Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

A. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan komputer adalah metode atau cara yang digunakan agar dapat
menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Struktur atau jaringan yang
digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya bisa dengan
menggunakan kabel ataupun nirkabel (tanpa kabel).
Pada pelaksanaannya, ada beberapa macam topologi jaringan komputer yang digunakan
sesuai dengan skala jaringan, tujuan, biaya, dan penggunanya. Beberapa macam topologi
jaringan tersebut adalah topologi ring, topologi bus, topologi star, topologi mesh, dan topologi
tree. Masing-masing jenis topologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga
dalam penggunaannya harus benar-benar memperhatikan peruntukkannya.

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer Beserta Gambarnya


1. Topologi Ring
Topologi ring atau sering disebut dengan topologi cincin merupakan suatu topologi
jaringan yang dipakai untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya
dalam sebuah rangkaian yang berbentuk melingkar seperti cincin. Jenis topologi jaringan ini
umumnya hanya menggunakan LAN card agar masing-masing komputer terkoneksi.

Gambar Topologi Ring


Kelebihan Topologi Ring:
 Biaya untuk instalasinya murah
 Performa koneksi cukup baik
 Proses instalasi dan konfigurasi cukup mudah
 Implementasinya mudah dilakukan
Kekurangan Topologi Ring:
 Jika terjadi masalah, troubleshooting jaringan ini terhitung rumit
 Pada jaringan ini tabrakan arus data sangat rentan terjadi
 Koneksi pada jaringan akan terputus jika salah satu koneksi bermasalah

2. Topologi Bus
Topologi bus adalah topologi jaringan yang lebih sederhana. Pada umumnya topologi
jaringan ini dilakukan pada installasi jaringan berbasi kabel coaxial. Topologi bus memakai
kabel coaxial pada sepanjang node client dan konektor. Jenis konektor yang digunakan adalah
BNC, Terminator, dan TBNC.

Gambar Topologi Bus


Kelebihan Topologi Bus:
 Kemudahan dalam penambahan client atau workstation baru
 Mudah digunakan dan sangat sederhana
 Biaya instalasi murah karena kabel yang digunakan sedikit
Kekurangan Topologi Bus
 Sering terjadi tabrakan arus data
 Proses pengiriman dan penerimaan data kurang efisien
 Topologi bus yang lama sulit untuk dikembangkan
 Jika ada masalah pada kabel, misalnya terputus, maka komputer workstation akan
terganggu.

3. Topologi Star
Topologi star atau disebut juga dengna topologi bintang adalah topologi jaringan
berbentuk bintang dimana pada umumnya memakai hub atau switch untuk koneksi antar
client. Topologi jaringan komputer ini paling sering digunakan saat ini karena memiliki banyak
kelebihan.

GambarTopologi Star

Kelebihan Topologi Star:


 Jaringan topologi ini tetap berjalan baik walaupun salah satu komputer client
bermasalah
 Tingkat keamanan data pada topologi ini cukup baik
 User lebih mudah mendeteksi masalah pada jaringan
 Lebih fleksibel
Kekurangan Topologi Star:
 Topologi ini terhitung mahal karena menggunakan cukup banyak kabel
 Seluruh komputer dalam jaringan ini akan bermasalah jika hub atau switch
mengalami masalah
 Topologi star sangat tergantung pada terminal pusat.

4. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah sebuah topologi yang bisa digunakan untuk rute yang banyak.
Jaringan pada topologi ini menggunakan kabel tunggal sehingga proses pengiriman data
menjadi lebih cepat tanpa melalui hub atau switch.

