Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 1

KASUS KEJAHATAN DI BIDANG TI

Dosen : Asmah Akhriana ST.,MT.

NAMA : KURNIATI DATU PINDAN

STB : 212406

KELAS : 2TFOR-K

UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR

2022
1 KEBOCORAN DATA BANK INDONESIA

Jakarta, CNN Indonesia -- Kebocoran data Bank Indonesia jumlahnya bertambah mencapai 74GB.
Jumlah perangkat milik BI yang diretas meningkat menjadi 237 unit.
Bertambahnya kebocoran data milik BI itu dikabarkan oleh salah satu platform intelijen bernama Dark
Tracer lewat Twitter, pada Senin (24/1) siang. Dalam cuitanya, pembobolan data itu masih dilakukan oleh
geng ransomware Conti.

Pada Kamis (20/1) akun itu juga telah mengungkap bahwa data BI yang dibobol hanya 838 file sebesar
487,09 MB dan perangkat PC BI yang diretas hanya 16 unit.

"Geng Conti ransomware terus mengunggah data internal Bank Indonesia. Kebocoran pertama adalah
487MB tetapi sekarang mencapai 74GB. PC internal yang disusupi diperkirakan berjumlah 16 pada
awalnya, dan sekarang meningkat menjadi 237," kata akun @darktracer_int, Senin (24/1) siang.

CNNIndonesia.com telah mengkonfirmasi kebenaran data yang bocor itu kepada Bank Indonesia, Senin
sore, namun belum mendapat respons.

Dalam unggahanya, akun tersebut juga membagikan potongan layar yang lengkap dengan keterangan
file di dalamnya. Tertulis bahwa file tersebut berasal dari situs www.bi.go.id.

Menurut tangkapan layar itu, tertulis bahwa data yang diunggah lebih dahulu diunggah dari kebocoran
data yang sebelumnya telah diberitakan. Keterangan waktu unggahan data bocor BI itu terjadi pada
(19/1).
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) disebut sudah mengamankan 16 PC yang diduga
diserang geng ransomware Conti. Pihaknya diketahui masih melakukan penyelidikan.

Menurut Anton Setiawan, Juru bicara BSSN peretasan Bank Indonesia itu telah berkoordinasi dengan
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menangani kasus serangan siber ini.

"Tim BSSN dan BI melakukan verifikasi terhadap konten dari data yang tersimpan, data yang tersimpan
diindikasikan merupakan data milik Bank Indonesia cabang Bengkulu," jelas Anton.

Terpisah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono sebelumnya
mengakui ada upaya peretasan berupa ransomware yang menimpa BI, Kamis (20/1).

Erwin mengklaim sejak terjadinya peretasan data oleh ransomware Conti, BI sudah melakukan langkah-
langkah memitigasi serangan kejahatan siber ke depannya.

"Pertama kami menguatkan framework termasuk di level pegawai karena ransomware itu masuk pada
the weakest link tadi itu. Kemudian (kami) mengembangkan infrastruktur yang lebih ketat dan juga
mengembangkan kerja sama yang lebih erat," kata Erwin pada konferensi pers BI Kamis (20/1).

Erwin memastikan bahwa setelah terjadinya serangan ransomware Conti kepada BI, pihaknya sudah
melakukan antisipasi dan penanganan audit sehingga tidak ada gangguan apapun dari layanan yang
diberikan oleh BI.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220124163634-185-750569/kebocoran-data-bank-indonesia-
belum-selesai-naik-jadi-74gb

2 .KASUS Carding
Surabaya, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Jawa Timur meringkus tiga tersangka
kejahatan pembobolan kartu kredit atau carding yang menyeret Gisella Anastasia (GA), Awkarin (AK) dan
empat artis lain.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tiga tersangka yang
diamankan tersebut yakni Sergio Chondro (SC), M Farhan Darmawan (MFD), dan Mila Deli Ruby (MDR).
Mereka adalah pengelola tiket agen perjalanan, yang menawarkan jasanya di Instagram
@TIKETKEKINIAN.

"Pertama SC dan MFD ini membuka bisnis travel, bisnis ini menawarkan promo dalam hal perjalanan
wisata. Juga ini dibuka melalui akun dengan nama akun @TIKETKEKINIAN, ini adalah program diskon
murah, mulai dari 10 persen sampai 20 persen," kata Trunoyudo, Kamis (27/2).

Trunoyudo mengatakan SC dan MFD berperan sebagai pengelola akun @TIKETKEKINIAN, sedangkan
MDR bertugas sebagai orang yang melakukan transaksi pembobolan kartu kredit atau carding.

