Anda di halaman 1dari 68

REVOLUSI MENTAL

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


TEKNIS ADMINISTRASI KEJAKSAAN (TAK)
BADIKLAT KEJAKSAAN R.I.
TAHUN 2021
Pendahuluan
Deskripsi Singkat
A. Pengertian Indikator Keberhasilan
1. Revolusi Mental 1. Memahami, mendalami dan menghayati
2. Sejarah Revolusi Mental di Indonesia revolusi mental sebagai CPNS Kejaksaan
B. Kebijakan Revolusi Mental untuk R.I.;
pelayanan publik;
2. Tersedianya CPNS Kejaksaan R.I. yang
C. Kerangka pikir Revolusi Mental;
memiliki memiliki integritas kepribadian
D. Revolusi Budaya Kerja Pelayanan
dan disiplin dalam pelaksanaan tugas.
Publik
1. Budaya kerja berintegritas
2. Budaya kerja berorientasi hasil
3. Budaya kerja sinergis
C. Inovasi Sektor Publik;
D. Revolusi Mental di Kejaksaan R.I.

Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui makna, arti penting, dan perwujudan revolusi mental sebagai CPNS
Kejaksaan R.I.;
2. Mempersiapkan dan membentuk CPNS Kejaksaan R.I. yang siap pakai dalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kejaksaan.

2
PENGERTIAN
PENGERTIANREVOLUSI
REVOLUSIMENTAL
MENTAL

Mental - Mentalitas
adalah cara berpikir atau
Revolusi (dari bahasa kemampuan untuk
REVOLUSI MENTAL
latin revolutio = berpikir, belajar dan
TERDIRI ATAS 2 KATA
"berputar arah merespons terhadap
suatu situasi atau
kondisi
REVOLUSI
REVOLUSI

“Perubahan fundamental (mendasar) dalam struktur kekuatan


atau organisasi yang terjadi dalam periode waktu yang relatif
singkat. Kata kuncinya adalah Perubahan dalam Waktu Singkat.

Menurut Aristoteles, ada 2 (dua) jenis revolusi, yaitu : 1.


Perubahan sepenuhnya dari satu aturan ke yang lainnya,

2. Modifikasi terhadap aturan yang ada


REVOLUSI
REVOLUSI

Menurut kamus Webster Dictionary


makna “Revolusi “ yaitu :
Penggulingan sebuah
pemerintahan atau
bentuk pemerintahan
Pergerakan sebuah
atau sistem sosial
benda seperti bintang Perubahan radikal
dengan cara kekerasan
atau planet dalam dari sesuatu
dan diganti dengan
orbitnya
sistem yang lain,
misalnya Revolusi
Perancis tahun 1789
MENTAL
MENTAL

Bagaimana pikiran kita bekerja itulah mentalitas


kita , yaitu cara kita berpikir tentang sesuatu.
Cara berpikir (mentalitas) dibentuk dari
pengalaman, hasil belajar, atau pengaruh
lingkungan.
Dengan demikian : Revolusi Mental dapat
diartikan sebagai perubahan yang relatif cepat dalam
cara berpikir seseorang/masyarakat dalam
merespon, bertindak dan bekerja
REVOLUSI
REVOLUSIMENTAL
MENTAL

Dengan demikian Revolusi Mental-Pembangunan Karakter Bangsa melalui arti


REVOLUSI MENTAL yaitu : Mengubah secara cepat kerangka berpikir, mentalitas,
karakter seseorang/kelompok masyarakat/ bangsa yang lebih familier disebut dengan
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA (NATIONAL CHARACTER BUILDING)

Sedangkan yang ingin dicapai dalam Revolusi


Mental adalah perubahan mendasar dalam
yang dapat
menjelma menjadi
perilaku dan
cara berkata (isi cara bekerja yang
cara berpikir tindakan sehari-hari
perkataan), dan lebih baik
(kebiasaan, budaya)
di berbagai sendi
kehidupan bangsa
DALAM
DALAM PIDATONYA, PRESIDEN JOKO WIDODO MENYAMPAIKAN BAHWA :
Kita harusPIDATONYA,
berubah. Untuk PRESIDEN JOKO
berubah kita fokus keWIDODO
masa depan.MENYAMPAIKAN BAHWA
Pemerintah perlu bekerja lintas :
sektoral agar mendapatkan hasil yang terbaik. Rakyat adalah subyek pembangunan, bukan obyek
atau proyek, Percuma membangun fisik tanpa membangun pola pikir masyarakat

Revolusi
RevolusiMental
Mentalberarti
berartiwarga
wargaIndonesia
Indonesiaharus
harusmengenal
mengenalkarakter
karakterorisinal
orisinalbangsa
bangsa
Indonesia, merupakan bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong
royong. Karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera

"Tapi
"Tapisaya
sayajuga
jugandak
ndaktahu
tahukenapa,
kenapa,sedikit
sedikitdemi
demisedikit
sedikit(karakter)
(karakter)itu
ituberubah
berubahdandankita
kita
ndak sadar. Yang lebih parah lagi ndak ada yang nge-rem. Yang seperti itulah
ndak sadar. Yang lebih parah lagi ndak ada yang nge-rem. Yang seperti itulah yang yang
merusak
merusakmental,”
mental,”
Perubahan karakter bangsa tersebut, merupakan akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme,
etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama
bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa

Perubahan
Perubahankarakter
karakterbangsa
bangsatersebut,
tersebut,merupakan
merupakanakarakardari
darimunculnya
munculnya
korupsi,
korupsi,kolusi,
kolusi,nepotisme,
nepotisme,etos
etoskerja
kerjatidak
tidakbaik,
baik,bobroknya
bobroknyabirokrasi,
birokrasi,
hingga
hinggaketidaksiplinan.
ketidaksiplinan.Kondisi
Kondisiitu
itudibiarkan
dibiarkanselama
selamabertahun-tahun
bertahun-tahundan
dan
pada
padaakhirnya
akhirnyahadir
hadirdi
disetiap
setiapsendi
sendibangsa
bangsa
Sejarah
SejarahRevolusi
RevolusiMental
Mentaldi
diIndonesia
Indonesia
1.1.Polemik 2.2.Bung
BungKarno
Karnomengharapkan
mengharapkanagar agarbangsa
PolemikKebudayaan
Kebudayaan Indonesia memiliki
bangsa
identitas,
Indonesia Indonesia memiliki identitas,
Indonesiadasawarsa
dasawarsa1930
1930:: berkepribadian
berkepribadian dan berkarakter; dan
dan berkarakter; dan
Sutan
Sutan Syahrir
Syahrir :: turut
turut menyerukan
menyerukan: : “...maka
“...makauntuk
untukkeselamatan
keselamatan
menentukan orientasi bangsa
bangsa dan negara, terutama dalam taraf
dan negara, terutama dalam taraf
menentukan orientasi nation building dengan segala bahayanya
kebudayaan nation building dengan segala bahayanya
kebudayaan bangsa
bangsa Indonesia.
Indonesia. dan
dan segala
segala godaan-godaannya
godaan-godaannya itu, itu,
Tekadnya:
Tekadnya: “memerdekakan
“memerdekakan diperlukan satu Revolusi Mental.”
diperlukan satu Revolusi Mental.” Esensi Esensi
rakyat dari
dari revolusi
revolusi mental
mental alaala Bung
Bung Karno
Karno ini
rakyat Indonesia
Indonesia dari
dari mentalitas
mentalitas adalah perombakan cara berpikir,
ini
cara
rendahan. Ia berupaya adalah perombakan cara berpikir, cara
rendahan. Ia berupaya kerja/berjuang,
kerja/berjuang, dan dan cara
cara hidup
hidup agar
agar
membentuk
membentuk suatusuatu masyarakat
masyarakat selaras dengan semangat kemajuan
selaras dengan semangat kemajuan dan dan
Indonesia
Indonesia baru
baru yang
yang beradab
beradab tuntutan
tuntutanrevolusi
revolusinasional.
nasional. “Ia
“Iaadalah
adalahsatu
satu
gerakan
gerakan untuk
untuk menggembleng
menggembleng manusia
tinggi,
tinggi, yang
yang maju
maju dalam
dalam hal hal Indonesia
manusia
Indonesia agar menjadi manusia baru,
agar menjadi manusia baru,
ekonomi,
ekonomi, yang
yang dewasa
dewasa yang berhati putih, berkemauan
yang berhati putih, berkemauan baja, baja,
berpolitik,
berpolitik, dan
dan yang
yang mantap
mantap bersemangat
bersemangat elang
elang rajawali,
rajawali, berjiwa
berjiwa api
api
yang menyala-nyala,” kata Bung Karno.
 berilmu
 berilmumaupun
maupunberteknologi”
berteknologi” yang menyala-nyala,” kata Bung Karno.
Sejarah Revolusi Mental di Indonesia

3. Prof. Koentjaraningrat (1974) : “Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan”: beberapa mentalitet bangsa Indonesia yang
menghambat pembangunan.”

