8
Walk through survey merupakan teknik utama yang
penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya
di lingkungan kerja yang dapat memberikan efek atau gangguan
pada kesehatan pekerja yang terpajan. Laporan Walk through
survey tidak cukup hanya dengan mengisi check list, melainkan
juga harus menyusun essay. Check list hanyalah merupakan
panduan saja agar tidak ada yang terlupa pada saat survei. 9
3.3. Alur
Penyimpanan
Bahan
Makanan
Penerimaan Pemotongan Proses
dan Pencucian bahan memasak
bahan makanan makanan
makanan
14
BAB IV
HASIL SURVEI
15
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan ataupun sisa makanan dari alat dapur.
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
tanpa alat, dan gerakan yang berulang.
Faktor Psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
16
VI. Konstruksi Bangunan
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai
dengan struktur bangunan yang tertutup hanya ada
beberapa ventilasi yang terbuka.
17
2. Petugas di Bagian Penerimaan dan Pencucian Bahan Makanan
I. Hazard Lingkungan Kerja
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu, dan cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang tidak cukup
terang untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia padat yang menjadi hazard pada
pekerja ini
2) Bahan kimia cair
Terdapat bahan kimia cair yang menjadi hazard pada pekerja
ini berupa sabun pencuci dan air yang digunakan
3) Bahan gas
Tidak terdapat bahan gas yang menjadi hazard pada pekerja
ini
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan ataupun sisa makanan dari alat dapur.
18
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
tanpa alat, dan gerakan yang berulang.
Faktor Psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
19
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai dengan
struktur bangunan yang tertutup hanya ada beberapa
ventilasi yang terbuka.
20
3. Petugas bagian Pemotong Bahan Makanan
I. Hazard Lingkungan Kerja
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu, dan cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang tidak cukup
terang untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia padat yang menjadi hazard pada
pekerja ini.
2) Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair yang menjadi hazard pada
pekerja ini.
3) Bahan gas
Tidak terdapat bahan gas yang menjadi hazard pada pekerja
ini.
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri, jamur, virus, parasit yang berasal dari
bahan makanan yang bisa saja masih ada pada makanan
Faktor Ergonomis
21
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi duduk, dan
gerakan yang berulang.
Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul
21.00-07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama
60 menit pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat
interaksi yang cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja
lainnya.
22
VI. Konstruksi Bangunan
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan
tegel.
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari tripleks
yang tidak cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari tripleks yang
tidak cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai
dengan struktur bangunan yang tertutup hanya ada
beberapa ventilasi yang terbuka.
23
4. Pengolahan / Petugas Bagian Memasak
I. Hazard Lingkungan Kerja
Faktor fisik
1) Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu, dan cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang tidak cukup
terang untuk menunjang pekerjaan.
2) Sumber bising
Sumber bising ditempat kerja berasal dari suara blender yang
dipakai.
3) Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
4) Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
5) Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
6) Sumber suhu ekstrem
Sumber suhu ekstrem berasal dari area memasak sekitar
kompor.
Faktor Kimia
1) Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia yang menjadi hazar bagi petugas
memasak.
2) Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia yang menjadi hazard bagi petugas
ini.
3) Bahan gas
Terdapat bahan gas yang menjadi hazard bagi petugas ini.
24
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan.
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
dan gerakan yang berulang.
Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
25
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) : ada SOP khusus
untuk K3
3. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
26
4. Keluhan sering terkena luka karena minyak panas/air panas
saat memasak.
5. Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
dan kepatuhan pekerja tentang kesehatan dan keselamatan
kerja, seperti tidak menggunakan alat pelindung diri.
6. Jadi secara keseluruhan terdapat gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas dapur ini.
27
3) Bahan gas
Tidak terdapat bahan gas yang menjadi hazard bagi petugas
ini.
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan pasien
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
dan gerakan yang berulang.
Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya
28
V. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1. Pelatihan : dilakukan pelatihan
K3 sebelum perekrutan
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) : ada SOP khusus
untuk K3
3. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
29
dan kepatuhan pekerja tentang kesehatan dan keselamatan
kerja, seperti tidak menggunakan alat pelindung diri.
3. Jadi secara keseluruhan terdapat gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas dapur ini.
30
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan pasien.
