7. Penyadapan telepon antara Menteri BUMN Rini dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir
(tahun 2018)
Rini mengungkapkan kemarahannya di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis
(3/5/2018). Rini dikerumuni awak media dan mendesaknya memberi tanggapan atas beredarnya
rekaman telepon dirinya dengan Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN, akhir pekan lalu. Rekaman
berdurasi lebih kurang 3 menit itu beredar cepat selepas diunggah satu akun di Instagram. Pada
potongan rekaman itu, Rini dan Sofyan terkesan sedang berbicara soal fee proyek. Rini yang sudah
menjabat sebagai Menteri BUMN selama 3,5 tahun roda pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK,
membantah asumsi yang muncul dari potongan rekaman tersebut. Ia merugi karena potongan rekaman
itu seolah memojokkan dirinya mencari untung pribadi dari proyek LNG di Bojonegara, Serang, Banten
yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). Laporan Rini, kini sedang didalami
kepolisian. Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Syafruddin memastikan Korps Bhayangkara akan
mengusut laporan tersebut untuk mencari unsur pidana dalam kasus itu.
Pakar keamanan teknologi, Ruby Alamsyah menjelaskan kepada Tirto, penyadapan ini dimungkinkan
terjadi lewat dua hal: dilakukan secara resmi oleh penegak hukum atau dilakukan secara ilegal. Dalam
konteks kasus ini, Ruby menduga, penyadapan dilakukan secara ilegal dengan memasang spyware di
salah satu telepon yang entah digunakan Rini ataupun Sofyan. Alasannya, Ruby menyebut, software
spyware yang biasa digunakan untuk penegak hukum punya harga yang teramat mahal dan eksklusif.