Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian
narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007
berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan
meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-
anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam.
Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai
mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba
menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam
lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya
narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU
Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan
bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua
berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun
perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.
Berdasarkan data diatas penulis melihat hal yang cukup kompleks dalam
hal ini adalah Narkoba, sudah cukup meresahkan bagi masyarakat awam
pada umumnya, maka dari itu penulis berharap dengan makalah ini dapat
sedikit membantu bagi yang belum mengerti benar tentang bahaya penyalah
gunaan narkoba.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian makalah ini adalah sebagai tambahan ilmu
pengetahuan tentang penyalah gunaan narkoba dan dampak negatif bagi
tubuh.

C. Kegunaan Peneliatian
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, manfaatnya antara lain :
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai pemahaman
dan sikap siswa tentang narkoba atau napza.
2. Secara praktis
Penelitian ini dapat membantu guru lebih baik lagi dalam memberikan
pembeljaran pendidikan narkoba, melalui metode-metode atau kreatifitas
dalam pembelajara agar ilmu tentang narkoba dapat di pahami oleh siswa.

1
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Hipotesis Penelitian

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.


Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada


kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien
saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.[butuh
rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.

Penyalahgunaan narkoba kini menjadi sebuah hal yang sangat


menakutkan dan mengancam pertumbuhan generasi bangsa kita, karena
mengingat bahwa pengguna narkoba Indonesia sebagian besar berasal dari
kaum remaja yang merupakan calon penerus bangsa Indonesia.Peredaran
dan penggunaan narkoba tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tetapi
sudah memasuki daerah-daerah terpencil contohnya didaerah Sintong atau
Desa Sintong. Anak-anak , remaja ataupun orang dewasa sering menjadi
bagian dari narkoba. Bahkan banyak pula para pegawai negeri, hakim, polisi
dan anggota DPR yang terlibat kasus narkoba. Ini membuktikan bahwa
narkoba tidak memandang status maupun kelas sosial.

Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Sekitar 3,8 Juta Orang (Data BNN
2011), Atau Sekitar 1,5 Persen Dari Jumlah Total Penduduknya. Dari Jumlah
Tersebut, Kebanyakan Menggunakan Narkotika Dengan Alat Bantu Berupa
Jarum Suntik, Celakanya Pengguna Narkoba Mayoritas Berada Pada Usia
Produktif dan 60 Persennya Terjangkit Virus HIV/AIDS Akibat
Menggunakannya, Serta Sekitar 15.000 Orang Meninggal Sia-Sia Setiap
Tahunnya Atau 40 Orang Setiap Harinya Karena Menggunakan Narkoba.

Program Pencegahan pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran


Gelap Narkotika (P4GN) yang di cetuskan Badan Narkotika Nasional (BNN)
secara komprehensif dan sinergis. Tujuannya tak lain untuk mewujudkan
Indonesia bebas narkoba tahun 2023.

B. Hipotesis atau Dugaan Sementara

Seiring banyaknya kasus penyalahgunaan Narkoba belakangan ini, dan


belum tercapai turunya angka persentase 5% penyalahgunaan Narkoba pada

2
akhir tahun 2023 ini. Serta komitmen pemerintah yang memburuk seiring
dengan pemberian grasi oleh presiden terhadap Bandar narkoba kelas kakap
baru-baru ini.
Tentunya sangat mengkhawatirkan tidak akan tercapainya Indonesia
bebas narkoba tahun 2023 tersebut. Mewujudkan Indonesia bebas Narkoba
bukan hanya peran BNN saja, namun sangat erat kaitanya dengan kesiapan
seluruh elemen masyarakat dan komitmen pemerintah yang kuat untuk
memberantas Narkoba tanpa pandang bulu. Setelah kesiapan setiap elemen
itu matang maka akan segeralah terwujud Indonesia tanpa Narkoba, namun
jika langkah dari setiap elemen masih seperti ini sungguh bisa dikatakan
masih mustahil Indonesia akan terbebas dari narkoba tahun 2023.

3
BAB III
METODOLOGI

Dampak narkoba, jika disalahgunakan, (NARKOBA: narkotika


dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia.

Narkoba bisa merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun
perilaku pemakainya.

 Dampak narkoba terhadap fisik

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:


a) Berat badannya akan turun secara drastis.
b) Matanya akan terlihat cekung dan merah.
c) Mukanya pucat.
d) Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
e) Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
f) Buang air besar dan kecil kurang lancar.
g) Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

 Dampak narkoba terhadap emosi

Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:


a. Sangat sensitif dan mudah bosan.
b. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap
membangkang.
c. Emosinya tidak stabil.
d. Kehilangan nafsu makan.

 Dampak narkoba terhadap perilaku

Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:


a. malas
b. sering melupakan tanggung jawab
c. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
d. menunjukan sikap tidak peduli
e. menjauh dari keluarga
f. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
g. menggadaikan barang-barang berharga di rumah
h. sering menyendiri
i. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar
tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
j. takut akan air
k. batuk dan pilek berkepanjangan
l. bersikap manipulatif
m. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
n. sering menguap

4
o. mengaluarkan keringat berlebihan
p. sering mengalami mimpi buruk
q. Mengalami nyeri kepala
r. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

5
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penelitian Subjek

1. Seorang bandar sabu tewas ditembak petugas Badan Narkotika Nasional


(BNN) karena melakukan perlawanan saat disergap di depan mini market
Desa Sintong, RT 1/2, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten okan Hilir,
Riau, Rabu (7/10) sekitar pukul 19.30 WIB. Tersangka diketahui tengah
membawa 20 kantong plastik berisi 20 kilogram sabu di dalam mobil
Pajero miliknya.

"Tersangka tersebut ditembak mati atas nama Yansensius berliano (40)


warga Malang," kata Kepala Tim BNN Kompol Bayu Adhi dalam
keterangannya yang diterima merdeka.com, Kamis (8/10).

2. Sebanyak 18 remaja tertangkap tangan oleh petugas Polres Ujung


Tanjung, Riau, saat melakukan pesta narkoba di salah satu rumah di
wilayah tersebut.

"Dari 18 remaja yang kita amankan, 13 orang kita lakukan penahanan


karena dari hasil tes urine positif, sisanya negatif," kata Kapolres Ujung
Tanjung”

Kapolres menuturkan, dari 13 tersangka yang ditahan, dua di antaranya


perempuan dan satu orang lainnya diketahui masih berstatus pelajar di
salah satu SMA Sintong.

Dijelaskannya, penangkapan para pemakai dan pengedar narkoba


tersebut berlangsung di sejumlah lokasi yang berbeda, di mana dalam
penangkapan tersebut petugas juga menemukan barang bukti ganja dan
sabu-sabu dengan jumlah kecil karena sudah digunakan dalam pesta
narkoba tersebut.

3. Polresta Ujung Tanjung menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa


terkait kasus narkoba. Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.

Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS dan AN tersebut masih


bersekolah di kelas 1. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan barang bukti berupa 5 paket kecil berisi
ganja seberat 53 gram.

"Satu pelajar berinisial PS ditangkap saat mengkonsumsi ganja di sebuah


rumah di Sintong. Sementara satu pelajar lainnya, ditangkap di lokasi
yang berbeda," kata Kapolres Ujung Tanjung, Senin (28/4/2014).

6
B. Metode Pengumpulan Data

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian tentang upaya polisi dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba oleh remaja di Desa Sintong dilakukan di
Kepolisian Ujung Tanjung. Alasan pemilihan lokasi penelitian di
Kepolisian Ujung Tanjung, karena dari data di Satuan Reserse Narkoba
Kepolisian Resort Ujung Tanjung (Sat Res Narkoba Polresta Ujung
Tanjung) menunjukan bahwa ada banyak kasus penyalahgunaan narkoba
yang dilakukan oleh Remaja.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober
tahun 2022 sampai tanggal 11 Januari tahun 2023.

B. Teknik Pengumpulan Data


Guna mendapatkan data yang diperlukan, penelitian ini
menggunakan teknik:

1. Wawancara
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara dengan
menggunakan pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan terhadap subjek penelitian, kemudian pertanyaan
tersebut dikembangkan sendiri oleh peneliti pada saat wawancara.
Tujuan wawancara adalah untuk mengecek ulang data
dokumentasi yang sudah ada, khususnya yang berkaitan dengan upaya
polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh remaja
Sintong dan kendala-kendala yang dihadapi polisi dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba oleh remaja Sintong.

2. Dokumentasi
Teknik dokumentsi merupakan suatu cara pengumpulan data
yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan
bukan berdasarkan perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada
dan tersedia dalam catatan dokumen, (Basrowi & Suwandi, 2008: 158).
Dokumen itu sendiri merupakan catatan suatu peristiwa yang
sudah berlalu yang biasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat. (Sugiyono, 2010: 240).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Penelitian diatas penulis menyimpulkan bahwa


penyalahguanaan NARKOBA khususnya pada remaja adalah ancaman
yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa
pada umumnya. Pengaruh NARKOBA sangatlah buruk, baik dari segi
kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NARKOBA bukanlah
menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita
bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA yang dilakukan
sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup
tentang penanggulangan tersebut. Narkoba membuat remaja malas untuk
berkreasi dan tidak dapat memikirkan masa depan yang gemilang.

B. Saran
Seperti yang telah dibahas pada kesimpulan diatas, masalah
pencegahan Narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang
saja, tetapi menjadi tugas kita bersama khususnya dalam lingkungan
keluarga, keluarga berperan aktif dalam pencegahan penyalahgunaan
Narkoba.
Orang tua harus aktif memperhatikan tumbuh kembang putra-
putrinya dan selalu membimbing mereka agar tidak terperosok dalam
jurang kelam Narkoba, orang tua juga harus memperhatikan dengan
siapa dan kapan saja putra-putrinya bergaul dan bertindak saat diluar
rumah.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16720897/
MAKALAH_PENYALAHGUNAAN_NARKOBA
file:///C:/Users/PONSEL%20INDRA/Downloads/Dampak%20Dari
%20Narkoba.pdf

9
10

Anda mungkin juga menyukai