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
dan gerakan yang berulang.
Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
31
V. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
1. Pelatihan : dilakukan pelatihan
K3 sebelum perekrutan
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) : ada SOP khusus
untuk K3
3. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
32
3.Jadi secara keseluruhan terdapat gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas dapur ini.
33
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan ataupun sisa makanan dari alat dapur.
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
tanpa alat, dan gerakan yang berulang.
Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00),
shift siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-
07.00 pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit
pada tiap shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang
cukup baik antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
34
VI. Konstruksi Bangunan
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel
yang licin karena tergenang air dan sabun.
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata
dan semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian
seng yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai dengan
struktur bangunan yang tertutup hanya ada beberapa
ventilasi yang terbuka.
35
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas bagian
pencucian di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ibnu Sina.
36
Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi yang berarti pada pekerja ini yang bisa
didapat dari bakteri,jamur,virus,parasit yang berasal dari bahan
makanan ataupun sisa makanan dari alat dapur.
Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri, dilakukan
tanpa alat, dan gerakan yang berulang.
Faktor Psikososial
Shift kerja dibagi menjadi 3: shift pagi (pukul 07.00 – 14.00), shift
siang (pukul 14.00 – 21.00), dan shift malam (pukul 21.00-07.00
pagi) dengan waktu istirahat berlangsung selama 60 menit pada tiap
shiftnya. Dalam pekerjaan ini, terdapat interaksi yang cukup baik
antara satu pekerja dengan pekerja lainnya.
37
VI. Konstruksi Bangunan
1. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel yang
licin karena tergenang air dan sabun
2. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
3. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng yang
disangga oleh rangka baja yang cukup aman
4. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai dengan
struktur bangunan yang tertutup hanya ada beberapa ventilasi yang
terbuka.
38
BAB V
PEMBAHASAN
39
kerja, yaitu suara dari keluarga pasien yang berkeliaran disekitar
tempat instalasi gizi. Kemudian temperatur suhu di tempat kerja
cukup tinggi dan pengap karena hanya beberapa ventilasi yang
dibuka sisanya ditutup semua. Faktor radiasi dimana sumber
pencahayaan cukup baik berasal dari lampu.
Faktor psikososial, yang ditemukan pada petugas adalah beban
kerja. Petugas mengatakan beban kerja mereka cukup banyak
ditambah bila jumlah pegawai yang bertugas pada setiap shift
tidak sama bahkan terkadang hanya satu orang petugas saja per
shift sehingga petugas sering mengalami kelelahan yang
berlebihan.
40
d. Survey tentang pemeriksaan kesehatan kerja
Dari hasil survei didapatkan, para pekerja tidak mendapatkan
pemeriksaan kesehatan sebelum perekrutan pekerja. Selain itu, pekerja
juga tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin dan pemeriksaan
kesehatan berkala khusus.Hal ini menyebabkan kurang terdeteksinya
penyakit-penyakit akibat kerja maupun akibat hubungan kerja pada
lingkungan kerja ini.
41
h. Survei tentang penyakit dialami berhubungan dengan pekerjaan
pada pekerja
Keluhan kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh pekerja
adalah keluhan muskuloskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang,
tangan, paha, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena
posisi yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang
tidak ergonomis. Selain itu juga adanya keluhan/gangguan pada kulit
dan saluran nafas.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Petugas instalasi gizi secara keseluruhan terpapar pada hazard umum di
tempat kerja berupa Faktor biologi (jamur,parasit,virus,bakteri), faktor
ergonomis (posisi berdiri terus menerus, dan gerakan yang berulang) ,
faktor fisik (pencahayaan yang kurang, kadang ada bising) dan faktor
kimia (sabun pencuci dan air).
2. Tidak adanya alat kerja yang dapat membantu dalam memudahkan proses
pekerjaan.
3. Petugas instalasi gizi tidak memakai alat pelindung diri yang
lengkap,petugas hanya menggunakan celemek, handschoen, masker.
Sepatu boot hanya digunakan oleh petugas bagian pencucian alat dan
bahan.
4. Tidak adanya pemeriksaan berkala atau pemeriksaan khusus untuk petugas
instalasi gizi.
5. Adanya penyakit yang muncul akibat hubungan kerja (Low back pain,
Gangguan sistem pernafasan, gangguan sistem kulit, dll).
