Anda di halaman 1dari 5

Sanksi Demosi 4 Tahun untuk Eks Wakapolres Binjai gegara Selingkuh

Medan - Sidang etik Propam Polda Sumut memutuskan menjatuhkan


sanksi demosi selama empat tahun kepada mantan Wakapolres Binjai
Kompol Agung Basuni. Kompol Agung dinilai terbukti berselingkuh dengan
seorang wanita berinisial L.
"Keputusan sudah jelas itu, demosi empat tahun," kata Kabid Propam
Polda Sumut Kombes Dudung Adijono, Rabu (2/8/2023).

Dudung tidak merinci kapan sidang etik Agung itu dilakukan. Namun, dia
menyebut Agung terbukti bersalah melakukan perselingkuhan.

"Terbukti, perbuatan tercela," jelasnya.

Perwira menengah Polri itu mengatakan saat ini Agung bertugas di Yanma
Polda Sumut. "Sekarang di Yanma Polda," pungkasnya.

Untuk diketahui, dugaan perselingkuhan Kompol Agung Basuni itu awalnya


dilaporkan Joni suami dari L, ke Propam Polda Sumut pada 16 Mei 2023.
Agung diduga telah berselingkuh dengan seorang wanita berinisial L sejak
tahun 2021. Saat itu, Agung masih menjabat sebagai Kasat Lantas Polres
Serdang Bedagai.

Atas laporan itu, Propam memutuskan untuk menonaktifkan Kompol Agung


dari jabatannya sebagai Wakapolres Binjai. Bahkan, Kompol Agung sempat
ditahan di penempatan khusus (patsus).

Namun, belakangan laporan itu dicabut oleh Joni. Meski telah dicabut,
Polda Sumut tetap memproses dugaan perselingkuhan itu.

Bahkan, Kombes Dudung mengaku pihaknya memiliki bukti yang kuat soal
perselingkuhan Kompol Agung itu. Bukti-bukti itu terdiri dari rekaman, foto,
serta bukti percakapan Agung dengan wanita tersebut. Dudung
mengatakan perbuatan Kompol Agung telah mencoreng citra Polri.
22 Orang Tewas, Korsel Keluarkan Peringatan Panas Level Tertinggi

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan
mengeluarkan peringatan panas ekstrem level tertinggi pada Rabu (2/8), untuk pertama kalinya
dalam empat tahun terakhir.
Peringatan ini dikeluarkan usai mencatat sedikitnya 22 orang tewas akibat gelombang panas per
Selasa (1/8). Jumlah ini tiga kali lipat dari tahun lalu dalam periode yang sama yang mencatat tujuh
kasus kematian akibat cuaca panas ekstrem.

Peringatan tertinggi ini juga dirilis di saat suhu di sejumlah wilayah Korsel diprediksi mencapai 35
derajat Celsius atau lebih selama tiga hari.

Peringatan ini juga bisa dikeluarkan jika suhu mencapai 38 derajat Celsius di 10 persen negara
selama tiga hari atau lebih.

"Cuaca ini membuat saya benar-benar berkeringat hanya dengan berjalan-jalan," kata Cho Ye-jin,
mahasiswa 21 tahun, yang memegang kipas portabel di distrik Myeongdong seperti dikutip Reuters.

"Anda tidak akan bisa tahan dengan cuaca ini tanpa kipas."

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan pada Selasa mencatat suhu di Kota Yeoju mencapai
38,4 derajat Celsius.

Sementara itu, di daerah selatan Buan, lokasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 berlangsung,
dilaporkan bahwa sekitar 400 peserta mengalami gejala terkait panas pada hari yang sama.

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala ringan, seperti sakit kepala sementara, dan tidak
ada yang dirawat serius," demikian keterangan komite penyelenggara.

Komite menyebut enam helikopter dan 70 tempat tidur rumah sakit siap untuk memindahkan pasien
jika terjadi keadaan darurat.

Menurut komite, sekitar 43 ribu orang dari seluruh dunia direncanakan ikut dalam festival kemah
yang akan berlangsung hingga 12 Agustus tersebut.

