1
Buatlah artikel dengan tema sebagai berikut (pilih salah satu tema ) :
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia memiliki potensi yang begitu besar dilihat dari segi geografisnya yang
luas, strategis serta sumber daya alam yang melimpah. Hal tersebut menyebabkan bangsa
indonesia rawan akan ancaman yang mengancam ketahanan nasional baik ancaman dari luar
maupun dari dalam. Banyak faktor yang bisa mengancam ketahanan nasional bangsa, salah
satunya adalah serangan narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan berbahaya lainnya).
Narkoba merupakan isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu
pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang
bahkan bisa dikatakan bahwa narkoba adalah masalah bangsa yang melibatkan semua pihak
baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang tinggi dan dengan letak
geografis yang menguntungkan menjadi salah satu penyebab mudahnya akses narkoba masuk
ke Indonesia dan tentu saja masuknya narkoba adalah ancaman besar bagi ketahanan nasional
bangsa. Narkoba adalah ancaman bagi ketahanan nasional karena dalam perkembangannya
penyalahgunaan narkoba oleh generasi muda masa kini dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan, hal ini menciptakan dampak multidimensi yang menyangkut aspek fisik,
mental, sosial serta spritual di setiap strata masyarakat saat ini. Selain itu narkoba juga
disebut sebagai ancaman nirmiliter yang berdampak langsung dibidang sosial, budaya,
politik, ekonomi ketahanan dan keamanan negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Narkoba
1. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif’.
Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
b. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. bahan adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan
d. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan
hasil pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi
destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur
konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.
Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan
dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan
sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik.Meskipun demikian terkadang
beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi
pasien-pasien tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat.
Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat
yang beraneka ragam.
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya
tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat
terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani
kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin
Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
3.Pengguna Narkoba
Secara global, pemadat narkoba di dunia menurut data WHO mencapai 190 juta orang.
Sementara pengguna narkoba (end user) di Indoneisa yang cenderung mengalami trend
peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat dalam tabel berikut:
a. Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah
b. Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan
atas delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya tingkat
ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman
kekuatan yang terjadi.
a. Aspek Alamiah (tri-gatra) Aspek alamiah ketahanan nasional terdiri dari:
1. Letak geografis Negara.
-Menurut Jenisnya:
Hewani, Nabati, Mineral, Tanah, Udara, Potensi ruang angkasa, Energi alami air dan lautan
---Menurut Sifatnya:
Hubungan Narkoba dengan Ketahanan Nasional Saat ini Indonesia mengalami krisis
multidimensi yang bisa mengancam stabilitas ketahanan nasional. Salah satu masalah yang
amat serius adalah narkoba. Narkotika dinilai jauh lebih berbahaya dari ancaman terorisme
internasional. Pejabat yang membekingi narkotika harus diusut terbuka. Indonesia adalah
negara dengan jumlah penduduk yang tinggi dan dengan letak geografis yang
menguntungkan. Hal ini menjadi salah satu penyebab mudahnya akses narkoba masuk ke
Indonesia dan tentu saja, masuknya narkoba adalah ancaman besar bagi ketahanan
nasional bangsa. Indonesia Masuk Sindikat Narkotika Dunia. Kesimpulan tersebut sungguh
kurang elok kedengaran. Tetapi bagaimanapun, Indonesia sudah terpetakan dalam jaringan
sindikat bandar narkotika dan obat-obatan berbahaya kelas internasional. Fakta akhir-akhir
ini menunjukkan pabrik ekstasi di Cikande, Banten, atau di Batam, hingga Rutan dan Lapas
yang merupakan penjara, dengan leluasa bisa memproduksi barang haram hingga
mengedarkan ke jaringan dunia tanpa pernah terendus sejak dari awalnya. Pada masa kini,
sudah banyak kejadian penyalahgunaan narkoba di Indonesia, khususnya di wilayah
Lampung. Contohnya saja, terdapat pelajar yang harus mengikuti Ujian Nasional di dalam
tahanan karena mereka tertangkap sedang memakai ganja disekitar perbukitan di
Tanjungkarang Barat. Lebih parahnya adalah siswa yang terlibat dalam masalah narkoba ini
merupakan siswa yang berasal dari sekolah favorit di Bandar lampung. Ditambah lagi usia
mereka yang terlalu muda, mereka merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP).
Contoh kasus narkoba lainnya adalah seorang siswa berusia 17 tahun yang baru lulus sekolah
bernama M. Albar Fajri, warga kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang, diringkus polisi dan
ditemukan 13 paket ganja kering yang siap diedarkan. Hal ini sungguh disayangkan karena
masalah ini merupakan salah satu potret dari generasi muda masa kini yang mempengaruhi
ketahanan nasional.
Sistem nilai dalam budaya ketimuran juga nyaris sirna, diterjang cara pandang yang
berbeda-beda. Dan yang membuat miris adalah serangan narkotika dan obat-obatan (narkoba)
terlarang terhadap generasi muda masa kini. Entah seperti apa masa depan ketahanan
nasional, ketika generasi muda masa kini terus-menerus dilumpuhkan oleh narkoba. Generasi
muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih
baik, tetapi pada masa kini sudah banyak generasi muda yang sudah terjebak dalam narkoba,
baik menjadi pengedar ataupun pemakai. Seperti yang kita ketahui bahwa penyalahgunaan
narkoba memiliki efek yang sangat buruk, terutama pada dampak fisik, emosi, dan perilaku.
Adapun dampak terhadap perubahan fisik yakni berat badan turun drastis, muka pucat, dan
mudah terjangkit penyakit. Apabila kita memiliki generasi penerus bangsa yang sakit-sakitan,
bangsa ini akan menjadi hancur karena stabilitas nasional akan terganggu, semua pekerjaan di
segala segi terutama pemerintahan akan kacau karena tidak optimalnya kinerja dari generasi
penerus untuk melakukan hal-hal yang sifatnya membangun bangsa. Adapun dampak
perubahan emosi dan perilaku yakni sangat sensitif dan mudah bosan, suka
membangkang, malas, sering melupakan tanggungjawab, suka mencuri, berbohong, dan
masih banyak lagi. Bayangkan saja bila Indonesia memiliki generasi penerus yang malas,
suka berbohong, dan mencuri, bangsa lain akan menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang
buruk dan bangsa yang bodoh. Akibatnya, Indonesia akan terkucilkan dari pergaulan di
lingkup internasional dan mungkin tidak ada negara yang mau bekerjasama dengan Indonesia
nantinya. Proses narkoba menghancurkan ketahanan bangsa itu sendiri dimulai dari tingkat
individual/pribadi, kemudian menyebar ke dalam suatu keluarga, kemudian meluas ke tingkat
lokal dan meluas lagi ke tingkat daerah, dan lama-kelamaan akan berkembang ke tingkat
yang lebih luas yakni tingkat nasional.
Ketahanan bangsa meliputi bidang pertahanan dan keamanan (hankam), ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya. Di bidang pertahanan dan keamanan dampak dari
penyalahgunaan yang semakin marak di negeri ini adalah menurunnya patriotisme,
nasionalisme, dan semangat bela negara. Di bidang ideologi, dampaknya adalah adanya
hedonisme dan kebebasan tanpa batas. Pengertian dari hedonisme sendiri adalah pandangan
yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
Maka dapat disimpulkan bahwa dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba di bidang
ideologi adalah timbulnya perilaku konsumtif dan kebebasan tanpa batas yang dapat
menmbulkan kebebasan yang tidak bertanggungjawab. Dampak di bidang politik adalah
timbulnya apatisme atau sikap tidak peduli terhadap apa yang sedang terjadi di
lingkungannya dan adanya patron (konsep dasar) politik yang kotor. Dampak di bidang
ekonomi diantaranya adalah timbulnya kemalasan untuk berusaha, menurunnya produktifitas
kerja, meningkatnya kriminalitas, dll. Serta dampak di bidang sosial budaya adalah timbulnya
dekadensi moral atau kemerosotan nilai moral pada masyarakat. Kesemua dampak yang
terdapat di seluruh bidang tersebut sangat tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
yang berlandaskan Pancasila yang memiliki karakter ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan menjunjung keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pandangan Para Ahli Mengenai Narkoba yang Mengancam Ketahanan Nasional
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Erlangga Masdiana, Adrianus Meliala, dan
Ronny Nitibaskara, sama-sama sependapat, kerapuhan di birokrasi termasuk di lembaga
penegak hukum, menjadikan Indonesia dianggan sangat cocok sebagai salah satu lokasi
industri narkotika internasional. Dengan kesadaran penuh sindikat narkotika internasional
memanfaatkan berbagai institusi formal negara yang mudah “dibeli” “Dalam memenuhi
kebutuhan dunia akan narkoba, sindikat narkoba internasional memisahkan tempat-tempat
untuk kultivasi dan produksi. Untuk itu, mereka mencari tempat yang dikategorikan sebagai
soft state,” kata Adrianus (dalam Harian Kompas). Menurut Adrianus, yang dimaksud soft
state adalah negara-negara yang pemerintahannya lemah, aparat penegak hukum dan
birokrasinya mudah “ditembus”, dan administrasi kependudukannya kacau. Dalam hal ini,
Indonesia memenuhi seluruh persyaratan sebagai soft state. Ronny Nitibaskara dalam
bukunya Ketika Kejahatan Berdaulat, menduga kuat, di Indonesia telah hidup jaringan
sindikat narkoba yang sangat sistematis, yang menyerupai organisasi kejahatan yang selama
ini dikenal di berbagai negara, seperti Mafia Sisilia, Triad China, Yakuza Jepang, atau kartel-
kartel di Kolombia.Organisasi kejahatan itu juga dijalankan oleh warga negara Indonesia
yang menjadi kepanjangan dan binaan organisasi tersebut yang bermarkas besar di negara
lain. Transnasionalisasi organisasi kejahatan itu “didukung” juga oleh perdagangan bebas,
sistem keuangan global, kemudahan transportasi, dan teknologi komunikasi.
Adapun upaya untuk menanggulangi peredaran narkoba diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perlu ditingkatkan kembali kerja sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN),
Kementerian Hukum dan HAM, Kepolisian, Kejaksaan dan masyarakat mengenai upaya
pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia.
2. Perlunya penyuluhan yang terus menerus kepada generasi muda dan masyarakat tentang
bahaya dari narkoba seperti penggunaan media cetak dan elektronik, sekolah-sekolah, kam
3. Perlunya pengawasan dan usaha keras dari pemerintah mengenai praktik pengedaran
narkoba baik secara langsung maupun di media online yang lagi marak sekarang ini.
Mengenai kejahatan dunia maya atau cyber crime perlu dilakukan kerja sama dengan
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
4. Perlu diperketatnya hukuman bagi pengedar narkoba dalam upaya pemberian efek jera,
opsi hukaman mati perlu dilakukan jika secara hukum telah memenuhi.
6. Perlunya tes urine narkoba bagi setiap pegawai atau aparat pemerintah yang dilakukan
secara rutin.
7. Perlunya pendidikan dan perhatian dari orangtua untuk mendidik anaknya mengenai
bahaya narkoba sejak dini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan nasional adalah suatu kemampuan suatu bangsa dalam mempertahankan hidup
dan kehidupannya dari ancaman. Salah satu ancaman ketahanan nasional di Indonesia adalah
penyalahgunaan narkoba. Khususnya dikalangan generasi muda Indonesia. Narkoba dapat
membuat akibat yang cukup fatal bagi masa depan bangsa Indonesia, apabila hal ini dibiarkan
terus-menerus dan tidak ada tindakan yang tegas dari pemerintah dan masyarakat, maka
Indonesia nantinya akan menjadi bangsa yang malas, bodoh, dan bangsa yang terlepas dari
karakter Pancasilanya.
B. Saran
Narkoba adalah salah satu ancaman ketahanan nasional yang cukup mengerikan. Sehingga
pemerintah dan masyarakat hendaknya perlu memberikan tindakan yang tegas untuk
memberantas peredaran narkoba khusunya dikalangan pelajar agar tidak terjerumus dalam
jebakan narkoba. Adapun rekomendasi yang penulis berikan terhadap upaya pemerintah
diantaranya perlunya peraturan dan penegakan hukum yang tegas mengenai peredaran
narkoba, serta perlunya koordinasi terhadap bidang-bidang terkait masalah pemberantasan
narkoba. Serta dari masyarakat dan orangtua hendaknya memberikan pendidikan dan
perhatian sejak dini kepada anak- anaknya mengenai narkoba beserta efek yang terjadi bila
memakainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://try-putri.blogspot.com/2013/06/strategi-atau-upaya-memajukan.html
http://cigasnugroho.blogspot.com/2012/04/latar-belakang-masalah-ketahanan.htm
lhttp://nerisarvn.blogspot.com/2014/06/pengaruh-globalisasi-terhadap-ketahanan.html
http://trisnaputrisetiani.blogspot.com/2013/05/makalah-nasionalisme-memperkuat.html
http://granat.or.id/stories/penyalahgunaan-narkoba-vs-keamanan-nasional-indonesia
https://sucisatria.wordpress.com/2012/10/29/tugas-akhir-semester-pendidikan-
kewarganegaraan-makalah-narkoba-dan-ketahanan-nasional/
http://hankam.kompasiana.com/2011/03/30/narkoba-ancaman-nirmiliter-yang-nyata-
350804.html
http://mindtobrain.blogspot.com/2015/02/pro-dan-kontra-eksekusi-bali-nine.html
https://intansaf.wordpress.com/2013/07/11/ketahanan-nasional/