Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui makna, arti penting, dan perwujudan revolusi mental sebagai CPNS
Kejaksaan R.I.;
2. Mempersiapkan dan membentuk CPNS Kejaksaan R.I. yang siap pakai dalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kejaksaan.
2
PENGERTIAN
PENGERTIANREVOLUSI
REVOLUSIMENTAL
MENTAL
Mental - Mentalitas
adalah cara berpikir atau
Revolusi (dari bahasa kemampuan untuk
REVOLUSI MENTAL
latin revolutio = berpikir, belajar dan
TERDIRI ATAS 2 KATA
"berputar arah merespons terhadap
suatu situasi atau
kondisi
REVOLUSI
REVOLUSI
Revolusi
RevolusiMental
Mentalberarti
berartiwarga
wargaIndonesia
Indonesiaharus
harusmengenal
mengenalkarakter
karakterorisinal
orisinalbangsa
bangsa
Indonesia, merupakan bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong
royong. Karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera
"Tapi
"Tapisaya
sayajuga
jugandak
ndaktahu
tahukenapa,
kenapa,sedikit
sedikitdemi
demisedikit
sedikit(karakter)
(karakter)itu
ituberubah
berubahdandankita
kita
ndak sadar. Yang lebih parah lagi ndak ada yang nge-rem. Yang seperti itulah
ndak sadar. Yang lebih parah lagi ndak ada yang nge-rem. Yang seperti itulah yang yang
merusak
merusakmental,”
mental,”
Perubahan karakter bangsa tersebut, merupakan akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme,
etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama
bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa
Perubahan
Perubahankarakter
karakterbangsa
bangsatersebut,
tersebut,merupakan
merupakanakarakardari
darimunculnya
munculnya
korupsi,
korupsi,kolusi,
kolusi,nepotisme,
nepotisme,etos
etoskerja
kerjatidak
tidakbaik,
baik,bobroknya
bobroknyabirokrasi,
birokrasi,
hingga
hinggaketidaksiplinan.
ketidaksiplinan.Kondisi
Kondisiitu
itudibiarkan
dibiarkanselama
selamabertahun-tahun
bertahun-tahundan
dan
pada
padaakhirnya
akhirnyahadir
hadirdi
disetiap
setiapsendi
sendibangsa
bangsa
Sejarah
SejarahRevolusi
RevolusiMental
Mentaldi
diIndonesia
Indonesia
1.1.Polemik 2.2.Bung
BungKarno
Karnomengharapkan
mengharapkanagar agarbangsa
PolemikKebudayaan
Kebudayaan Indonesia memiliki
bangsa
identitas,
Indonesia Indonesia memiliki identitas,
Indonesiadasawarsa
dasawarsa1930
1930:: berkepribadian
berkepribadian dan berkarakter; dan
dan berkarakter; dan
Sutan
Sutan Syahrir
Syahrir :: turut
turut menyerukan
menyerukan: : “...maka
“...makauntuk
untukkeselamatan
keselamatan
menentukan orientasi bangsa
bangsa dan negara, terutama dalam taraf
dan negara, terutama dalam taraf
menentukan orientasi nation building dengan segala bahayanya
kebudayaan nation building dengan segala bahayanya
kebudayaan bangsa
bangsa Indonesia.
Indonesia. dan
dan segala
segala godaan-godaannya
godaan-godaannya itu, itu,
Tekadnya:
Tekadnya: “memerdekakan
“memerdekakan diperlukan satu Revolusi Mental.”
diperlukan satu Revolusi Mental.” Esensi Esensi
rakyat dari
dari revolusi
revolusi mental
mental alaala Bung
Bung Karno
Karno ini
rakyat Indonesia
Indonesia dari
dari mentalitas
mentalitas adalah perombakan cara berpikir,
ini
cara
rendahan. Ia berupaya adalah perombakan cara berpikir, cara
rendahan. Ia berupaya kerja/berjuang,
kerja/berjuang, dan dan cara
cara hidup
hidup agar
agar
membentuk
membentuk suatusuatu masyarakat
masyarakat selaras dengan semangat kemajuan
selaras dengan semangat kemajuan dan dan
Indonesia
Indonesia baru
baru yang
yang beradab
beradab tuntutan
tuntutanrevolusi
revolusinasional.