6. Secara keseluruhannya pelayanan K3 pada instalasi gizi masih perlu
ditingkatkan.
B. Saran
1. Diharapkan agar pengurus pelayanan unit K3 mengevaluasi masalah yang
berhubungan dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja di RS
Ibnu Sina Makassar agar setiap petugas dapat bekerja optimal. Dan
sebaiknya setiap tenaga kerja diberikan selebaran tentang kesehatan kerja
dan penyakit akibat kerja.
2. Lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat membahayakan petugas
instalasi gizi seperti faktor biologi, kimia, ergonomi, fisik dan psikososial.
3. Menyediakan alat pelindung diri yang lengkap bagi petugas instalasi gizi.
4. Melakukan pemeriksaan berkala untuk petugas instalasi gizi.
43
Lampiran
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
44
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
2 Apakah ada sumber bising?
3 Apakah ada sumber getaran?
4 Apakah ada sumber radiasi ?
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ?
b. Faktor kimia
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
c. Faktor biologi
i Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
45
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
46
Konstruksi bangunan
- Lantai
- Langit-langit
- Pintu dan jendela
- Ventilasi
- Dinding
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR
2) Detector
3) alarm kebakaran
4) Hydran
5) Sprinkler
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
47
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
2 Apakah ada sumber bising?
3 Apakah ada sumber getaran?
4 Apakah ada sumber radiasi ?
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ?
b. Faktor kimia
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
c. Faktor biologi
i Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
48
iii. Kerja berlebih
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
49
Konstruksi bangunan
- Lantai
- Langit-langit
- Pintu dan jendela
- Ventilasi
- Dinding
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR
2) Detector
3) alarm kebakaran
4) Hydran
5) Sprinkler
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
50
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
2 Apakah ada sumber bising?
3 Apakah ada sumber getaran?
4 Apakah ada sumber radiasi ?
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ?
b. Faktor kimia
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
c. Faktor biologi
i Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
51
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
52
Konstruksi bangunan
- Lantai
- Langit-langit
- Pintu dan jendela
- Ventilasi
- Dinding
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
a. APAR
b. Detector
c. alarm kebakaran
d. Hydran
e. Sprinkler
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
53
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
2 Apakah ada sumber bising?
3 Apakah ada sumber getaran?
4 Apakah ada sumber radiasi ?
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ?
b. Faktor kimia
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
c. Faktor biologi
I Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
54
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
Vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
55
Konstruksi bangunan
- Lantai
- Langit-langit
- Pintu dan jendela
- Ventilasi
- Dinding
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
a. APAR
b. Detector
c. alarm kebakaran
d. Hydran
e. Sprinkler
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
5. Penyajian makanan
56
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
2 Apakah ada sumber bising?
3 Apakah ada sumber getaran?
4 Apakah ada sumber radiasi ?
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ?
b. Faktor kimia
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
c. Faktor biologi
I Bakteri
ii. Virus
57
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
Vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
58
Upaya lain perusahaan tentang K3
- Pelatihan : Dilakukan pelatihan K3 sebelum
perekrutan
- Standar Operasuonal Prosedur (SOP)
- Peraturan perundang-undangan
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat
penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai
- Langit-langit
- Pintu dan jendela
- Ventilasi
- Dinding
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
a. APAR
b. Detector
c. alarm kebakaran
d. Hydran
e. Sprinkler
59
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
60
c. Faktor biologi
I Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
Vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
3 Masker
4. Celemek
61
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
62
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
63
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
g. Faktor biologi
I Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
h. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
Vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
64
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
65
Checklist Walk Through Survey pada Petugas Instalasi Gizi di RS Ibnu Sina
Makassar
66
i. Bahan Kimia Padat
ii. Bahan Kimia Cair
iii. Bahan Gas
k. Faktor biologi
I Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
l. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk
iii. Pekerjaan yang berulang
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien
ii. Kerja bergilir
iii. Kerja berlebih
iv. Ancaman secara fisik
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan
ii. Sistem Pencernaan
iii.. Sistem Reproduksi
iv. Sistem saraf
v. Orthopedi
vii. Sistem Indera
Vii Sistem Kardiologi
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala
2 Kacamata
67
3 Masker
4. Celemek
5. Handscoen
.6. Sepatu
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K
68
69