4.Kebijakan P4 – Pancasila

5. RPJPN/D, RPJMN/D (substansi revolusi mental, pembangunan karakter bangsa)

6. Tri Sakti, Nawa Cita, Revolusi Mental, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
(Diklatpim Pola Baru, Diklat Revolusi Mental, Rekrutmen dan penempatan dalam jabatan (lelang, dsb), dst...)
Pada Peringatan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 1956 Bung Karno
menyinggung istilah “Revolusi Mental” dengan menghubungkan tiga fase
revolusi bangsa Indonesia : “Dua fase telah dilalui secara berhasil dan satu fase lagi
menghadang sebagai tantangan.

Lantas ia menandaskan,
”Sekarang kita berada pada
taraf investment, yaitu
Indonesia telah
taraf menanamkan modal-
melewati taraf physical
taraf survival (1950-1955) modal dalam arti yang
revolution (1945-1949)
seluas-luasnya: investment
dan
of human skill, material
investment, dan mental
investment”
...........“Kita
...........“Kitajuga
jugadapat
dapatmenamakan
menamakantahun tahun
1949-1950
1949-1950 satu Tahun Kemenangan. Kitajuga
satu Tahun Kemenangan. Kita juga
Pada
PadaTanggal
Tanggal17
17Agustus
Agustus1962
1962 tidak dapat menyangkalnya dan tidak
tidak dapat menyangkalnya dan tidak
silam,
silam,Presiden
PresidenSoekarno
Soekarno seorangpun
seorangpunmau maumenyangkalnya.
menyangkalnya.AkanAkantetapi
tetapi
menyampaikan
menyampaikanpidato
pidatopada
padaHari
Hari dapat segera saya tambahkan di sini,
dapat segera saya tambahkan di sini, bahwa bahwa
Proklamasi kemenangan
kemenangantahun tahun1949
1949itu
ituadalah
adalahsatu
Proklamasidengan
dengantema,
tema,“Tahun
“Tahun kemenangan dari Revolusi phisik
satu
semata-mata,
Kemenangan”, kemenangan dari Revolusi phisik semata-mata,
Kemenangan”, kutipan
kutipan: : dan
dansatusatukemenangan
kemenanganyang
yangkita
kitaperoleh
perolehdengan
dengan
babak-belur, dédél-duwél, babak-bundas.
babak-belur, dédél-duwél, babak-bundas.
Menurut Bung Hatta (Tanggung Djawab Moril Kaum Intelegensia,
Pidato pada Hari Alumni I Universitas Indonesia 11 Juni 1957)
Apabila membentuk manusia susila dan demokratis jang insaf akan
tanggung djawabnja atas kesedjahteraan masjarakat nasional dan
dunia seluruhnja mendjadi tudjuan jang terutama dari pada
perguruan tinggi, maka titik berat dari pada pendidikannja terletak
pada pembentukan karakter, watak

Reformasi tahun 1998,


tumbangnya rezim Baru sebatas melakukan
Orde Baru : perombakan yang
sifatnya institusional, Masih banyak masalah
namun belum menyentuh pelik di berbagai bidang.
paradigma, mindset, atau Sejarah Indonesia
budaya politik kita dalam merdeka penuh dengan
rangka pembangunan contoh salah pengelolaan
bangsa (nation building). (mismanagement) negara
yang menimbulkan
berbagai masalah besar
nasional
“Dalam
“Dalam melaksanakan
melaksanakan revolusi
revolusi mental,
mental, kita
kita
dapat
dapat menggunakan
menggunakan konsep
konsep Trisakti
Trisakti yang
yang
pernah
pernah diutarakan
diutarakan Bung
Bung Karno
Karno dalam
dalam
pidatonya
pidatonya tahun
tahun 1963
1963 dengan
dengan tiga
tiga pilarnya
pilarnya
yaitu
yaitu ::
 ”Indonesia yang berdaulat secara politik”,
”Indonesia yang berdaulat secara politik”,
 ”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”,
”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”,
dan
dan
 ”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-
”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-
budaya”
budaya”
Kebijakan
KebijakanRevolusi
RevolusiMental
MentalUntuk
Untuk
Pelayanan
PelayananPublik
Publik
Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi Mental ?

1. Kita sudah terlalu lama 3. Sebagai bangsa kita


membiarkan praktik- 2. Dalam bidang krisis Identitas. Karakter
praktik dalam berbangsa perekonomian kita kuat bangsa Indonesia
dan bernegara dilakukan tertinggal jauh dari sebagai bangsa yang
dengan cara-cara tidak mempunyai semangat
negara-negara lain,
jujur, tidak memegang Gotong royong, saling
karena kita kehilangan
etika dan moral, tidak bekerja-sama demi
etos kerja keras, daya
bertanggung-jawab, Kemajuan bangsa
tidak dapat diandalkan, juang, daya saing, meluntur. Kita harus
dan tidak bisa dipercaya. semangat mandiri, mengembalikan karakter
Dengan kata lain sebagai kreatifitas dan Bangsa Indonesia ke
bangsa kita kehilangan semangat inovatif watak luhurnya, yaitu
nilai-nilai Integritas Gotong Royong
Ada 3 (tiga) Isu Strategis Bangsa:

Krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya kejujuran dan integritas menjadi

1 barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat.


Kepercayaan antar penyelenggaran Negara rendah, aturan dibuat untuk tidak untuk
ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis kepemimpinan


Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas. Indonesia makin tertinggal dari

2
negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk meraih
tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk
barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah. Akibat etos kerja,
produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah


Krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotongroyong. Individu

3 yang baik terbatas di ruang privat, namun tidak termanifes dalam praktek
kewargaan dan semangat kebangsaan. Padahal, Republik didirikan dengan
semangat kegotong-royongan. Kewargaan sebagai modal sosial berbangsa
Terdapat
Terdapat 88 (delapan)
(delapan) Prinsip
Prinsip Revolusi
Revolusi
Mental
Mental yaitu
yaitu ::
Bukan proyek tapi gerakan sosial

Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah

Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan pada kementerian tertentu

Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi)

Diawali program pemicu (value attack)

Desain program harus ramah pengguna (User Friendly), populer, menjadi bagian dari gaya hidup dan
Sistemik-Holistik

Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik)

Dapat diukur dampaknya


Kerangka Pikir Revolusi Mental

RASIONAL SYARAT RM
HASIL AKHIR
 Mentalitas menentukan kemajuan suatu bangsa Manusia unggul dengan
 Revolusi Mental bermula di alam pikiran, pendidikan yang baik, Bangsa Indonesia yang
menuntun dalam meraih cita-cita dan mencapai memiliki keahlian dan maju, modern, makmur,
tujuan bernegara. keterampilan, menguasai
sejahtera & bermartabat
 Revolusi Mental membangkitkan kesadaran teknologi, pekerja keras,
untuk berprestasi tinggi, produktif menuju mempunyai etos kemajuan Ditunjukkan melalui:
bangsa maju dan modern. Kedaulatan Politik
PILAR
REVOLUSI 1. Meningkatnya Indeks
MENTAL Pembangunan Hukum
NILAI-NILAI ESENSIAL RM 2. Meningkatnya Indeks
 Kedaulatan Perilaku Anti Korupsi
 Integritas: jujur, taat hukum dan aturan, disiplin, sportivitas dan fairness
Politik 3. Meningkatnya Integritas
 Etos kerja dan etos kemajuan: motivasi berprestasi, berpandangan
optimistis, produktif, inovatif dan adaptif  Kemandirian Pelayanan Publik
 Gotong royong: toleran, kerja sama, saling menghargai, berorientasi Ekonomi 4. Meningkatnya Indeks
pada kepentingan umum dan berpedoman pada kebajikan publik dan Demokrasi Indonesia
 Kepribadian
kemaslahatan umum. Kemandirian Ekonomi
dalam
Kebudayaan 1. Menurunnya Indeks Gini
2. Meningkatnya PDB per
MAKNA REVOLUSI MENTAL MODAL DASAR RM Kapita
• Mengubah cara pandang, pikiran, sikap,  Posisi geografis: strategis Kepribadian dalam
sebagai negara maritim Kebudayaan
perilaku untuk berorientasi pada kemajuan dan
kemodernan,  Geo-ekonomi dan geo- 1. Meningkatnya Indeks
• Gerakan kolektif yang melibatkan seluruh politik: strategis menjadi Pembangunan Manusia
komponen bangsa dengan memperkuat peran kekuatan ekonomi-politik 2. Meningkatnya Indeks
institusi pemerintahan dan pranata sosial- tangguh di kawasan Pembangunan Masyarakat
budaya di masyarakat.  Jumlah Penduduk yang
• Internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, besar (254 juta jiwa)
keluarga, insititusi sosial, masyarakat dan  Kekayaan Sumber Daya
lembaga negara. Alam 40
Revolusi Budaya Kerja Pelayanan Publik

Perubahan
Perubahan caracara pandang
pandang terhadap
terhadap budaya
budaya
pelayanan
pelayananpublik
publikdidiIndonesia
Indonesiayaitu
yaitu: :
1.
1.
Perubahan
Perubahantata
tatanilai
nilaiyg
ygmengandung
mengandungkebaikan
kebaikan
utk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
utk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
publik
publik(pelayanan
(pelayananyangyangberetika)
beretika)
2.
2.
Penemuan
Penemuanjatijatidiri
diriaparatur
aparaturdalam
dalammendorong
mendorong
perbaikan
perbaikancara
carapandang,
pandang,caracaraberpikir
berpikirdandancara
cara
bekerja
bekerjautk
utkkepentingan
kepentinganpelayanan
pelayananpublik.
publik.
3.
3.
Terbuka
Terbukadalam
dalammenerima
menerimakritik
kritikdandanberupaya
berupaya
optimal
optimalutk
utkmemperbaikinya
memperbaikinya
Revolusi Budaya Kerja Pelayanan
Publik

1. Budaya Kerja Berintegritas

2. Budaya Kerja Berorientasi Hasil

3. Budaya Kerja Sinergis


Budaya
BudayaKerja
KerjaBerintegritas
Berintegritas

Pengutamaan kejujuran dalam pelayanan

Menjaga konsistensi dalam pelayanan

Berkomitmen tinggi dalam mewujudkan


pelayanan

Bertanggung jawab terhadap tindakan


pelayanan

Transparansi dalam pelayanan

Kemampuan menerima resiko dalam tugas-


tugas pelayanan
Budaya
BudayaKerja
KerjaBerorientasi
BerorientasiHasil
Hasil

Mendahulukan
Pepe
mupukan
rubahan nilai-nilai
budaya
kepentingan
pelay
kearifan yangpublik
ananlokal dalam
tidak
sebagai
kondusif
mewujudkan kebutuhan
untuk pelayanan
diarahk an
publik
pada tata
budaya y ang
k elola
lebih
pelayanan pelayanan
melayani
yang
yang
mdanlebih
peduli
endasar. b aik.
Budaya
BudayaKerja
KerjaSinergis
Sinergis

Koordinasi
pelayanan yang
implementatif

Perbaikan sarana Pengelolaan


dan prasarana pengaduan
pelayanan pelayanan publik

Pemanfaatan Penguatan Fungsi


teknologi pengawasan
informasi dalam dalam pelayanan
pelayanan publik publik
Tujuan
TujuanBudaya
BudayaKerja
KerjaBerintegritas
Berintegritas

Pengutamaan kejujuran dalam pelayanan

Menjaga konsistensi dlm pelayanan

Berkomitmen tinggi dalam mewujudkan


pelayanan

Bertanggung jawab thd pelayanan

Transparansi dalam pelayanan

Kemampuan menerima resiko dalam tugas-tugas


pelayanan
Tujuan
TujuanBudaya
BudayaKerja
KerjaBerorientasi
BerorientasiHasil
Hasil

Pemupukan
Kemampuan
Kemam nilai
puan
Cara kerja/sistem
membiasakan
kearifan lokal
mendorong utk
diri
budaya
untuk
kerja
pelayanan
pelayanan
yang
ke arahyg
mendahulukan
publik
terintegrasi
perbaikan
lebiihterus
melayani menerus
peduli
publik
Tujuan
TujuanBudaya
BudayaKerja
KerjaSinergis
Sinergis

Pengelolaan
pengaduan
pelayanan publik

Penguatan Fungsi
Koordinasi
pengawasan
pelayanan yang
dalam pelayanan
implementatif
publik

Pemanfaatan
Perbaikan sarana
teknologi
dan prasarana
informasi dalam
pelayanan
pelayanan publik
Inovasi Sektor Publik

Bidang kajian yang berkaitan dengan publik/masyarakat

Esensi sector public pada hakikat adalah pelayanan publik (UU No. 25/2009)

Elemen sektor publik: government, civil society, dan privat sector


INOVASI

proses kreatif
penciptaan
proses
pengetahuan
memikirkan dan
dalam melakukan
mengimplementa
penemuan baru
sikan suatu
yang berbeda
INOVASI gagasan yang
dan/atau
memiliki unsur
modifikasi dari
KEBARUAN dan
yang sudah
KEBERMANFAA
ada ( Permenpan
TAN
RB No 30 Tahun
2014 )
Pengertian
Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik
Publik
adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai dgn peraturan per-
UU-an bagi setiap warga
negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif
yg disediakan oleh
penyelenggara pelayanan
publik (UU No 25/2009
Tentang Pelayanan Publik
Pasal 1 ayat 1 ).
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik lik

Mengatur Hak, Kewajiban dan Larangan (Hak-hak dan Kewajiban


Masyarakat dalam Pelayanan serta Kewajiban dan Larangan bagi
Penyelenggara Pelayanan ).

Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat (Masyarakat diikutsertakan dalam


penyusunan kebijakan, penyusunan Standar Pelayanan, sampai dengan
pengawasan dan pemberian penghargaan, dan Masyarakat berhak
menyampaikan pengaduan, dan wajib untuk ditangani oleh penyelenggara).

Kewajiban pokok Penyelenggara/Pemerintah (menyelenggarakan


pelayanan prima dengan penyusunan standar pelayanan dan
pengelolaan pengaduan serta terdapat sanksi administratif, ganti
rugi pelayanan publik, dan sanksi pidana ).
Kebijakan KEMENPAN-RB Bidang
Pelayanan
Peraturan MENPAN RB Nomor 15 Tahun 2014
tentang Pedoman Standar Pelayanan Publik

Peraturan MENPAN RB Nomor 16 Tahun 2014


tentang Pedoman Survei Kepuasaan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan MENPAN RB Nomor 24 Tahun 2014


tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Secara Nasional

Peraturan MENPANRB Nomor 30 Tahun 2014


Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik

Peraturan MENPAN RB Nomor 31 Tahun 2014


tentang Mystery Shopping;
Inovasi Sektor Publik
Inovasi pelayanan publik tidak mengharuskan suatu penemuan
baru, dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat
kontekstual , dan dapat berupa inovasi hasil perluasan maupun
peningkatan kualitas inovasi yang ada

Mengapa diperlukan
Inovasi Sektor
Publik?
Internal Dalam Negeri
Sentralistik Ke Desentralisasi

Manual/Tradisional Government Ke IT-based Governance

Tertutup Ke Terbuka (Transparan, Partisipatif, Akuntabel)

Monopoli Pemerintah Ke Pelibatan Masyarakat (Partisipatif)

Status Quo Ke Pro Perubahan Bahkan Ke Transformasi

Masyarakat Yang Tidak Kritis Ke Masyarakat Yang Kritis (Kesadaran Atas Hak2nya)

Sinergitas
Tujuan Inovasi Sektor Publik

Melahirkan sesuatu hal yang baru.

Sarana Menuangkan kreativitas.

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan.

Mendapatkan keuntungan lebih bagi Organisasi


Manfaat Inovasi sektor publik
Megejar
ketertinggalan
kemajuan Ilmu
Teknologi

Meningkatkan
Meningkatkan
Produktifitas
kualitas SDM
Organisasi

Efektifitas
Efisiensi biaya
pencapaian tujuan
organisasi
organisasi
Sesuai dengan Permenpan RB No. 30 Tahun 2014
tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, bahwa
melakukan Inovasi Pelayanan Publik

Pembangunan Inovasi Pelayanan Pengembangan Inovasi


Publik. Pelayanan Publik.
Jenis-jenis Inovasi Pelayanan Publik

Inovasi Pelayanan adalah Inovasi yang ada hubungannya dengan membuat


perubahan dalam organisasi, arah dan bahkan produk layanan dalam rangka
memberikan pelayanan

Inovasi Proses adalah Inovasi proses dapat dipahami sebagai upaya untuk
peningkatan kualitas proses kerja, yang lebih efisien dan sederhana

Inovasi Sistem adalah inovasi yang mencakup kombinasi dari semua jenis
inovasi untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kualitas pelayanan
publik

Inovasi Konseptual adalah perubahan cara pandang atas masalah yang ada
sehingga memunculkan solusi atas masalah tersebut
Tantangan Inovasi sektor publik

Dari Dalam Organisasi (Top Down dan


Buttom Up ).

Dari Luar Organisasi (Pembatasan


informasi oleh pihak eksternal, pada
tahap realisasi ide, ketika ide tdk selaras
dg pihak lain akan menghambat inovasi,
dan dalam menjalankan keputusan
organisasi publik sangat membutuhkan
dukungan sumberdaya dari pihak lain
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
STRATEGI ?
Sekumpulan cara secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksaan
gagasan, sebuah perencanaan dalam kurun waktu tertentu (wikipedia,
2017)

Serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh


manejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi
demi pencapaian tujuan organisasi tersebut (Salusu, 1996)

Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus


(KBBI, web.id, 2017)

Merupakan alat untuk mencapai tujuan.


Strategi Penyusunan Rencana Aksi (tindakan)
dalam melakukan perbaikan Pelayanan

Pengakuan Masalah (Problem Recognition). Lihat 10 sasaran Perkalan Nomor


6 Tahun 2017

Identifikasi Masalah (Problem Labeling).

Analisis Penyebab Masalah (Problem Cause Analysis).

Solusi Pilihan/Alternatif (Optional Solution).

Pengambilan Keputusan (Decision Making).

Rencana Aksi Perbaikan/ Rancangan Revolusi Cara Kerja (Action Planning).


REVOLUSI
REVOLUSI MENTAL
MENTAL DIDI KEJAKSAAN
KEJAKSAAN
R.I.
R.I.
Mengapa Melalui Pelatihan?

Revolusi Mental layaknya piranti lunak (brain power) untuk menggerakkan piranti keras
lainnya.

Masyarakat Indonesia jangan lagi terjebak pada visi pembangunan fisik dan ekonomi
semata, namun pola pikir juga harus diubah untuk menggambarkan perubahan
fundamental karakter posistif masyarakat agar menjadi satu pemahaman skala nasional.

Revolusi Mental harus menjadi gerakan nasional, sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan daya saing bangsa.

Penanaman Nilai-Nilai dan Peningkatan Kompetensi pegawai ASN untuk menunjang


pelaksanaan fungsi pelayanan publik dalam pemberian pelayanan kepada masyakarat,
dan serta perumusan kebijakan pembangunan dimasa mendatang dilakukan melalui
kegiatan PELATIHAN.
Kejaksaan ditengah kompleksitas
Penyalahgunaan kekuasaan
atau kewenangan

INDONESIA
Insubordinasi
KEJAKSAAN

Perbuatan tercela
Revolusi
Mental
aparatur
Kewenanga
Kejaksaan Kelembaga
disesuaikan n an
dengan
Kekhususan
Karakteristik:
Tujuan
Tujuan Revolusi
Revolusi Mental
Mental Kejaksaan
Kejaksaan

1. Personal yaitu Terwujudnya Peningkatan Integritas Aparat Kejaksaan


sehingga :


Tidak ditemukan penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan Aparat
Kejaksaan.

Tidak ditemukan adanya insubordinasi atas kebijakan Pimpinan Kejaksaan
di tingkat pusat maupun daerah.

Tidak ditemukan perbuatan tercela yang dilakukan oleh Aparat Kejaksaan
2. Kelembagaan yaitu :


Peningkatan kinerja Aparat Kejaksaan.

Peningkatan kepercayaan publik
kepada Kejaksaan.
Gerakan
Gerakan Nasional
Nasional Revolusi
Revolusi Mental
Mental
menetapkan
menetapkan 33 (Tiga)
(Tiga) Nilai
Nilai Revolusi
Revolusi
Mental
Mental

INTEGRIT ETOS GOTONG


AS KERJA ROYONG
INTEGRITAS

Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa diperbuat,
berkata dan berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran,
moral dan etika.

Pada tataran kolektif nilai integritas dapat memandu masyarakat untuk menampilkan
komitmen pada apa yang menjadi tugasnya serta dapat diandalkan dan dapat dipercaya.

Ditataran negara, nilai ini dapat dipercaya mendorong aparatur pemerintah untuk bekerja secara profesional, transparan,
jujur dapat diandalkan dan terpercaya. Dengan nilai ini kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan negara dapat
meningkat, karena masyarakat percaya bahwa aspirasinya dijalankan dengan baik
ETOS KERJA
Etos kerja dapat diartikan sebagai semangat yang menjadi ciri khas dan keyakinan
individu/kelompok dalam bekerja. Keyakinan tersebut dapat disepakati secara formal atau informal
dalam suatu kelompok.

Mandiri adalah keyakinan mengenai pentingnya mengandalkan pada usaha dan kemampuan diri
sendiri/negara dari pada yang diberikan atau disediakan oleh orang lain/negara lain

Daya saing dapat diartikan sebagai kapasitas suatu bangsa untuk menghadapi tantangan persaingan
pasar internasional dengan tetap menjaga atau meningkatkan pendapatn rill-nya

Optimis dapat diartikan sebagai usaha seseorang untuk selalu mencari peluang dari setiap kesulitan
yang dihadapinya

Inovatif dapat diartikan sebaga suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan
sumber daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru atau
orisinil dan bermanfaat bagi banyak orang.

Produktif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk selalu menghasilkan dan digunakan
secara teratur untuk bentuk unsur-unsur baru.
GOTONG ROYONG

Gotong royong dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan mengenai


pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela
supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien.

Gotong royong sebagai usaha bersama yang ditempuh dengan cara saling
bahu-membahu demi kepentingan bersama dan kebahagiaan bersama.
Gotong royong melibatkan kesadaran setiap lapisan masyarakat, dimulai
dari diri sendiri hingga pada level pemerintahan dan bangsa indonesia.