Dalam aksinya, kawanan ini mendapatkan data kartu kredit secara ilegal, yakni membeli dari jaringan
spammer atau pencuri data dengan harga per 1 data Rp150.000-200.000. Korbannya adalah
pemilik kartu kredit dari Jepang.

Polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti seperti laptop, ponsel, kartu ATM, kartu kredit, buku
rekening, akun instagram, akun facebook dan email berisi data kartu kredit orang lain.

Trunoyudo mengungkapkan para tersangka menangguk keuntungan hingga ratusan juta rupiah selama
setahun.

"SC telah melakukan kurang lebih 500 transaksi penjualan tiket pesawat dan hotel. Ini omzetnya Rp30
juta per bulan, sehingga keuntungannya Rp360 juta selama transaksi dari Februari 2019," ujarnya.

"Tersangka MFD ini omzet Rp5 - Rp10 juta per bulan. Keuntungan didapatkan Rp120-240 juta dari 2018.
Sedangkan, MD omzet Rp10-20 juta per bulan. Sejak dilakukan Maret 2019 keuntungannya Rp120-240
juta," kata dia.

Enam Artis Terseret

Keuntungan tersebut kemudian digunakan para tersangka untuk membayar jasa promosi enam selebriti.
Termasuk menanggung tiket hotel dan pesawat.

Truno mengungkapkan enam selebriti yang terseret dalam kasus ini antara lain GA (Gisella Anastasia), JI
(Jesica Iskandar), TM (Tyas Mirasih), BW (Boy William), serta AK (Awkarin) dan RS (Ruth Stefanie).

"GA ada Rp25 juta dari Jakarta ke Australia untuk dua orang kelas bisnis, kemudian JI juga ada senilai
Rp4 juta Jakarta-Bali, TM ini salah satu kamar hotel senilai Rp5 juta," papar Truno.

"Kemudian BW senilai Rp75 juta tiket Jakarta-Paris, AK tiket pesawat Jakarta-Singapura senilai Rp3 juta,
RS senilai Rp1,3 juta tiket Jakarta-Malaysia," imbuhnya.

Polda Jatim bakal memanggil enam selebriti itu untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Beberapa sudah kami layangkan pemanggilan ada GA dan TM, nanti kita tunggu hasil perkembangan
untuk kehadirannya. Rencananya Jumat (28/2). Kita layangkan panggilan kepada semua saksi publik
figur, perkembangannya kami sampaikan," kata dia.

Atas perbuatannya, mereka dipersangkakan Pasal 32 ayat (1) jo Pasal 48 ayat (1) UU RI Nomor 19
tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik
Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP, dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara, dan
denda Rp 5 Miliar. (wis/wis)

3 KASUS SKIMMING

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membongkar kasus skimming yang dilakukan oleh dua
warga negara asing (WNA) dan warga Indonesia terhadap salah satu nasabah bank. Kedua WNA itu
berinisial VK asal Rusia dan NG asal Belanda. Satu pelaku lain, RW merupakan warga negara Indonesia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pengungkapan kasus itu bermula
adanya beberapa nasabah bank pelat merah menyadari adanya transaksi pada ATM, namun tidak
dilakukan olehnya. "Setelah pengecekan melalui rekaman CCTV pada mesin ATM diketahui transkasi
tersebut bukan si pemilik sendiri. Ini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya," ujar Yusri kepada
wartawan, Rabu (15/9/2021).

Polisi melakukan penyelidikan dari laporan yang diterima dari sejumlah nasabah bank dan menangkap
para pelaku yang tergabung dalam sindikat pencurian dengan skimming. "Ini awalnya ada sindikat
mencuri data nasabah bank menggunakan skimming. Jadi ada alat yang dia pasang di ATM untuk
mencuri data. Jadi setiap nasabah ambil (uang) ATM dengan kartunya," kata Yusri. Setelah berhasil
mencuri data nasabah, para pelaku kemudian memindahkan ke dalam blank card atau kartu kosong yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian para pelaku menarik dan mentransfer uang milik korban. Hasil
pencurian itu kemudian dibagi bersama termasuk kepada tersangka yang masih buron.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti sebanyak 900 blank card atau kartu kosong yang didapat
dari penangkapan para pelaku. "Kami sangkakan Pasal 30 ayat 2 Undang-Undang ITE, Pasal 46
ancaman 7 tahun penjara pasal 32 juncto pasal 48 ancaman 4 tahun penjara dan Pasal 36 dan pasal 38
juncto Pasal 51 Undang-Undang ITE dan Pasal 363 KUHP serta Pasal 236 KUHP," ucap Yusri.

sumber https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/15/19135871/polisi-ungkap-kasus-skimming-atm-
yang-dilakukan-wn-rusia-dan-belanda
4 KASUS CARDING

Harry Togu Setiawan mengumpulkan data kartu kredit dengan membuat grup di Facebook. Grup itu
beranggota para hacker yang terbiasa membobol data-data kartu kredit. Di dalam grup Lara, hacker
saling b ertukar pengalaman menjual data hasil carding maupun spamming.