nasional. “Ia
“Iaadalah
adalahsatu
satu
gerakan
gerakan untuk
untuk menggembleng
menggembleng manusia
tinggi,
tinggi, yang
yang maju
maju dalam
dalam hal hal Indonesia
manusia
Indonesia agar menjadi manusia baru,
agar menjadi manusia baru,
ekonomi,
ekonomi, yang
yang dewasa
dewasa yang berhati putih, berkemauan
yang berhati putih, berkemauan baja, baja,
berpolitik,
berpolitik, dan
dan yang
yang mantap
mantap bersemangat
bersemangat elang
elang rajawali,
rajawali, berjiwa
berjiwa api
api
yang menyala-nyala,” kata Bung Karno.
berilmu
berilmumaupun
maupunberteknologi”
berteknologi” yang menyala-nyala,” kata Bung Karno.
Sejarah Revolusi Mental di Indonesia
3. Prof. Koentjaraningrat (1974) : “Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan”: beberapa mentalitet bangsa Indonesia yang
menghambat pembangunan.”
4.Kebijakan P4 – Pancasila
6. Tri Sakti, Nawa Cita, Revolusi Mental, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
(Diklatpim Pola Baru, Diklat Revolusi Mental, Rekrutmen dan penempatan dalam jabatan (lelang, dsb), dst...)
Pada Peringatan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 1956 Bung Karno
menyinggung istilah “Revolusi Mental” dengan menghubungkan tiga fase
revolusi bangsa Indonesia : “Dua fase telah dilalui secara berhasil dan satu fase lagi
menghadang sebagai tantangan.
Lantas ia menandaskan,
”Sekarang kita berada pada
taraf investment, yaitu
Indonesia telah
taraf menanamkan modal-
melewati taraf physical
taraf survival (1950-1955) modal dalam arti yang
revolution (1945-1949)
seluas-luasnya: investment
dan
of human skill, material
investment, dan mental
investment”
...........“Kita
...........“Kitajuga
jugadapat
dapatmenamakan
menamakantahun tahun
1949-1950
1949-1950 satu Tahun Kemenangan. Kitajuga
satu Tahun Kemenangan. Kita juga
Pada
PadaTanggal
Tanggal17
17Agustus
Agustus1962
1962 tidak dapat menyangkalnya dan tidak
tidak dapat menyangkalnya dan tidak
silam,
silam,Presiden
PresidenSoekarno
Soekarno seorangpun
seorangpunmau maumenyangkalnya.
menyangkalnya.AkanAkantetapi
tetapi
menyampaikan
menyampaikanpidato
pidatopada
padaHari
Hari dapat segera saya tambahkan di sini,
dapat segera saya tambahkan di sini, bahwa bahwa
Proklamasi kemenangan
kemenangantahun tahun1949
1949itu
ituadalah
adalahsatu
Proklamasidengan
dengantema,
tema,“Tahun
“Tahun kemenangan dari Revolusi phisik
satu
semata-mata,
Kemenangan”, kemenangan dari Revolusi phisik semata-mata,
Kemenangan”, kutipan
kutipan: : dan
dansatusatukemenangan
kemenanganyang
yangkita
kitaperoleh
perolehdengan
dengan
babak-belur, dédél-duwél, babak-bundas.
babak-belur, dédél-duwél, babak-bundas.
