Anda di halaman 1dari 3

Pencabulan oleh Guru Agama di SMPN Tangerang

Terungkap Saat Orangtua Korban Melapor ke Sekolah

Kasus dugaan pencabulan oleh guru berinisial AR (28) terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 3 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Kepala SMPN 3 Curug Nuraenun mengatakan, AR
merupakan guru honorer agama sekaligus guru ekstrakurikuler pramuka dan paskibra. Nuraenun
menjelaskan, kasus tersebut awalnya terungkap saat orangtua korban melaporkan kejadian tidak
senonoh itu ke sekolah. "Ini karena memang ada laporan orangtua pihak korban, dari laporan itu. Dan
laporannya bukan hanya ke sekolah, tapi binmas Curug Kulon," ujar Nuraenun saat ditemui di kantornya,
Rabu (20/7/2022).

Setelah pihak sekolah dan keamanan setempat bermusyawarah, mereka akhirnya bersepakat untuk
melaporkan peristiwa itu ke Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan. "Sekolah mendampingi, baik
untuk ke psikolog maupun secara hukum. Sebenarnya yang melapor tiga orang, dua korban dan satu lagi
saksi," jelas Nuraenun. Nuraenun mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar sepekan yang lalu.
Saat itu, dia menyadari ada yang berbeda dari cara AR dalam mengajar. AR dinilai agak frontal dan
sikapnya yang biasa sopan pun berubah.

Setelah dilaporkan, AR pun akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian. "Pelaku dalam kasus ini berinisial
AR (28). Dia merupakan guru agama, pelatih ekskul pramuka dan paskibra di sekolah tersebut," ujar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya,
Selasa (19/7/2022). Pelaku diduga telah mencabuli tiga murid laki-laki berinisal RPH (13), JRF (14), dan
AHRJ (17) di sela-sela kegiatan ekstrakurikuler di dalam maupun di luar sekolah.

Berdasarkan hasil penyelidikan, AR disebut mengancam para korban akan dikeluarkan dari kegiatan
ekstrakurikuler apabila menolak berhubungan badan dengannya. "Modus pelaku ini melakukan
pengancaman terhadap korban. Jadi korban ini pada saat dicabuli dibawah tekanan dan ancaman," kata
Zulpan. Kini pelaku sudah Ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 82 Undang-undang Nomor 17
Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. "Ancaman hukuman di dalam UU ini paling sedikit 5 tahun
paling lama 15 tahun, dan denda paling banyak Rp 5 miliar," kata Zulpan.

Sumber artikel: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/20/15011411/pencabulan-oleh-guru-


agama-di-smpn-tangerang-terungkap-saat-orangtua?page=all
KPK Tahan Bupati Mimika Terkait Korupsi Pembangunan
Gereja

Jakarta - KPK menahan Bupati Mimika Eltinus Omaleng. Dia ditetapkan sebagai tersangka di
dugaan tindak pidana korupsi (TPK) pembangunan gereja Kingmi Mile 31 tahap 1 tahun
anggaran 2015.
Pantauan detikcom, Kamis (8/9) pukul 16.15 WIB, Eltinus turun dari ruang pemeriksaan. Dia
dikawal menuju ruang konferensi pers untuk diumumkan status penahanannya.
Nantinya Eltinus bakal ditahan selama 20 hari ke depan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Penahanan itu dimaksudkan untuk proses penyidikan.

Sebelumnya, Eltinus dijemput paksa oleh penyidik KPK saat berada di salah satu hotel di Jayapura,
Papua. Kemudian, dia tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pada Kamis (8/9)
pukul 12.43 WIB.

Eltinus turun dari mobil penyidik KPK dengan tangan terborgol dan mengenakan rompi tahanan KPK.
Terlihat tiga personel Brimob berpakaian lengkap turut menggiring Eltinus ke ruang pemeriksaan KPK.

Diketahui, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut pihaknya bakal membawa Eltinus Omaleng ke
gedung KPK, Jakarta, hari ini. Dia mengatakan Eltinus bakal diperiksa setibanya di Jakarta.

"Pagi ini (Kamis, 8/9) Bupati Mimika dibawa dari Jayapura menuju gedung Merah Putih KPK," kata
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya.

Ali menjelaskan penyidik sebelumnya melakukan upaya jemput paksa atas Eltinus lantaran tidak
kooperatif terhadap panggilan KPK. Dia menyebut KPK telah melayangkan surat pemanggilan kepada
Eltinus sebanyak dua kali.
"Bupati Mimika sebelumnya dijemput paksa oleh tim penyidik KPK karena kami nilai yang bersangkutan
tidak koperatif selama proses penyidikan perkara dimaksud. KPK telah berkirim surat panggilan terhadap
yang bersangkutan pada 10 dan 17 Juni 2022, namun tidak hadir," tutur Ali.

Adapun dalam perkara ini, KPK mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan
gereja di Kabupaten Mimika, Papua. Pengumpulan sejumlah alat bukti dan pemeriksaan saksi dilakukan
oleh KPK.

"Bahwa benar saat ini KPK sedang melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi terkait
proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 tahap 1 TA 2015 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua,"
kata Ali Fikri, dikutip detikcom, Kamis (8/9/2022)

Kemudian, Eltinus Omaleng mengajukan gugatan atas KPK lewat praperadilan di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan (PN Jaksel). Hal itu berkaitan dengan penetapan status tersangka dirinya di perkara
pembangunan gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika.

Namun hakim menolak praperadilan itu. Dalam putusannya, hakim menyebut penetapan tersangka
terhadap Eltinus sudah cukup alat bukti.

"Mengadili menolak eksepsi seluruhnya, menolak permohonan peradilan pemohon," kata hakim Wahyu
Iman Santosa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/8).

Hakim menolak permohonan Eltinus yang menyebut ada cacat hukum dalam penetapan tersangka
terhadapnya.

"Dalil pemohon penetapan tersangka termohon cacat hukum karena tidak adanya kerugian negara
haruslah ditolak," kata hakim.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6280344/kpk-tahan-bupati-mimika-terkait-korupsi-
pembangunan-gereja/2

Anda mungkin juga menyukai