”Togu meminta anggota grup Facebook untuk mencari data kartu kredit,” ujar anggota Subdit V Siber
Ditreskrimsus Polda Jatim M. Angga Rismawan saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam
sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (28/9).

Data kartu kredit itu kemudian diolah untuk dijadikan kripto. Kasus tersebut terungkap setelah Togu
tertangkap di Bandara Juanda pada Senin (19/4). Tidak lama setelah itu, polisi juga menangkap dua
anggota komplotan Togu, Alik Dakirin dan Renno Suryokusumo, di rumah masing-masing di Surakarta.

Setelah mendapatkan data kartu kredit, Togu menyerahkannya kepada Alik untuk diproses menjadi mata
uang kripto. Alik berperan mengolah data kartu kredit untuk dijadikan kripto seperti Bitcoin dan
sebagainya.

”Data berupa kartu kredit dengan 16 angka nomor kartu diolah sedemikian rupa menggunakan metode
tertentu, lalu dirupakan menjadi Bitcoin,” jelasnya.

Setelah itu, Alik menyerahkannya lagi kepada Togu untuk dijual. Togu menjualnya melalui Facebook
dengan nama akun Firaun. Dari jual beli di media sosial tersebut, polisi lantas menyelidikinya. ”Di akun
Facebook, terdapat posting-an yang berkaitan dengan illegal access,” ungkapnya

Togu tidak hanya menjual data kartu kredit yang sudah diolah. Data yang masih mentah juga dijual. Data-
datanya meliputi e-mail result yang berisi data kartu kredit orang lain, data akun marketplace seperti
Venmo, Paxful, dan Indodax, serta voucher Indodax untuk transaksi kripto.

Sementara itu, Renno berperan membuat akun marketplace Paxful atas nama orang lain. Dia juga
mencari data dari bank di Amerika Serikat. Renno bekerja atas perintah Togu. Akun Paxful digunakan
untuk membeli kripto. Data-data kartu kredit yang berhasil didapat dari bank dijual Renno kepada Togu
seharga Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per data. ”Yang mengatur kerja mereka semuanya adalah Harry
Togu,” katanya.

Selama bekerja sama sejak tahun ini, mereka membobol banyak data kartu kredit milik warga negara
asing (WNA). Angga tidak dapat menghitung jumlah kartu kredit yang dibobol. ”Yang dihasilkan sampai
ratusan juta rupiah. Sangat banyak sekali yang dibobol. Itu belum termasuk yang datanya sudah
dihapus,” ujarnya.
Jaksa penuntut umum Darmawati Lahang mendakwa ketiganya dengan pasal 32 ayat 2 jo pasal 48 ayat
2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik jo pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP. Ketiga terdakwa tidak berkeberatan dengan kesaksian Angga. Togu mengaku bekerja sejak 2017.
”Pertama sendiri. Baru tahun ini kerja bareng,” ucap Togu.

5 .KEJAHATAN KONTEN ILEGAL

Pendistribusian konten tanpa izin dilakukan oleh 2 LCO (local cabel operator di Pekanbaru dan Dumai,
Provinsi Riau. Hal itu pun membuat tim gabungan dari penegak hukum melakukan penertiban dan
penindakan kepada 2 operator tersebut.

Pelanggaran yang disangkakan terhadap pelaku adalah pelanggaran UU hak cipta Tahun 2014 Nomor
28 Pasal 118. Penindakan tersebut juga telah melalui proses penyelidikan.

“Setelah mendengarkan keterangan Pelapor dan Keterangan Ahli, maka gelar perkara yang dilakukan
terhadap kasus PT. HMV di Pekanbaru serta PT DMJ di Dumai telah ditemukan cukup bukti untuk
meningkatkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan,” Kasubdit Penindakan dan Pemantauan
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Ronald Lumbuun seperti dikutip radarmalang.id, Senin
(2/3).

Kegiatan penindakan ini dilakukan secara serentak bersama kedua tim di masing-masing wilayah, serta
didampingi oleh Korwas (koordinator pengawas) dari Bareskrim Mabes Polri.

“Semua yang kita lakukan sesuai SOP dan Ketentuan Hukum Perundang-undangan yang berlaku, di
mana kedua LCO tersebut (HMV,DMJ) telah diduga melakukan kegiatan pendistribusian konten ke
pelanggan tanpa ijin dari PT Global Media Visual (Mola TV),” tutur dia.

Ia juga menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan pada Kamis (27/2) lalu merupakan tindakan murni
terhadap dugaan pelanggaran hukum yang bersifat pro justitia.

“Harus dibedakan dari tindakan terhadap pelanggaran administratif yang merupakan domain
Kemenkominfo dan atau Komisi Penyiaran,” terang Ronald.
Menanggapi hal itu, maraknya pencurian konten oleh LCO di berbagai daerah, Mola TV sebagai salah
satu pemegang hak lisensi atas konten mendukung penuh penertiban yang dilakukan aparat penegak
hukum.

“Kami mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan aparat hukum gabungan dalam menindak para
operator tv kabel lokal karena sejalan dengan sosialisasi yang dilakukan pihak Mola TV di berbagai
daerah,” jelas Kuasa Hukum Mola TV Uba Rialin.

Atas pelanggaran yang dilakukan para operator tv kabel lokal terancam hukuman 10 tahun penjara serta
denda hingga Rp 10 miliar jika terbukti bersalah.

6 KASUS CYBERBULLYING

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam aksi
perundungan atau bullying terhadap seorang perempuan di bawah umur di Sulawesi Utara
beberapa waktu lalu.
Kasus ini ramai diperbincangkan usai Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut
mengunggah rekaman detik-detik perundungan tersebut.

"Sudah diamankan, ada empat orang," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes
Abraham Jules Abast saat dikonfirmasi, Sabtu (11/12).

Ia menyebutkan bahwa terduga pelaku diamankan oleh penyidik dari Polres Minahasa. Saat ini,
kata dia, kepolisian masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang
diamankan tersebut.

"Untuk kasus ini telah ditangani oleh Polres Minahasa," tambahnya.

Unggahan anggota DPR termuda itu turut menyertakan foto hasil tangkapan layar tulisan di
media sosial oleh akun Richard R Rempowatu. Disebutkan bahwa korban berusia 13 tahun
bernama Chelsea Pakasi

Peristiwa perundungan terjadi pada 7 Desember 2021 sekitar pukul 11 malam.

Rekaman yang disebarkan oleh Hillary memperlihatkan sekelompok orang yang tengah
merundung seorang perempuang berjilbab. Ada lebih dari lima orang yang didominasi oleh
perempuan terlihat menarik-narik korban.

Ia diseret keluar dari rumah oleh sekelompok anak muda tersebut. Setelah sampai di luar
ruangan, korban dibanting dan dianiaya oleh para pelaku. Beberapa orang merundung hingga
melakukan pemukulan fisik seperti menarik baju dan menendang tubuh korban

7 KASUS KEBOCORAN DATA

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hendak digugat lewat
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait dugaan kebocoran data milik 279 juta penduduk
di Indonesia yang terungkap pada Mei lalu. Peneliti keamanan siber, Teguh Aprianto mengatakan
rencana pengajuan gugatan tersebut bersama tim Periksa Data. Periksa Data merupakan situs
yang dikelola oleh para peneliti keamanan siber, penggiat perlindungan data, pengamat politik
dan kebijakan publik, peneliti hukum, penggiat hak publik, dan praktisi ligitasi.

Situs ini dibuat agar bisa menjadi rujukan masyarakat untuk memeriksa apakah menjadi korban
kebocoran data atau tidak. "Saya dan tim @periksadata sedang menyiapkan gugatan terkait
bocornya 279 juta data BPJS Kesehatan dan ingin mengajak teman-teman semua untuk ikut
ambil sikap," tulis Teguh melalui akun Twitter pribadinya dengan handle
Teguh turut mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan mengisi formulir di laman
berikut. Teguh mengatakan, data tersebut hanya akan digunakan untuk keperluan gugatan dan
pemberian kuasa kepada tim Periksa Data, bukan untuk kepentingan lain. Arie Sembiring,
penggiat Perlindungan Data yang juga tergabung dalam tim Periksa Data, mengatakan bahwa
data yang diisi di formulir tidak akan disimpan. "Kita tidak menyimpan data sama sekali," kata
Arie melalui sambungan telepon kepada KompasTekno, Kamis (11/6/2021). Arie menuturkan
bahwa data tersebut akan digunakan untuk proses administrasi, sebagai salah satu tahap
pengajuan gugatan. Arie menjelaskan bahwa proses gugatan dimulai dari upaya administrasi
lebih dulu sebelum diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Kalau di dalam upaya administratif itu tidak menemukan titik terang atau titik penyelesaian,
barulah upaya hukum ke PTUN itu bisa diajukan," terang Arie. Adapun gugatan yang diajukan
adalah Perbuatan Melawan Hukum oleh Penguasa yang diatur dalam Pasal 1365 KUHP. Pasal
tersebut berbunyi "Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut". "(Gugatan) akan dilayangkan ke Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika),
BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), dan BPJS Kesehatan besok Senin (14/6/2021)," jelas
Arie. Arie menjelaskan bahwa alasan mendasar rencana pengajuan gugatan ini adalah,
masyarakat yang menjadi korban kebocoran data berhak meminta pertanggung-jawaban kepada
pengontrol data, dalam hal ini BPJS Kesehatan dan lembaga terkait.

