bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini tidak mempunyai wewenang
operasional dan tidak mendapat alokasi anggaran sendiri dari APBN melainkan
disediakan berdasarkan kebijakan internal BAKIN.
Pada masa itu, permasalahan
permasalahan kecil dan Pemerintah Orde Baru terus memandang dan berkeyakinan
bahwa permasalahan narkotika di Indonesia tidak akan berkembang karena bangsa
Indonesia adalah bangsa yang ber-Pancasila dan agamis. Pandangan ini ternyata
membuat pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap ancaman bahaya
narkotika, sehingga pada saat permasalahan narkotika meledak dengan dibarengi
krisis mata uang regional pada pertengahan tahun 1997, pemerintah dan bangsa
Indonesia seakan tidak siap untuk menghadapinya, berbeda dengan Singapura,
Malaysia dan Thailand yang sejak tahun 1970 secara konsisten dan terus menerus
memerangi bahaya narkotika.
Menghadapi permasalahan
kinerjanya bersama-sama dengan BNP dan BNK. Namun karena tanpa struktur
kelembagaan yang memilki jalur komando yang tegas dan hanya bersifat koordinatif
(kesamaan fungsional semata), maka BNN dinilai tidak dapat bekerja optimal dan
tidak akan mampu menghadapi permasalahan narkotika yang terus meningkat dan
makin serius. Oleh karena itu pemegang otoritas dalam hal ini segera menerbitkan
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional, Badan
Narkotika Provinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK), yang
memiliki kewenangan operasional melalui kewenangan Anggota BNN terkait dalam
satuan tugas, yang mana BNN-BNNP-BNNKab/Kota merupakan mitra kerja pada
tingkat nasional, Provinsi dan kabupaten/kota yang masing-masing bertanggung
jawab kepada Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota, dan yang masing-masing
(BNP dan BN Kab/Kota) tidak mempunyai hubungan struktural-vertikal dengan
BNN.
Presiden. BNN
Pencegahan
Pemberdayaan Masyarakat
Rehabilitasi
Pemberantasan peredaran gelap narkotika
Pelaksanaan Tata Kelola pemerintahan yang akuntabel.
Makna Bentuk
Bintang
Merupakan simbolisasi cita-cita luhur BNN untuk mewujudkan
pemerintah
yang
memiliki
Garuda
tugas
khusus
dalam
Makna Warna
kecerdasan,
antusiasme.
Warna Biru Tua Dan Biru Muda
Artinya adalah lambang universalisme
Warna Putih
Artinya adalah keluhuran cita-cita.
BAGIAN UMUM
SUB BAGIAN
PERENCANAA
N
BIDANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SUBBAGIAN
SARANA
PRASARANA
BIDANG
REHABILITA
SI
SEKSI
PENCEGAHAN
SEKSI
PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
SUBBAGIAN
ADMINISTRAS
I
BIDANG
PEMBRANTAS
AN
SEKSI
PENGUATAN
LEMBAGA
REHABILITASI
SEKSI
INTELIJEN
SEKSI
PASCAREHABILIT
ASI
SEKSI
PENYEDIK
AN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONA
L
SEKSI
PENGAWASAN
TAHANAN DAN
BARANG
BUKTI
Dayamas
Askamaini, SP
Dayamas
bagian
Pemberdayaan
masyarakat
mempunyai
tugas
1. Menyusun
rencana
kegiatan
seksi
pemberdayaan
alternatif
bidang
dan
seluruh
kami dibawa ke ruangan Cemas, kami melakukan perkenalan terlebih dahulu dengan
para staff yang ada disana sebelum kami membantu pekerjaan yang akan dibebankan
kepada kami.
Kamis 02 Juli 2015
Penyusun langsung mendapatkan tugas untuk piket di lobby, dimana jadwal
piket telah disusun oleh Kasie bidang Dayamas ibu Fitriani Rajagukguk, SKM. Pada
saat piket penyusun bertugas sebagai informan / receptionis yang kegiatannya ialah
memberikan informasi kepada para tamu yang membutuhkan / mereka yang ingin
menemui staff yang ada di BNNP SUMUT / menghubungkan antara publik external
dengan publik internal, ini sangat mengejutkan penyusun karena pada hari kedua
langsung dihadapkan pada beban pekerjaan yang penyusun sendiri belum memahami
sepenuhnya.
mengikuti kegiatan P4GN di salah satu sekolah MAN 2 yang berlokasi tak jauh dari
kantor kami.
Selasa 07 Juli 2015
Pada hari ini pekerjaan penyusun dan teman teman kebanyakan adalah
membantu staff dalam memperbanyak SKBN.
Rabu 08 Juli 2015
Masih seperti hari kemarin kegiatan yang penyusun dapatkan ialah membantu
staff memperbanyak SKBN.
Kamis 09 Juli 2015
Seperti biasa penyusun mendapatkan jadwal piket dan bertugas di lobby
sebagai informan / resepsionis.
Jumat 10 Juli 2015
Penyusun beserta teman yang lain berkesempatan untuk mengikuti kegiatan
Test urin yang diadakan di Teminal Amplas, bekerjasama dengan Jasa Raharja dan
beberapa Instansi lain yang terkait dalam rangka untuk keselamatan pengemudi dan
penumpang menjelang mudik.
lainnya mendapat
kesempatan berkunjung ke salah satu sekolah ternama yang ada di kota Medan yaitu
Yayasan Syafiayatul. Kunjungan ini seperti biasa adalah pelaksanaan Test urin yang
dilakukan bagi siswa/i baru, dalam rangka mewujudkan lingkungan pendidikan bebas
dari narkotika.
Selasa 11 Agustus 2015
Penyusun hanya mendapat kegiatan dalam membantu pekerjaan staff di dalam
ruangan.
Rabu 12 Agustus 2015
Seperti biasa ini adalah jadwal piket di lobby.
Kamis 13 Agustus 2015
kembali
mendapat
kesempatan
untuk
mengikuti
kegiatan
ini sangat mengandung resiko dan bahaya, sementara diantara teman teman yang
lain hanya penyusun yang sebelum nya sudah pernah mengikuti kegiatan ini dan juga
dibanding teman teman yang lain penyusun bisa bertugas merangkap sebagai driver
sementara yang lain tidak.
Minggu ke 9
Pada minggu minggu terakhir masa OJT di BNNP SUMUT penyusun
banyak mendapatkan kegiatan mengikuti penjangkau residen, dimana hanya pada hari
senin penyusun berada dikantor untuk membantu staff dalam pekerjaan mereka
sembari membuat laporan kegiatan OJT kami yang akan diserahkan untuk kantor
BNNP SUMUT sebagai pertanggungjawaban. Setelah itu dimulai dari hari Selasa
sampai dengan Jumat penyusun mengikuti kegiatan penjangkauan residen.
Senin 24 Agustus 2015
Membantu staff di ruangan, mengerjakan laporan dll
Selasa 25 Agustus 2015
Mengikuti kegiatan penjangkauan residen
Rabu 26 Agustus 2015
Mengikuti kegiatan penjangkauan residen
Kamis 27 Agustus 2015
Mengikuti kegiatan penjangkauan residen
Jumat 28 Agustus 2015
Mengikuti kegiatan penjangkauan residen
Senin 31 Agustus 2015
Menyelesaikan laporan dan mengikuti kegiatan penjangkauan residen
c. Input Kegiatan
Selama Penyusun melakukan Praktek Kerja Lapangan di Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sumatera Utara, penyusun banyak melakukan kegiatan yang ada di
BNNP Sumut khususnya bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat. Adapun
beberapa kegiatan yang penyusun lakukan selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan
di BNNP Sumut ialah :
tergantung jadwal yang telah disesuaikan. Namun pada saat hari kamis
Apel Pagi di lakukan menurut bidang masing-masing yang dipimpin oleh
kepala bidang. Pada saat pelaksanaan Apel Pagi ini penyusun mempunyai
barisan tersendiri,,dimana penyusun berbaris bersama dengan mahasiswa
mahasiswa yang juga melaksanakan program PKL dari Universitas
maupun sekolah lain yang juga memilih BNNP Prov. Sumut sebagai
tempat PKL.
Piket di Lobi sebagai Informan
Penyusun wajib melaksanakan piket di lobi yang telah diatur
jadwalnya oleh pembimbing, piket ini dilakukan oleh penyusun setelah
menjalankan apel pagi yaitu dimulai dari jam 08.30-16.00, dimana tugas
penyusun pada saat piket ini adalah sebagai jembatan atau pusat informasi
ketika ada tamu yang datang dengan keperluan yang berbeda beda, dan
tugas piket di lobi lah yang menghubungkan atau memberi informasi
kepada para tamu yang ingin menemui seseorang atau dengan keperluan
lainnya.
Mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan kepada masyarakat
mengenai P4GN
Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang berhubungan dengan
materi yang penyusun pelajari selama di perkuliahan, yaitu mata kuliah
Retorika dan Public Speaking, disini penyusun diajak langsung terjun ke
lapangan untuk bisa melihat dan mengamati secara langsung mengenai
bagaimana
komunikasi
yang
digunakan
oleh
penyuluh
dalam
yang akan di test urine agar tidak terjadi kecurangan yang mempengaruhi
hasil test ataupun terkadang penyusun melakukan pendataan pada saat
kegiatan
ini,maksud
dari
Membuat
Surat
Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) adalah lanjutan dari kegiatan tes urin
yang memang harus dilakukan demi kepentingan orang yang melakukan
tes urin. Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) biasanya digunakan
untuk beberapa keperluan yaitu untuk melengkapi berkas,lamaran kerja
dan masih banyak lagi keperluan yang bisa dikatakan penting dalam hal
melengkapi berkas. Biasanya SKBN ini di fotocopy dalam 7 rangkap
dimana 5 lembar untuk yang mempunyai keperluan dan 2 lembar lagi
d. Output Kegiatan
Kurangnya pengalaman
Perbedayaan budaya
Perbedayaan budaya yang penyusun maksudkan disini ialah tentang budaya
kesopanan dimana disini di Provinsi Sumatera Utara etika yang benar dalam
pergaulan sehari hari jika seandai nya dipanggil maka respon / jawaban yang benar
adalah penyusun/(siap), seperti contoh ketika staff atau pegawai memberikan suatu
pekerjaan kepada para mahasiswa magang mereka akan memanggil dengan sebutan
dek dan kami penyusun seharusnya menjawab dengan kata penyusun tetapi
karena kebiasaan penyusun di tempat asal jawaban nya adalah uan kami sering
bingung yang di panggil itu siapa.