Menurut Bung Hatta (Tanggung Djawab Moril Kaum Intelegensia,
Pidato pada Hari Alumni I Universitas Indonesia 11 Juni 1957)
Apabila membentuk manusia susila dan demokratis jang insaf akan
tanggung djawabnja atas kesedjahteraan masjarakat nasional dan
dunia seluruhnja mendjadi tudjuan jang terutama dari pada
perguruan tinggi, maka titik berat dari pada pendidikannja terletak
pada pembentukan karakter, watak
●
Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas. Indonesia makin tertinggal dari
2
negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk meraih
tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk
barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah. Akibat etos kerja,
produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah
●
Krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotongroyong. Individu
3 yang baik terbatas di ruang privat, namun tidak termanifes dalam praktek
kewargaan dan semangat kebangsaan. Padahal, Republik didirikan dengan
semangat kegotong-royongan. Kewargaan sebagai modal sosial berbangsa
Terdapat
Terdapat 88 (delapan)
(delapan) Prinsip
Prinsip Revolusi
Revolusi
Mental
Mental yaitu
yaitu ::
Bukan proyek tapi gerakan sosial
Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi)
Desain program harus ramah pengguna (User Friendly), populer, menjadi bagian dari gaya hidup dan
Sistemik-Holistik
RASIONAL SYARAT RM
HASIL AKHIR
Mentalitas menentukan kemajuan suatu bangsa Manusia unggul dengan
Revolusi Mental bermula di alam pikiran, pendidikan yang baik, Bangsa Indonesia yang
menuntun dalam meraih cita-cita dan mencapai memiliki keahlian dan maju, modern, makmur,
tujuan bernegara. keterampilan, menguasai
sejahtera & bermartabat
Revolusi Mental membangkitkan kesadaran teknologi, pekerja keras,
untuk berprestasi tinggi, produktif menuju mempunyai etos kemajuan Ditunjukkan melalui:
bangsa maju dan modern. Kedaulatan Politik
PILAR
REVOLUSI 1. Meningkatnya Indeks
MENTAL Pembangunan Hukum
NILAI-NILAI ESENSIAL RM 2. Meningkatnya Indeks
Kedaulatan Perilaku Anti Korupsi
Integritas: jujur, taat hukum dan aturan, disiplin, sportivitas dan fairness
Politik 3. Meningkatnya Integritas
Etos kerja dan etos kemajuan: motivasi berprestasi, berpandangan
optimistis, produktif, inovatif dan adaptif Kemandirian Pelayanan Publik
Gotong royong: toleran, kerja sama, saling menghargai, berorientasi Ekonomi 4. Meningkatnya Indeks
pada kepentingan umum dan berpedoman pada kebajikan publik dan Demokrasi Indonesia
Kepribadian
kemaslahatan umum. Kemandirian Ekonomi
dalam
Kebudayaan 1. Menurunnya Indeks Gini
2. Meningkatnya PDB per
MAKNA REVOLUSI MENTAL MODAL DASAR RM Kapita
• Mengubah cara pandang, pikiran, sikap, Posisi geografis: strategis Kepribadian dalam
sebagai negara maritim Kebudayaan
perilaku untuk berorientasi pada kemajuan dan
kemodernan, Geo-ekonomi dan geo- 1. Meningkatnya Indeks
• Gerakan kolektif yang melibatkan seluruh politik: strategis menjadi Pembangunan Manusia
komponen bangsa dengan memperkuat peran kekuatan ekonomi-politik 2. Meningkatnya Indeks
institusi pemerintahan dan pranata sosial- tangguh di kawasan Pembangunan Masyarakat
budaya di masyarakat. Jumlah Penduduk yang
• Internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, besar (254 juta jiwa)
keluarga, insititusi sosial, masyarakat dan Kekayaan Sumber Daya
lembaga negara. Alam 40
Revolusi Budaya Kerja Pelayanan Publik
Perubahan
Perubahan caracara pandang
pandang terhadap
terhadap budaya
budaya
pelayanan
pelayananpublik
publikdidiIndonesia
Indonesiayaitu
yaitu: :
1.
1.
Perubahan
Perubahantata
tatanilai
nilaiyg
ygmengandung
mengandungkebaikan
kebaikan
utk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
utk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
publik
publik(pelayanan
(pelayananyangyangberetika)
beretika)
2.
2.
Penemuan
Penemuanjatijatidiri
diriaparatur
aparaturdalam
dalammendorong
mendorong
perbaikan
perbaikancara
carapandang,
pandang,caracaraberpikir
berpikirdandancara
cara
bekerja
bekerjautk
utkkepentingan
kepentinganpelayanan
pelayananpublik.
publik.
3.
3.