"Pengontrol data pertanggungjawabannya bersifat mutlak ketika ada kebocoran data," imbuhnya.
Ia pun mengatakan ada beberapa tuntutan yang diajukan. Pertama, penggugat mendorong
dilakukannya assessment (penilaian) terhadap dampak kebocoran data dan menyampaikannya
ke publik.

"Publik perlu diberi tahu dan itu hak," kata Arie. Penggugat juga meminta adanya cetak biru
(blueprint) perlindungan data nasional, karena kasus kebocoran data terjadi berulang-ulang. Arie
menuturkan bahwa dalam beberapa kasus, data pribadi masyarakat bocor di situs yang sama,
yakni Raid Forum yang kini telah diblokir Kominfo. Ia menilai kementerian dan lembaga terkait
terlalu fokus menempatkan sumber daya manusia untuk memberangus situs-situs yang memuat
konten asusila, namun situs yang menjadi wadah transaksi jual-beli data kurang tertangani. "Jadi
ada peruntukan sumber daya manusia yang mungkin tidak tepat, maka butuh cetak biru
penanganan atau perlindungan data pribadi warga negara kita," tutur Arie.

8 KASUS CYBERCRIME

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus anak sebagai korban kejahatan pornografi dan cyber crime
(dunia maya) menjadi kasus ketiga terbesar yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) sepanjang tahun 2021. "Ya kasus tersebut menjadi kasus terbesar ketiga yang diterima
KPAI tahun 2021 setelah kasus terbanyak pertama anak korban kekerasan fisik dan atau psikis
berjumlah 1.138 dan kasus terbesar kedua anak sebagai korban kejahatan seksual sebanyak
859 kasus," ujar Komisioner KPAI Jasra Putra saat dihubungi, Sabtu (29/1/2022). "KPAI
mencatat jumlah total kasus anak sebagai korban kejahatan pornografi dan cyber crime yang
diterima pada 2021 sebanyak 345 kasus. Laporan itu masuk ke dalam kategori pengaduan
klaster kasus Perlindungan Khusus Anak (PKA)," jelasnya.

Jika dirincikan ke dalam persentase, terdapat 6 persen kasus dengan pengaduan langsung, 10
persen kasus dengan pengaduan tidak langsung, pengaduan online sebesar 83 persen, dan ada
1 persen melalui media online. "Total ada 345 kasus tersebut yang dibagi lagi ke dalam dua
kategori yaitu anak sebagai korban kejahatan pornografi dari dunia maya dan anak sebagai
korban perundungan di dunia maya," ungkapnya. Dengan catatan jumlah laporan anak sebagai
korban kejahatan pornografi dari dunia maya ada 177 laporan kasus. Jika dirincikan, ada 13
laporan kasus dengan pengaduan langsung, 23 kasus dengan pengaduan tidak langsung, dan
terbanyak 141 kasus melalui pengaduan online. Sedangkan laporan kasus anak sebagai korban
kejahatan pornografi dari dunia maya dan anak sebagai korban perundungan di dunia maya ada
168 laporan kasus.

Dengan rincian 3 laporan kasus dengan pengaduan langsung, 11 kasus dengan pengaduan tidak
langsung. Terbanyak 153 kasus melalui pengaduan online, dan 1 kasus melalui media online.
Menanggapi itu, Ketua KPAI Susanto mengaku prihatin dengan perkembangan teknologi yang
justru disalahgunakan beberapa pihak untuk kejahatan. "Kami menyayangkan terjadinya kasus
demikian di era digital saat ini. Seiring dengan semakin dinamisme teknologi dan informasi,
kasus-kasus demikian potensial terjadi," tutur Susanto. Karena itu, Susanto mengajak kepada
seluruh orang tua agar lebih mengawasi lagi anaknya sehingga kasus serupa tidak terulang.
"Maka semua pihak khususnya orang tua harus hati-hati, harus waspada agar anak-anak tidak
menjadi korban," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus kejahatan di dunia maya terjadi di Tangerang Selatan. Seorang
perempuan di bawah umur inisial AA (15) menjadi korban ancaman penyebaran foto vulgar.
Ancaman yang disertai dengan pemerasan tersebut dilakukan oleh mantan kekasihnya inisial
TDP (19). Ketua Unit Pelaksana Teknis P2TP2A Tangsel Tri Purwanto mengatakan, kejadian
serupa sudah marak terjadi di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Tri menyebutkan,
selama dua bulan belakangan saja pihaknya sudah menerima tiga kasus pemerasan dengan
ancaman penyebaran foto vulgar, atau biasa juga dikenal sebagai doxing. "Saya dapat laporan di
akhir tahun 2021 sama di awal tahun 2022, ada tiga kasus yang sama seperti itu," ujar Tri saat
dihubungi, Jumat (28/1/2022). Dia menuturkan, ketiga kejadian tersebut berawal dari perkenalan
melalui media sosial (medsos). Kemudian, pelaku dan korban berkomunikasi dan menjalin
hubungan

"Sama persis perkenalan di medsos lanjut di WA (whatsapp), video call udah bebas di situ kan.
Dari situ pria tersebut merekam," jelas Tri. Kemudian setelah pelaku dan korban putus, rekaman
tersebut dijadikan pelaku sebagai alat untuk memeras korban. "Abis itu ancaman minta duit,
kalau gak (dikasih) bakal disebar videonya," pungkasnya.

9 Viral, Cerita Pria Gondrong Jadi Korban Begal Payudara di


Yogyakarta

1 Gresnia Arela Febriani - wolipop Jumat, 15 Jan 2021 06:00 WIB

Baca artikel wolipop, "Viral, Cerita Pria Gondrong Jadi Korban Begal Payudara di Yogyakarta"
selengkapnya https://wolipop.detik.com/worklife/d-5334418/viral-cerita-pria-gondrong-jadi-
korban-begal-payudara-di-yogyakarta Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/

2
Jakarta - Begal payudara adalah tindak kejahatan yang dilakukan dengan cara menyentuh dan
meremas payudara. Pelaku bejat itu biasanya melakukan aksinya sambil mengendarai sepeda
motor sehingga mudah kabur.
Sebagian besar korban begal payudara adalah wanita. Namun kali ini viral seorang pria berambut
gondrong jadi korban begal payudara.

Cerita pria jadi korban begal payudara ini berawal dari thread Twitter akun @banumelody. Dia
membagikan pengalaman yang mengejutkan itu. Pelaku mengira jika ia adalah wanita berambut
panjang. Sontak thread itu langsung menjadi sorotan netizen.

Baca juga: Mengenal Catcalling, Pelecehan yang Dialami Miss International Kevin Lilliana
"Barusan jadi korban remes tetek di Jakal, Sleman, Yogyakarta. Masuk jalan ke arah Perumahan
Banteng. Si go***. Aku kan laki rambut panjang, lah diremes. Ati-ati ya cewek-cewek kalau pulang
malem. Banyak orang be**. Suog!," tulis akun Twitter @banumelody pada Rabu (13/1/2021).

Banu pemilik akun Twitter @banumelody melanjutkan dalam threadnya, pelaku mengejarnya dari
belakang dan meremas dada kanannya. Ketika Banu mencoba mengejar, pelaku langsung kabur
dengan sepeda motornya. Dia langsung terkejut dan diam seketika usai mengalami kejadian
tersebut.

"Yang sering bilang, 'Makanya aurat, penampilan tuh dijaga, biar gak ngundang nafsu'. Gak gitu
gess! Karena gerimis, ane pake mantel baju + celana panjang, tebel, pake balaclava + helm. Cuma
kelihatan rambut panjang ane, dikit aja dicelah balaclava-helm. Eh dibegal payudara. Ane laki,"
tulisnya lagi merasa bingung.

Banu pun membalas komentar warganet yang mengatakan, mengapa ia tidak melawan saat
kejadian berlangsung. Dia mengaku saat itu terkejut dan sulit untuk mengejar pelaku karena sudah
pergi. Untuk menemukan titik terang pelaku, ia pun mengusut lewat rekaman CCTV di sekitar
tempat kejadian.

"Oh iya, saya tadi ketemu warga, mereka bilang ada CCTV di sana, besok mau diambil
rekamannya. Andai Anda pelakunya, monggo DM, kita rembugkan apik-apkikan. Gampang ra tak
gawe ribut," jelasnya yang ingin berdamai.

Baca artikel wolipop, "Viral, Cerita Pria Gondrong Jadi Korban Begal Payudara di Yogyakarta"
selengkapnya https://wolipop.detik.com/worklife/d-5334418/viral-cerita-pria-gondrong-jadi-korban-
begal-payudara-di-yogyakarta.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Polisi Usul ke Pemkot Bekasi Perbanyak CCTV di Titik Rawan Kejahatan M


Hanafi Aryan – detikNews

Baca artikel detiknews, "Polisi Usul ke Pemkot Bekasi Perbanyak CCTV di Titik Rawan Kejahatan"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5988009/polisi-usul-ke-pemkot bekasi-perbanyak-cctv-
di-titik-rawan-kejahatan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik

Baca artikel detiknews, "Polisi Usul ke Pemkot Bekasi Perbanyak CCTV di Titik Rawan Kejahatan"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5988009/polisi-usul-ke-pemkot bekasi-perbanyak-cctv-
di-titik-rawan-kejahatan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/ Jakarta -
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menghadiri musyawarah rencana pembangunan
(musrenbang) di Pemkot Bekasi. Dalam kesempatan itu, Hengki mengusulkan ke Pemkot Bekasi Kota
untuk memperbanyak kamera CCTV, terutama di titik titik rawan kejahatan. "Makannya tadi kalau bisa,
di sini (Kota Bekasi) dibentuk yang namanya smart city, tentu untuk mewujudkan rasa aman itu harus
dibarengi kemajuan teknologi yang ada," kata Kombes Hengki kepada wartawan, Kamis (17/3/2022). Dia
mencontohkan penggunaan kamera CCTV untuk membantu dalam mengawasi keamanan kota. Adanya
CCTV memudahkan polisi untuk memantau situasi. Baca artikel detiknews, "Polisi Usul ke Pemkot Bekasi
Perbanyak CCTV di Titik Rawan Kejahatan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
5988009/polisi-usul-ke-pemkot bekasi-perbanyak-cctv-di-titik-rawan-kejahatan. Download Apps
Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/ Selebgram di Pasuruan Live Show Bugil Raup Rp 20
Juta Per Bulan detikTV, dtv - detikNews Baca artikel detiknews, "Selebgram di Pasuruan Live Show Bugil
Raup Rp 20 Juta Per Bulan" selengkapnya https://news.detik.com/detiktv/d-5967063/selebgram-di-
pasuruan-live show-bugil-raup-rp-20-juta-per-bulan. Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/ Jakarta - Polisi mengamankan KH (30) selebgram saat live show bugil di
salah satu toilet kafe di Pasuruan, Jawa Timur. Polisi menyebut KH bisa meraup Rp 20 juta per bulan dari
live show bugil. Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo menjelaskan KH melakukan
live show bugil melalui aplikasi online yang bisa diakses publik. Kemudian ia menunggu respons dari
penonton dan kiriman koin. "KH mendapatkan upah sebesar USD 6 per jam. Sedangkan untuk koin dari
penonton, KH mendapatkan 60 persen dari total penghasilan, sementara 40 persen bagian agensi dan
aplikasi," jelas Adhi. Baca artikel detiknews, "Selebgram di Pasuruan Live Show Bugil Raup Rp 20 Juta Per
Bulan" selengkapnya https://news.detik.com/detiktv/d-5967063/selebgram-di-pasuruan-live show-
bugil-raup-rp-20-juta-per-bulan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik

3 Hacker Remaja Jebol Samsung dan Microsoft

Virgina Maulita Putri - detikInet


Jumat, 25 Mar 2022 21:30 WI

Baca artikel detikinet, "7 Hacker Remaja Jebol Samsung dan Microsoft"
selengkapnya https://inet.detik.com/law-and-policy/d-6001306/7-hacker-remaja-jebol-
samsung-dan-microsoft
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Jakarta - Kepolisian London menahan tujuh remaja yang diduga terkait dengan
kelompok hacker Lapsus$. Sindikat hacker ini diyakini merupakan otak di balik
peretasan beberapa perusahaan teknologi besar seperti Samsung dan Microsoft.
"Kepolisian Kota London telah melakukan penyelidikan dengan mitranya terhadap
anggota kelompok peretasan," kata Detektif Inspektur Michael O'Sullivan dalam
pernyataan resminya, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (25/3/2022).

"Tujuh orang berusia antara 16 dan 21 telah ditahan sehubungan dengan penyelidikan
ini dan semuanya telah dibebaskan untuk diselidiki. Penyelidikan kami tetap
berlangsung," sambungnya.

Baca artikel detikinet, "7 Hacker Remaja Jebol Samsung dan Microsoft"
selengkapnya https://inet.detik.com/law-and-policy/d-6001306/7-hacker-remaja-jebol-
samsung-dan-microsoft.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Sindikat hacker Lapsus$ mengaku bertanggung jawab atas peretasan skala besar yang
dialami oleh perusahaan teknologi, termasuk Nvidia, Samsung, Ubisoft, Okta, dan
Microsoft.

Sebelum berita penahanan ini terkuak, sebuah laporan mengungkap bahwa seorang
remaja yang tinggal di Oxford, Inggris merupakan pimpinan kelompok tersebut. Tapi
Kepolisian London tidak mengatakan apakah remaja tersebut termasuk salah satu dari
tujuh remaja yang ditahan.

Identitas pemimpin kelompok Lapsus$ berhasil terungkap berkat beberapa konsumen


yang marah dan membongkar identitasnya lewat doxing. Menurut laporan pakar
keamanan siber Brian Krebs, pemimpin sindikat tersebut membeli Doxbin, situs di mana
orang-orang bisa mencari informasi pribadi orang lain.

Tapi pemimpin kelompok hacker itu tidak bisa mengelola situsnya dengan baik. Ia
kabarnya menyerahkan kendali situs pada bulan Januari, tapi membocorkan semua
data set Doxbin ke Telegram, dan komunitas Doxbin kemudian membalas dengan
membocorkan identitasnya.

Baca artikel detikinet, "7 Hacker Remaja Jebol Samsung dan Microsoft"
selengkapnya https://inet.detik.com/law-and-policy/d-6001306/7-hacker-remaja-jebol-
samsung-dan-microsoft.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans

Yogi Ernes - detikNews


Sabtu, 26 Mar 2022 13:36 WIB

Baca artikel detiknews, "Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6002022/polisi-dea-bikin-video-syur-
bareng-pacar-sengaja-disebar-di-onlyfans.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Jakarta - Polisi menetapkan content creator OnlyFans, Dea, sebagai tersangka dugaan kasus
pembuatan dan penyebaran konten pornografi. Hasil pemeriksaan Dea mengakui membuat
video porno dengan pacarnya.
"Yang bersangkutan mengakui memang pernah membuat foto dan video asusila bersama
kekasih," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Sabtu
(26/3/2022).

Zulpan mengatakan Dea telah mengakui secara sengaja menyebarkan video dan foto itu ke
situs OnlyFans. Tindakan itu dilakukan Dea atas motif ekonomi.

Baca artikel detiknews, "Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6002022/polisi-dea-bikin-video-syur-
bareng-pacar-sengaja-disebar-di-onlyfans.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


"Beberapa foto dibuat sengaja untuk mendapat uang dengan cara didistribusikan ke media
sosial OnlyFans milik yang bersangkutan," jelas Zulpan.

Penetapan tersangka dilakukan setelah Dea menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro
Jaya sejak Jumat (25/3) sore. Zulpan mengatakan, setelah menetapkan Dea 'OnlyFans'
sebagai tersangka, pihaknya tidak menahan Dea.

"Tidak (ditahan). Terhadap yang bersangkutan sementara dilakukan wajib lapor," kata Zulpan

Baca artikel detiknews, "Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6002022/polisi-dea-bikin-video-syur-
bareng-pacar-sengaja-disebar-di-onlyfans.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Zulpan mengatakan kebijakan wajib lapor itu diputuskan dengan berbagai pertimbangan. Dia
menyebut ada permintaan dan jaminan dari keluarga jika Dea akan bersikap kooperatif dalam
proses hukum yang berlangsung saat ini.

Selain itu, faktor Dea masih berstatus sebagai mahasiswa juga menjadi pertimbangan. Dea
juga mengaku masih ingin menyelesaikan kuliahnya tersebut.

"Karena ada permohonan dari keluarga. Dia masih mahasiswi mau menyelesaikan kuliahnya,"
terang Zulpan.

Baca artikel detiknews, "Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6002022/polisi-dea-bikin-video-syur-
bareng-pacar-sengaja-disebar-di-onlyfans.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Polisi sebelumnya menyinggung terkait keterlibatan pria dalam konten pornografi Dea di
OnlyFans. Polisi saat itu akan menyelidiki dugaan tersebut.

"Yang ini masih dalam pemeriksaan," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah
Lubis saat dihubungi, Jumat (25/3).

Saat ditanya apakah pria itu bakal diperiksa, Auliansyah enggan berspekulasi. Dia menyebut
pihaknya masih menggali keterangan dari Dea terlebih dahulu.

"Nanti ya. Kita dalami dulu," katanya.

Baca artikel detiknews, "Polisi: Dea Bikin Video Syur Bareng Pacar, Sengaja Disebar di
OnlyFans" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6002022/polisi-dea-bikin-video-syur-
bareng-pacar-sengaja-disebar-di-onlyfans.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


3

Anda mungkin juga menyukai