Anda di halaman 1dari 4

Nama :

NIM :
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

TINDAKAN PREVENTIF PENYALAHGUNAAN KASUS NARKOBA GUNA


MELANJUTKAN TREN POSITIF PENURUNAN NARKOBA DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Narkoba, sebuah benda dengan serangkaian kasus penyalahgunaannya bukanlah suatu


hal yang asing untuk kita dengar. Tidak dapat dipungkiri narkoba telah menjadi sumber
keresahan bagi berbagai negara di dunia yang salah satunya adalah Indonesia.
Penyalahgunaan narkoba mampu memberikan keresahan bagi masyarakat dengan cakupan
yang cukup luas, terkhusus terhadap remaja yang juga hidup di tengah masyarakat. Apabila
penyalahgunaan dari narkoba ini terus berlanjut tanpa adanya tindakan pencegahan yang
tanggap maka akan sangat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat luas, oleh karena
itu pentingnya kita untuk mengetahui tentang narkoba itu sendiri

Narkoba atau yang biasa kita dengar sebagai napza, merupakan suatu singkatan dari
narkotika dan obat-obatan berbahaya. Berdasarkan etimologi katanya, narkoba berasal dari
bahasa Inggris dengan nama asli narcose dan dengan nama lain narcosis yang dapat diartikan
menjadi pembiusan dan menidurkan. Narkoba menurut bahasa Yunani bisa disebut sebagai
narke atau narkam yang memiliki arti terbius. Narkotika atau memiliki bahasa Inggris
narcotic dapat diartikan sebagai sesuatu yang meniadakan rasa nyeri seperti obat bius dan
bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan sebagai pembius. Berdasarkan KBBI, Narkoba
dapat diartikan sebagai obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit,
hingga menimbulkan rasa kantuk. Menilik dari bidang kesehatan, narkotika dapat diartikan
sebagai suatu obat yang mampu menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada tubuh dengan efek
samping menimbulkan kecanduan.

Melalui berbagai pengertian dari narkoba atau narkotika itu sendiri dapat disimpulkan
bahwa narkoba tergolong dalam jenis obat dengan efek yang dihasilkan adalah mampu
menghilangkan rasa sakit maupun nyeri. Meskipun narkoba atau narkotika tergolong ke
dalam obat-obatan yang dapat digunakan dalam dunia kesehatan tetapi apabila kehadiran dari
narkoba disalahgunakan atau digunakan dengan skala penggunaan melebihi standar tentu
akan sangat berbahaya efeknya. Maraknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia bahkan di
lingkup dunia seharusnya dapat menjadi dorongan bagi pihak-pihak yang berwenang juga
masyarakat sama-sama bergerak untuk mengatasi dan mencegah adanya kasus
penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan data statistik yang telah dikeluarkan oleh BNN, kasus
penyalahgunaan narkotika pada rentang tahun 2021 terjadi sebanyak 766 kasus. Data yang
telah dikeluarkan oleh BNN tersebut merupakan salah satu bukti bahwa pentingnya wawasan
dan pengetahuan mengenai narkoba dan cara mencegah penyalahgunaannya.

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara dengan berbagai keberagaman di dalamnya. Berbagai


macam suku bangsa mampu hidup di satu negara yaitu Indonesia. Walaupum dilahirkan
dalam berbagai keberagaman permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia kurang
lebihnya sama. Perihal penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di Indonesia sudah
sangat tidak asing untuk kita dengar. Kepala Badan Narkotika Nasional, bapak Komjen Pol.
Anang Iskandar menyebutkan bahwa ada sesedikit nya 50 orang meninggal setiap hari karena
penyalahgunaan narkoba.

Dilansir dari DataIndonesia.id bahwa selama rentang 12 tahun yang terhitung dari
2009 hingg 2021 tercatat dari berbagai daerah telah banyak terjadi kasus penyalahgunaan
narkoba dengan rentang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. DataIndonesia.id
mencatatkan bahwa Sumatera Utara menjadi daerah yang menduduki peringkat pertama
dengan kasus penyalahgunaan terbesar selama 12 tahun sebanyak 520 kasus. Jawa Timur
berhasil menduduki peringkat kedua dibawah Sumatera Utara dengan kasus penyalahgunaan
narkoba sebanyak 454 kasus. Disusul oleh Kalimantan Timur dengan 441 banyaknya kasus
penyalahgunaan narkoba, dan dilanjut oleh Sumatera Selatan dengan catatan kasus sebanyak
336 kasus, dan di urutan terakhir diisi oleh Jawa Barat dengan total kasus sebanyak 259
kasus. Catatan-catatan tersebut dihitung per tahun 2009 hingga 2021 atau dalam rentang
terjadinya selama 12 tahun ke belakang.

Berdasarkan media yang sama tercatat bahwa titik puncak melonjaknya kasus
penyalahgunaan narkoba terjadi pada tahun 2018 dengan 1.039 kasus dengan 1.545 orang
tercatat sebagai tersangka. Hal yang menjadi sorotan adalah tercatat juga bahwa terjadi
penurunan kasus penyalahgunaan narkoba yang tercatat dalam rentang tahun 2019 hingga
2021. Terdapat tren positif dalam penurunan kasus penyalahgunaan narkoba karena apabila
dilihat dari rentang tahun 2009 hingga 2018 telah tercatat kenaikan dari kasus
penyalahgunaan narkoba. Dilansir dari data Badan Narkotika Nasional, terhitung semenjak
tahun 2021 dimulai telah terjadi 766 kasus di Indonesia dalam sepanjang 2021. Telah terjadi
penurunan yang mampu dikatakan sebagai suatu tren positif karena presentase penurunan
yang terjadi berada di angka 8,04% jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang terdapat 833
di Indonesia sepanjang tahun tersebut. Apabila dilihat juga pada tahun 2019 yang tercatat
telah terjadi 951 kasus di Indonesia maka angka kasus yang terjadi pada rentang tahun 2021
tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah perubahan yang cukup signifikan. Hal ini merupakan
sebuah tren positif yang ditunjukkan oleh bangsa Indonesia karena sudah tercatat terjadinya
kenaikan kasus penyalahgunaan semenjak tahun 2009 hingga 2018.

Tren positif ini merupakan pertanda bagus bagi keberlanjutan upaya penurunan kasus
penyalahgunaan narkoba. Banyak sekali upaya atau tindakan preventif lain dalam menjaga
tren positif penurunan kasus penyalahgunaan narkoba ini. Berdasarkan informasi dari Badan
Narkotika Nasional Tana Toraja mencatat bahwa tindakan pereventif dalam upaya
penuntasan penyalahgunaan narkoba ini dapat terbagi menjadi tiga bagian yaitu primer,
sekunder, dan tersier. Upaya Primer adalah upaya yang dilakukan sebelum penyalahgunaan
terjadi seperti melakukan penyebaran informasi atau kampanye mengenai bahaya dari
narkoba, keterlibatan keluarga dalam pendekatan perihal narkoba, dan keharmonisan yang
ada di dalam keluarga itu sendiri. Sekunder adalah upaya yang dilakukan apabila
penyalahgunaannya telah terjadi seperti upaya penyembuhan yang nantinya akan dibagi lagi
menjadi beberapa fase. Tersier, upaya tersier adalah upaya yang dilakukan untuk
merehabilitasi orang-orang yang sudah terjangkau penyalahgunaan narkoba.
Sekali lagi tren positif dalam penurunan kasus penyalahgunaan narkoba ini
merupakan hasil yang baik dalam berbagai upaya dan usaha dalam mengurangi hingga
menuntaskan kasus penyalahgunaan narkoba. Sudah sepatutnya kita sebagai bagian dari
masyarakat juga ikut andil bagian dalam upaya penurunan hingga penuntasan kasus
penyalahgunaan narkoba tersebut. Tentu tidak mudah dengan melihat Indonesia penuh
dengan keberagaman dan perbedaan kondisi di setiap daerahnya tetapi kita harus sama-sama
berusaha demi mewujudkan Indonesia dengan kualitas kehidupan yang lebih baik

PENUTUP

Indonesia adalah suatu negara dengan berbagai keberagaman yang ada di dalam satu
wilayahnya. Tentu tidak mudah hidup di dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Di
tengah kehidupan dalam keberagaman pasti akan selalu ada berbagai masalah yang hidup
berdampingan dengan kita. Indonesia sedang dihadapkan oleh permasalahan yang harus
diatasi bersama-sama oleh tiap penduduk yang ada di Indonesia. Narkoba dan
penyalahgunaannya tentu telah menjadi momok yang meresahkan bagi keberlangsungan
kehidupan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Banyak kita melihat berbagai kasus
mengenai penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di Indonesia

Tren positif yang telah diciptakan oleh bangsa Indonesia merupakan titik terang
dalam upaya penuntasan penyalahgunaan narkoba. Semenjak tahun 2019 hingga 2021 telah
tercatat terjadi penurunan. Dengan catatan terdapat 951 kasus penyalahgunaan narkoba di
Indonesia dan pada 2021 berhasil turun di angka 766 kasus hal ini merupakan suatu pertanda
bagus bagi keberlangsungan upaya pengentasan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan
terlarang di Indonesia. Kita sebagai masyarakat yang hidup di tengah keberagaman dan di
tengah lika-liku tersebut harus mampu menyokong upaya yang telah diciptakan oleh berbagai
pihak di Indonesia. Melihat tren positif yang telah di mulai ini tentunya kita juga harus
menjaga hal tersebut karena dapat dilihat bagaimana bahayanya kehadiran narkoba apabila
disalahgunakan oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai