Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAHASA INDONESIA

KELAS : BAHASA INDONESIA KELAS 79

DOSEN PENGAMPU : EVA MAULIDA, S. Pd, M. Pd

DISUSUN OLEH :

DEANRESA MEIVA WULANDARI

(2210104010062)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN 2022
BJORKA RAKYAT BERTOPENG

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki sistem pemerintahan


presidensial. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih
dari 17.000 pulau, namun sempat terjadinya permasalahan effective occupation pada
beberapa pulau yang menyebabkan pulau tersebut kehilangan kedaulatan. Setelah di
lakukannya regulasi, Indonesia resmi memiliki 16.771 pulau. Saat ini Indonesia terdiri
dari 38 provinsi, pada kamis, 17 November 2022, Ketua DPR RI DR. (H.C) Puan
Maharani telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait dengan
pembentukan Provinsi baru yaitu Papua Barat Daya dengan ibu kota Sorong menjadi
Undang-Undang (UU) pada rapat paripurna RI ke-10. Negara dengan wilayah yang
besar tentu saja memiliki penduduk yang banyak. Menurut Ditjen Dukcapil
Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh, pada 30 Juni 2022 jumlah penduduk
Indonesia tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa.

Setiap orang tentu saja mempunyai data pribadi. Dengan jumlah penduduk yang
banyak, Indonesia memiliki aturan mengenai perlindungan data pribadi di era digital ini.
Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Samuel
Abrijan Panggerapan mengatakan telah berlakunya aturan itu yang dituangkan ke dalam
bentuk Peraturan Pemerintah (Permen) No 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan data
pribadi (PDP) yang ditetapkan pada 7 November 2016 dan di berlakukan sejak 1
Desember 2016. Di aturan itu di nyatakan bahwa data pribadi merupakan data individu
yang harus disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiannya.

Adanya Peraturan mengenai perlindungan data pribadi tidak menutup


kemungkinan untuk terjadinya kebocoran data. Beberapa waktu lalu seorang warga
Indonesia telah melakukan aksi pembobolan data prbadi dengan tidak menunjukkan
identitasnya, ia menggunakan topeng dan memiliki nama samaran yaitu ‘‘ Bjorka ’’.
Pada unggahan twitter pengguna atas nama Muh. Rifqi Priyo S, ia meampirkan sebuah
foto dengan keterangan telah terjadinya kebocoran data sebanyak 1,3 Miliar data
pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia yang mencakup Nomor Induk Kependudukan
(NIK), nomor telepon, nama penyedia (provider) dan tanggal pendaftaran yang diduga
berasal dari Kominfo RI. Dilansir dari laman media CNBC Indonesia, Pengamat
keamanan siber dan chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication &
Information System Security Research Center) Pratama Persadha menjelaskan bahwa si
hacker atau bjorka menjualnya data tersebut dengan harga 50.000 dollar AS atau senilai
Rp700 juta dan menggunakan mata uang kripto. Setelah di konfirmasi, Sekretaris
Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyatakan data terkait pendaftaran SIM
telepon tersebut bukan dari pihak Kominfo, format datanya juga berbeda. Ditengah
kesibukan pemerintah mengatasi permasalahan ini, Media CNBC Indonesia kembali
mengabarkan aksi terbaru Bjorka terkait pembobolan data pribadi untuk kedua kali nya
ya. Data pribadi kali ini ia dapatkan dari MyPertamina, pada unggahan nya di Breached
Forum, Bjorka berhasil mendapatkan 44 juta data pribadi. Ia menjual data-data tersebut
dengan harga 25.000 dollar AS atau senilai RP392 juta. Corporate Secretary PT
Pertamina Patra Niaga Irto Ginting langsung menaggapi masalah ini Bersama PT
Telkom untuk segera memastikan keaman dan informasi data MyPertamina. Setelah
data dari MyPertamina, Bjorka juga menyusul pembobolan data dari PeduliLindungi
yang merupakan Aplikasi vaksin yang hampir seluruh masyarakat Indonesia
menggunakannya.

Kita sebagai warga biasa di negara Indonesia tidak bisa memutuskan siapa yang
benar maupun yang salah. Entah Bjorka yang terlalu hebat atau sistem keamanan di
Indonesia yang terlalu lemah. Saat ini ilmu tentang teknologi memang dibutuhkan,
namun, harus kita gunakan sesuai dengan kebutuhan dan tempat yang benar. Yang bisa
kita lakukan hanyalah berhati-hati dalam menggunakan sebuah aplikasi di era serba
digital ini, dan berhati-hati pula dalam menggunakan data pribadi, Kita hanya bisa
berharap dan mendukung pemerintah agar terciptanya keamanan serta perlindungan
yang baik di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jumlah Pulau. Diakses pada 19 November


2022, dari https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4270-jumlah-pulau

Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. (2022). Data Penduduk Semester I 2022.


Diakses pada 19 November 2022. Dari, https://dukcapil.kemendagri.go.id/

CNN Indonesia. (2022). 1,3 miliar data SIM card di duga bocor. Diakses pada
19 November 2022, dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220901122745-
192-841874/13-miliar-data-sim-card-diduga-bocor-di-forum-gelap-kominfo-bantah

CNBC Indonesia. (2022). 1,3 miliar data registrasi SIM card bocor. Diakses
pada 22 November 2022. Dari, https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220902095255-
37-368712/13-miliar-data-registrasi-sim-card-bocor-cek-nomor-di-sini/2

Anda mungkin juga menyukai