Bogor - Polresta Bogor menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa terkait kasus
narkoba. Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.
Polisi masih mendalami dugaan bahwa salah satu pelajar yang diamankan merupakan
pengedar. "Kita kejar jaringannya. Kita telusuri apakah (pelajar) yang kita amankan
ini merupakan pengedar untuk kalangan pelajar," kata Bahtiar.
Sementara, 2 mahasiswa yang diamankan polisi adalah Aan Nursyirwansyah (21) dan
Ilkan alias Iam (23). "Dari keduanya kita amankan barang bukti berupa ganja seberat
535 gram dan sabu seberat 0,70 gram," jelas Bahtiar.
Kasat Narkoba Polres Bogor Kota AKP Andri Alam menambahkan dalam seminggu
terakhir, polisi mengamankan 12 pengguna dan pengedar narkoba sabu dan ganja.
"Ada pelajar, mahasiswa, sopir dan karyawan. Barang bukti yang kita amankan, sabu
seberat 0,90 gram dan ganja 2,5 kilogram," kata AKP Andri.
Pengguna dan pengedar narkoba akan dijerat dengan UU nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 6 tahun dan maksimal 20
tahun penjara.
Hancurkan Sekolah, Empat Pelajar di Kota Bekasi Diringkus
Empat pelajar yang diamankan itu adalah CK (17), GA (17), AY (17), dan MD (17).
Empat pelajar tersebut saat ini berada di Mapolsek Bantargebang untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Kita amankan di rumahnya masing-
masing di Bekasi," kata Kapolsek Bantargebang Kompol Siswo, Minggu (23/9/2018).
Siswo menjelaskan, peristiwa brutal itu terjadi saat para pelajar tersebut mendatangi
siswa SMK Pijar Alam berinisial S (17) dan T (17) di sekolahnya pada Sabtu
(22/9/2018) siang. Saat itu, mereka menantang para saksi untuk menggelar tawuran di
tempat lain. "Kapan anak buah lu pulang?," ujar Siswo menirukan ucapan pelaku.
Takut menjadi korban kekerasan, S dan T kemudian menutup pagar sekolah dan
bergegas masuk ke dalam lobi. Sekitar lima menit kemudian, sekelompok siswa yang
datang menggunakan belasan sepeda motor langsung melempar sekolah dengan kaca
dan petasan. "Ada sekitar 20 siswa yang melempar batu," ungkapnya.
Puas melampiaskan amarahnya, kata Siswo, para pelajar itu bergegas melarikan diri.
Pihak sekolah kemudian melaporkan hal ini ke Mapolsek Bantargebang untuk
ditindaklanjuti. Apalagi para pelajar tersebut sudah sering menggelar tawuran hingga
beberapa waktu menelan korban.