Pemerintah memperkirakan suhu tinggi akan bertahan selama beberapa hari mendatang, dengan
rata-rata sekitar 35 derajat Celsius.

Presiden Yoon Suk Yeol sejauh ini sudah mendesak para pejabat untuk meningkatkan langkah-
langkah konkret menghadapi cuaca panas, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan,
warga lanjut usia, serta mereka yang tinggal di rumah darurat tanpa dilengkapi sistem pendingin
udara yang memadai.

Peningkatan suhu ekstrem ini merupakan gejala dari perubahan iklim global, yang dirasakan oleh
sebagian besar dunia dan diperkirakan berlangsung hingga Agustus.

Selain Korsel, Korea Utara juga tengah berjuang melawan gelombang panas gila dengan suhu
harian tertinggi diperkirakan mencapai 35-37 derajat Celsius pada Kamis (3/8).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut
masalah perizinan menjadi kendala utama Coldplay hanya bisa konser satu hari di Jakarta,
sementara di negara tetangga bisa berhari-hari.
"Salah satu pertimbangan kenapa Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari satu hari di
negara lain itu karena faktor salah satunya perizinan," kata Sandiaga di Kawasan Istana
Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8).
"Baik daripada kemudahan perizinan, waktu dari perizinan, dan juga biaya dari perizinan tersebut,"
lanjutnya.

Coldplay sebelumnya memastikan hanya akan menggelar konser Music of the Spheres World Tour
di Jakarta selama satu hari, yakni pada 15 November 2023.

Sementara itu, Coldplay menggelar enam hari untuk rangkaian tur yang sama di Singapura pada
Januari 2024, serta dua hari di Manila, Filipina, juga Bangkok, Thailand.
Padahal Jakarta menjadi kota nomor satu dengan jumlah pendengar Coldplay bulanan terbanyak di
dunia dalam layanan streaming Spotify, sebesar 1,6 juta pendengar per bulan, per Rabu (2/8).
"Ini yang dikeluhkan oleh para penyelenggara kegiatan events organizer, karena ada yang izinnya
itu baru keluar beberapa jam sebelum event dilaksanakan. Jadi ini banyak menimbulkan
ketidakpastian," kata Sandiaga.

Menghadapi masalah perizinan tersebut, Sandiaga mengatakan pemerintah bakal mengubah sistem
perizinan secara digital mulai September untuk proyek pilot dengan harapan bisa mempermudah
perizinan acara di Indonesia.

Menurut Sandiaga, digitalisasi perizinan acara ini bisa membuat proses menjadi lebih efisien, yakni
izin bisa keluar 14 hari sebelum acara level nasional digelar dan 21 hari untuk acara level
internasional.
Proses yang lebih cepat itu dianggap Sandiaga bisa menambah nilai tambah ekonomi mencapai
Rp17 triliun dari 3.000 acara yang bisa digelar di Indonesia dalam setahun.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Dino Hamid mengungkapkan hal senada
dengan Sandiaga Uno. Ia menilai Indonesia memang butuh digitalisasi perizinan acara.

"Kalau secara keseluruhan, memang konteks perizinan acara di Indonesia harus segera
diperbaharui dengan sistem satu pintu dan digitalisasi, agar kami kempunyai fixed time line dan
fixed cost," kata Dino kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/8).

"[Masalah perizinan] tidak hanya [untuk] musisi international, tetapi menjadi hambatan untuk
perkembangan dunia event, pertunjukan dan festival di Indonesia," lanjutnya.

Penyederhanaan birokrasi juga sempat disinggung oleh akademisi manajemen pertunjukan musik
dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yosia Revie Pongoh terkait sebab Indonesia dilewati musisi
asing berskala besar semacam Coldplay dan Taylor Swift.

"Sudah seharusnya ada koordinasi antarlembaga atau instansi yang terkait dengan regulasi artis
asing untuk mengeluarkan aturan yang jelas," kata Revie kepada CNNIndonesia.com, Juni 2023.
"Mungkin juga perlu penyederhanaan birokrasi yang memudahkan artis asing untuk melakukan
pertunjukan di sini," sambungnya.
"Karena kemudahan perizinan juga menjadi salah satu penilaian bagi manajemen artis asing ketika
melakukan riset awal mengenai negara tujuan." kata Revie.
Nasib para penjaga sekolah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih jauh dari kata baik.
Penghasilan yang diperoleh para penjaga sekolah belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut karena gaji yang mereka terima tidak sampai Rp 1 juta.
Padahal tugas mereka cukup banyak. Mulai dari membuka ruang kelas sekolah,
membersihan ruang hingga halaman sekolah, dan terkadang membantu tugas-tugas
pendidikan lainnya. Seorang penjaga SD Negeri 2 Banjarejo, Sugiri mengatakan gaji yang
diterimanya per bulan hanya Rp 350.000.
"Ada juga honor yang minim itu Rp 100.000, Rp 200.000. itu menyedihkan banget," ucap
Sugiri saat ditemui wartawan di tempatnya bekerja, Rabu (2/8/2023). Pria yang sudah
menjadi penjaga sekolah sejak tahun 2005 itu mengaku memiliki banyak tugas yang harus
diselesaikan. Termasuk siap siaga jika para guru membutuhkan bantuannya. "Kalau untuk
makan sehari-hari tidak mencukupi. Padahal kegiatan rutinitas penjaga sekolah itu
menyapu halaman, menjaga sekolah termasuk membersihkan kamar mandi, menyirami
tanaman-tanaman, membuka pintu kelas tiap hari, menaikkan bendera," kata dia.
Bahkan pekerjaannya tersebut tak memiliki jam kerja. Selama 24 jam, Sugiri harus
memastikan sekolah dalam keadaan aman. "Setelah anak selesai sekolah ya menutup
pintu sekolah. Setelah itu ya menjaga keamanan sekolah sampai malam. Kalau penjaga
sekolah kan 24 jam tugasnya. Dengan honor segitu ya jelas sangat tidak layak," terang dia.
Sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, para penjaga sekolah itu juga
mempunyai pekerjaan sampingan di luar jam sekolah. Untuk memperjuangkan nasibnya
sebagai penjaga sekolah,
Sugiri dan kawan-kawan kemudian membentuk paguyuban penjaga sekolah dasar negeri
se-kabupaten Blora. Dalam paguyuban tersebut Sugiri ditunjuk sebagai ketuanya. Mereka
juga sempat beberapa kali mendatangi kantor DPRD, kantor Pemkab, agar kesejahteraan
para penjaga sekolah dapat segera dirasakan bersama-sama. Tak hanya melakukan
audiensi di tingkat kabupaten, para penjaga sekolah ini juga sempat mendatangi kantor
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),
hingga ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) di Jakarta.
"Padahal keuangan enggak ada, kehidupan sehari-hari juga seperti ini, tidak layak. Tapi
kami semangat untuk berjuang, agar penjaga sekolah diangkat PPPK seperti guru-guru,"
ujar dia.
Nasib serupa juga dialami oleh Suwarno, yang telah menjadi penjaga sekolah sejak tahun
2005. Pria 45 tahun tersebut mengaku hanya mendapatkan gaji dari sekolahan Rp 100.000
per bulan. Baca juga: Tutupi Rp 4,8 Miliar Kerugian Negara, Gaji 2 Terdakwa Korupsi
Samsat Kelapa Dua Dipotong Selain itu, dirinya juga mendapatkan tambahan gaji dari
Dinas Pendidikan (Disdik) senilai Rp 400 ribu yang tidak rutin cair tiap bulannya. "Kadang
yang dari dinas pendidikan itu cairnya 3 atau 4 bulan sekali," kata dia saat dihubungi
Kompas.com, Rabu (2/8/2033). Makanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia
bekerja serabutan di luar jam sekolah. "Kemudian jualan es keliling, jualan mremo, untuk
sehari-hari, itu di luar jam sekolah untuk mencukupi kebutuhan," terang penjaga sekolah di
salah satu Kecamatan Todanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai