Gambar topologi bus lebih sederhana jika dibandingkan dengan gambar jenis
topologi jaringan lainnya, karena letak komputer biasanya disusun secara berurutan
memanjang mengikuti kabel backbone utama.
Tidak hanya dapat menghubungkan satu atau dua komputer saja, namun topologi
bus adalah salah satu sistem yang juga dapat menghubungkan sejumlah komputer
dengan mudah.
Tentunya hal ini memberikan manfaat pada bisnis atau perusahaan yang
membutuhkan banyak perangkat untuk mengakses satu informasi terpusat secara
bersamaan.
Skema Sederhana
Berkat topologi bus, skema jaringan akan terbentuk lebih sederhana. Para
pekerja teknologi jaringan pun tidak akan mengalami kesulitan untuk
menghubungkan komputer yang satu dan yang lain. Skema ini memudahkan
pemahaman sistem koneksi yang harus dilakukan, sehingga dapat meminimalisir
kesalahan koneksi. Bahkan untuk para pekerja jaringan pemula sekalipun, konsep
yang ditawarkan tidak sulit untuk diaplikasikan.
Dilihat dari skemanya, topologi bus adalah salah satu sistem yang jauh lebih
efisien serta ekonomis dari sisi biaya. Karena topologi tersebut terbukti hemat
biaya dan tenaga dalam pemasangannya.
Proses penghubungan antara konektor dan kabel ke tiap jaringan komputer juga
cenderung cepat. Selain itu, kebutuhan konektivitasnya minim dan sederhana.
Maka dari itu, tidak heran jika topologi bus adalah salah satu sistem yang paling
banyak digunakan perusahaan besar.
Keuntungan lainnya yaitu sistem yang mudah untuk dikembangkan oleh para
pekerja jaringan. Konsep desainnya yang sederhana juga tidak mengganggu
perangkat yang dihubungkan.
Pada praktiknya, setiap jaringan komputer tentu saja ada risiko kerusakan. Namun
dengan menggunakan topologi bus, kerusakan yang terjadi pada satu komputer
tidak akan mempengaruhi perangkat lain. Sehingga jelas bahwa sistem ini cukup
aman diterapkan.
Contohnya, bila terdapat kerusakan pada perangkat komputer A, maka tidak akan
menimbulkan kerusakan pada perangkat komputer B yang saling terhubungkan.
1. Pelemahan jaringan
Salah satu kekurangan topologi bus adalah potensi pelemahan jaringan, terutama
jika ada banyak perangkat yang ditambahkan untuk memperluas jaringan baru.
Dan apabila ada kesalahan akan sangat sulit terdeteksi. Tentunya hal ini perlu
diwaspadi sejak awal sebelum memutuskan jumlah perangkat yang akan
dikoneksikan.
Topologi ini menyulitkan pengguna atau pekerja jaringan dalam mencari informasi
mengenai lokasi kesalahan yang terjadi. Apabila saat dilakukan akses terdapat
kerusakan atau masalah, maka sulit untuk mengetahui lokasi masalah tersebut
secara rinci.
Kekurangan lain yang mungkin terjadi yakni, jika terjadi kerusakan pada lokasi
jaringan utama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jaringan utama
harus bebas dari aktivitas yang lain dan sebisa mungkin tidak mengalami masalah.
Sekali jaringan utama mengalami kerusakan, otomatis semua jaringan yang
menghubungkan dengan tiap komputer lainnya akan mengalami masalah juga.
4. Memerlukan perangkat tambahan
Akibat potensi pelemahan jaringan yang sering terjadi saat menggunakan banyak
perangkat sekaligus, maka biasanya dibutuhkan perangkat tambahan. Dengan
demikian, kualitas dari jaringan tersebut bisa tetap terjaga. Perangkat pendukung
yang dimaksud di sini yaitu repeater.