Semangat solidaritas mendorong kerjasama antar individu dan antar


kelompok. Ketika solidaritas telah terbentuk, maka kepentingan individu
atau sekelompok masyarakat dapat dikesampingkan terlebih dahulu untuk
kepentingan bersama
Dalam mendukung program pemerintah
kaitannya dengan Revolusi Mental, Badan
Diklat Kejaksaan turut berkontribusi
dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental,
diantaranya dengan membuat buku saku
Revolusi Mental dengan jargon
ADHYAKSA PRIMA yaitu
PROFESIONAL, RASIONAL,
INTEGRITAS, MELAYANI, AKUNTABEL
PROFESIONAL
 PROFESIONAL, yang artinya :
 Dalam menjalankan profesinya, aparat kejaksaan harus memiliki kompetensi tinggi,
menjunjung tinggi etika dan mengedepankan profesionalisme, karena sebagai profesi
hukum yang:
 Membutuhkan ketrampilan berdasarkan ilmu pengetahuan dan keahlian praktek.
 Mempunyai organisasi profesi yaitu Persatuan Jaksa Indonesia.
 Memerlukan jenjang pendidikan minimal S1 dan Pendidikan Profesi yaitu
Pendidikan Pembentukan Jaksa.
 Harus lulus pendidikan profesi yaitu Pendidikan Pembentukan Jaksa.
 Diperlukan pengembangan profesi dengan pendidikan dan pelatihan teknis secara
berjenjang.
 Diperlukan pendidikan kekhususan untuk menduduki jabatan teknis.
 Dalam menjalankan profesinya bersifat independen.
 Memiliki kode etik profesi jaksa.
 Memilik kode perilaku jaksa.
 Memiliki standar professi jaksa.
 Mendapatkan tunjangan profesi.
Dalam menjalankan profesinya,
aparat kejaksaan harus
mengedepankan rasionalitas,
RASIONAL menjunjung tinggi obyektivitas,
bersifat terbuka, independen dan
memaksimalkan pemanfaatan
teknologi.
INTEGRITAS
Dalam menjalankan profesinya,
aparat kejaksaan harus
menjunjung tinggi integritas
yaitu konsisten dalam
menjunjung tinggi kebenaran
tanpa mengesampingkan hati-
nurani yang diyakininya.
MELAYANI
Dalam menjalankan profesinya, aparat kejaksaan harus
mengedepankan pelayanan publik.
AKUNTABEL

Dalam menjalankan profesinya aparat kejaksaan harus menjunjung tinggi akuntabilitas baik vertikal kelembagaan secara berjenjang, akuntabilitas horizontal yaitu kepada
masyarakat dan akuntabilitas personal yaitu kepada Tuhan yang Maha Esa dan keluarga. Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas itu meliputi:
Kepemimpinan.
Transparansi
Integritas.
Tanggungjawab.
Keadilan.
Kepercayaan.
Keseimbangan
Kejelasan
Konsistensi
Urgensi Revolusi Mental di Kejaksaan

Kejaksaan memiliki kekhususan karakteristik kewenangan dan


kelembagaan
A. Landasan Historis berdasarkan UUD 1945 dan Hukum Positif
B. Kekhususan karakteristik kelembagaan dalam system
ketatanegaraan
C. Kekhususan karakteristik kelembagaan sebagai Penegak Hukum
dalam Sistem Peradilan Pidana
D. Kekhususan karakteristik kelembagaan sebagai government law officer
E. Kekhususan karakteristik kewenangan
F. Kekhususan Karakteristik kewenangan Jaksa dalam kaitannya
dengan hubungan antar lembaga
G. Kekhususan Karakteristik kewenangan Jaksa dalam kaitannya
dengan PPNS kementerian atau lembaga
H. Kekhususan karakteristik profesi jaksa dalam hubungan antar
negara
I. Kekhususan karakteristik profesi Jaksa
J. Kekhususan karakteristik organisasi birokrasi
K. Kekhususan karakteristik Jaksa Agung sebagai Penuntut Umum
Tertinggi
KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM
DENGAN PENDEKATAN PROFESIONALITAS DAN
STRATEGIS


Standar Kompetensi

Kode Etik Profesi

Standar Operasi dan Prosedur
di Kejaksaan
Undang-Undang Nomor 5
1. Pendekatan

Tahun 2014 tentang Aparatur


Profesionalitas Sipil Negara (ASN)

Kode Etik Aparatur Sipil
Negara (ASN)

Nilai Dasar Etika Publik
Aparatur Sipil Negara (ASN)
Memperhatikan

Dampak Di Bidang
Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial,
2. Pendekatan
Budaya Dan
Strategis Pertahanan Keamanan

Memperhatikan
Dampak
Kelembagaan
Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia
bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi
Indonesia yang lebih baik.

Banyak permasalahan yang terjadi di negara kita saat ini, mulai dari
rakusnya pejabat yang memperkaya diri sendiri, pelanggaran HAM,
hingga perilaku sehari-hari masyarakat seperti tidak mau antre dan
kurang peduli terhadap hak orang lain.

Perilaku bisa diubah, mental dan karakter bisa dibangun. Karena


itu Revolusi Mental bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan, agar
bangsa kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan memulai


Revolusi Mental dari diri sendiri, sejak saat ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai