ISBN:978-602-6952-23-3
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAM Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-5, Kuningan, Jakarta Selatan
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
Telp.: (021) 2525015, Fax.: (021) 2526678, 2526438 2016
9 786026 952233
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
BERBASIS HAK ASASI MANUSIA
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
BERBASIS HAK ASASI MANUSIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA
Pasal 1
(1) Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000
(seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,
dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
BERBASIS HAK ASASI MANUSIA
Oleh:
HA R IS ON C IT R AWA N D A M A N I K
copyright©
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Jl. HR Rasuna Said Kav. 4-5 Kuningan, Jakarta Selatan
Website: www.balitbangham.go.id
Penulis:
Harison Citrawan Damanik
ISBN: 978-602-6952-23-3
Pracetak oleh:
Tim Pohon Cahaya
Dicetak oleh:
Percetakan Pohon Cahaya
ABSTRAK
ABSTRAK.............................................................................................v
SAMBUTAN ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................... xi
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 61
A. Latar Belakang
Problematika gangguan keamanan dan ketertiban
dalam bentuk kerusuhan dan pembakaran di Lapas/Rutan
perlu dianalisis dari berbagai sisi dalam pelaksanaan fungsi
pemasyarakatan. Secara konseptual, persoalan kekerasan di
Lapas/Rutan, baik yang terjadi dalam skala masif maupun
individual, perlu pertama-tama diletakkan dengan pendekatan
cara berpikir sistem (system thinking). Dengan cara berpikir
demikian, maka para pemangku kebijakan dapat melihat
unsur-unsur (thinks) saling berkorelasi satu dengan yang lain
dan memutuskan bagaimana bentuk intervensi yang tepat.
1 Philip Dent, David Dorrell dan Philip Howard, Understanding Prison Violence
Trends and Correlates, dalam Prison Service Journal, Special Edition Reducing
Prison Violence, September 2015 No. 221 (4-8).
2 Id, hlm. 4.
Jumlah
Jenis Gangguan
2011 2012 2013 2014 2015
Pelarian 69 122 106 156 260
Penyelundupan Narkoba 98 145 90 213 106
Perkelahian
9 22 20 62 60
Penganiayaan/Kekerasan
Kerusuhan
12 16 25 3 22
Pemberontakan
Lain-Lain 0 0 23 145 55
Jumlah 188 305 264 579 503
Sumber: LAKIP Ditjen Pemasyarakatan 2014 & Kementerian Hukum dan HAM
2015.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, penelitian ini
mengidentifikasi beberapa permasalahan: pertama, kebijakan
tentang penanganan gangguan keamanan dan ketertiban di
Lapas/Rutan yang bersifat reaktif cenderung mencederai hak
asasi manusia; kedua, kebijakan teknis yang bersifat evidence-
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perta-
nyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini ialah:
Bagaimana gambaran wacana Pemasyarakatan sebagai
sebuah sistem perlakuan?
Bagaimana norma dan prinsip hak asasi manusia sebagai
sebuah wacana diposisikan dalam pelaksanaan sistem
Pemasyarakatan?
G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan metodologi yang telah ditentukan sebe-
lumnya, maka asumsi yang dibangun dalam riset ini ialah
bagaimana pelaksanaan keamanan dan ketertiban diletakkan
dalam konteks diskursus yang mengemuka pada suatu
masa. Dalam hal ini, perkembangan diskursus tentang
pemasyarakatan dapat digambarkan dalam lini masa sebagai
berikut:
21 Dalam hal ini, perlu kiranya merujuk pula pada konsep good governance
yang ditafsirkan oleh UNDP, yaitu: “the exercise of economic, political and
administrative authority to manage a country’s affairs at all levels. It comprises
mechanisms, process and institutions thorugh which citizens and froups
articulate their interests, exercise their legal rights, meet their obligaitons and
metidate their differences.”
22 UNODC, Id, Chapter 1 “Prison Security: Framework and Functions”.
Struktur Metode
Teks Critical linguistics.
23 Lihat Teun A. van Dijk, Multidisciplinary CDA: A Plea for Diversity, dalam
Ruth Wodak dan Michael Meyer, Methods of Critical Discourse Analysis,
London: 2001, SAGE Publications (95-120).
H. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan penelitian ini akan dibebankan
kepada DIPA Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan HAM tahun 2016.
30 Ibid, p.36.
31 Johanna Niemi-Kiesiläinen, Päivi Honkatukia & Minna Ruuskanen, Legal
Texts as Discourses, dalam Svensson, Gunnarsson dan Davies M. (eds),
Exploiting the Limits of Law. Ashgate 2007 s. 69-88. p.19.
32 IbIbid.
43 Michel Foucault, Discipline and Punish: The Birth of the Prison, Vintage Books
(1995), hlm. 231.
44 Andrew Coyle, Managing Prisons in a Time of Change, London: 2002,
International Centre for Prison Studies, hlm. 11.
46 Norman Fairclough, Language and Power, New York: 1996, Longman Inc, hlm.
84.
47 Christie Andrea Mayr, Prison Discourse Language as a Means of Control and
Resistance, New York: 2004, Palgrave Macmillan, hlm.80.
48 Ibid.
49 Norman Fairclough, Ibid., hlm. 74.
50 Ibid.
51 IbIbid. hlm 75.
55 Reza Banakar, Law, Rights and Justice in Late Modern Society: A Tentative
Theoretical Framework, in Reza Banakar (ed.), Right in Context: Law and
Justice in Late Modern Society, (Farnham: Ashgate, 2010), p. 23.
Jumlah
Jenis Gangguan
2011 2012 2013 2014 2015
Pelarian 69 122 106 156 260
Penyelundupan
98 145 90 213 106
Narkoba
Perkelahian
Penganiayaan/Ke- 9 22 20 62 60
kerasan
Kerusuhan
12 16 25 3 22
Pemberontakan
Lain-Lain 0 0 23 145 55
Jumlah 188 305 264 579 503
Sumber: LAKIP Ditjen Pemasyarakatan 2014 & Kementerian Hukum dan HAM
2015.
ISBN:978-602-6952-23-3
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAM Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-5, Kuningan, Jakarta Selatan
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
Telp.: (021) 2525015, Fax.: (021) 2526678, 2526438 2016
9 786026 952233