Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (F1)


“PENYULUHAN NAPZA DAN ROKOK”

Pendamping:
dr. Riyono
NIP. 197110132010011001

Disusun oleh:
dr. Wahyu Wijayanto

PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG
PERIODE SEPTEMBER 2019 – JANUARI 2020
Berita acara presentasi portofolio
Pada hari Selasa, tanggal 2 Januari 2020 telah dipresentasikan portofolio oleh:

Nama : dr. Wahyu Wijayanto


Judul/ topik : F 1.Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat (topik : Penyuhan Napza dan rokok)
Nama Pendamping : dr. Riyono.
Nama Wahana : Puskesmas Salaman I.

Nama Peserta Presentasi Tanda tangan


1. dr. Ristina Ardiyani …………….
2. dr. Dede Wahyu Perdana K …………….
3. dr. Radityo Utomo …………….
4. dr. Terena Chintya Mardia U …………….
5. dr. Ivandy Fam …………….
6. dr. Agatha Magistalia Cahiadewi …………….
7. dr. Wahyu Wijayanto …………….

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

dr. Riyono
NIP.197110132010011001
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

NO. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang

Topik : Penyuluhan tentang NAPZA dan Rokok

Tanggal : 22 Oktober 2019

Tanggal Presentasi : 8 Januari 2019 No. dan Nama Pendamping :

Dr. Riyono

Tempat Presentasi : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang

Objektif Presentasi :

 Keilmuan   Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan

Pustaka

 Diagnostik   Manajemen  Masalah  Istimewa

 Tujuan

Bahan bahasan :  Tinjauan  Riset  Kasus   Audit

Pustaka

Cara membahas :  Diskusi  Presentasi dan  Email  Pos

diskusi 
Latar belakang permasalahan / kasus

Remaja sebagai generasi penerus bangsa, saat ini ternyata sudah

terkontaminasi narkoba. Tercatat, 19 persen dari jumlah remaja di Indonesia atau

sekitar 14 ribu remaja, diindikasikan menjadi pengguna narkoba. Fenomena ini

akan menjadi pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak

segera dicarikan solusinya. Remaja yang telah terkontaminasi oleh narkoba secara

otomatis akan mengalami banyak masalah. Mulai dari mengalami degradasi

moral, penurunan intelektual, hingga penurunan produktivitas. Pada akhirnya

mereka akan menjadi remaja pemalas dalam melaksanakan berbagai hal termasuk

belajar. Pengguna narkoba juga tidak takut lagi melakukan tindakan kriminal

seperti mencuri barang, baik milik keluarganya sendiri maupun orang lain, hanya

demi membeli narkoba. Lebih dari itu, kesehatan pemakai narkoba juga akan

menjadi menurun. Berbagai penyakit, seperti hepatitis bahkan HIV/AIDS bisa

menyerang mereka. Sementara bahaya rokok juga sekarang menjadi ancaman bagi

para remaja. Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi

menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa.

Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja merokok setiap

tahun semakin meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah mulai merokok

antara usia 9 hingga 12 tahun. Saat ini terdapat 1.100 juta penghisap rokok di

dunia yang 45% masih pelajar. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga

mencapai 1.640 juta remaja. Setiap tahunnya, diperkirakan 4 juta orang meninggal

dunia karena kasus yang berhubungan dengan tembakau. Berdasarkan laporan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia

akan meninggal karena tembakau apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan

secepatnya. Menurut survei di beberapa SMP di Jakarta, setiap siswa di


sekolahnya mulai mengenal bahkan mencoba merokok dengan presentase 40%

sebagai perokok aktif yang terdiri atas 35% putra dan 5% putri. Berdasarkan

pemantauan lanjutan dari para pelajar yang merokok itu sebanyak 25% Drop Out.

Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan

kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Jumlah

pengguna narkotika dan zat adiktif berbahaya di Sul-Sel semakin

mengkhawatirkan, setiap tahun meningkat. Sesuai data yang ada, Badan

Narkotika Nasional (BNN) Sul-Sel tahun 2013 mencapai 131 tibu lebih orang

atau 1,9 persen dati total pengguna nasional 3.826.974 orang. Berdasarkan

keadaan tersebut, pemateri menganggap perlunya mengadakan penyuluhan pada

remaja khususnya pelajar, agar pengetahuan dan pemahaman pelajar mengenai

Napza dan bahaya merokok bisa bertambah. Sehingga jumlah pelajar pengguna

Napza dan merokok bisa berkurang. Secara individual mereka jera untuk

mencoba, sedangkan yang sudah mencoba segera ingin berhenti.

Permasalahan di Keluarga, Masyarakat dan Kasus

Kebanyakan pengguna rokok dimulai masa remaja, sebab

remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial

yang pesat merupakan individu yang rentan dan selalu ingin mencoba. Alasan

seorang remaja mulai pertama kali merokok dari berbagai penelitian antara lain:

rasa ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin

merasakan,agar terlihat maco, meniru orang tua, iseng, menghilangkan

ketegangan, kebiasaan sajauntuk pergaulan, lambang kedewasaan, mencari

ispirasi.

Kebanyakan pelajar mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan.


contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-

temanya yang merokok, sehingga ia pun mulai merokok dan akhirnya

kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Padahal rokok adalah pintu

menuju penggunaan NAPZA dan obat-obat terlarang lainnya.

Orangtua pun kadang memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-

anaknya, orangtua memberikan contoh merokok kepada anak-anaknya sehingga

anak-anak pun mengikuti sikap dari orangtua. Hal ini yang perlu menjadi

perhatian lebih dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi remaja mulai

merokok.

Tujuan penyuluhan bahaya napza dan rokok di MA Diponegoro Salaman:

Tercapainya peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan siswa dan siswi

MA Diponegoro Salaman dalam mencegah dan menghindari diri dari konsumsi

rokok dan NAPZA serta obat-obatan terlarang lainnya.

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu diadakan penyuluhan

mengenai definisi NAPZA dan rokok, ciri pengguna NAPZA dan

perokok, bahaya menggunakan NAPZA dan rokok,

, upaya pencegahan dan penanggulangan untuk berhenti NAPZA dan

merokok. Penyuluhan ini sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan di setiap

Sekolah Dasar. Hal ini sangat penting dilakukan sebagai usaha

pencegahan dini dari siswa-siswi terhadap kenakalan remaja

khususnya NAPZA dan rokok. Penjelasan terus- menerus mengenai hal

tersebut harus sering dilakukan agar tertanam di benak mereka

b a h w a N A P Z A d a n r o k o k s a n g a t berbahaya bagi mereka. Orang tua dan


guru di sekolah harus berperan aktif dalam membimbing anak-anak agar tidak

terjerumus terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

Pelaksanaan (proses intervensi)

Penyuluhan dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2019 oleh dokter dan tenaga

kesehatan dari Puskesmas Salaman I yang dilaksanakan di SDN 1 Salakan

Salaman, Magelang, Jawa Tengah.

1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta

Acara dibuka dengan perkenalan diri kemudian menyampaikan maksud

dan tujuan dari penyuluhan. Selanjutnya memberi pertanyaan pembuka

untuk menilai tingkat pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan

yang akan disampaikan

2. Materi penyuluhan disajikan dengan bantuan papan tulis dan spidol.

Penyuluhan dilakukan di dalam kelas selama 1 jam dan dilanjutkan

dengan sesi pertanyaan dan diskusi

Monitoring dan evaluasi termasuk di dalamnya pengambilan kesimpulan

a. Kegiatan : Penyuluhan di SDN 1Salakan Salaman pada tanggal 28 Oktober

2019

b. Sasaran : Siswa dan siswi SDN 1Salakan, Salaman, Magelang

c. Monitoring (Diskusi dan Tanya Jawab)

1. Mengetahui definisi rokok, perokok aktif dan perokok pasif

2. Mengetahui definisi NAPZA

3. Mengetahui bahaya, dampak dan akibat dari NAPZA dan rokok

4. Menurunnya angka pengguna NAPZA dan perokok aktif di usia muda di


daerah Salaman khususnya

d. Evaluasi :

Sebagian besar siswa-siswi yang ikut penyuluhan memahami materi

penyuluhan dengan baik

Perlu adanya evaluasi dalam penurunan angka perokok aktif usia muda

terutama untuk kawasan Salaman setelah mendapatkan penyuluhan.

Salaman, Januari 2019

Dokter Internship Dokter Pendamping

dr. Ragil Parasmadhan dr. Riyono


NIP.197110132010011001

Anda mungkin juga menyukai