Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN KEGIATAN

Sosialisasi Bahaya Narkotika dan Prekusor Narkotika


serta Informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI BANJARBARU


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha
Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya Laporan Kegiatan Sosialisasi Bahaya
Narkotika dan Prekursor Narkotika serta Informasi tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Sekolah
Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri Banjarbaru dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang
telah selesai dilaksanakan.

Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu memperlancar penyusunan laporan kegiatan ini.

Penyusun menyadari bahwa Laporan Kegiatan Sosialisasi Bahaya


Narkotika dan Prekursor Narkotika serta Informasi tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) SMK-PP
Negeri Banjarbaru ini masih banyak kekurangan, maka dalam hal ini kami
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di masa yang akan datang.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


Aamiin.

Banjarbaru, Juli 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan Kegiatan............................................................................................2

II. PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................3

A. Nama Kegiatan..............................................................................................3

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan....................................................3

C. Landasan Kegiatan........................................................................................3

D. Pelaksana Kegiatan.......................................................................................4

E. Hasil Kegiatan...............................................................................................4

III. PENUTUP.....................................................................................................5

LAMPIRAN.............................................................................................................6

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Narasumber...........................................................7

Lampiran 2. Surat Penugasan Narasumber..............................................................8

Lampiran 3. Surat Undangan Kegiatan Sosialisasi P4GN dan Tes Urin.................9

Lampiran 4. Absensi Kegiatan Sosialisasi P4GN..................................................10

Lampiran 5. Absensi Tes Urin...............................................................................13

Lampiran 6. Hasil Tes Urine Pegawai SMK-PP Negeri Banjarbaru.....................17

Lampiran 7. Surat RAN P4GN..............................................................................23

Lampiran 8. Surat Perintah Tugas Pelaksanaan Zoommeeting Sosialisasi P4GN

25 Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan.................................................................26

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba merupakan akronim dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif berbahaya lainnya yang mana apabila bahan/zat tersebut dimasukan
dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan
dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi
masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap
orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak di
dengung-dengungkan. Sebab penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi
keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
Dampak narkoba jika disalahgunakan sangatlah berbahaya bagi manusia.
Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun
perilaku pemakainya. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi
hal itu biasanya juga memudahkan seseorang untuk terdorong menyalahgunakan
narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak
adalah kelompok usia remaja hingga dewasa. Permasalahan narkoba sekarang ini
sudah merambah ke berbagai usia dan latar belakang, dari usia dini hingga
kalangan dewasa, dari pelajar, artis, olahragawan, pejabat bahkan Pegawai Negeri
Sipil PNS). Mencermati Perkembangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
saat ini, bahkan sudah merambah pada kalangan Masyarakat Desa. Berdasarkan
Hasil Penelitian BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI Tahun 2017, Angka
Prevalensi penyalahgunaan Narkoba mencapai 1,77% atau sekitar 3.376.115 juta
orang dari total populasi penduduk berusia 10-59 tahun.

1
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur dan abdi negara mempunyai
tugas pokok sebagai pelayan masyarakat yang dituntut untuk senantiasa
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, terutama dalam melaksanakan tugas-rugas pemerintahan.
Dengan kondisi tersebut dan dalam rangka memelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat guna memperbaiki moral masyarakat khususnya para
pegawai di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP)
Negeri Banjarbaru untuk tidak mendekati apalagi mengkonsumsi narkoba
sehingga dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi masyarakat di sekitarnya.
Maka kami melaksanakan kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkotika dan Prekusor
Narkotika serta Informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di SMK-PP Negeri
Banjarbaru sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024. Maka dengan
bantuan dan dukungan dari BNN Kalimantan Selatan, SMK-PP Negeri
Banjarbaru dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang P4GN.

B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi para pegawai
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai aparatur dan abdi negara agar
berakhlak mulia bebas dari narkoba.
2. Memberikan kontribusi nyata sebagai usaha untuk merubah masa depan
bangsa dan negara yang lebih baik.
3. Memperkuat mental dan pengetahuan bagi para pegawai SMK-PP Negeri
Banjarbaru untuk menghadapi dampak globalisasi, terutama masalah
narkoba.