Gambar Topologi Mesh


Kelebihan Topologi Mesh:
 Bandwidth limit nya cukup besar
 Security data pada topologi ini sangat baik
 Tidak terjadi tabrakan arus data karena jalur pengiriman data sangat banyak
Kekurangan Topologi Mesh:
 Kabel yang dibutuhkan jumlahnya banyak
 Biaya installasi topologi mesh sangat mahal karena menggunakan banyak kabel
 Installasinya sangat rumit

5. Topologi Tree
Topologi tree atau topologi pohon adalah hasil penggabungan dari topologi bus dan
topologi star. Topologi tree pada umumnya dipakai untuk interkoneksi antara hirarki dengan
pusat yang berbeda-beda.
Gambar Topologi Tree
Kelebihan Topologi Tree
 Dapat dan mudah dikembangkan menjadi topologi jaringan yang lebih luas
 Susunan topologi ini terpusat secara hirarki sehingga pengaturan data menjadi
lebih mudah
Kekurangan Topologi Tree
 Topologi tree memiliki kinerja jaringan yang lambat
 Penggunaan kabel yang sangat banyak sehingga biaya installasinya mahal
 Kabel backbone merupakan sentral dari topologi ini
 Bila komputer bagian atas bermasalah, maka komputer bagian bawah juga akan
bermasalah

6. Topologi Peer to Peer


Topologi peer to peer adalah topologi jaringan yang sangat sederhana karena hanya
menghubungkan 2 komputer. Pada umumnya topologi peer to peer memakai satu kabel saja
untuk menghubungkan kedua komputer agar bisa saling berbagai data.

Gambar Topologi Peer to Peer


Kelebihan Topologi Peer to Peer
 Biaya installasi sangat murah
 Proses installasi mudah
 Setiap komputer dapat berperan sebagai server atau client
Kekurangan Topologi Peer to Peer
 Topologi ini sangat sulit dikembangkan
 Security dalam topologi ini sering bermasalah
 Proses troubleshooting termasuk rumit
7. Topologi Linier
Topologi linier atau sering disebut dengan topologi bus berurut. Topologi ini umumnya
hanya memakai satu kabel utama sebagai konektor masing-masing titik sambungan pada setiap
komputer.

Gambar Topologi Linier


Kelebihan Topologi Linier
 Mudah dikembangkan
 Penggunaan kabel sedikit
 Tata letak topologi linier sederhana dan mudah
 Topologi ini tidak membutuhkan kendali sentral
Kekurangan Topologi Liner
 Kepadatan trafik data cukup tinggi
 Security data tidak terjamin

8. Topologi Hybrid
Topologi Hybrid adalah gabungan dari beberapa topologi yang berbeda dan membentu
jaringan baru. Dengan kata lain, jika ada dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung dalam
satu jaringan maka topologi jaringan tersebut akan membentuk topologi hybrid.

Gambar Topologi Hybrid


Kelebihan Topologi Hybrid
 Topologi ini sifatnya fleksibel
 Penambahan koneksi lain pada topologi ini menjadi sangat mudah
Kekurangan Topologi Hybrid
 Proses installasi dan pengaturannya cukup rumit
 Manajemen pada topologi hybrid sangat sulit dilakukan
 Biaya untuk membuat topologi ini cukup mahal
B. PROTOKOL JARINGAN
Protokol adalah suatu aturan fungsi yang terdapat di dalam sebuah jaringan komputer,
contohnya seperti mengirimkan pesan, mengirimkan data, mengirimkan informasi dan fungsi
lainnya yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan penerima supaya komunikasi dapat
berlangsung dengan baik dan benar walaupun sistem yang terdapat dalam jaringan tersebut
berbeda-beda.

Ada juga definisi lain yang mengatakan kalau protokol merupakan sebuah perangkat
aturan yang dipakai di dalam jaringan, yang merupakan suatu aturan main yang menata atau
mengatur komunikasi antar beberapa komputer dalam sebuah jaringan sehingga komputer
anggota dari jaringan dan komputer yang berbeda platfrom dapat saling mengirimkan informasi
dan saling berkomunikasi satu sama lain.
Di lain sisi ada juga yang mendefinisikannya sebagai media yang digunakan untuk
menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi
agar dapat berjalan dengan baik dan akurat.
Tidak semua jenis protokol didalam sebuah jaringan memiliki fungsi atau fitur yang sama
karena ada juga beberapa protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat
berbeda. Biasanya beberapa protokol bergabung dulu dengan protokol lainnya untuk
membangun sistem komunikasi yang utuh.
Protokol jaringan pertama kali dirancang pada awal tahun 1970-an. Akan tetapi pada saat
itu protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak
diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Baru setelah itu pada awal tahun
1990-an mulai di sadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga
mulai banyak bermunculan berbagi jenis protokol yang di gunakan untuk beberapa kalangan
tertentu. Dengan terciptanya banyak jenis protokol, maka timbul suatu masalah baru dimana
jenis protokol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protokol
jenis lain.
Sehingga pada akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organisation
(ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini di kenal dengan protokol model Open
System Interconnection atau yang dikenal dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSI ini
adalah sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protokol, dalam
perkembangannya protokol TCP/IP di gunakan sebagai standar de facto, yaitu standar yang di
terima karena pemakainnya secara sendirinya semakin berkembang.
Pada awalnya sebuah protokol jaringan diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk
kepentingan komunikasi antar device (alat) buatan mereka. Kelemahannya adalah timbulnya
kesulitan pertukaran informasi apabila alat yang digunakan tidak dibuat oleh satu vendor.
Karenanya protokol-protokol jenis ini mulai ditinggalkan dan digantikan oleh protokol
standard.

IP ADDRESS
Ip address adalah almat yang diberikan pada jaringn computer dan peralatan jaring yang
meggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner ayng dapat di tuliskan
sebagai empat kelompok angka decimal yang di pisahkan
Oleh tanda titik seperti 192.160.5.1
Nerwork ID : 192 160 5
Host ID :1
Ip address atas dua bagian yaitu network ID menentukan alamat jaringan computer,
sekarang host ID menentukan alamat host (computer, router, switch). Oleh sebap itiu ip address
memberikan alamat lengkap suatu host berserta alamat jaringan di mana host itu barada.

a. Kelas – kelas ip address


Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebetulan pemakai, ip address di bagi
dalam tiga kelas yaitu:

§ Kelas A
NETWORK ID : XXX.0.0.1
HOST ID : xxx>255.255.254
SABNET MASK : 255.0.0.0

§ KELAS B
NETWORK : XXX.XXX.0.1
HOST ID : XXX.XXX.255.254
SUB NET MASK : 255.255.0.0

§ KELAS C
NETWORK ID : XXX.XXX.XXX.1
HOST ID : XXX.XXX.XXX.254
SUB NET MASK : 255.255.255.0

IP address kelas A di berikan untuk jaringan dangan jumlah host yang sangat besar.
Range ip 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 ( 16 juta ) IP address pada
tiap kelas A. pada IP address kelas A , network ID ialah 8 bit pertama,sedangkan host ID ialah
24 bit berikutnya. Dengan demikian, caramembaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah:
Nework ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti hos nomer 46.5.6 pada network nomer 113.
IP address kelas b biasanya dialokasikan untuk jaringan berukukuran sedang dan basar.
Pada IP address, kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host 16 bit berikutnya.
Dengan demikkian cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92
Host ID = 121.1

IP address berarti host nomer 121.1 pada network nomer 132 92. Dengan panjang hoast
ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP
128.0.xxx.xxx – 191.155..xxx.xxx.
IP addres kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host aid
ialah 8 bit terakhir . dengan konfigurasi ini, bias di bentung sekitar 2 juta network dengan
masing – masing network memiliki 256 IP address. Renge IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pad dasar nya iyalah proses memiliki network ID dan host ID
yang tepat untuk satu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang
hendak di capainya , yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungikin

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)


Dan dalam jaringan internet, TCP/IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan
saat ini, dan ini biasanya berbentuk perangkat lunak dalam sebuah sistem operasi. Perangkat
lunak atau software yang mengurusi masalah TCP/IP biasanya diistilahkan sebagai aplikasi
TCP/IP stack.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar
data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat
berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai
sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan
terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa
ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini
juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang
heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh
beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB),
dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut
sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
 IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node.
IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan
(nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang
berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja
pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian
ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
 TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data
yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP
dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang
sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
 Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang
menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

C. Model OSI dan Contohnya


Jaringan komputer merupakan salah satu penemuan terbesar yang ada di dunia. Berkat
adanya jaringan komputer, maka setiap komputer yang ada di dunia bisa saling terhubung satu
sama lain dengan mdah dan juga cepat. Jaringan komputer dapat saling menghubungkan
komputer dengan menggunakan dua metode utama, yaitu metode jaringan kabel dan juga
metode wireless atau nirkabel.
Namun demikian, meskipun terjadi dalam waktu yang sangat singkat, ternyata proses
terhubungnya komputer di dalam sebuah jaringan haruslah melalui proses yang sangat panjang.
Proses terpanjang terjadi pada saat paket data mulai ditransmisikan oleh server dan diterima
oleh PC Client. Kedua proses tersebut haruslah melewati beberapa layer atau bagian, yang
dikenal dengan istilah OSI Layer.

OSI Layer, berarti merupakan lapisan – lapisan, Bentuk lapisan – lapisan inilah yang
nantinya harus dilewati oleh paket data. Proses transmisi melewati OSI layer ini terjadi setiap
kali paket data akan ditransmisikan, baik itu transmisi paket data dari server, serta transmisi
paket data menuju client. Jadi, apabila bisa dilihat secara kasat mata, OSI layer terdapat di
dalam computer server dan juga komputer client.
Secara teoritis, OSI layer memiliki nama OSI Reference Model for Open Networking,
atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah model referensi jaringan terbuka. Saat
ini, model OSI sudah menjadi standar model arsitektural dalam sebuah jaringan komputer. OSI
sendiri merupakan kependekan dari Open System Interconnection.
Sejarah dicetuskannya OSI
OSI Layer disebut sebagai lapisan, karena memang model referensi OSI ini diciptakan
berlapis – lapis. Lapisan – lapisan pada OSI layer ini dibut dengan tujuan agar setiap paket data
dalam sebuah jaringan bisa melewati layer tersebut sebelum pada akhirnya bisa saling
terkoneksi. Berikut ini adalah ke – tujuh lapisan dari OSI Layer :

1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical.
Fungsi Physical Layer adalah Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Contoh
device: Repeater, Multiplexer, Hubs(Passive and Active), TDR, Oscilloscope, Amplifier.

2. Layer Data-link
Layer ini menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media
network dan layer protocol yang lebih high-level
Fungsi :
 Mengkomuninasikan bit ke bytes dan byte ke frame
 Menerima perangkat media berupa MAC Addressing
 Deteksi error dan recovery error
 Menyediakan transmisi phisik dari data
 Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control
 Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN
menggunakan hardware address (MAC)
Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya. Contoh
device: Bridge, Switch, ISDN Router, Intelligent Hub, NIC, Advanced Cable Tester

contoh gambar switch

3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain.
IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX,
Internet Packet eXchange. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network:
 Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
 Mendeteksi Error
 Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
 Mengendalikan aliran
Contoh device:Brouter, Router, Frame, Relay Device, ATM Switch, Advanced Cable Tester

contoh gambar router


4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence
Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi
berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer
yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing,
kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
 Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi
(reassembling) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
 Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung.
 Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah
internetwork
 Bertanggung jawab menyediakan mekanismemultiplexing
Multiplexing = teknik untuk mengirimkan danmenerima beberapa jenis data yang
berbeda sekaligus pada saat yang bersamaan melaluisebuah media network saja.
Contoh device:Gateway, Advanced Cable Tester, Brouter

contoh gambar Advanced cable tester


5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer
diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.
Fungsi:
 Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-
session antar-layer diatasnya.
 Kontrol dialog antar peralatan / node.
 Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komunikasinya
(simplex, half dulplex, full duplex)
 Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan
Contoh device: NetBIOS, Names Pipes, Mail Slots, RPC

6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari
berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe
membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor
yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer
ini. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk
transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar.
Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi
Contoh :
* format gambar: jpg, gif, png, dsb

7. Layer Application
Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu
komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah
layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3
berada pada layer Application.
Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, SMTP Gateway / Mail Client (eudora,
outlook, thebat,…)

Cara Kerja 7 Model OSI


Seperti sudah disebutkan sebelumnya, OSI memiliki beberpa layer atau lapisan, tepatnya
adalah 7 lapisan layer OSI. Cara kerja dari ke 7 layer OSI ini adalah dua kali dalam setiap
transmisi paket data di dalam sebuah jaringan, yaitu :
1. Pada saat paket atau bit data ditransmisikan dari server ke dalam jaringan
2. Pada saat paket ata bit data ditransmisikan dari jaringan ke dalam komputer client
Kedua proses tesebut akan selalu terjadi dalam satu sesi koneksi di dalam jaringan. Proses
tersebut akan melewati layer yang berbeda – beda. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya :

1. Saat paket atau bit data ditransmisikan dari server


Itulah kedua proses jaringan yang terjadi. Meskipun kelihatannya jaringan adalah sesuatu
yang sederhana, namun ternyata prosesnya cukup panjang agar bisa berjalan dengan sangat
lancar.

Penerapan Layer OSI


Tiap – tiap lapisan atau layer dari OSI memiliki beberapa penerapannya masing – masing.
Beberapa diantaranya bisa diakses dengan mudah oleh user biasa, dan beberapa diantaranya
hanya bisa diakses dan diutak atik oleh super user alias programmer. Berikut ini adalah
beberapa penerapan dari tiap layer OSI dalam jaringan

CONTOH : Penggunaan Email dalam sebuah jaringan :


Kita akan mengirimkan email kepada komputer lainnya yang terhubung ke dalam satu
jaringan. Kita bisa bertindak mirip seperti server (mentransmisikan email), sedangkan
komputer (email lain) bisa bertindak mirip seperti komputer client.
Proses yang terjadi sama, yang berbeda hanyalah urutannya saja, tergantung dari sisi
server atau client:
 Layer Application (layer pertama pada pengirim email, dan layer terakhir pada penerima
email)
Penggunaan web browser untuk mengirimkan / menerima email (seperti IE, Chrome,
Firefox)
 Layer Presentation (Layer kedua bagi pengirim email, dan layer keenam pada penerima
email)
Pendefinisian dan penyajian data yang akan dikirim / diterima (misalnya format JPEG,
DOC, dan lainnya)
 Layer Session (Layer ketiga bagi pengirim email, dan layer kelima pada penerima email)
Penggunaan sistem operasi, software, SQL, dan semuanya yang berhubungan dengan
pengelolaan data
 Transport layer
Penggunaan protocol dalam melakukan transfer / pengiriman dan penerimaan email,
menggunakan TCP
 Network Layer ( layer kelima bagi pengirim email, dan layer ketiga bagi penerima email)
Penggunaan protocol jaringan komputer, seperti IP (internet Protocol)
 Data Link Layer (layer keenam bagi pengirim email, dan layer kedua bagi penerima email)
Penggunaan MAC address pada sebuah jaringan yang digunakan
 Physical Layer (layer terakhir bagi pengirim email, dan layer pertama bagi penerima email)
Penggunaan EIA atau TIA, dan mentransmisikannya melalui perangkat keras jaringan,
contoh : router.

Anda mungkin juga menyukai