Anda di halaman 1dari 7

LEMBAGA NON-KEMENTERIAN

Badan Narkotika Nasional


(BNN)
Sejarah Singkat pembentukan Lembaga BNN
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Bangsa Indonesia
menghadapi permasalahan nakoba yang berkecenderungan terus meningkat.
Pemerintah dan DPR-RI mengesahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997
tentang psikotropika dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
narkotika. Berdasarkan kedua Undang-Undang tersebut, Pemerintah
membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan Keputusan
Presiden Nomor 116 Tahun 1999.
BKNN adalah suatu badan penaggulangan narkoba yang beranggotakan 25
instansi pemerintah terkait. BKNN diketuai oleh KAPOLRI secara ex-officio.
Sampai tahun 2002 BKNN tidak mempunyai personel dan alokasi anggaran
sendiri. Anggaran BKNN diperoleh dan dialokasikan dari Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sehingga tidak dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya secara maksimal. BKNN sebagai badan koordinasi
dirasakan tidak memadai lagi untuk menghadapi ancaman bahaya narkoba yang
makin serius. Oleh karenanya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17
Tahun 2002 tentang BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional) diganti
dengan BNN (Badan Narkotika Nasional)
Ketua Lembaga BNN

Saat ini, lembaga BNN diketuai oleh Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr.
Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M. Beliau sudah menjabat sebagai ketua
BNN dari tanggal 23 Desember 2020 – sekarang.
Tugas-tugas BNN antara lain :
1. Menyusun dan melaksanakan 5. Memberdayakan masyarakat dalam
kebijakan Nasional mengenai pencegahan penyalahgunaan &
pencegahan & pemberantasan peredaran gelap Narkotika dan
penyalahgunaan dan peredaran Prekursor Narkotika;
gelap Narkotika dan Prekursor 6. Memantau, mengarahkan dan
Narkotika; meningkatkan kegiatan masyarakat
2. Mencegah dan memberantas dalam pencegahan penyalahgunaan &
penyalahgunaan & peredaran gelap peredaran gelap Narkotika dan
Narkotika dan Prekursor Psikotropika Narkotika.
Narkotika; 7. Melalui kerjasama bilateral dan
3. Berkoordinasi dengan KAPOLRI multiteral, baik regional maupun
dalam pencegahan dan internasional, guna mencegah &
pemberantasan penyalahgunaan & memberantas peredaran gelap
peredaran gelap Narkotika dan Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Prekursor Narkotika; 8. Mengembangkan laboratorium
4. Meningkatkan kemampuan lembaga Narkotika dan Prekursor Narkotika.
rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial pecandu Narkotika;
Program-Program Unggulan Lembaga BNN

1. Rumah Edukasi Anti-Narkoba >> BNN menggelar lomba video kreatif


dengan mengangkat kearifan budaya lokal.
2. Social Media Center (SMC) >> melakukan pemantauan dan pengukuran
terhadap aktivitas postingan media sosisal terkait P4GN.
3. Desa Bersinar (Bersih Narkoba) >> bekerja sama dengan Pemerintah
setempat, masyarakat, dan swasta membentuk strategi dengan membuat
regulasi, kegiatan P4GN, relawan antinarkoba, dan agen pemulihan.
Dalam menjalankan tugasnya, Lembaga BNN telah
melaksanakan nilai-nilai Pancasila, yaitu :

=> Nilai Kemanusiaan : BNN bertugas memberantas Narkotika yang dapat


membahayakan setiap penggunanya, karena itu, BNN telah
menyelamatkan nyawa manusia.
=> Nilai Persatuan : BNN telah mempersatukan bangsa ini dengan cara
mencegah menyebarnya Narkotika yang dapat merusak persatuan setiap
individu atau kelompok.
Daftar Pustaka

Ekavalent, Ninda. 2021. “Lembaga


Non-Kementerian BNN”,
http:www.bnn.go.id/, diakses pada
12 September 2021 pukul 21.17
WIB.

Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai