Bab V Penutup
A. Kesimpulan……………………………………. 62
B. Saran………………………………………...… 65
Tim Penyusun………………………………………. 67
Lampiran
A. Latar Belakang
Kejahatan Narkoba merupakan kejahatan
yang bersifat laten, dinamis, berdimensi
internasional yang mengancam bangsa
Indonesia. Presiden
Republik Indonesia
Perkembangan
Joko Widodo Prevalensi
menegaskan bahwa Penyalahgunaan
Narkoba terus
Indonesia saat ini
Meningkat
dalam kondisi
“Darurat Narkoba”.
Berdasarkan data yang ada
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
terus berkembang, bahkan hingga tahun 2018
relatif tanpa penurunan. Fakta pendukungnya
yaitu Pertama, Kejahatan Narkoba menyerang
seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang
bulu, semua pelaku kejahatan Narkoba
dilakukan proses hukum dan berakhir di
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Kedua,
Trend
C. Sasaran
1. Petugas Pemasyarakatan di
UPT Pemasyarakatan.
Seluruh petugas Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas),
Rumah Tahanan Negara (Rutan), Cabang
Rumah Tahanan Negara (Cabrutan), Balai
Pemasyarakatan (Bapas) dan Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan
Negara (Rupbasan) pada umumnya dan bagi
petugas yang tugas dan fungsnya berkaitan
b) Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dalam
Kitab Suci atau Buku
Sabu dalam
kemasan Milo
Penyelundupan shabu
dan pil dalam kacang
kulit di Lapas Kelas IIA
Pekalongan
Penyelundupan shabu
68 paket dan 1 paket
pil ekstasi dalam Salib
di Pos Dermaga
Wijayapura
Nusakambangan
Penyelundupan shabu
dalam pembalut wanita
pembalut di Lapas
Bangkinang
A. Kesimpulan
Salah satu institusi penegak hukum yang juga
tidak bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Lapas sebagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan
merupakan tempat pembinaan Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan termasuk juga Narapidana
perkara Narkotika, baik pecandu maupun pengedar.
Pencegahan dan penanggulangan Narkoba di Lapas
diperlukan baik bagi petugas lapas termasuk Taruna
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, maupun para
Narapidana sehingga diperlukan sistem pencegahan
yang melibatkan dua belah pihak yakni Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan dengan Badan Narkotika Nasional
(BNN).
Berdasarkan kode satuan kerja per Desember
2018 jumlah Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan
khususnya Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
B. Saran
Buku Pedoman yang telah disusun ini masih
memerlukan penajaman secara praktis untuk
pengembangan menjadi buku saku dan modul bagi
petugas Lapas/Rutan dan Taruna Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan agar memiliki daya tangkal terhadap
penyalahgunaan Narkoba dan mampu menjadi Relawan
Anti Narkoba bekerjasama dengan BNN baik tingkat
pusat maupun daerah. Dalam upaya memperkuat