14 13.9
12 11.6
11 11,4 1 dari 6 orang yang mulai menggunakan ganja
10 pada usia remaja mengalami cannabis use
13,8 juta disorders.
8
8 7.6
6.6 192,2 juta
6
5.1 Berbagai negara Barat yang telah lebih dulu menerapkan
4
3.9 legalisasi ganja untuk keperluan medis, telah gagal
1.9
2.7 mengendalikan produksi dan pasokan ganja. Berbagai
2
negara tersebut gagal untuk konsisten mematuhi penerapan
0
Oceania Amerika Afrika Eropa Asia Global
Perjanjian Pengendalian Narkoba Internasional.
Usia 15-64 Tahun Usia 15-16 Tahun
Ganja merupakan jenis narkotika yang paling banyak Di Amerika Serikat sendiri, hal ini telah muncul bisnis
disalahgunakan di dunia, baik oleh kaum muda, maupun oleh komersial untuk memasok ganja yang diproduksi
populasi secara umum.
secara ilegal.
Sumber: World Drug Report UNODC, 2018 (diolah)
ANCAMAN PERKEMBANGAN
NEW PSYCHOACTIVE
SUBSTABCE (NPS)
Jumlah Zat Psikoaktif Baru (NPS) yang
Perkembangan NPS
ditemukan setiap tahun di dunia
menciptakan celah
800 839 bagi kejahatan karena
banyak narkotika jenis
700 NPS di
baru yg belum diatur
600 dunia
oleh hukum
500
400
300
74 66 8
200 Sudah diatur
100 NPS yang dalam Belum
0 beredar di Permenkes diatur dalam
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Indonesia No. 50 Tahun Permenkes
Sumber Data : UNODC 2017 2018
GAMBARAN PREVALENSI
PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI
INDONESIA
Survei BNN & UI Tahun 2017. “Proporsi Penyalahguna Narkotika Tahun 2017”
Ada 1,77 % = 3.376.114 orang
Penyalahguna Narkoba di 34
Provinsi di Indonesia
(Populasi Usia 10 – 59 Tahun)
2,23 COBA PAKAI TERATUR PECANDU PECANDU
2,18 sebanyak PAKAI NON SUNTIK
1,99
2 1,77 1.908.319 sebanyak SUNTIK sebanyak
orang 920.100 sebanyak 58.498
orang 489.197 orang
orang
“Penyalahguna Narkotika Berdasarkan Pekerjaan”
1
Sebesar 59% setara 1.991.909 org
17 % berasal dari kalangan pekerja
0 Sebesar 24% setara 810.267 orang
2008 2011 2014 2017 24 % 59 % merupakan pelajar/mahasiswa
Sumber Data :
• Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba BNN & Sebesar 17% setara 573.939 orang
Puslitkes UI Tahun 2017 berasal dari populasi umum
KETERLIBATAN APARATUR
NEGARA DALAM KASUS – KASUS
NARKOTIKA
?
Keberpihakan pemerintah yang masih lemah
jika dibandingkan dengan penanganan korupsi
Pengadilan Pengadilan Pengadilan dan terorisme
Tipikor Khusus Khusus
Terorisme Narkotika
Koordinasi antar lembaga pemerintah yang
belum ada persamaan persepsi dikarenakan ego
sektoral dalam penanganan masalah narkotika
Belum melembaganya narkotika sebagai isu darurat nasional. Sehingga kebijakan pemerintah belum
menunjukkan kejahatan narkotika sebagai prioritas utama
PERMASALAHAN SISTEM
HUKUM
Penyidikan dan
Penangkapan Pengadilan
Assessment
• Pengawasan barang bukti yang lemah Penyidikan dan Assessment • Adanya negosiasi putusan agar
• Negosiasi saat penangkapan sehingga disalahgunakan sehingga terjadi pelaku tidak terjerat hukuman
dibebaskan dengan menghilangkan pengalihan status, dari pengedar menjadi • Hakim & Jaksa tidak menguasai
barang bukti penyalahguna permasalahan
INSTRUKSI
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
Nomor 6 Tahun 2018
PERATURAN
MENTERI DALAM
NEGERI
Nomor 12 Tahun 2019
PROVINSI BENGKULU
KASIH”