Terbuka
Terbukadalam
dalammenerima
menerimakritik
kritikdandanberupaya
berupaya
optimal
optimalutk
utkmemperbaikinya
memperbaikinya
Revolusi Budaya Kerja Pelayanan
Publik
Mendahulukan
Pepe
mupukan
rubahan nilai-nilai
budaya
kepentingan
pelay
kearifan yangpublik
ananlokal dalam
tidak
sebagai
kondusif
mewujudkan kebutuhan
untuk pelayanan
diarahk an
publik
pada tata
budaya y ang
k elola
lebih
pelayanan pelayanan
melayani
yang
yang
mdanlebih
peduli
endasar. b aik.
Budaya
BudayaKerja
KerjaSinergis
Sinergis
Koordinasi
pelayanan yang
implementatif
Pemupukan
Kemampuan
Kemam nilai
puan
Cara kerja/sistem
membiasakan
kearifan lokal
mendorong utk
diri
budaya
untuk
kerja
pelayanan
pelayanan
yang
ke arahyg
mendahulukan
publik
terintegrasi
perbaikan
lebiihterus
melayani menerus
peduli
publik
Tujuan
TujuanBudaya
BudayaKerja
KerjaSinergis
Sinergis
Pengelolaan
pengaduan
pelayanan publik
Penguatan Fungsi
Koordinasi
pengawasan
pelayanan yang
dalam pelayanan
implementatif
publik
Pemanfaatan
Perbaikan sarana
teknologi
dan prasarana
informasi dalam
pelayanan
pelayanan publik
Inovasi Sektor Publik
Esensi sector public pada hakikat adalah pelayanan publik (UU No. 25/2009)
proses kreatif
penciptaan
proses
pengetahuan
memikirkan dan
dalam melakukan
mengimplementa
penemuan baru
sikan suatu
yang berbeda
INOVASI gagasan yang
dan/atau
memiliki unsur
modifikasi dari
KEBARUAN dan
yang sudah
KEBERMANFAA
ada ( Permenpan
TAN
RB No 30 Tahun
2014 )
Pengertian
Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik
Publik
adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai dgn peraturan per-
UU-an bagi setiap warga
negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif
yg disediakan oleh
penyelenggara pelayanan
publik (UU No 25/2009
Tentang Pelayanan Publik
Pasal 1 ayat 1 ).
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik lik
Mengapa diperlukan
Inovasi Sektor
Publik?
Internal Dalam Negeri
Sentralistik Ke Desentralisasi
Masyarakat Yang Tidak Kritis Ke Masyarakat Yang Kritis (Kesadaran Atas Hak2nya)
Sinergitas
Tujuan Inovasi Sektor Publik
Meningkatkan
Meningkatkan
Produktifitas
kualitas SDM
Organisasi
Efektifitas
Efisiensi biaya
pencapaian tujuan
organisasi
organisasi
Sesuai dengan Permenpan RB No. 30 Tahun 2014
tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, bahwa
melakukan Inovasi Pelayanan Publik
Inovasi Proses adalah Inovasi proses dapat dipahami sebagai upaya untuk
peningkatan kualitas proses kerja, yang lebih efisien dan sederhana
Inovasi Sistem adalah inovasi yang mencakup kombinasi dari semua jenis
inovasi untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kualitas pelayanan
publik
Inovasi Konseptual adalah perubahan cara pandang atas masalah yang ada
sehingga memunculkan solusi atas masalah tersebut
Tantangan Inovasi sektor publik
Revolusi Mental layaknya piranti lunak (brain power) untuk menggerakkan piranti keras
lainnya.
Masyarakat Indonesia jangan lagi terjebak pada visi pembangunan fisik dan ekonomi
semata, namun pola pikir juga harus diubah untuk menggambarkan perubahan
fundamental karakter posistif masyarakat agar menjadi satu pemahaman skala nasional.
Revolusi Mental harus menjadi gerakan nasional, sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan daya saing bangsa.
INDONESIA
Insubordinasi
KEJAKSAAN
Perbuatan tercela
Revolusi
Mental
aparatur
Kewenanga
Kejaksaan Kelembaga
disesuaikan n an
dengan
Kekhususan
Karakteristik:
Tujuan
Tujuan Revolusi
Revolusi Mental
Mental Kejaksaan
Kejaksaan
●
Tidak ditemukan penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan Aparat
Kejaksaan.
●
Tidak ditemukan adanya insubordinasi atas kebijakan Pimpinan Kejaksaan
di tingkat pusat maupun daerah.
●
Tidak ditemukan perbuatan tercela yang dilakukan oleh Aparat Kejaksaan
2. Kelembagaan yaitu :
●
Peningkatan kinerja Aparat Kejaksaan.
●
Peningkatan kepercayaan publik
kepada Kejaksaan.
Gerakan
Gerakan Nasional
Nasional Revolusi
Revolusi Mental
Mental
menetapkan
menetapkan 33 (Tiga)
(Tiga) Nilai
Nilai Revolusi
Revolusi
Mental
Mental
Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa diperbuat,
berkata dan berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran,
moral dan etika.
Pada tataran kolektif nilai integritas dapat memandu masyarakat untuk menampilkan
komitmen pada apa yang menjadi tugasnya serta dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
Ditataran negara, nilai ini dapat dipercaya mendorong aparatur pemerintah untuk bekerja secara profesional, transparan,
jujur dapat diandalkan dan terpercaya. Dengan nilai ini kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan negara dapat
meningkat, karena masyarakat percaya bahwa aspirasinya dijalankan dengan baik
ETOS KERJA
Etos kerja dapat diartikan sebagai semangat yang menjadi ciri khas dan keyakinan
individu/kelompok dalam bekerja. Keyakinan tersebut dapat disepakati secara formal atau informal
dalam suatu kelompok.
Mandiri adalah keyakinan mengenai pentingnya mengandalkan pada usaha dan kemampuan diri
sendiri/negara dari pada yang diberikan atau disediakan oleh orang lain/negara lain
Daya saing dapat diartikan sebagai kapasitas suatu bangsa untuk menghadapi tantangan persaingan
pasar internasional dengan tetap menjaga atau meningkatkan pendapatn rill-nya
Optimis dapat diartikan sebagai usaha seseorang untuk selalu mencari peluang dari setiap kesulitan
yang dihadapinya
Inovatif dapat diartikan sebaga suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan
sumber daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru atau
orisinil dan bermanfaat bagi banyak orang.
Produktif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk selalu menghasilkan dan digunakan
secara teratur untuk bentuk unsur-unsur baru.
GOTONG ROYONG
Gotong royong sebagai usaha bersama yang ditempuh dengan cara saling
bahu-membahu demi kepentingan bersama dan kebahagiaan bersama.
Gotong royong melibatkan kesadaran setiap lapisan masyarakat, dimulai
dari diri sendiri hingga pada level pemerintahan dan bangsa indonesia.
Dalam menjalankan profesinya aparat kejaksaan harus menjunjung tinggi akuntabilitas baik vertikal kelembagaan secara berjenjang, akuntabilitas horizontal yaitu kepada
masyarakat dan akuntabilitas personal yaitu kepada Tuhan yang Maha Esa dan keluarga. Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas itu meliputi:
Kepemimpinan.
Transparansi
Integritas.
Tanggungjawab.
Keadilan.
Kepercayaan.
Keseimbangan
Kejelasan
Konsistensi
Urgensi Revolusi Mental di Kejaksaan
●
Standar Kompetensi
●
Kode Etik Profesi
●
Standar Operasi dan Prosedur
di Kejaksaan
Undang-Undang Nomor 5
1. Pendekatan
●
Dampak Di Bidang
Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial,
2. Pendekatan
Budaya Dan
Strategis Pertahanan Keamanan
●
Memperhatikan
Dampak
Kelembagaan
Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia
bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi
Indonesia yang lebih baik.
Banyak permasalahan yang terjadi di negara kita saat ini, mulai dari
rakusnya pejabat yang memperkaya diri sendiri, pelanggaran HAM,
hingga perilaku sehari-hari masyarakat seperti tidak mau antre dan
kurang peduli terhadap hak orang lain.