2
II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah sebagai berikut :
“Sosialisasi Bahaya Narkotika dan Prekusor Narkotika serta Informasi tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika (P4GN)”

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
1. Secara Offline
a. Tempat : Aula SMK-PP Negeri Banjarbaru
b. Waktu : Selasa, 29 Juni 2021, 08.00 – 11.00 WITA

2. Secara Online
a. Kegiatan : Sosialisasi bahaya narkotika dan Prekursor Narkotika
serta Informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) oleh
BPPSDMP Kementerian Pertanian
b. Tempat : Platform Zoommeeting
Meeting ID : 837 1235 8154
Passcode : bppsdmp
c. Waktu : Rabu, 28 Juli 2021, 08.30 WIB – selesai

C. Landasan Kegiatan
Adapun yang melandasi kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
2. Inpres Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Nasional
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024;

3
3. Permendagri Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Fasilitasi P4GN dan
Prekursor Narkotika.

D. Pelaksana Kegiatan
Yang melaksanakan kegiatan ini adalah Pegawai (PNS dan THL) SMK-PP
Negeri Banjarbaru dengan narasumbernya dari Badan Narkotika Nasional
Kalimantan Selatan.

E. Hasil Kegiatan
Tersampaikannya materi tentang jenis, bahaya dan hukum tentang
narkotika. Himbauan agar berani melaporkan jika ada pihak yang mengajak atau
menyalahgunaan narkotika. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkotika
dan Prekusor Narkotika serta Informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). SMK-PP Negeri
Banjarbaru awalnya membuat Surat Permohonan ke BNN Kalimantan Selatan
untuk menugaskan pegawainya sebagai Narasumber dalam kegiatan ini seperti
pada Lampiran 1. Kemudian setelah mendapat balasan mengenai Narasumber
(Lampiran 2), kami segera membuat Undangan Kegiatan Sosialisasi P4GN seperti
pada Lampiran 3. Kegiatan Sosialisasi P4GN diikuti oleh pegawai SMK-PP N
Banjarbaru sebanyak 74 (tujuh puluh empat) orang (daftar hadir Lampiran 4).
Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan
narkotika dan prekursor narkotika yaitu dengan pelaksanaan tes urin kepada
seluruh pegawai (PNS dan THL) SMK-PP Negeri Banjarbaru sebanyak 84
(delapan puluh empat) orang, sebagaimana tercantum dalam daftar hadir pada
Lampiran 5. Kegiatan tes urine merupakan salah satu rangkaian acara dalam
kegiatan sosialisasi P4GN. Berdasarkan hasil screening test urine yang
dilaksanakan oleh BNN Kalimantan Selatan, sebanyak 84 (delapan puluh empat)
orang pegawai SMK-PP Negeri Banjarbaru yang mengikuti tes urine hasilnya
semuanya non reaktif terhadap 5 (lima) bahan parameter pengujian yang dijadikan
sebagai acuan penentuan penggunaan bahan-bahan aktif berbahaya. Hasil tes
urine secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6.

4
Kesimpulan yang didapat dari acara sosialisasi ini yaitu bahwa ternyata
keberadaan prekursor adalah hal yang selama ini menjadi ancaman dalam
penyalahgunaan narkoba yang sayangnya belum terlalu disadari oleh instansi-
instansi terkait didalamnya. Secara umum pengetahuan peserta tentang prekursor
masih kurang. Hal ini masih bisa dipahami lantaran masih kurangnya sosialisasi
tentang jenis-jenis prekursor. Pengawasan prekursor merupakan tugas dari semua
pihak. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dengan instansi terkait dan
pembekalan pelatihan tentang prekursor. Kebijakan pengawasan menjadi penting
agar tidak terjadi kesalahan distribusi, supaya prekursor tidak menjadi terlalu
bebas diperjualbelikan sehingga memudahkan orang untuk melakukan
penyelewengan, namun juga tidak menjadi terbatas sehingga dapat mengganggu
kebutuhan domestik untuk kepentingan medis. Terlihat keantusiasan peserta untuk
melakukan pencegahan bahaya narkoba melalui penyuluhan dan sosialisasi dan
mengharapkan dukungan dari BNN dan BNP dalam melakukan kegiatan
Sosialisasi P4GN.

III. PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini kami sampaikan dan kami buat
dengan sebenar-benarnya untuk dapat diperhatikan dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

5
LAMPIRAN

6
Lampiran 1. Surat Permohonan Narasumber

7
Lampiran 2. Surat Penugasan Narasumber

8
Lampiran 3. Surat Undangan Kegiatan Sosialisasi P4GN dan Tes Urin

9
Lampiran 4. Absensi Kegiatan Sosialisasi P4GN

1
1
1
Lampiran 5. Absensi Tes Urin

1
1
1
1
Lampiran 6. Hasil Tes Urine Pegawai SMK-PP Negeri Banjarbaru

1
1
1
2
2
2
Lampiran 7. Surat RAN P4GN

2
2
Lampiran 8. Surat Perintah Tugas Pelaksanaan Zoommeeting Sosialisasi
P4GN

2
Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan
a. Pelaksanaan Offline

2
2
2
2
b. Pelaksanaan Online

3
3
3
3
PENGETAHUAN PRINSIP
DASAR ADIKSI

dr. DARYL ALFITRI


PROFIL
Nama : dr. DARYL ALFITRI
NIP : 19870528 201502 1
001
Satuan Kerja : BNN Kota Banjarbaru
Jabatan : Dokter Seksi Rehabilitasi
Pangkat/Golongan : Penata / III C
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 28 Mei
1987 Pendidikan : S1 Profesi (Dokter) 2005-
2012 Riwayat Kerja :
- Dokter IGD RSU Sidoarjo dan Klinik Pratama Jamsostek 2012 - 2014
- Dokter Perusahaan Adaroo Tanjung Tabalong 2014 – 2015
- Dokter Rehabilitasi BNN Kota Banjarbaru 2015 - Sekarang
PROGRAM PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (P4GN)
REGULASI:

1. UU NO.35 TH. 2009 TTG NARKOTIKA


2. INPRES NO. 2 TH. 2020 TTG RENCANA AKSI NASIONAL P4GN;
3. PERMENDAGRI NOMOR 12 TH 2019 TTG FASILITASI PENCEGAHAN
DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA;
4. SE MENPAN NO. 50 TTG PELAKSANAAN P4GN DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH;
5. PERDA NO. 9 TH. 2018 TTG FASILITASI PENYALAHGUNAAN NAPZA.
ADIKSI
Adiksi
• Disebut juga Kecanduan atau ketergantungan

• Karakteristik lainnya adalah ingin menggunakan

Lebih banyak lagi dan adanya efek Toleransi

• Penghentiannya menimbulkan efek Withdrawal


(gejala putus zat)

• Adiksi bersifat Progresif, semakin lama semakin


parah, sehingga kemampuan seseorang untuk
berfungsi akan berkurang
Definisi Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif


lainnya

Berdasarkan UU No. 35 tahun 2009 adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan
DASAR HUKUM NARKOBA ( NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN BAHAN ADIKTIF )
1. UU NO 35 TAHUN 2009 “ NARKOTIKA “

2. UU NO 05 TAHUN 1997 “ PSIKOTROPIKA”

3. UU NO 36 TAHUN 2009 “ KESEHATAN “


Jenis Narkotika dan Psikotropika Yang Se

Narkotika : Psikotropika :
• Shabu, Ekstasi, Ganja,
� Alprazolam
Heroin, T.Gorilla, LSD
� Estazolam
Carisoprodol I
� Merlopam
• Morfin, Petidine,
� Clobazam
Fentanyl II
� Pil
• Codeine III
Koplo/LL (THD)
Jenis Zat Adiktif Yang Sering Disalahguna

• Dextromethorphan (Seledryl)

• Tramadol

• Mixadine (DMP, Efedrin,


Guaifenesin, Ctm)

• Inhalasi Solven Lem Fox, Bensin


WAR ON DRUGS!
Penggolongan Narkoba
Berdasarkan efek yang ditimbulkan

d.
a. Depresan b. Stimulan c. Opioid
Halusinoge
• Contoh zatnya • Contoh zat ini • Contoh zat
adalah adalah • Contoh golongan ini
alkohol, obat Methampheta opioid adalah adalah zat zat
tidur atau mine, heroin, kimia (LSD,
penenang dan amfetamine morfin, ganja, ekstasi,
obat untuk (sabu). opium, dan magic
menidurkan mushroom/Ja
saat mur ajaib,
operasi/anaste lem.
si.
DEPUTI REHABILITASI MODUL PEMBELAJARAN
BADAN NARKOTIKA NASIONAL RI INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT
WAR ON DRUGS!
Alasan Seseorang Menyalahgunakan
Narkoba Agar
Agar merasa lebih baik/ dapat
lebih percaya berpenampilan lebih
diri; baik;
Terdapat
sejumlah alasan
mengapa
seseorang
menyalahgunakan
Narkoba
Agar dapat Karena orang lain
melakukan suatu hal/ juga menggunakan
pekerjaan lebih baik; zat tersebut.
BAGAIMANA ZAT BEKERJA ?

NARKOBA Dopamin
Sel Reseptor
OTAK

Neurotransmitter

Pola Pikir
Psikologis
Perilaku

12
Toleransi

Perubahan
Kriminal Perilaku

KARAKTER ADIKSI

Sugesti
Meningkat
Relapse
(Menagih)

rat
Tahapan Adiksi
Kecanduan Awal ( Early ) :

• Pemakaian untuk coba-coba

• Pemakaian untuk kesenangan / rekreasional

• Memakai jika ditawarkan

• Rasa ingin tahu tentang narkoba


Tahapan Adiksi
Adiksi Pertengahan ( Intermediate ) :

• Mulai untuk membeli narkoba

• Meluangkan waktu lebih untuk mencari narkoba

• Dosis pemakaian terus meningkat (Toleransi)

• Pemakaian teratur pakai


Tahapan Adiksi
Adiksi Lanjut ( Advanced
):

• Terjadi masalah di rumah / pekerjaan

• Banyak melakukan penyangkalan / Bohong

• Memilih banyak teman yang juga memakai narkoba

• Pemakaian ketergantungan aktif / kecanduan

• Adanya Pemikiran kalau narkoba dapat berfungsi normal


dalam Aktivitas
WAR ON DRUGS!

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA


a. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Fisik

b. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Psikologi

c. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Ekonomi

d. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Sosial/Keluarga

e. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Hukum

f. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Religi/Agama


REHABILITASI
DASAR HUKUM PELAKSANAAN REHABILITASI
1. UU NO 35 TAHUN 2009 “ NARKOTIKA “
PASAL 54 :
PENYALAHGUNA / PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA WAJIB MENJALANI
REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL
PASAL 55 :
ORANG TUA ATAU WALI DARI PECANDU NARKOTIKA YANG
BELUM CUKUP UMUR WAJIB MELAPORKAN KE LEMBAGA
REHAB UNTUK MENDAPATKAN LAYANAN REHABILITASI
2. PP NO 25 TAHUN 2011 “ PELAKSANAAN WAJIB LAPOR”
3. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 50 TAHUN
2015 TENTANG “ PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
WAJIB LAPOR DAN REHABILITASI MEDIS BAGI
PECANDU NAPZA “
4. KEPMENKES RI NOMOR HK.02.02/MENKES/501/2015
TENTANG “ INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR “.
TUJUAN REHABILITASI
1. MENGUBAH PERILAKU MENJADI POSITIF
DAN HIDUP SEHAT
2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KONTROL EMOSI YANG LEBIH BAIK
SEHINGGA TERHINDAR DARI MASALAH
HUKUM
3. HIDUP LEBIH PRODUKTIF SEHINGGA
DAPAT MENJALANKAN FUNGSI SOSIAL
REHABILITASI RAWAT INAP

• BALAI BESAR REHABILITASI BNN LIDO BOGOR


• BALAI REHABILITASI BNN TANAH MERAH SAMARINDA
• BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA MAKASAR
• LOKA REHABILITASI BATAM
• LOKA REHABILITASI DELI SERDANG MEDAN
• LOKA REHABILITASI KALIANDA LAMPUNG
• RS JIWA DAERAH SAMBANG LIHUM PROV KALSEL
ALUR RUJUKAN
PECANDU NARKOTIKA/KELUARGA/WALI

INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR YANG TELAH DITETAPKAN OLEH


MENTERI KESEHATAN/MENTERI SOSIAL

ASSESMEN

INSTITUSI
MEMILIKI
PROGRAM SESUAI TIDAK
YA RENCANA TERAPI?

INTERVENSI SESUAI RENCANA TERAPI


Rujuk

KOMUNIKASI DENGAN TEMPAT RUJUKAN

PENERIMAAN REHABILITASI
KLIEN DI
FASILITAS
SUR
AT
RUJ
UKA
N,
SUR
AT
PEN
GAN
TAR,
HASI
L
ASE
SME
N
DAN
BERI
TA
ACA
RA
SER
AH
TERI
MA
MASALAH REHABILITASI
1. KURANGNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT
BAHWA APABILA PECANDU YANG
MELAPORKAN DIRI UNTUK REHABILITASI TIDAK
DIHUKUM/DIPENJARA
2. TAKUT,MALU, AIB KELUARGA TERHADAP
PENCITRAAN ANAK SEBAGAI PECANDU NARKOBA
3. MASIH BANYAK ORANG YANG TIDAK
MENGETAHUI BAHWA REHABILITASI DIBIAYAI
SEPENUHNYA OLEH PEMERINTAH (GRATIS) di BNN,
RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM BERBAYAR.
SOLUSI
1. PIHAK KELUARGA, ORANG TUA/WALI HARUS
SEGERA MELAPORKAN ANAKNYA YANG PECANDU
NARKOBA
2. PEMERINTAH, SWASTA, BNN DAN PIHAK TERKAIT
HARUS LEBIH SERING MENSOSIALISASIKAN,
TERUTAMA PERAN PENTING DARI LEMBAGA
REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOBA
28
PERJANJIAN KERJA SAMA

OUTCOME : PULIH DAN PRODUKTIF


1. DINAS KESEHATAN Upaya Rehabilitasi

2. DINAS PENDIDIKAN Upaya Pendidikan Non


Formal (Program Paket B dan C) SPNF dan PKBM

3. BALAI LATIHAN KERJA PROVINSI


KALIMANTAN SELATAN Upaya Vokasional
Mereka sudah kehilangan masa lalu
dan masa kini, mari kita bantu untuk
menyelamatkan masa depannya
TERIMA KASIH

KEMITRAAN GUNA MENYELAMATKAN


GENERASI BANGSA
HP : 0813-5746-7300
RENCANA AKSI NASIONAL P4GN
Lingkup BPPSDMP Tahun 2021
OLEH: SEKRETARIS BADAN PPSDMP

Jakarta, 28 Juli 2021

1
DASAR HUKUM

Instruksi Presiden (INPRES) No 2 Tahun 2020,


“…Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024…”

2
Capaian RAN P4GN BPPSDMP TA. 2020
Peningkatan KAMPANYE PUBLIK tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika
melalui Sosialisasi P4GN kepada 858 orang ASN Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan PPSDMP, yaitu:
01

4
No. Unit Kerja Jumlah ASN Tanggal
1 PPMKP Ciawi 216 12 Okteober 2020
2 BBPP Binuang 52 10 Desember 2020
3 BBPP Batangkaluku 83 6 Oktober 2020
4 BBPP Kupang 54 2 Desember 2020
5 BPP Lampung 67 6 Oktober 2020
6 Polbangtan YOMA 72 14 September 2020
7 Polbangtan Malang 97 23 September 2020
8 PEPI 50 8 September 2020
9 SMK PPN Banjarbaru 57 3 September 2020
10 SMK PPN Kupang 75 21 Oktober 2020
11 SMK PPN Sembawa 35 28 Agustus 2020
Jumlah 858
Lanjutan…

DETEKSI DINI Penyalahgunaan Narkotika dan

0 Prekursor Narkotika kepada Pegawai ASN


telah dilaksanakan melalui Tes Urine bagi 924 orang ASN
Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan PPSDMP, yaitu:

5
No. Unit Kerja Jumlah ASN Tanggal
1 PPMKP Ciawi 216 12 Okteober 2020
2 BBPP Ketindan 76 17 November 2020
3 BBPP Batu 31 27 Oktober 2020
4 BBPP Binuang 30 10 Desember 2020
5 BBPP Kupang 30 2 Desember 2020
14 September 2020
6 Polbangtan YOMA 184 3 November 2020
7 Polbangtan Malang 147 23 - 25 September
2020
c Polbangtan Gowa 50 12 Oktober 2020
9 PEPI 10 9 September 2020
10 SMK PPN Banjarbaru 50 3 September 2020
11 SMK PPN Kupang 65 21 Oktober 2020
12 SMK PPN Sembawa 35 28 Agustus 2020
Jumlah 924
Lanjutan…
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Anti Narkotika dan Prekursor Narkotika pada Pendidikan Kedinasan
melalui Penyampaian Topik Anti Narkotika dan Prekursor Narkotika pada Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa (Ma

03
Jumlah
No. Unit Kerja Tanggal
Mahasiswa
1 Polbangtan Bogor 217 10 Juli 2020
2 Polbangtan YOMA 164 3 Oktober 2020
3 Polbangtan Malang 448 10 Oktober 2020
4 Polbangtan Gowa 261 6 Oktober 2020
5 Polbangtan Manokwari 105 6 Oktober 2020
6 Polbangtan Medan 155 15 Oktober 2020
7 PEPI 62 8 September 2020
Jumlah 1,412

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT pada Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika
telah dilaksanakan Bimbingan Teknis dan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika, dengan

04
6
RAN P4GN TA. 2021
Rencana Aksi Kementerian Pertanian TA. 2021
A. Rencana Aksi Nasional Generik
NO RENCANA AKSI TARGET TAHUN 2021
1 Penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya - 1 media elektronik dan 1 media non
narkotika dan prekursor narkotika kepada pejabat negara, ASN, elektronik setiap tahun anggaran.
prajurit TNI, anggota POLRI, dan masyarakat. - Sosialisasi informasi bahaya narkotika

2 Pembentukan regulasi tentang P4GN di lingkup kementerian, Telah tercapai pada tahun 2020
lembaga, dan pemerintah daerah.
3 Tes urine kepada seluruh ASN di lingkungan kementerian, 3% total seluruh ASN
lembaga, dan pemerintah daerah.
4 Tes urine kepada taruna/taruni pendidikan kedinasan. 3% dari total taruna/taruni

5 Pembentukan Satuan Tugas/Relawan Anti Narkotika dan Prekursor Telah tercapai pada tahun 2020
Narkotika.
6 Pengembangan topik anti narkotika dan prekursor narkotika ke Tersampaikannya topik anti narkotika dan
dalam salah satu materi pada seluruh lembaga pendidikan dan prekursor narkotika melalui salah satu
pelatihan pegawai ASN dan pendidikan kedinasan materi pada seluruh lembaga pendidikan
dan pelatihan pegawai ASN dan
pendidikan kedinasan

8
B. Rencana Aksi Nasional Khusus
NO RENCANA AKSI TARGET KETERANGAN
1. Pengelolaan potensi sosial dan ekonomi 2021 Pengadaan/ bantuan bibit tanaman, pelatihan
masyarakat pada kawasan rawan serta 146 Kawasan pembuatan pupuk organik, pengolahan hasil pertanian
rentan narkotika dan prekursor narkotika. agar ada peningkatan ekonomi di Kawasan rawan

2. Perencanaan penguatan Grand Design of 2021-2024 Perencanaan kegiatan dalam mewujudkan ketahanan
Alternative Development (GDAD) di Provinsi Aceh 1 Dokumen pangan, produk unggulan, serta jaminan pemasaran
produk pertanian di pilot project GDAD dan merintis
terbentuknya agrowisata.
3. Bimbingan teknis pemberdayaan alternatif kawasan 2021 Penyuluhan pertanian diberikan pengetahuan tentang
rawan dan rentan narkotika dan prekursor 3 Kawasan setiap P4GN agar nantinya bisa menjelaskan tentang P4GN
narkotika bagi petugas penyuluh pertanian dan tahun anggaran untuk para petani bekal tenatng bahaya Monev terhadap
kehutanan di Provinsi Aceh. kegiatan yang telah dilaksanakan melalui dinas Instansi
terkait di Provinsi Aceh
4. Mengefektifkan Tim Khusus Terpadu Intelejen 2021 Kementan memberikan dukungan/ support terhadap
Narkotika dalam pengungkapan DPO, penyelidikan 100% setiap Karantina bagi satwa Unit Deteksi Narkotika K-9 BNN
dan penyidikan terhadap tindak pidana narkotika tahun anggaran dalam rangka kegiatan penunjang operasi diluar kota.
dan prekursor narkotika, TPPU terkait tindak pidana Contoh: memudahkan dalam proses pengeluaran Surat
narkotika dan prekursor narkotika, dan Keterangan Hewan (SKH) di daerah.
peningkatan pengawasan lalu lintas orang dan
barang ke dan dari Indonesia.

5. Pemetaan dan pemusnahan ladang ganja. 2021 Melaporkan terkait adanya penanaman ganja pada lahan
13 Ladang pertanian/wilayah kerja Kementan

9
C. Rencana Aksi BPPSDMP T.A 2021

NO RENCANA AKSI TARGET KEGIATAN PELAKSANA


1. Penyediaan dan penyebaran - 1 media elektronik Sosialisasi informasi bahaya Sekretariat Badan
informasi tentang pencegahan dan 1 media non narkotika minimal 1 kali dalam PPSDMP + UPT
bahaya narkotika dan prekursor elektronik setiap 1 tahun anggaran kepada ASN BPPSDMP
narkotika kepada pejabat tahun anggaran. di unit kerja masing-masing.
negara, ASN, prajurit TNI, - Sosialisasi
anggota POLRI, dan informasi bahaya
masyarakat. narkotika

2. Tes urine kepada seluruh ASN 3% total seluruh ASN Tes urine kepada ASN lingkup Sekretariat Badan
di lingkup BPPSDMP Badan PPSDMP dengan PPSDMP + UPT
target 3%. BPPSDMP

3. Tes urine kepada 3% dari total taruna Tes urine kepada mahasiswa Pusat Pendidikan
taruna/taruni pendidikan Polbangtan dengan target Pertanian + UPT
kedinasan. 3% Pendidikan

10
Lanjutan…
NO RENCANA AKSI TARGET KEGIATAN PELAKSANA
4. Pengembangan topik anti Tersampaikannya topik  Membuat modul Pusat Pendidikan
narkotika dan prekursor anti narkotika dan Pencegahan dan Pertanian
narkotika ke dalam salah satu prekursor narkotika ke Pemberantasan
materi pada seluruh lembaga dalam salah satu materi Penyalahgunaan dan
pendidikan dan pelatihan pada seluruh lembaga Peredaran Gelap
pegawai ASN dan pendidikan pendidikan dan Narkotika yang disusun
kedinasan pelatihan pegawai ASN oleh Pusdiktan sebagai
dan pendidikan bahan ajar kepada
kedinasan mahasiswa diseluruh
jenjang, dengan waktu
pembelajaran minimal 2
jam
 Membuat modul Pusat Pelatihan
Pencegahan dan Pertanian
Pemberantasan
Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap
Narkotika yang disusun
oleh Puslattan sebagai
bahan pelatihan kepada
pegawai ASN
11
Lanjutan…
NO RENCANA AKSI TARGET KEGIATAN PELAKSANA
5. Pengelolaan potensi sosial dan pelatihan pembuatan pupuk pelatihan pembuatan pupuk Pusat Pelatihan
ekonomi masyarakat pada organik organik di kawasan rawan Pertanian + UPT
kawasan rawan serta rentan narkotika Pelatihan Pertanian
narkotika dan prekursor narkotika.
6. Bimbingan teknis pemberdayaan Penyuluh Pertanian  Bimbingan Teknis Pusat Pelatihan
alternatif kawasan rawan dan rentan diberikan pengetahuan Pemberdayaan Alternatif Pertanian + BPP Jambi
narkotika dan prekursor narkotika tentang P4GN agar Kawasan Rawan dan Rentan
bagi petugas penyuluh pertanian nantinya bisa menjelaskan Narkotika dan Prekursor
dan kehutanan di Provinsi Aceh. tentang P4GN untuk para Narkotika bagi Penyuluh
petani, dilaksanakan melalui Pertanian di 3 kabupaten
dinas Instansi terkait di (Aceh Besar 30 orang, Gayo
Provinsi Aceh (3 kabupaten Luwes 30 orang dan Bireun 30
di Provinsi Aceh yaitu: Aceh orang)
Besar, Gayo Luwes, dan Pusat Penyuluhan
Bireun)  Sosialisasi Pencegahan dan Pertanian + Satker
Penyalahgunaan dan Dekonsentrasi
Peredaran Gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika
(P4GN) bagi Penyuluh Pertanian
di 3 kabupaten (Aceh Besar
213 orang, Gayo Luwes 102
orang dan Bireun 15 orang)

12
D. Target Kegiatan RAN P4GN BPPSDMP 2021
NO UNIT KERJA KEGIATAN TARGET WAKTU
1. Sekretariat Badan a. Sosialisasi informasi bahaya Seluruh ASN Lingkup 28 Juli 2021
PPSDMP + UPT narkotika Badan PPSDMP
BPPSDMP
b. Tes Urine bagi ASN 3% dari Jumlah ASN Juli sd. Desember
Lingkup Badan PPSDMP 2021

2. Pusat Pendidikan a. Tes Urine dan Sosialisasi Seluruh Mahasiswa September 2021
Pertanian + UPT Informasi bahaya narkotika Polbangtan dan PEPI (pada saat
Pendidikan mabidama)
(Polbangtan dan PEPI) b. Membuat modul Pencegahan Materi/Bahan ajar
dan Pemberantasan kepada Mahasiswa
Penyalahgunaan dan Polbangtan dan PEPI
Peredaran Gelap Narkotika
sebagai bahan ajar kepada
mahasiswa

13
Lanjutan…
NO UNIT KERJA KEGIATAN TARGET WAKTU
3. Pusat Pelatihan a. Membuat modul Pencegahan dan Materi/bahan pelatihan
Pertanian + UPT kepada Pemberantasan Penyalahgunaan dan peserta ASN
Pelatihan Peredaran Gelap Narkotika sebagai
bahan pelatihan kepada pegawai
ASN
b. Pelatihan pembuatan pupuk organik Masyarakat pada
kawasan di kawasan rawan narkotika rawan narkotika

c. Bimbingan Teknis Pemberdayaan 30 orang Penyuluh Pertanian di 12 – 14 Agustus 2021


Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Kabupaten Aceh Besar, 30 orang
Narkotika dan Prekursor Narkotika Penyuluh dari Kabupaten Gayo
bagi Penyuluh Pertanian di Provinsi Luwes , dan 30 orang Penyuluh
Aceh dari Kabupaten Bireun 30

4. Pusat Penyuluhan Sosialisasi Pencegahan dan 213 orang Penyuluh Pertanian


Pertanian + di Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kabupaten Aceh Besar, 102
Satker Narkotika dan Prekursor Narkotika orang Penyuluh di Kabupaten
Dekonsentrasi (P4GN) bagi Penyuluh Pertanian di Gayo Luwes, dan 215 orang
Provinsi Aceh Bireun

14
TERIMAKASIH

15

Anda mungkin juga menyukai